Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian listrik paralel ditandai dengan rangkaian listrik yang . . . A. BerurutanB. BercabangC. BerikatanD. Bersambung(Jangan ngasal ya kak=D)Terima kasih=)​

Rangkaian listrik paralel ditandai dengan rangkaian listrik yang...​

- Rangkaian listrik paralel ditandai dengan rangkaian listrik yanga. berurutanb. bercabangc. berikatand. bersambung

Jawaban: 2
Buka kunci jawaban

Apa Pengertian Rangkaian Listrik Seri dan Paralel?

Setelah mengetahui pengertian rangkaian listrik, maka yang selanjutnya adalah jenis-jenisnya. Rangkaian listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu seri serta paralel.

Rangkaian seri dalam listrik diartikan sebagai rangkaian yang disusun sejajar. Dikatakan seri karena penyusunannya diatur seri. Sehingga pada rangkaian ini hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Rangkaian dipasang secara sejajar dan urut. Oleh karena itu, pada rangkaian ini tidak ditemukan percabangan arus.

Dari penjelasan ini dapat diketahui perbedaan rangkaian seri dan paralel. Biasanya rangkaian listrik seri dapat dijumpai pada baterai di dalam senter. Ketika salah satu lampu mati, maka semua lampu juga akan mati. Hal ini biasa terjadi pada rangkaian listrik seri.

Berbeda dengan rangkaian listrik paralel yang memiliki arus percabangan. Rangkaian listrik paralel berarti bahwa semua komponen memiliki sumber yang sama. Penyusunan rangkaian listrik dikenal dengan sebutan paralel.

Sehingga ada beberapa lintasan jalur arus listrik. Percabangan arus listrik ini bisa digambarkan dengan rangkaian yang memiliki dua resistor. Hal ini juga menjadi salah satu pembeda antara rangkaian listrik seri dan paralel.

Rangkaian listrik paralel memiliki beberapa karakteristik. Diantaranya adalah memiliki tingkat kerumitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan seri. Hal ini terlihat pada saat penyusunan rangkaian listriknya.

Karakteristik yang selanjutnya adalah setiap komponen memiliki besar tegangan yang sama. Namun besar nilai setiap arus yang mengalir berbeda jumlahnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh banyaknya jalan yang bisa dilalui oleh arus tersebut.

Identifikasi Perbedaan Rangkaian Listrik

Ketika membuat rangkaian listrik di rumah, perlu memperhatikan jenis rangkaiannya. Entah itu rangkaian seri atau paralel sebab keduanya berbeda. Berikut ini perbedaan rangkaian listrik paralel dan juga seri.

Bentuk Susunan Rangkaian

Perbedaan yang terlihat jelas diantara rangkaian seri dan paralel adalah susunannya. Rangkaian seri hanya memiliki satu kabel yang menghubungkan hambatan listrik.

Sedangkan paralel memiliki lebih dari satu arus. Setiap kabel pada rangkaian paralel memiliki lebih dari satu hubungan. Sehingga nantinya akan ada beberapa hambatan pada rangkaian tersebut.

Komponen yang Digunakan

Perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel yang selanjutnya adalah komponen yang digunakan. Jika susunannya berbeda, maka komponen yang digunakan juga jelas berbeda.

Dapat dikatakan bahwa komponen seri lebih sedikit. Di dalam rangkaian seri hanya ada sumber tegangan, kabel, dan hambatan.

Jika diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari meliputi saklar, bohlam, dan kabel. Tidak lupa untuk menggunakan sumber tegangan.

Lain halnya dengan rangkaian paralel yang memiliki komponen lebih banyak. Seperti saklar yang dibutuhkan juga lebih banyak. Kemudian kabel yang digunakan juga lebih panjang dari rangkaian seri.

Jika dilihat dari keunggulannya, rangkaian listrik seri dan paralel juga memiliki perbedaan. Kedua jenis rangkaian ini sudah jelas memiliki keunggulan.

Keunggulan rangkaian seri adalah mudah untuk pendeteksian jika terjadi masalah. Rangkaian seri mengalirkan arus dengan tegangan yang sama. Cara penyusunan rangkaian listrik seri tidak terlalu rumit. Jenis rangkaian seri juga lebih hemat listrik.

