Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Seorang murid yang meneruskan tugas Sang Guru, Nabi Ilyas

Kisah Nabi Ilyasa AS sering kali dikaitkan dengan Nabi ke-19, yaitu Ilyas AS karena kemiripan namanya yang hanya berbeda satu huruf. Tahukah Moms, walaupun demikian, keduanya tidak memiliki hubungan darah.

Ada 25 Nabi dan Rasul yang disebutkan dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an dan harus diimani oleh umat muslim. Salah satunya adalah Nabi Ilyasa AS, Nabi ke-20 yang disebut sebanyak dua kali dalam surah di Al-Qur'an.

Yang pertama terdapat pada surah Al-An'nam ayat 86-87 yang berbunyi:

"Dan Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (pada masanya). Dan Kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus."

Dan yang kedua dalam surah Shad ayat 48 yang artinya:

"Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa’ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik."

Kisah Nabi Ilyasa AS yang paling terkenal adalah perjalanan dakwahnya untuk Kaum Bani Israil. Karena pada saat itu, masyarakat menyembah berhala dan tidak percaya kepada Allah SWT.

Baca Juga: 5 Aplikasi Belajar Mengaji dan Kisah Nabi untuk Anak

1. Kisah Nabi Ilyasa AS dan Nabi Ilyas AS

Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Ilustrasi Foto: Orami Photo Stock

Nabi Ilyas AS merupakan putra dari keturunan salah satu masyarakat Bani Israil, yaitu Yusuf bin Yakub bin Ishaaq bin Ibrahim Al-Khalil.

Allah mengutus Nabi Ilyasa AS sebagai penerus Nabi Ilyas AS dalam menuntun anak-anak Israel yang bersama orang tua mereka yang masih percaya kepada berhala. Nabi Ilyasa AS tinggal di antara umatnya sembari menyebarkan perintah Allah SWT.

Kisah Nabi Ilyasa AS memang selalu lekat dengan Sang Guru, Nabi Ilyas AS. Keduanya bertemu saat Nabi Ilyas AS sedang di tengah pelarian dari kejaran penduduk Ba'labak yang marah.

Pada saat itu, Nabi Ilyas AS memberi tahu masyarakat Bani Israil dari Ba'labak mengenai azab yang menimpa kaum-kaum terdahulu. Oleh karena itu, ia mengajak bangsa Ba’labak untuk meninggalkan berhala, bertaubat, dan kembali menyembah Allah SWT.

Nabi Ilyas AS mengingatkan kepada mereka bahwa berhala yang mereka sembah tidak akan menolong mereka dari azab Allah. Karena dianggap menghina Tuhan mereka, penduduk akhirnya marah dan mengusir Nabi Ilyas AS.

Tidak lama kemudian, penduduk diberikan Allah SWT azab berupa kemarau panjang bagi yang tak patuh pada Nabi Ilyas AS. Mereka geram dan mencari Ilyas karena diduga menjadi sumber penyebabnya. Akhirnya Nabi Ilyas AS melakukan pelarian.

Saat itulah, Ilyas bertemu Ilyasa muda yang sakit keras. Nabi Ilyas meminta do'a kepada Allah SWT untuk menyembuhkan Ilyasa, dan permohonan tersebut dikabulkan.

Sejak saat itu, Ilyasa diangkat menjadi murid Nabi Ilyas AS dalam menyebarkan ajaran kebaikan dan ilmu-ilmu agama. Nabi Ilyasa AS menjadi teman dekat Nabi Ilyas AS dalam berdakwah dan beriman kepada Allah SWT. Bahkan menurut sebuah riwayat, Nabi Ilyas AS mengangkat Ilyasa sebagai anaknya.

Setelah Nabi Ilyas AS wafat, Nabi Ilyasa AS meneruskan tugasnya untuk senantiasa menyebarkan ajaran Allah SWT dan mengajak para penduduk berbuat kebaikan.

Ketika berhasil membawa penduduk Bani Israil untuk percaya kepada Allah SWT, kisah tersebut diabadikan dalam surah As-Shaffat ayat 123-132:

"Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” Patutkah kamu menyembah Ba'l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?” Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka). Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). Dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu), “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."

