Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah

Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah
Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah

Lompat tali adalah salah satu olahraga yang menggunakan bantuan alat dalam pelaksanaannya. Olahraga lompat tali tak hanya dapat dilakukan sendirian, tapi juga beregu. Bermain lompat tali dengan beregu justru terasa lebih menyenangkan. Bagi kamu yang ingin mencobanya, berikut ini adalah cara melakukannya:

Dalam permainan lompat tali beregu, diperlukan minimal 3 orang. Dua orang akan berdiri saling berhadapan dengan jarak tertentu sambil memegang tali. Sedangkan satu orang lagi akan melompat. Tiap pemain akan mendapatkan gilirannya masing-masing.

2. Persiapan

Buatlah jarak yang cukup pada tali agar kepala dapat masuk melewati tali yang berputar. Berdiri tegak lurus di tengah tali diantara dua pemain lainnya. Fokus pada tali dan tunggu hingga kedua pemain di samping memutar talinya.

3. Lompatan

Kedua pemain yang memegang tali mulai memutar tali setinggi mungkin. Putaran dilakukan dengan memutar lengan dalam posisi lurus searah jarum jam. Ketika tali berada di ketinggian maksimal, pemain yang akan melompat mulai agak membungkukkan badan untuk bersiap melompat.

Fokuskan pandangan pada arah tali, kemudian tunggu hingga tali mendekati bagian bawah kaki. Ketika tali akan melewati kaki, lakukan lompatan dengan menolak kedua kaki sambil melewati tali tersebut.

4. Pendaratan

Kedua pemain terus memutar tali hingga tali melewati kaki sedangkan pemain yang melompat bersiap untuk mendarat. Lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua kaki sambil ditekuk sedikit. Kemudian kembali bersiap melakukan lompatan yang selanjutnya. Tetap fokus ke arah tali untuk memulai lompatan selanjutnya.

Perhatikan arah datangnya tali baik sesudah maupun sebelum melompat. Dapatkan tempo melompat yang tepat agar lebih mudah menerka lompatan selanjutnya.

Jika ingin melakukan lompat tali beregu dengan dua pemain yang melompat, pastikan pemain pertama telah mendapatkan tempo lompatan yang pas terlebih dahulu barulah masuk pemain kedua ke dalam putaran tali. Namun gunakan tali yang lebih panjang jika ingin melakukan lompat tali dengan dua orang sekaligus di dalamnya.

Itulah cara melakukan lompat tali beregu yang baik dan benar. Untuk mendapatkan lompatan yang tepat, peran pemain yang memutar tali juga sangat penting. Maka dari itu, pilih pemain yang benar-benar mampu menyelaraskan putaran agar lompatan lebih mudah dilakukan.

Oleh Mutiara sri wahyu

Cara mainnya

Ada dua orang yang bertugas sebagai pemegang tali dan lainnya melompati karet,pemainnya harus melompat tanpa harus menyentuh karet jika pemain menyentuh atau terjerat karet,maka peserta gagal untuk menang dan harus gantian memegang tali,ketinggian karet dimulai dari pergelangan kaki sampai kepala,bahkan sampai tangan diangkat.

Manfaat Permainan

  • melatih otot kaki meningkatkan koordinasi tubuh
  • meningkatkan fungsi kognitif
  • meningkatkan kepadatan tulang

Aspek yang dikembangkan

Motorik kasar Main : Lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh.secara fisik anak jadi lebih terampil,karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri.lama kelamaan,bila sering dilakukan,anak dapat tumbuh menjadi cekatan,tangkas dan dinamis.otot-ototnya pun padat dan berisi,kuat serta terlatih.lompat tali juga dapat membantu mengurangi kejadian obesitas pada anak

Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah

Permainan ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluh indonesia meskipun dengn nama yang berbeda-beda. permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.


salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di kenal oleh masyarakat di propinsi RIAU dan sekitarnya.

1.Asal Usul

Permainan Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”. Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda misal dengan nama Lompat Tali, Lompatan dll


2. Pemain

Pemain tali merdeka ini berjumlah 3--10 orang. Pemain dibagi dalam dua kelompok, yaitu pemegang karet dan pelompat karet. Pada umumnya permainan ini dilakukan oleh kaum perempuan yang masih berusia antara 7--15 tahun. Kaum perempuan yang telah berumur lebih dari 15 tahun biasanya akan segan untuk ikut bermain, karena takut auratnya akan terlihat sewaktu melompati tali karet. Kalau pun ada yang ikut bermain, biasanya hanya sebagai penggembira saja dan hanya melompat saat ketinggian tali masih sebatas lutut atau pinggang. Sedangkan kaum laki-laki hanya kadang kala saja ikut serta dalam permainan.