Keunggulan rangkaian paralel adalah satu hambatan tidak mempengaruhi arus yang lain. Sehingga jika salah satu lampu mati, maka tidak berpengaruh pada lampu lain. Keunggulan lainnya adalah memiliki energi yang cukup potensial di setiap titiknya.

Mengenal lebih lanjut tentang rangkaian listrik seri dan paralel, tentunya sangat bermanfaat. Terutama untuk menyusun rangkaian listrik di rumah. Sebab, rangkaian listrik harus disusun dengan tepat agar tidak terjadi masalah seperti korsleting. (R10/HR Online)

This post was last modified on November 8, 2021 1:07 AM

Daftar isi

  • 1 Rangkaian seri
    • 1.1 Arus
    • 1.2 Resistor
    • 1.3 Induktor
    • 1.4 Kapasitor
  • 2 Rangkaian paralel
  • 3 Catatan
  • 4 Referensi

Rangkaian seriSunting

ArusSunting

Pada rangkaian seri, arus yang lewat besarnya sama tiap elemen.

ResistorSunting

Total hambatan resistor pada rangkaian seri sama dengan jumlahan masing-masing hambatan:

Konduktansi listrik berkebalikan dengan hambatan. Total konduktansi pada rangkaian seri dari resistor dapat dihitung dari persamaan berikut:

.

Untuk kasus khusus dengan 2 resistor dipasang seri, total konduktansi sama dengan:

InduktorSunting

Induktor juga mengikuti hukum yang sama:

Namun, dalam beberapa kasus sulit untuk menghindari induktor yang berdekatan untuk saling mempengaruhi, karena medan magnet dari satu elemen akan terhubung dengan elemen lainnya. Pengaruh ini didefinisikan pada induktansi-saling M. Jika 2 induktor dipasang seri, ada kemungkinan besarnya induktansi sama tergantung dari medan magnet dari kedua induktor mempengaruhi satu sama lain.

KapasitorSunting

Kapasitor mengikuti hukum berkebalikan. Total kapasitansi yang dipasang seri sama dengan dari jumlah kebalikan masing-masing elemen:

.

Pengertian Rangkaian Listrik

Pernahkan sobat memikirkan kira-kira yang dipakai pada lampu di jalan itu menggunakan rangkaian apa?

Rangkaian Listrik adalah sebuah jalur atau rangkaian sehingga elektron dapat mengalir dari sumber voltase atau arus listrik. Proses perpindahan elektron inilah yang kita kenal sebagai listrik.

Elektron dapat mengalir pada material penghantar arus listrik yakni konduktor. Oleh karena itu kabel yang dipakai pada rangkaian listrik karena kabel terbuat dari tembaga yang dapat menghantarkan arus listrik.

Lampu adalah beban listrik dan sumber listrik berasal dari baterai. Listrik mengalir melalui kabel dan saklar berfungsi untuk memutus atau menyambungkan aliran listrik. Simbol universal untuk beban listrik adalah hambatan (resistor).

Terdapat dua tipe rangkaian yaitu: rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri dan paralel dapat dikombinasikan sehingga menjadi rangkaian campuran.

Pengertian Rangakaian Seri dan Paralel

1. Rangakaian Seri

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian aliran arus listrik yang disusun secara berderet atau berurutan antara komponen – komponennya.

Dengan demikian, kamu akan mendapatkan sebuah rangkaian listrik yang teratur dan berurutan.

2. Rangkaian Paralel

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian aliran arus listrik yang disusun secara sejajar atau mempunyai cabang didalam sebuah rangkaian tersebut.

Dengan input dari setiap komponen yang dipakai, berasal dari komponen yang sama.

Ada beberapa ciri-ciri dari sebuah rangkaian paralel, yaitu:

  • Disusun secara bersusun atau bercabang.
  • Arus listrik dari rangkaian ini besarnya berbeda buat tiap resistor.
  • Tiap komponen terhubung dengan kutub positif dan negatif dari sumber listrik. Jadi, semua komponen mendapat tegangan sama dan hambatan total bernilai lebih kecil dari hambatan tiap komponen listriknya.

Jenis – Jenis Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian listrik terdiri atas 2 jenis yaitu Seri dan Paralel. Selain itu, ada juga gabungan dari 2 jenis rangkaian listrik, yang disebut rangkaian campuran.

