Ronda malam merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam masyarakat kegiatan ini bertujuan untuk

Sahabat Edukasi yang berbahagia... Dalam rangka menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah merupakan tugas TNI (Tentara Nasional Indonesia), sedangkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban bangsa dan negara secara umum dilakukan oleh Polri (Kepolisian Republik Indonesia), akan tetapi di lingkungan masyarakat kecil dalam tingkatan RT / RW. Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) merupakan salah satu usaha dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaan kegiatan ataupun aktivitas Siskamling, dilakukan dengan ronda. Ronda adalah berjalan berkeliling (patroli) untuk menjaga keamanan di kampung / desa setempat baik dengan jalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor. Dan dalam ronda biasanya terbagi menjadi beberapa kelompok untuk berpatroli menyebar di setiap lini perumahan warga yang termasuk dalam kampung / desa bersangkutan. Ada juga yang sambil mengambil jimpitan (berupa beras) yang disiapkan di dalam wadah kecil yang terletak di bagian depan setiap rumah.

Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) merupakan upaya bersama dalam meningkatkan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat yang memberikan perlindungan dan pengamanan bagi masyarakat dengan mengutamakan upaya-upaya pencegahan dan menangkal bentuk-bentuk ancaman dan gangguan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat).

Kesadaran masyarakat dalam berpartisipasi bidang keamanan dan ketertiban, merupakan potensi pengamanan swakarsa yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan guna menumbuhn kembangkan sikap mental, kepekaan dan daya tanggap setiap warga masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban disetiap dilingkungannya masing-masing.

Siskamling juga merupakan salah satu model Polmas (Polisi Masyarakat) dalam memberikan risribusi komunikasi serta informasi secara external (dari dan bagi masyarakat) dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di setiap waktu dan merupakan potensi pengamanan swakarsa yang berazaskan gotong royong, kerjasama, budaya paguyuban yang menjiwai dalam setiap kehidupan masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan rasa aman.

Siskamling juga merupakan bentuk-bentuk pam swakarsa, merupakan suatu kesatuan komponen yang saling bergantung dan berhubungan, saling mempengaruhi untuk mendapatkan hasil daya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dan ketertiban masyarakat dalam upaya mendukung terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur dan beradap berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ronda malam merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam masyarakat kegiatan ini bertujuan untuk

Menumbuh kembangkan sikap mental serta meningkatkan kepekaan masyarakat dan daya tanggap setiap warga masyarakat, dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban lingkungannya masing-masing Tujuan utama menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, serta rasa aman dilingkunganya masing-masing dan terwujudnya kesadaran warga masyarakat di lingkungannya dalam penanggulangan terhadap setiap kemungkinan timbulnya gangguan kamtibmas maupun bencana alam.

Berikut beberapa manfaat ronda dalam sistem keamanan lingkungan di antaranya :

1.  Menjaga keamanan dari pencurian, perampokan, maupun pelanggaran lain yang melanggar norma-norma hukum, norma susila, maupun norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2.  Sebagai upaya antisipasi dalam penanganan masalah yang ditimbulkan karena adanya ganguan keamanan masyarakat, musibah, dan bencana alam.

3.   Sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antar masyarakat, karena seluruh bagian dari masyarakat setempat akan diikutsertakan dalam jadwal roda siskamling dengan penjadwalan / piket.

4.  Meningkatkan rasa kebersamaan antar penghuni suatu kampung / desa ataupun penduduk secara umum yang tinggal dan atau menetap di lingkungan setempat.

Oleh karena itu, hendaknya kita sebagai anggota masyarakat sekaligus sebagai warga negara Indonesia yang baik untuk berpartisipasi aktif dalam upaya bela negara, salah satunya dengan berpartisipasi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di sekitar tempat tinggal kita dengan ronda / Siskamling berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh perangkat desa dalam hal ini ketua RT setempat. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi...!

Negara Indonesia memiliki kebiasaan unik yang jarang ditemui di negara lainnya yaitu berupa kebiasaan atau kebudayaan siskamling atau ronda pada malam hari baik di desa-desa maupun di perkampungan perkotaan.

Sudah seperti tradisi, di Indonesia masih berlaku siskamling atau ronda malam. Dengan tujuan menjaga keamanan,beberapa laki-laki akan berkeliling kampung secara bergiliran tiap malam. Beberapa daerah yang sudah memiliki hansip juga ikut berjaga. Hal ini tentu cukup membantu, karena masyarakat akan merasa aman dan terlindungi.

