Runtuhnya Uni Soviet dipengaruhi oleh A keberhasilan penerapan

Jakarta -

Uni Soviet merupakan negara terbesar di dunia pada 1 Januari 1991. Di samping memiliki wilayah luas dan jumlah populasi yang tinggi, Uni Soviet saat itu memiliki puluhan ribu senjata nuklir dan pengaruh di penjuru timur Eropa. Setahun kemudian, negara ini hancur. Apa saja penyebab runtuhnya Uni Soviet?

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Uni Soviet di awal tahun 1991 memiliki luas wilayah 22.400.000 km persegi. Luas negara ini saat itu meliputi satu per enam permukaan bumi. Wilayah Uni Soviet saat itu didiami lebih dari 290 juta penduduk dengan lebih dari 100 kebangsaan.

Pakta Warsawa (14 Mei 1955-1 Juli 1991) saat itu juga berperan atas pengaruh Uni Soviet di berbagai negara Eropa bagian timur. Pakta Warsawa merupakan perjanjian pertahanan militer bersama antara Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia, dan Romania.

Pada 26 April 1986, terjadi ledakan di reaktor Unit 4 pembangkit listrik Chernobyl, Pryp'yat (kini Ukraina). Ledakan dan kebakaran ini menyebabkan dampak radioaktif 400 kali bom Hiroshima dan Nagasaki pada 1945.

Kendati berbahaya dan melanggar doktrin glasnost (keterbukaan), Sekjen Partai Komunis Uni Soviet (Communist Party of the Soviet Union/CPSU) Mikhail Gorbachev memerintahkan para staf pemerintahan untuk tidak menyebarkan informasi bencana nuklir tersebut ke masyarakat dan ke mancanegara. Peserta parade May Day di area terdampak juga tidak diinformasikan, sehingga tetap melaksakan pawai dan selebrasi tanpa tahu akan terdampak paparan radioaktif.

Sejumlah laporan dari Barat ditampik sebagai gosip oleh pemerintah Uni Soviet hingga diakui pada 14 Mei, 18 hari setelah bencana. Pada 4, kebocoran radioaktif baru dapat tertangani oleh petugas. Kelak, dampak radioaktif pada korban-korban terpapar membuat Uni Soviet kehilangan kepercayaan dari masyarakat dan mancanegara.

Beberapa dekade kemudian, Gorbachev mengatakan dalam peringatan bencana Chernobyl, "mungkin ketimbang kebijakan perestroika, Chernobyl mungkin adalah penyebab runtuhnya Uni Soviet sebenarnya 5 tahun kemudian."

2. Kebijakan Perestroika dan Glasnost

Mikhail Gorbachev mengusung kebijakan glasnost (keterbukaan) dan perestroika setelah diangkat jadi Sekjen Partai Komunis Uni Soviet. Glasnost diharapkan dapat memicu dialog dan keterbukaan, sementara perestroika diharapkan memicu kebijakan pasar bebas semu bagi industri milik negara.

Kebijakan perestroika kelak justru memicu sistem kapitalisme dan komunisme yang buruk. Penerapan perestroika saat itu menaikkan harga tanpa memperbaiki layanan yang disediakan, sehingga dianggap hanya menguntungkan pemerintah.

Reformasi Gorbachev dan pengabaian pada Doktrin Brezhnev tentang penyatuan negara-negara komunis di dunia mempercepat runtuhnya Uni Soviet. Pada akhir 1989, Hungaria membuka perbatasan dengan Austria, Solidarity mengambil alih kekuasaan di Polandia, negara-negara Baltik menuju kemerdekaan, dan Tembok Berlin runtuh.

3. Masalah Kebijakan Ekonomi

Kendati memiliki kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia pada 1990, Uni Soviet kekurangan barang konsumsi bertahun-tahun. Hal ini menjadikan ekonomi pasar gelap Uni Soviet setara dengan lebih dari 10 persen PDB resmi negara.

Uni Soviet juga mengalami inflasi karena kenaikan upah didukung pencetakan uang. DI samping itu, penurunan tajam harga minyak membuat ekonomi Uni Soviet sebagai produsen minyak dan gas alam terpuruk.

4. Penguatan Militer

Uni Soviet dipercaya meningkatkan pertahanan militer ketika Ronald Reagan menjadi presiden Amerika Serikat. Peningkatan anggaran bagi riset dan pengembangan militer serta pertahanan saat itu dinilai tidak seimbang dengan peningkatan kekuatan ekonomi. Sementara itu, ahli teknologi dan calon wirausahawan yang seharusnya dapat membantu Gorbachev meningkatkan perekonomian justru ditarik untuk memperkuat industri pertahanan.

5. Keletihan Konflik

Selama 10 tahun pendudukan di Afghanistan (1979-1989), sekitar 15,000 tentara tewas dan ribuan terluka. Sementara itu, lebih dari satu juta warga Afghanistan tewas dan lebih dari 4 juta orang mengungsi karena konflik.

Para tentara Uni Soviet menyuarakan kebuntuan yang dialami 10 tahun tersebut kendati dibungkam pemerintah. Sementara itu, Afgantsy, veteran konflik Afghanistan, menolak konflik yang disebut perang Moskow tersebut. Para tentara yang berasal dari Asia Tengah juga merasakan kedekatan etnis dan agama dengan orang Afghanistan ketimbang Uni Soviet.