Jadi, ada 3 bentuk rangkaian listrik yaitu rangkaian listrik seri, paralel, dan campuran. Berikut penjelasannya.

1. Rangkaian Listrik Seri

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Bentuk rangkaian seri bisa dibilang sangat sederhana, karena rangkaiannya disusun secara lurus dan gak mempunyai cabang.

Karakteristik Rangkaian Listrik Seri, yaitu:

  • Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana.
  • Semua komponen listrik disusun secara sejajar (berderet atau berurutan).
  • Kabel penghubung pada seluruh komponen gak mempunya percabangan sepanjang rangkaian.
  • Cuma ada 1 jalan yang bisa dilewati oleh arus, jadi kalo ada satu jalur yang terputus. Maka, rangkaian gak bisa berfungsi dengan benar.
  • Arus listrik yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya.
  • Setiap komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama.
  • Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang terpasang mempunyai nilai yang berbeda.
  • Mempunyai hambatan total yang lebih besar dari pada hambatan penyusunnya.

Rumus Rangkaian Seri, yaitu:

I = I1 = I2 = I3

V = V1 + V2 + V3

R = R1 + R2 + R3

2. Rangkaian Listrik Paralel

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian paralel mempunyai ciri khas yang bisa dan sangat mudah banget dikenali yaitu susunan rangkaiannya mempunyai cabang.

Instalasi listrik di suatu rumah biasanya memakai susunan rangkaian paralel. Meski, sedikit lebih rumit dari rangkaian seri, rangkaian paralel punya banyak keuntungan.

Karakteristik Rangkaian Listrik Paralel, yaitu:

  • Cara menyusun rangkaian cenderung lebih rumit.
  • Semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar.
  • Kabel penghubung pada sebuah rangkaian mempunyai percabangan.
  • Ada beberapa jalan yang bisa dilewati oleh arus.
  • Arus yang mengalir pada setiap cabang mempunyai besar nilai yang berbeda.
  • Setiap komponen yang terpasang mendapat besar arus yang berbeda.
  • Semua komponen mendapat tegangan yang sama besar.
  • Hambatan totalnya lebih kecil dari hambatan pada tiap – tiap komponen penyusunnya.

Rumus Rangkaian Paralel, yaitu:

I = I1 + I2 + I3

V = V1 = V2 = V3

1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3

I1 : I2 : I3 = 1/R1 : 1/R2 : 1/R3

3. Rangkaian Listrik Gabungan

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Rangkaian gabungan merupakaan gabungan dari rangkaian seri dan paralel. Secara umum, karakteristik dan hukum yang berlaku pada rangkaian gabungan juga mengikuti keduannya.

Rumus Rangkaian Gabungan, yaitu:

I = I1 + I2

1/Rp = 1/R2 + 1/R3

Rtotal = R1 + 1/Rp

4. Rangkaian Listrik Arus Searah

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Sumber arus listrik searah (DC) yaitu sumber energi listrik yang bisa menimbulkan arus listrik yang arahnya, selalu tetap (konstan) dari muatan listrik dari potensi tinggi ke rendah.

Arus searah (DC) umumnya banyak ditemukan pada aplikasi bertegangan rendah, seringanya pada baterai.

Sebagian besar sirkuit elektronik ini perlu catu daya atau arus searah (DC).

Berikut ini, ada beberapa tegangan yang sering dipakai buat arus searah (DC), yaitu:

  • 1.5 VDC
  • 5 VDC
  • 12 VDC
  • 24 VDC

5. Rangkaian Listrik Arus Bolak – Balik (AC)

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Dalam rangkaian arus searah (DC), tegangan dan arus umumnya konstan. Tapi, kalo dalam rangkaian arus bolak – balik (AC), nilai sesaat dari tegangan arus dan karenanya daya terus berubah dipengaruhi oleh pasokan.

Jadi, kalo kamu bisa menghitung daya pada sirkuit AC dengan cara yang sama seperti di sirkuit DC, tapi kamu masih bisa mengatakan kalo daya (P) sama dengan tegangan (V) dikalikan dengan ampere (I).

