posisi janin sebelah kanan laki-laki atau perempuan

Jakarta -

Setiap pasangan selalu punya rasa penasaran terkait jenis kelamin buah hatinya ya, Bunda. Tak jarang, mereka menebak jenis kelamin bayinya lewat tanda-tanda tidak ilmiah yang ditunjukkan atau dirasakan selama kehamilan.

Mengutip HealthLine, ibu hamil memiliki peluang 50-50 untuk menebak jenis kelamin bayi dengan benar. Namun untuk memastikannya, tentu saja dibutuhkan intervensi atau pemeriksaan secara medis agar hasilnya akurat.

Meski demikian, diperlukan waktu untuk mengetahuinya hingga kelamin tersebut terbentuk. Nah, di saat menunggu tersebut, kadang orang tua atau mungkin keluarga di sekitar menebak jenis kelamin bayi melalui tanda-tanda yang terlihat.

Dikutip dari Mom Junction dan HealthLine, berikut ini beberapa mitos vs fakta terkait tanda-tanda mengandung anak perempuan, yang perlu Bunda dan Ayah ketahui:

1. Denyut jantung janin lebih cepat

Konon, jika bayi memiliki denyut jantung lebih cepat dari 140-160 detak per menit, itu menandakan bayi dalam kandungan berjenis kelamin perempuan, Bunda.

Denyut jantung bayi perempuan memang tercatat lebih cepat daripada laki-laki, Bunda. Namun hal tersebut hanya berlaku saat persalinan baru dimulai. Sebelumnya, kecepatan denyut jantung bayi dipengaruhi oleh usia.

Studi ilmiah pun menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara detak jantung dan jenis kelamin bayi. Selain itu, enggak ada perbedaan antara detak jantung bayi laki-laki dan perempuan pada trimester pertama.

Biasanya, detak jantung bayi akan sama dengan ibu yang mengandung saat berusia sekitar 5 minggu, yakni antara 80-85 per menit. Denyut jantung akan makin cepat dan mantap hingga minggu ke-9 hingga mencapai 170-200 per menit saat usia bayi memasuki minggu ke-5. Kemudian denyutnya akan melambat menjadi rata-rata 120-160 per menit.

2. Bentuk perut

Beberapa ibu meyakini bahwa jika posisi perut tinggi, itu menandakan bahwa sedang hamil anak perempuan. Padahal posisi perut tersebut tergantung pada berat bayu, pertumbuhan rahim, lokasi plasenta, dan cairan ketuban. Jadi tidak mitos tersebut tak memiliki bukti ilmiah.

Selain itu, bentuk perut yang menonjol ke depan dan terlihat lancip, kerap diyakini sebagai tanda hamil anak laki-laki. Sedangkan jika bentuknya bulat, diyakini mengandung anak perempuan.

Hal tersebut juga hanya mitos dan mungkin tidak membantu dalam menentukan jenis kelamin bayi. Perubahan postur tubuh saat bayi tumbuh di dalam kandungan, dan cara Bunda membawa barang, berat badan, dan kondisi fisik lainnya bisa menyebabkan bentuk perut selama kehamilan.

"Bentuk perut tergantung pada posisi bayi dan jumlah bayi yang pernah Anda alami sebelumnya, yang terutama memengaruhi penampilan perut dan rahim ibu, serta berat badan selama mengandung," kata Obgyn di Calla Women's Health di New York, dr Kameelah Philips, dikutip dari Parents.

3. Morning sickness parah

Sudah menjadi keyakinan umum bahwa morning sickness atau mual-mual yang dialami ibu hamil menjadi tanda bahwa bayi yang dikandung berjenis kelamin perempuan.

Padahal, morning sickness dikaitkan dengan perubahan hormonal, dan itu adalah salah satu gejala umum kehamilan, Bunda. Kebanyakan ibu hamil mengalaminya sampai trimester pertama, sementara beberapa mungkin mengalaminya sampai melahirkan.

Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa morning sickness memiliki hubungan terkait jenis kelamin bayi, ya.

4. Perubahan kulit dan rambut

Sebagian orang menganggap kulit berminyak, dan berjerawat serta rambut kusam adalah tanda-tanda memiliki bayi perempuan, Bunda.

Meskipun ada kepercayaan yang mengatakan bahwa bayi perempuan akan mencuri kecantikan ibunya, tidak ada penelitian ilmiah atau bukti yang dapat mendukung dan membenarkannya, Bunda. Ini terjadi karena adanya perubahan hormonal, dan mungkin berbeda dari satu wanita ke wanita lainnya.

5. Perubahan suasana hati

Ibu hamil akan mengalami perubahan suasana hati yang tiba-tiba, seperti mudah tersinggung, depresi, dan marah. Perubahan suasana hati ini dipercaya sebagai tanda mengandung bayi perempuan.

Padahal, perubahan suasana hati merupakan kejadian umum selama kehamilan dan biasanya hanya berlangsung beberapa saat dan bisa dirasakan oleh ibu yang mengandung bayi dengan jenis kelamin apa pun, Bunda. Perubahan suasana hati mungkin terjadi karena faktor hormonal.

6. Ukuran payudara

Mitos lainnya adalah bentuk payudara kiri yang tampak sedikit lebih besar dari payudara kanan, Bunda. Bila hal tersebut terjadi, dipercaya tengah mengandung anak perempuan.

