Puasa ramadhan dilaksanakan selama berapa hari

BERITA KBB – Bulan Ramadhan atau Ramadan adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Islam atau hijriah. Berapa lama umat Islam melakukan puasa di bulan Ramadhan?

Untuk diketahui, kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan diperuntukkan bagi Muslim yang sudah dewasa, balig, berakal sehat, dan dalam kondisi sehat.

Hal itu seperti dalam firman Allah SWT dalam Quran Surah Albaqarah ayat 183, yang artinya”

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces, Rabu 10 Maret 2021: Harus Tunaikan Kewajiban meski Ada Prahara

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius Rabu 10 Maret 2021: Ada yang Senang, tetapi Ada Juga yang Sedih

Berpuasa sendiri adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan, seperti makan dan minum, merokok, berhubungan suami istri dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Jika berhalangan puasa di bulan Ramadhan, umat Islam wajib menggantinya di hari yang lain di luar bulan Ramadhan atau membayar fidyah.

Tujuan berpuasa sendiri, seperti firman Allah yang disebutkan di atas, adalah untuk membentuk orang beriman menjadi pribadi yang bertakwa. Takwa berarti menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.


Page 2

Baca Juga: Jennie BLACKPINK dan G Dragon Bing Bang Pacaran, Keduanya Jadi Duta Channel, Begini Kisah Lengkapnya

Baca Juga: Ramalan zodiak Rabu 10 Maret 2021: Aries, Taurus dan Gemini Soal Cinta hingga Karier

Dengan demikian, berbagai manfaat yang didapat selama berpuasa seperti soal kesehatan adalah nilai tambah dari puasa itu sendiri.

Lalu berapa lama umat Islam diwajibkan berpuasa selama Ramadhan?

Tentu saja, kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan berlangsung selama sebulan. Dalam praktiknya, bisa 29 hari atau 30 hari, bergantung pada posisi bulan yang menentukan penanggalan hijriah.

Setelah selesai berpuasa, umat Islam akan merayakan hari kemenangan, yakni Idulfitri atau Lebaran.

Baca Juga: Ramadhan atau Ramadan, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI? Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Jin BTS Cerita Perjuangan BTS : Ada Kalanya Kami Harus Menangkap Lalat di Asrama dengan Penyedot Debu

Di hari raya tersebut, biasanya diisi dengan tradisi ziarah ke makam dan juga bermaaf-maafan.***

Siapa yang selalu bersemangat setiap bulan Ramadan tiba? Sepertinya semua orang sangat senang menyambut bulan istimewa ini. Tapi di balik semangat Ramadan, ternyata masih banyak beberapa orang umat muslim yang belum terlalu paham berapa lama puasa Ramadan dilakukan. Pada intinya, puasa Ramadan wajib dikerjakan setelah terlihatnya hilal, yaitu setelah bulan Sya’ban genap 30 hari.

Sedangkan waktu puasa Ramadan setiap harinya juga masih banyak dipertanyakan, apakah setelah masuknya waktu imsak, atau setelah azan shubuh. Hal ini tentu harus kamu cermati sebagai umat Islam, untuk kesempurnaan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk tahu waktu puasa Ramadan sehingga kamu tidak terlewat atau terlalu cepat dalam melakukannya. Pasalnya, dalam berpuasa kamu juga memerlukan strategi untuk mengontrol diri sehingga bisa mendapatkan hikmah puasa secara maksimal.

Waktu Puasa Ramadan

Ketentuan pelaksanaan waktu puasa bisa dilihat dari Surat Al-Baqarah. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 187 yang artinya “Dan makan minumlah sehingga terang kepadamu benang putih dari benang hitam yaitu fajar” [Al-Baqarah: 187] [2].

Ketika ayat tersebut diturunkan sebagian sahabat Nabi SAW mengambil tali berwarna hitam dan putih yang kemudian diletakkan di bawah bantal mereka atau diikatkan di kaki mereka. Meraka terus makan dan minum hingga kedua tali tersebut bisa dibedakan mana yang putih dan mana yang hitam. Pada akhirnya para sahabat mengerti waktu puasa ramadan setelah Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa maksud ayat tersebut adalah hitamnya malam dan putihnya siang. Jadi dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa waktu puasa Ramadan dimulai ketika terbitnya fajar.

Fajar Kadzib dan Fajar Shadiq

Setelah mengetahui bahwa waktu puasa Ramadan adalah ketika terbitnya fajar, ternyata ada lagi pembagian fajar tersebut.

Dari Al Mawardi di dalam kitab Iqna’ menuturkan bahwa: “Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar kedua sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi (akan lebih baik bila) orang yang berpuasa melakukan imsak (menghentikan makan dan minum) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar dan menunda berbuka sejenak setelah tenggelamnya matahari agar ia menyempurnakan imsak (menahan diri dari yang membatalkan puasa) di antara keduanya.