Poinnya yaitu, kalo rangkaian AC mengandung reaktansi, jadi ada komponen daya sebagai akibat dari medan magnet atau listrik yang dibuat oleh komponen.

Hasilnya yaitu kalo gak seperti komponen resistif murni, daya ini disimpan dan dikembalikan ke suplai saat gelombang sinusoidal lewat satu siklus periodik penuh.

Maka, daya rata – rata yang diambil oleh suatu rangkaian yaitu jumlah daya yang disimpan dan daya yang dikembalikan selama satu siklus penuh.

jadi, konsumsi daya rata – rata sirkuit akan jadi rata – rata daya sesaat dalam satu siklus penuh dengan daya sesaat. (P) didefinisikan sebagai perkalian dari tegangan sesaat (V) dan oleh arus sesaat (I).

Fungsi pada sinus periodik dan kontinu yaitu daya rata – rata diberikan sepanjang waktu akan sama dengan daya rata – rata yang diberikan pada satu siklus tunggal.

6. Rangkaian Listrik 1 Phase dan 3 Phase

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Sistem daya satu fasa dan tiga fasa mengacu pada unit yang memakai daya listrik bolak-balik (AC). Dengan daya AC, aliran arus terus-menerus berganti arahnya.

Bedanya, antara daya AC satu fasa dan tiga fasa yaitu keteguhan pengirimannya. Sistem daya AC fase tunggal memuncak pada tegangan 90⁰ dan 270 with, dengan siklus penuh pada 360⁰.

Dengan puncak dan penurunan dalam tegangan ini, daya gak dikirim pada laju yang konstan.

Dalam sistem 1 Phase:

Ada satu kabel netral dan satu kabel daya dengan arus yang mengalir di antara mereka.

Perubahan siklus dalam besaran dan arah biasanya mengubah aliran dalam arus dan tegangan sekitar 60 kali per detik, tergantung pada kebutuhan khusus suatu sistem.

Dalam sistem 3 Phase:

Ada tiga kabel daya, masing – masing 120⁰ dari fase satu sama lain. Delta dan wye yaitu dua jenis rangkaian yang dipakai buat mempertahankan beban yang sama pada sistem tiga fase.

Masing – masing menghasilkan konfigurasi kabel yang beda. Dalam konfigurasi delta, gak ada kawat netral yang dipakai.

Konfigurasi wye memakai kabel netral dan ground.

NOTE: Dalam sistem tegangan tinggi, kawat netral biasanya gak ada buat sistem tiga fase.

Ketiga fase daya udah memasuki siklus dengan 120⁰.

a. Manfaat Memakai Rangkaian Listrik 1 Phase

  • Array luas penggunaan aplikasi.
  • Catu daya AC paling efisien sampai 100 watt.
  • Lebih sedikit biaya design.
  • Design yang kurang rumit.

b. Manfaat Memakai Rangkaian Listrik 3 Phase

  • Pengurangan konsumsi tembaga.
  • Lebih sedikit risiko keselamatan buat pekerja.
  • Biaya penanganan tenaga kerja yang lebih rendah.
  • Efisiensi konduktor yang lebih baik.
  • Kemampuan buat menjalankan beban daya yang lebih tinggi.

7. Rangkaian Listrik Sederhana

Rangkaian listrik paralel dapat ditandai dengan rangkaian listrik yang

Lampu butuh 2 kabel buat menyala, satu kabel netral dan satunya lagi yaitu kabel hidup. Kedua kabel ini terhubung dari lampu ke panel suplai utama.

Buat memakai kabel warna merah dan hitam buat kabel hidup, dan kabel netral dalam proyek Sirkuit Listrik, dimana kabel warna merah dipakai buat kabel hidup dan kabel warna hitam dipakai buat kabel netral.

Saklar yang dipakai buat mengontrol sirkuit dengan menghidupkan dan mematikan. Ini disediakan di kabel langsung antara pasokan dan beban utama.

Saat saklar hidup, sirkuit listrik ditutup dan lampu menyala dan saat sakelar mati, cahaya akan memutuskan pasokan daya ke beban.

Kabel ini ditaruh dalam kotak yang disebut kotak saklar buat operasi yang lebih baik. Switch wire dan live wire yaitu satu kawat dan cuma dipotong di antaranya buat menghubungkan switch.