Baca Juga: 8 Inspirasi Nama Bayi Laki-laki dari Nama Nabi dan Rasul

Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Ilustrasi Foto: Orami Photo Stock

Setelah meninggalnya Nabi Ilyas AS, tidak lama kemudian, banyak penduduk Bani Israil yang sebelumnya sudah percaya pada ilmu agama, kembali mengingkari Allah SWT. Mereka terlena dengan sumber alam yang kembali normal dan melimpah, serta jauh dari bencana kekeringan. Akhirnya, Bani Israil di negeri Ba'labak itu kembali menyembah berhala.

Meneruskan ajaran Nabi Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS segera memperingatkan Bani Israil dan mengajak mereka kembali ke ajaran Allah. Namun ajakan itu diabaikan, sebaliknya mereka justru menghina Nabi Ilyasa AS yang senantiasa gigih dan sabar mengajak Bani Israil beriman kembali kepada Allah SWT.

Nabi Ilyasa AS akhirnya meminta petunjuk kepada Allah SWT dalam menghadapi kaum Bani Israil yang sudah memalingkan dirinya dari Allah SWT. Akhirnya, Allah SWT menjawabnya dengan dengan memberikan ujian pada penduduk di negeri Ba'labak itu sehingga kembali dilanda bencana kekeringan. Walaupun demikian, mereka masih belum mau bertaubat.

Bencana kekeringan yang berlangsung lama, membuat para penduduk menderita kelaparan, kehausan bahkan ada yang sampai busung lapar. Satu demi satu meninggal lantaran tak kuat menanggung derita.

Pada akhirnya, Negeri Ba'labak diceritakan hancur karena bencana kekeringan. Wilayah tersebut binasa, hancur tak bersisa. Yang ada hanya tinggal Nabi Ilyasa AS dan pengikutnya yang setia. Bersama pengikutnya, Nabi Ilyasa AS kemudian memutuskan untuk hijrah atau berpindah.

Baca Juga: 5 Perbedaan Nabi dan Rasul, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!

3. Kisah Nabi Ilyasa AS Sebagai Pemimpin yang Bijaksana

Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Ilustrasi Foto: Orami Photo Stock

Nabi Ilyasa AS juga menjadi raja serta pemimpin yang baik selama masa pemerintahannya. Nabi Ilyasa AS berhasil menciptakan tatanan masyarakat yang makmur dan sejahtera. Menurut beberapa riwayat, ada banyak dugaan bahwa Nabi Ilyasa AS adalah raja yang menyerahkan kerajaannya pada Nabi Dzulkifli AS.

Nabi Ilyasa AS disebutkan tak memiliki keturunan, sehingga ia mewariskan kerajaannya pada orang yang mampu memenuhi syarat. Adapun syarat yang harus dipenuhi, disampaikan melalui pengumuman yang berisi, bahwa tahta akan diberikan pada orang yang sanggup berpuasa saat siang hari, beribadah pada malam hari dan tidak pernah marah.

Baca Juga: 5 Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Anak

4. Kisah Nabi Ilyasa AS dan Teladannya

Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Ilustrasi Foto: Orami Photo Stock

Di tengah perjalanan bersama pengikutnya, Nabi Ilyasa AS mengingatkan kepada para pengikutnya untuk senantiasa beriman kepada Allah, ketika melewati reruntuhan negeri Ba'labak. Ia menunjukkan betapa hebatnya kuasa Allah SWT jika berkehendak.

Salah satu hikmah yang bisa kita ambil dan teladani dari kisah Nabi Ilyasa AS adalah, bahwa sifat sombong dan takabur penduduk Ba'labak yang mengingkari nikmat Allah SWT merupakan hal yang tidak boleh ditiru. Setelah diberikan kembali kemakmuran, hujan dan sumber daya alam yang telah lama hilang, mereka lantas lupa dan mengingkari Allah SWT.

Akhirnya, Allah SWT memberikan dan mendatangkan pelajaran kepada mereka. Atas kuasa-Nya, Allah SWT melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup mereka dan hanya kesengsaraan yang tersisa hingga akhir hayat.

Nilai dan teladan lain dari Nabi Ilyasa AS yang harus diimani dan ditiru adalah sikap pantang menyerah dan pemaaf. Nabi Ilyasa AS selalu terus berdakwah dan memaafkan perilaku kaum Bani Israil yang sering menghinanya. Ia juga memegang amanah untuk meneruskan dakwah ke umat Nabi Ilyas AS dan mengimani, taat terhadap Allah SWT seumur hidupnya.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW: Nabi dan Rasul Terakhir Suri Tauladan Umat Islam

Itu tadi Moms, kisah Nabi Ilyasa AS yang merupakan murid Nabi Ilyas AS dalam menyebarkan ajaran agama Allah SWT. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita agar menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur.