3. Tempat Permainan

Permainan ini tidak membutuhkan tempat yang luas. Oleh karena itu, dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja, seperti: di halaman sekolah (pada waktu istirahat) dan di halaman rumah.


4. Peralatan Permainan

Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3--4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional. Karet tersebut tidak dijual perbuah, melainkan dalam bentuk satuan berat (gram, ons, dan kilo).


Fungsi karet pada umumnya adalah sebagai pengikat plastik-plastik pembungkus makanan, pengikat rambut dan barang-barang lainnya yang tidak membutuhkan pengikat yang kuat, karena karet akan mudah putus jika dipakai untuk mengikat terlalu kuat pada suatu benda. Oleh karena itu, sewaktu membuat anyaman untuk membentuk tali karet, diperlukan dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lain agar tidak lekas putus oleh anggota tubuh pemain yang sedang melompat. Ada kalanya tali-karet dianyam dengan menyambungkan 3--4 buah karet sekaligus, agar tali menjadi semakin kuat dan dapat dipakai berkali-kali.


5. Aturan Permainan

Permainan tali merdeka tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.


Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu: (1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; (2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali; (3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat); (4) posisi tali sebatas telinga; (5) posisi tali sebatas kepala; (6) posisi tali satu jengkal dari kepala; (7) posisi tali dua jengkal dari kepala; dan (8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali.


6. Proses Permainan

Sebelum permainan diadakan, terlebih dahulu akan dipilih dua orang pemain yang akan menjadi pemegang tali dengan jalan gambreng dan suit. Gambreng dilakukan dengan menumpuk telapak tangan masing-masing peserta yang berdiri dan membentuk sebuah lingkaran. Kemudian, secara serentak tangan-tangan tersebut akan diangkat dan diturunkan. Pada saat diturunkan, posisi tangan akan berbeda-beda (ada yang membuka telapak tangannya dan ada pula yang menutupnya).

Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah
Saat bermain lompat tali orang yang memegang tali berjumlah


Apabila yang terbanyak adalah posisi telapak terbuka, maka yang memperlihatkan punggung tangannya dinyatakan menang dan gambreng akan diulangi lagi hingga nantinya yang tersisa hanya tinggal dua orang peserta yang akan menjadi pemegang tali. Kedua orang tersebut nantinya akan melakukan suit, untuk menentukan siapa yang terlebih dahulu akan menggantikan pemain yang gagal ketika melompat. Suit adalah adu ketangkasan menggunakan jari-jemari tangan, khususnya ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking. Ibu jari dilambangkan sebagai gajah, jari telunjuk sebagai manusia dan jari kelingking sebagai semut. Apabila ibu jari beradu dengan jari telunjuk, maka ibu jari akan menang, karena gajah akan menang jika bertarung dengan seorang manusia. Namun apabila ibu jari beradu dengan jari kelingking, maka ibu jari akan kalah, sebab semut dapat dengan mudah memasuki telinga gajah, sehingga gajah akan kalah. Sedangkan apabila jari kelingking beradu dengan jari telunjuk, maka jari kelingking akan kalah, sebab semut akan kalah dengan manusia yang mempunyai banyak akal.


Setelah semuanya siap, maka satu-persatu pemain akan melompati tali dengan berbagai macam tahap ketinggian yang telah disebutkan di atas. Pada ketinggian-ketinggian yang sebatas lutut dan pinggang, umumnya para pemain dapat melompatinya, walaupun pada ketinggian tersebut tali tidak boleh tersentuh tubuh pemain. Pada tahap ketinggian yang sebatas dada hingga satu jengkal di atas kepala, mulai ada pemain yang merasa kesulitan untuk melompatinya. Pergantian pemegang tali mulai banyak terjadi pada saat ketinggian tali sebatas hingga dua jengkal di atas kepala. Tahap yang paling sulit adalah ketika tali berada seacungan hasta pemegangnya. Pada tahap ketinggian seperti ini, pada umumnya hanya pemain-pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan atau sering bermain tali merdeka saja yang dapat melompatinya. Agar mempermudah lompatan, pemain juga boleh melakukan gerakan berputar menyamping, yang jika diamati akan nampak seperti perputaran baling-baling. Gerakan berputar pada umumnya dilakukan oleh anak laki-laki. Selain berputar, pemain juga boleh memegang dan menurunkan tali terlebih dahulu sebelum melompat. Cara ini biasanya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Pemain yang telah berhasil melompati tali yang setinggi acungan tangan, akan menunggu pemain lain selesai melompat. Dan, setelah seluruh pemain berhasil melompat, maka tali akan diturunkan kembali sebatas lutut. Begitu seterusnya, hingga pemain merasa lelah dan berhenti bermain.


7. Nilai Budaya

Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan.


Page 2