Perubahan pada payudara merupakan salah satu tanda awal kehamilan, dan akibat dari perubahan hormonal. Biasanya payudara cenderung membengkak karena bersiap untuk memproduksi air susu ibu (ASI). Namun, tidak ada bukti yang menghubungkan perubahan ukuran payudara dengan jenis kelamin bayi.

7. Tidur di satu sisi

Mitos yang dipercaya lainnya adalah kecenderungan sisi yang digunakan saat tidur, Bunda. Jika cenderung tidur miring ke kanan, dipercaya ibu hamil sedang mengandung bayi perempuan.

Namun, ini tidak benar dan tidak ada penelitian ilmiah yang mengaitkan jenis kelamin bayi dengan sisi tempat ibu tidur, Bunda. Saat tidur sudah sangat wajar bagi ibu hamil untuk sering mengubah posisi karena berguna untuk mencari posisi yang nyaman ketika perut semakin besar.

8. Warna urine

Ada yang mengatakan bahwa urine berwarna kuning kusam menandakan ibu hamil mengandung bayi perempuan. Padahal, warna urine tidak memiliki hubungan dan keterkaitan atas hal tersebut, Bunda.

Warna urine ini lebih menjelaskan tentang kondisi kesehatan. Jika urine kusam atau bening bisa jadi karena terhidrasi, sedangkan urine yang gelap tanda dehidrasi. Selain itu, warna urine juga dapat dipengaruhi oleh makanan, suplemen, dan obat-obatan yang dikonsumsi.

"Urine bervariasi sepanjang hari dan lebih berkaitan dengan hidrasi, infeksi, vitamin, dan diet daripada apa pun," kata Phillips.

9. Mengidam makanan manis

Keyakinan umum lainnya mengatakan bahwa ketika ibu hamil mengidam makanan manis seperti permen, cokelat dan es krim, maka tandanya akan memiliki bayi perempuan.

"Sering dikatakan bahwa suka makanan manis adalah indikasi bahwa seorang gadis kecil akan datang. Hal ini sesuai dengan banyak asosiasi budaya dengan 'gadis kecil yang manis'. Namun, tidak ada hubungan langsung suka makanan manis dan jenis kelamin bayi," ujar Phillips.

Mengidam dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, defisiensi nutrisi, zat aktif secara farmakologis yang terdapat dalam makanan tertentu, faktor budaya dan psikososial. Sehingga, tidak ada cukup penelitian untuk mendukung hipotesis yang mengatakannya adanya hubungan makanan manis dengan jenis kelamin bayi.

10. Penampilan anggun atau feminin

Beberapa orang percaya bahwa jika ibu hamil tetap anggun selama kehamilan, itu berarti tengah mengandung bayi perempuan. Jika sebaliknya, maka bayi yang dikandung berjenis kelamin laki-laki.

Menjadi anggun sama sekali tidak terkait dengan jenis kelamin bayi dan tak pernah ada penelitian yang membenarkan hal ini ya, Bunda. Kehamilan akan memengaruhi penampilan sebagian ibu karena bertambahnya berat badan, kelelahan, dan mengalami ketidakseimbangan pada trimester kedua.

11. Garis hitam

Linea nigra atau garis hitam yang muncul pada perut ibu hamil juga diyakini bisa menunjukkan jenis kelamin bayi. Jika garis hitam itu terus meregang di atas pusar, tandanya bayi laki-laki. Tapi jika garis hitam itu di bawah pusar, itu tandanya memiliki bayi perempuan.

Faktanya, linea nigra adalah perubahan kulit yang terjadi akibat meningkatnya pigmen melanin dan tidak ditentukan oleh jenis kelamin bayi, Bunda.

Memastikan jenis kelamin bayi secara medis

Menebak-nebak jenis kelamin bayi yang sedang dikandung lewat tanda-tanda tersebut tidak masalah dilakukan lho, Bunda. Namun sebaiknya Bunda memastikannya adalah dengan mengunjungi dokter kandungan.

Dokter mungkin akan membantu dengan melakukan pemindaian USG. Namun Bunda harus menunggu untuk bisa mengetahui jenis kelamin janin di dalam kandungan sampai alat kelaminnya mulai terbentuk.

Biasanya, Bunda dan Ayah akan mengetahui jenis kelamin bayi melalui USG sekitar 20 minggu setelah kehamilan. Pada usia kandungan tersebut, hasilnya 80-90 persen akurat, selama bayi mau bekerja sama dan memungkinkan untuk melihat dengan jelas alat kelaminnya.

Beberapa tes, termasuk amniosentesis dan pengambilan sampel vilus korionik juga bisa memberi tahu jenis kelamin bayi secara pasti. Tapi keduanya invasif. Biasanya hanya ditawarkan kepada mereka yang mengandung bayi dengan peningkatan risiko kelainan genetik atau kelainan kromosom.

Tes prenatal non invasif adalah metode lain untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Namun biasanya juga hanya ditawarkan kepada wanita yang berisiko mengandung bayi dengan kondisi kromosom.

Bunda, simak juga yuk tips melahirkan bayi laki-laki dan perempuan dalam video berikut:

(AFN/jue)

Video

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA