Pertanyaan tentang KEMISKINAN dan KESENJANGAN pendapatan

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

36 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Read this post in English, Español, Français, عربي


Tidak setiap hari kita melihat sebuah video dalam taxi di New York yang meminta orang untuk mengirim tweet bagaimana cara menghentikan kemiskinan global. Meski data terakhir mengatakan bahwa kemiskinan global sudah menurun, masih mengejutkan bahwa faktanya ada 1,3 milyar orang yang hidup dengan US$1,25 per hari.

Itu setara dengan setengah tarif awal taxi di Manhattan. Ini tidak benar.

Video di taxi, yang disiarkan minggu ini selama Sidang Umum PBB, adalah bagian dari sebuah percakapan baru yang diluncurkan Bank Dunia. Kami memberi pertanyaan sederhana: Apa yang diperlukan untuk mengakhiri kemiskinan?

Melalui berbagai sosial media dalam berbagai bahasa, kami juga memberi pertanyaan seperti: Apa yang diperlukan agar seoarang ibu hidup sehat? Apa yang diperlukan agar anak-anak bisa mendapat pendidikan, atau apa yang diperlukan agar seseorang bisa mendapat pekerjaan yang baik?

Saya mengerti, kalau semuanya adalah pertanyaan-pertanyaan besar, dan semua penting di seluruh dunia. Saya baru saja mulai menjabat sebagai Presiden Kelompok Bank Dunia – belum tiga bulan di posisi baru ini – dan salah satu hal yang ingin saya capai adalah mengajak orang untuk ikut fokus pada misi utama Bank Dunia, yaitu mencari cara untuk mengakhiri kemiskinan dan memperluas kesejahteraan.

Kami sudah menerima banyak masukan lewat Twitter, juga komentar dan ide dari banyak orang di seluruh dunia. Mereka bicara tentang pendidikan, ketahanan pangan, kesehatan, pekerjaan, perawatan anak, dan banyak hal lain.

Berikut adalah beberapa hal yang mereka katakan: “Negara perlu menyediakan infrastruktur penting di pedesaan, seperti jalan, pasar, dan lainnya, kemudian bekerjasama  secara langsung dengan masyarakat miskin di desa” dan “menggratiskan pendidikan tingkat menengah serta meningkatkan persediaan air domestik sebanyak dua kali lipat”.

Kita masih berada pada tahap awal, tapi kita melihat bahwa #whatwillittake sudah mulai menginspirasi orang di seluruh dunia untuk saling berbagi solusi dan ide. Melalui video dalam taxi di New York City, kami berusaha mencapai diplomat, aktivis, dan kepala negara yang hadir di Sidang Umum PBB, sekaligus penduduk dan pengunjung kota tersebut.

Upaya kami mulai mendunia. Kami akan benar-benar mempertimbangkan dan membagi ide-ide terbaik bagaimana mengakhiri kemiskinan dan memperluas kesejahteraan.

Saya percaya upaya ini akan memerlukan kerjasama kita semua.

Jadi silakan sampaikan. Apa yang diperlukan?

Dr. Jim Yong Kim adalah presiden Kelompok Bank Dunia.

bergotong royong pekerjaan cepat​

Buatlah Contoh Rantai makanan yang terdapat Pada Ekosistem Sawah.tolong yang bener jangan ngasal!​

buat la conto mobil Litas sosial pertikal ke atas​

bantu jawab nomor 5,6,7

apa faktor-faktor internal dan eksternal yang melatarbelakangi konflik politik sosial di elit pemerintahan Saudi Arabia plissssss kk tolong bantu jawa … b nanti siang di tumpuk ​

tolong di bantu di kumpul hari ini !!​

tuliskan pengrtian mobil Litas sosial​

contoh kelompok non marginal adalah​

Berikan pendapat anda mengenai kasus dalam artikel polri tidak dapat di pisahkan dari globalisasi?​

dibantu yang bisa.tolong nih.​

MEMAHAMI KEMBALI STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA

Oleh: Trimo Yulianto

Pemikiran mengenai kemiskinan berubah sejalan dengan berjalannya waktu, tetapi pada dasarnya berkaitan dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar (Britha Mikelsen, 2003). Kemiskinan menunjukkan situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki oleh orang miskin tersebut, melainkan karena tidak bisa dihindari dengan kekuatan yang dimilikinya (Soegijanto Soegijoko, 1997).

Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural (budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan hasil pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural (budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan. Penyebab timbulnya kemiskinan berasal dari dalam dan dari luar penduduk miskin. Penyebab dari dalam diantaranya rendahnya kualitas sumber daya manusia dan sikap individu tersebut. Sedangkan penyebab dari luar adalah keterbatasan sumber daya alam, tatanan sosial dan kelembagaan dalam masyarakat, kebijakan pembangunan, kesempatan kerja yang terbatas dan persaingan yang menyebabkan terpinggirnya penduduk miskin.

Jenis kemiskinan dapat dibedakan berdasarkan pola waktunya yaitu: (1) persistent poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun temurun yang diantaranya merupakan daerah kritis sumber daya alam atau terisolasi; (2) cyclical poverty, yaitu kemiskinan yang mengikuti pola siklus ekonomi secara keseluruhan. (3) seasonal poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti sering dijumpai kasus-kasus nelayan dan petani tanaman pangan. (4) accidental poverty, yaitu kemiskinan karena bencana alam atau dampak dari suatu kebijakan.

