Rias yang digunakan untuk tari saman yaitu rias…

ESTETIKA RELIGIUS DALAM TARI SAMAN ACEH

Dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa latar belakang lahirnya Tari Saman Aceh karena adanya pertarungan kebudayaan lokal dengan aliran tarekat�...

13. S1 P.Tata.Rias-1.cdr - Unesa

8321303123 Tata Rias Pengantin Internasional*) ... Depok: Cv. Arya Duta. ... Hygiene dan sanitasi pada industri tata rias atau salon kecantikan, menerapkan.

SILABUS - LSK Tata Rias Pengantin

Nama Kursus. : Tata Rias Pengantin. Level. : II. Unit Kompetensi. : Mampu merias pengantin Solo Puteri sesuai pakem/kriteria, membuat kelengkapan rias�...

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

Tari Saman – Tari saman merupakan salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal tidak hanya di Indonesia, tarian ini bahkan terkenal sampai mancanegara.

Tarian ini berasal dari Provinsi Aceh, khususnya Blangkejeren atau yang dikenal dengan Gayo Lues.

Kita pasti sudah mengetahui bahwa Aceh merupakan pintu masuk bagi agama Islam.

Oleh sebab itu, agama Islam dan budaya bagi masyarakat Aceh menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Agama Islam menjadi sumber utama dalam kebudayaan masyarakat Aceh.

Tari Saman termasuk jenis tarian hiburan, tarian ini digunakan untuk merayakan suatu upacara tertentu yang diselenggarakan ditempat keramaian seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan Idul Fitri dan Idul Adha serta perayaan pesta.

Agar lebih mengetahui mengenai tarian yang sangat populer ini, yuk disimak beberapa penjelasan berikut ini.

Sejarah Tari Saman

Rias yang digunakan untuk tari saman yaitu rias…
goodnewsfromindonesia.id

Tari saman merupakan tarian yang sudah lama berkembang di masyarakat Aceh, khususnya suku Gayo.

Suku Gayo merupakan salah satu etnik di Aceh dan bermukim di beberapa tempat seperti Aceh Tenggara, Blangkejeren yang dikenal dengan istilah Gayo Lues.

Tarian ini merupakan salah satu tarian kesenian tradisi suku Gayo namun menjadi telah menjadi milik masyarakat Aceh secara keseluruhan.

Ditilik dari segi sejarah, tari dalam bahasa Aceh disebut juga dengan Saman dan menari disebut dengan meusaman.

Dari keterangan bahasa tersebut, bagi masyarakat Aceh Saman merupakan bentuk-bentuk tari tradisional yang dilakukan dalam posisi duduk.

Ciri khas tarian tradisional yang berasal dari Aceh adalah tariannya mengutamakan gerak asek (geleng kepala ke kanan dan ke kiri).

Ini merupakan perwujudan dari dzikir dalam agama Islam yang dilakukan setelah melaksanakan shalat.

Dilihat dari segi fungsi, tari Saman memiliki fungsi yang sama seperti wayang dalam kebudayaan Jawa, yaitu digunakan sebagai media penyebaran agama.

Hal ini karena seni tari kaya akan nilai-nilai religius yang dapat dilihat dari gerakan, syair, dan pola gerakan yang memiliki nilai filosofis tersendiri.

Karakteristik dan Ciri Khas Tari Saman

Gerakan Tari Saman

Pada zaman dahulu, tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki, hal ini dikarenakan pada zaman dahulu wanita dilarang untuk menari.

Namun saat ini tari Saman sudah diperbolehkan untuk dibawakan oleh penari perempuan.

Tarian ini membutuhkan penari yang cukup banyak yaitu 7 sampai 15 orang penari atau bahkan bisa lebih dari 15 penari.

Salah satu ciri khas dari tari saman adalah tarian dilakukan dengan posisi duduk sejajar membentuk barisan.

Gerakan tarian ini sangat mengutamakan gerakan tangan dengan berbagai jenis gerakan tangan.

Walaupun terkadang terdapat pengulangan gerakan, namun gerakan tersebut dilakukan dengan kecepatan yang berbeda.

Gerakan-gerakan tangan pada tarian ini mengikuti irama syair lagu yang dinyanyikan secara langsung oleh para penari.

Berbentuk gerakan-gerakan yang dinamis dan atraktif dan mengutamakan kekompakkan dari setiap penari.

Ciri khas gerakannya adalah gerak henjutan badan, gerakan gelengan kepala yang menyelaraskan gerakan badan, dan gerakan tangan yang dilakukan dengan duduk bersimpuh dengan tangan saling berdempetan antar satu penari dengan penari lainnya.

Tata Rias dan Kostum Penari

Tata rias dan kostum merupakan elemen pendukung yang tidak dapat dipisahkan dalam seni tari.

Kedua hal tersebut juga menjadi ciri khas tarian tertentu yang disesuaikan dengan tujuan suatu tarian.

Kemudian, yang tak kalah penting adalah riasan penari yang digunakan.

Penggunaan riasan biasanya digunakan untuk menonjolkan konsep, suasana, dan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.

Dalam tari Saman, penari biasanya tidak menggunakan riasan yang terlalu tebal, namun hanya menggunakan bedak dengan warna yang tidak mencolok.

Namun, dalam segi penggunaan pakaian penari, suku Gayo membagi dalam 4 bagian, yaitu :

1. Pada bagian kepala menggunakan ikat kepala yang sering disebut dengan bulang. 2. Pada bagian pakaian menggunakan baju dan hiasan kalung. 3. Pada bagian bawah menggunakan celana dan sarung.

4. Bagian aksesoris, penari menggunakan bunga, gelang, sapu tangan, dan cincin.