Demonstrasi di Ukraina lalu pecah seiring konflik di Afghanistan. Konflik tersebut juga memicu negara-negara Baltik melakukan gerakan separatis, sehingga Estonia, Latvia, dan Lithuania merdeka pada 1990.

6. Masuknya Paham Barat

Glasnost (keterbukaan) memicu masyarakat Uni Soviet untuk menjelajahi paham Barat, mulai dari konsep, gagasan, ide, hingga produknya. Pada 1990, warga Uni Soviet kerap mengantri untuk membeli koran-koran liberal dan mengonsumsi bacaan tentang demokratisasi. Antrian juga mengular di McDonald pertama di Uni Soviet pada Januari 1990.

Menguatnya masyakarat dan dan runtuhnya kredibilitas pemerintah Uni Soviet tersebut lantas turut menjadi penyebab runtuhnya Uni Soviet.

Simak Video "Militer China Makin Sibuk di Sekitar Taiwan, AS Geram!"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/erd)

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Uni Soviet merupakan salah satu negara adikuasa pemenang Perang Dunia II. Pada 1947-1991, Uni Soviet menjadi pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur selama Perang Dingin.

Hingga awal tahun 1991, Uni Soviet adalah negara dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia. Masa kejayaan Uni Soviet tidak mampu bertahan lama. Seletelah 69 taun berdiri, Uni Soviet mengalami keruntuhan pada Desember 1991.

Keruntuhan Uni Soviet bermula dari kemerosotan ekonomi pada sekitar tahun 1980. Kemerosotan ekonomi tersebut berdampak negatif pada seluruh aspek kehidupan Uni Soviet.

Secara khusus, berikut faktor-faktor penyebab runtuhnya Uni Soviet:

  • Munculnya ketidakpuasan kelas menengah dan kelompok elite terhadap penerapan sistem komunisme.
  • Sistem ekonomi sentralistik yang diterapkan mennyebabkan susahnya pemerataan kesejahteraan dan perkembangan ekonomi daerah.
  • Korupsi di kalangan partai komunis dan pemerintahan.
  • Munculnya gerakan separatisme di negara-negara bawahan Uni Soviet.
  • Presiden Michael Gorbachev dan Boris Yeltsin gagal melakukan perbaikan sistem pemerintahan komunis di Uni Soviet.

Baca juga: Runtuhnya Vietnam Selatan (1975)

Proses keruntuhan

Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Mikhail Gorbachev sebagai presiden Uni Soviet menerapkan Perestroika (restrukturisasi politik dan ekonomi) untuk memperbaiki krisis Uni Soviet pada tahun 1985.

Secara umum, kebijakan Perestroika berusaha mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis. Kebijakan Perestroika mempunyai tiga prinsip utama yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi) dan Rule of Law.

Kebijakan Perestroika pada perkembangannya dianggap sebagai blunder yang mempercepat keruntuhan Uni Soviet.

Kebijakan tersebut menyebabkan pertentangan antara kelompok moderat, konservatif dan radikal tentang sistem komunisme di Uni Soviet.

Baca juga: Peristiwa Reunifikasi Jerman (1990)

Selain itu, kebijkan Perestroika juga memunculkan keinginan negara-negara bagian untuk memerdekakan diri dari Uni Soviet.

Pada tahun 1990, kekuasaan komunis mulai runtuh di negara-negara bagian Uni Soviet. Mereka menganggap bahwa sistem komunisme telah hancur karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Akhirnya negara-negara tersebut mulai melepaskan diri pada pertengahan tahun 1991. Uni Soviet secara resmi dibubarkan pada 25 Desember 1991 ditandai dengan mundurnya presiden Mikhail Gorbachev.

Baca juga: Sejarah Kebijakan Apartheid di Afrika Selatan

Dampak keruntuhan

Dalam buku Dari Uni Soviet hingga Rusia (2014) karya Andi Rafael Saputra, keruntuhan Uni Soviet memberikan dampak yang masif bagi aspek sosial, ekonomi dan politik dunia. Berikut dampak runtuhnya Uni Soviet:

  • Berakhirnya Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur
  • Muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur
  • Menandai kehancuran sistem komunisme di dunia
  • Menimbulkan krisis ekonomi di kawasan Eropa Timur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya

Runtuhya Uni Soviet dipengaruhi oleh

  1. keberhasilan penerapan sistem marxisme dan komunisme
  2. adanya perubahan dalam sistem pemerintahan yaitu dari sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi
  3. penggunaan sistem ekonomi pasar mengundang masuknya liberalisme dan kapitalisme
  4. perlombaan senjata dan perluasan hegemoni melawan Amerika Serikat
  5. runtuhnya sistem ekonomi kapitalisme

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. adanya perubahan dalam sistem pemerintahan yaitu dari sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Runtuhya Uni Soviet dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam sistem pemerintahan yaitu dari sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. keberhasilan penerapan sistem marxisme dan komunisme menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. adanya perubahan dalam sistem pemerintahan yaitu dari sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. penggunaan sistem ekonomi pasar mengundang masuknya liberalisme dan kapitalisme menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. perlombaan senjata dan perluasan hegemoni melawan Amerika Serikat menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. runtuhnya sistem ekonomi kapitalisme menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. adanya perubahan dalam sistem pemerintahan yaitu dari sistem desentralisasi ke sistem sentralisasi

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.