Dari sini kamu bisa melihat adanya kata kata fajar kedua, yang memang menjadi salah satu pembagian dari fajar. Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan bahwa fajar itu ada dua, yaitu Fajar Kadzib dan Fajar Shadiq.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Fajar itu ada dua : Yang pertama tidak mengharamkan makan (bagi yang puasa), tidak halal shalat ketika itu, yang kedua mengharamkan makan dan telah dibolehkan shalat ketika terbit fajar tersebut”

Saat Fajar Kadzib datang tidak dibolehkan ketika itu shalat shubuh dan belum diharamkan bagi yang berpuasa untuk makan dan minum. Sedangkan saat fajar shadiq datang maka akan diharamkan makan bagi yang puasa, dan sudah boleh melaksanakan shalat shubuh.

Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian mendengar adzan padahal gelas ada di tangannya, janganlah ia letakkan hingga memenuhi hajatnya”. Jadi walaupun kamu sedang minum dan minuman kamu di gelas tersebut belum habis ketika sedang azan, kamu dapat meneruskannya sampai habis. Jadi tidak perlu panik, dan tetaplah tenang.

Baca juga : Bagaimana Niat Sahur Untuk Berpuasa Hari Ini?

Waktu Imsak

Jadi bagaimana dengan waktu imsak yang biasanya kamu lihat di kalender imsakiyah? Ternyata waktu imsak ini dibuat agar kamu berhati- hati dengan waktu puasa Ramadan kamu. Dengan adanya waktu imsak yang biasanya diatur atau ditetapkan sepuluh menit sebelum waktu subuh, orang orang dapat melaksanakan makan sahur tidak terlalu mepet dengan waktu puasa Ramadan nya.

Dalam waktu sepuluh menit tersebut, kamu bisa melakukan aktivitas aktivitas sahur seperti menyikat gigi, membersihkan sisa sisa makanan yang bisa membatalkan puasa, hingga persiapan persiapan lainnya untuk melaksanakan shalat subuh.

Tentunya waktu imsak ini akan sangat membantu kamu dalam mengatur waktu puasa Ramadan harianmu. Kamu bisa mengatur waktu, kapan harus bangun tidur dan kapan harus berhenti makan dengan adanya waktu imsak.

Sedangkan untuk waktu berbuka sendiri, dari Umar Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika malam datang dari sini, siang menghilang dari sini dan terbenam matahari, telah berbukalah orang yang puasa”. Kamu juga bisa melakukan patokan dengan mendengar azan maghrib atau di beberapa tempat ada yang memakai sirene pemberitahuan bahwa waktu berbuka puasa sudah masuk.

Dari keterangan keterangan di atas, kamu bisa mengambil kesimpulan bahwa awal dimulainya waktu puasa Ramadan adalah ketika terbit fajar yang juga merupakan tanda masuknya waktu shalat subuh, bukan pada waktu imsak. Adapun menahan diri atau memulai waktu puasa Ramadan lebih awal sebelum terbitnya fajar, misalkan di waktu imsak hanyalah sebagai anjuran untuk lebih sempurna dalam melaksanakan puasa Ramadan.

Itulah penjelasan mengenai waktu puasa Ramadan yang dilakukan selama 30 hari oleh umat Islam. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, kedatangan bulan Ramadan akan disambut suka cita sekaligus diiringi sejumlah kekhawatiran, termasuk kekhawatiran lonjakan harga kebutuhan pokok alias sembako.

Di sisi lain, datangnya Ramadan juga membawa tambahan bagi sisi keuangan karena adanya Tunjangan Hari Raya (THR). Bonus di luar penghasilan bulanan ini menjadi hal paling ditunggu mendekati Hari Raya. Tapi jangan merasa jadi “kaya mendadak” dulu ya, kamu perlu mengaturnya agar sesuai dengan tujuan dan bermanfaat di kemudian hari. 

Selain pengaturan keuangan saat bulan Puasa, kamu juga perlu membagi porsi-porsi dana dari THR. Tentu ada yang digunakan untuk merayakan Idul Fitri, tetapi harus ada juga porsi investasi demi tujuan keuangan di masa depan.

Nah, kamu bisa alokasikan investasi sebesar 10% untuk investasi. Dari dana THR-mu. Memanfaatkan THR untuk berinvestasi merupakan pilihan yang bijak. Sebab investasi sangat bermanfaat untuk menghadapi masa depan yang belum pasti.

Baca juga : Hukum Dari Puasa Bulan Ramadan Adalah? Inilah Penjelasannya!

Tetapi, sebelum berinvestasi, kamu harus tau apa yang dibeli dan tau bagaimana melihat investasi yang baik, atau tidak. Sebelum menempatkan uang THR untuk berinvestasi, pastikan kebutuhan rutin bulanan terpenuhi.

Yang terpenting, berapapun jumlah THR tahun ini, jangan hanya dihabiskan untuk kebutuhan yang bersifat konsumtif saja ya! Karena kamu juga bisa menyisihkannya untuk bersedekah dan juga berinvestasi demi mewujudkan impianmu.

Supaya makin semangat investasinya, yuk nabung reksadana di Bibit pakai Bank Jago! Ada Kejutan Ramadan buat yang nabung dan daftar akun Bank Jago di Bibit. Karena ada banyak cashback dari bank Jago! Apalagi di Bibit, kamu juga bisa investasi halal secara syariah lho! Menarik kan! Tunggu apa lagi, yuk, install aplikasi Bibit di Play Store atau App Store sekarang juga!