Kemiskinan juga dapat dibedakan melalui perbandingan dengan suatu ukuran tertentu atau dengan anggota/kelompok masyarakat lainnya. Ukuran kemiskinan absolut dengan menggunakan garis kemiskinan atau kondisi kondisi tertentu yang mencerminkan situasi kemiskinan. Sedangkan ukuran kemiskinan relatif dengan membandingkan dengan jumlah keseluruhan kelompok dan dapat digambarkan melalui Kurva Lorentz dan menggunakan Gini Ratio untuk mengetahui besarnya kesenjangan.

Strategi pengentasan kemiskinan yang dikemukakan oleh Bank Dunia, bahwa setiap dekade strategi pengentasan kemiskinan mengalami perkembangan mulai dari penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, pengembangan kesehatan dan pendidikan, perlindungan sampai dengan pemberdayaan kaum miskin. 

Strategi memerangi kemiskinan yang dikemukakan oleh Gunnar Adler Karlsson yang dikutip Andre Bayo Ala (1981) meliputi: (1) strategi dalam jangka pendek yaitu memindahkan sumberdaya-sumberdaya kepada kaum miskin dalam jumlah yang memadai. Perbaikan keadaan kemiskinan dalam jangka pendek diantaranya menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki distribusinya; (2) Strategi jangka panjang dengan menumbuhkan swadaya setempat. Perbaikan dalam jangka panjang dengan memperbaiki dan memenuhi harkat hidup secara individual dan sosial yang bermartabat.

Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dapat dibagi menjadi dua bagian besar, pertama melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami kemiskinan sementara, dan kedua membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Strategi tersebut selanjutnya dituangkan dalam tiga program yang langsung diarahkan pada penduduk miskin yaitu: (1) penyediaan kebutuhan pokok; 2) pengembangan sistem jaminan sosial; dan 3) pengembangan budaya usaha. Selain itu penduduk miskin mempunyai strategi sendiri untuk menanggulangi kemiskinannya. Strategi yang ditempuh yaitu dengan pinjam dari lembaga informal, menambah jam kerja, anggota keluarga ikut bekerja, merantau atau berhemat. 

Konsep kebijakan yang digunakan pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan dapat dibedakan berdasarkan tradisi dan pendekatan perencanaan yang melandasinya. Tradisi perencanaan menurut John Friedmann setidaknya terdiri empat tipe yaitu: (1) perencanaan sebagai reformasi sosial (social reform), bahwa negara menyusun dan merencanakan berbagai arahan dan pedoman pembangunan untuk diikuti dan dilaksanakan oleh masyarakat; (2) perencanaan sebagai analisis kebijakan (policy analysis), bahwa para penentu kebijakan (pemerintah dan pihak terkait lainnya) berdasarkan analisis data yang ilmiah menyusun dan merencanakan berbagai arahan dan pedoman pembangunan yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat; (3) perencanaan sebagai pembelajaran sosial (social learning), bahwa pengetahuan perencanaan diperoleh lewat pengalaman dan disempurnakan lewat praktik (learning by

doing), perencanaan serta pelaksanaan pembangunan dijalankan bersama-sama dengan masyarakat dengan bimbingan dari ahli; dan (4) perencanaan sebagai mobilisasi sosial (social mobilization), bahwa perencanaan pembangunan harus dilaksanakan oleh masyarakat dan digerakkan dengan berbagai konsep/ideologi yang sudah tertanam di dalam jiwa dan kebudayaan mereka.

Sedangkan jenis-jenis program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan pemerintah dapat dilihat berdasarkan model pembangunan yang mendasari program-program tersebut untuk melihat titik berat strategi yang dijalankan program tersebut. Model pembangunan yang dianut negara berkembang secara garis besar terbagi dalam empat model pembangunan. Model pembangunan I menitik beratkan pada pertumbuhan pendapatan nasional. Model pembangunan II menitikberatkan pada pemerataan dan pemenuhan kebutuhan pokok/dasar. Model pembangunan III berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui keikutsertaan masyarakat dan kelompok sasaran dalam menentukan kebutuhan dan partisipasi dalam proses pembangunan. Sedangkan

model pembangunan IV menitikberatkan pada peningkatan daya saing untuk menghadapi era globalisasi dan era otonomi daerah.

Evaluasi terhadap program pengentasan kemiskinan diantaranya dapat dilakukan terhadap pendekatan perencanaan, model pembangunan yang digunakan dan pelaksanaan program tersebut. Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program pengentasan kemiskinan meliputi: penentuan sasaran dan data yang digunakan untuk menentukan sasaran; peranan pemerintah daerah, masyarakat umum dan penerima sasaran program; dan implementasi program di tingkat pemerintah dan masyarakat.

*) Trimo Yulianto

Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Poso

Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah

Disclaimer:

Tulisan ini adalah pendapat pribadi penulis dan tidak merepresentasikan sikap atau pendapat tempat penulis bekerja