Namun ada yang berbeda di RT 31, Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kota Gede, Kota Yogyakarta. Pada umumnya ronda malam di lakukan dan identik oleh kaum lelaki, di RT tersebut Ibu-ibu rumah tangga setiap malam secara bergiliran melakukan ronda malam untuk membantuk para kaum lelaki.

Salah satunya adalah Supinah, ketua RT 31 tersebut menuturkan para ibu-ibu di RT 31 turun tangan melakukan ronda malam, selain untuk mengamankan lingkungan, juga untuk kebersamaan membantu bapak-bapak.

"Sesuai dengan himbauan camat dan lurah, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, untuk itu kami melaksanakan ronda malam" katanya

Sedangkan untuk pelaksanaan ronda malam tersebut, jumlah personilnya Enam orang bergiliran setiap malamnya, dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB.

“Ibu-ibu sepakat untuk ikut melakukan ronda malam. Ibu-ibu melakukan ronda malam yang dimulai dari pukul 23.00  WIB s/d pukul 01.00 WIB. Dari pukul 01.00 WIB, dilanjutkan oleh bapak-bapak atau suami mereka” tandasnya.

Ibu-ibu lanjut Supinah ketika melakukan ronda malam seperti umumnya kaum lelaki, mereka biasanya berkeliling kampung untuk mengambil jimpitan dan untuk melihat-lihat keadaan kampung tetap dalam kondisi aman atau tidak.

“Jika kampung dalam kondisi aman, peronda kembali ke pos ronda untuk berbincang-bincang dan bersendau gurau sembari menikmati makanan yang tersedia. Beberapa waktu kemudian, berkeliling lagi, memastikan bahwa kampung tetap aman. Namun, jika dicurigai kampung sedang disatroni pencuri, peronda segera memberi isyarat (khusus) kepada warga, lantas mengejar pencuri bersama-sama” ujarnya.

Salah satu warga, yang pernah mengikiti ronda, Sri Sumarita mengaku Sejak turun tangannya ibu-ibu melakukan ronda malam, hingga saat ini belum terdengar ada aksi pencurian. Ia berharap, kampungnya aman dan tenteram, tidak ada lagi aksi pencurian

“ Memang setelah para Ibu ibu turun tangan ikut ronda kampung ini semakin aman. Warga yang tidak tugas ronda beserta keluarganya bisa tidur dengan nyaman setelah seharian membanting tulang memeras keringat dan pagi harinya mereka bangun dalam kondisi badan yang segar kembali dan siap bekerja seharian” katanya.

Lurah Rejowinangun, Retnaningtyas mengapresiasi hal tersebut, Ia berharap kegiatan Ibu – Ibu di RT 31 bisa memberi contoh dan memotivasi kepada masyarakat di wilayah lain agar mereka juga peduli dengan keamanan di wilayah mereka.

 “Sebagai warga tentu harus pula berpartisipasi dalam kegiatan pengamanan swakarsa di masing-masing kelurahan dan lingkungan, dengan adanya Ronda tersebut, diharapkan keamanan didalam lingkungan masyarakat akan merasa aman dan tentram. (Han)

Ronda malam dilingkungan warga masyarakat adalah suatu upaya menciptakan kondisi yang aman dalam lingkungan masyarakat pada saat warga yang lain sedang melaksanakan istirahat pada malam hari. Dengan melaksanakan ronda kegiatan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dapat dapat diantisipasi dan dicegah secara maksimal.

Babinsa patehan koramil 11/kraton Kodim 0734/YKA Serda Henry martono berbaur dengan warga yang sedang jaga ronda dimalam hari di jln patehan kidul rt 22 rw 5 patehan selasa (30/5 /2017 ). Hal ini dimaksudkan sebagai wujud peran serta Babinsa didalam masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman. Pada awal bulan puasa sudah terjadi kejadian bencana kebakaran di daerah kota jogyakarta. Biasanya kebakaran rumah warga terjadi pada malam hari karena disebabkan konsleting listrik dan sebab yang lain.

Selain bencana kebakaran pada bulan puasa tingkat kejahatan biasanya semakin meningkat untuk perlu ada upaya untuk menjaga keamanan dilingkungan warga dengan lebih baik. Dalam kegiatan sambang kampung tersebut Babinsa patehan berpesan kepada warga supaya jangan lengah dalam menjaga lingkungannya masing-masing.

Apabila terjadi bencana alam dilingkungan warga masyarakat dapat diketahui dengan sedini mungkin diantisipasi dengan diadakanya kegiatan ronda dan dapat melaporkan kejadian kepada aparat keamanan diwiliyah kraton.