  • https://myislam.org/prophet-al-yasa/#:~:text=The%20Story%20of%20Al%2DYasa%20(Elisha)&text=Allah%20sent%20down%20Al%2Dyasa,two%20ayah%20he%20is%20mentioned.

tirto.id - Kisah Nabi Ilyasa As berkaitan langsung dengan perjalanan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Ilyas As.

Nabi Ilyasa merupakan anak angkat Nabi Ilyas. Dirinya pun melanjutkan tongkat dakwah yang telah dijalankan Nabi Ilyas terhadap kaumnya.

Di usia muda, Ilyasa menderita sebuah penyakit yang lumayan parah. Kemudian datanglah Nabi Ilyas As ke kediaman beliau ditemani oleh keluarga.

Berkat upaya bantuan yang diberikan oleh Nabi Ilyas, Ilyasa berhasil sembuh dari penyakit yang sudah diderita sejak lama tersebut.

Hubungan keduanya tidak berhenti di situ saja. Ilyasa akhirnya diangkat menjadi anak oleh Nabi Ilyas As hingga ia selalu menemani sang nabi dalam menjalankan dakwah terhadap kaum Bani Israil kala itu.

Jelaskan hikmah yang dapat kita teladani dari kisah nabi ilyasa

Setelah Nabi Ilyas wafat, Ilyasa kemudian melanjutkan tongkat dakwah yang telah dilakukan ayah angkatnya. Mulailah perjalanan kisah Nabi Ilyasa As dalam menyeru kebaikan terhadap kaum.

Pada awalnya, penduduk Bani Israil banyak yang mulai melakukan perbuatan maksiat lagi sepeninggal Nabi Ilyas As. Mereka berbuat kejahatan dan kemaksiatan.

Kendati sudah diperingatkan oleh Nabi Ilyasa As, mereka tetap saja bersikukuh dan berpendirian terhadap perilaku yang sudah menjadi kepercayaan masa lalu tersebut.

Dalam menjalankan dakwah, Nabi Ilyasa tak henti-hentinya menyeru kepada umatnya untuk kembali menyembah hanya kepada Allah SWT.

Termasuk di antaranya dengan menunjukkan beberapa mukjizat yang diberikan Allah. Berkat salah satu sifat yang dimiliki, yakni pantang menyerah, usaha yang dilakukan Nabi Ilyasa As akhirnya sukses.

Baca juga: Kisah Nabi Syuaib As & Keteladanannya: Sikap Jujur dalam Berdagang

Kisah Nabi Ilyasa As di Dalam Al-Qur'an

Nabi Ilyasa adalah keturunan keempat dari Nabi Yusuf As. Ia diutus Allah SWT untuk menjalani dakwah bagi kaumnya, yakni Bani Israil.

Di dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 86-87, Allah SWT telah berfirman:

وَاِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَيُوْنُسَ وَلُوْطًاۗ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ

وَمِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَاِخْوَانِهِمْ ۚوَاجْتَبَيْنٰهُمْ وَهَدَيْنٰهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

Artinya: "dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya)".

"(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus,".

Berbicara mengenai ayat di atas, Yunahar Ilya dalam "Kisah Nabi Ilyasa’ AS" yang dikutip dari laman Suara Muhammadiyah menyebutkan bahwa keempat nabi itu (Ismaiil, Ilyasa’, Yunus dan Luth) merupakan manusia pilihan yang dilebihkan derajatnya oleh Allah SWT di atas umat pada masanya.

Selain itu, Sang Maha Pencipta juga melebihkan derajat mereka diantara bapak-bapaknya (dalam hal ini seperti Nabi Ibrahim yang merupakan Bakak Nabi Ismail), keturunan mereka (Nabi Muhammad ialah keturunan Nabi Ismail), serta sebagian dari saudaranya (Nabi Ishaq saudara Nabi Ismail).

Selain di surah Al-An'am, nama Nabi Ilyasa As juga bisa ditemukan di surah Shad ayat 48. Bunyinya adalah sebagai berikut:

وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ ۗوَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ

Artinya:"Dan ingatlah Ismail, Ilyasa‘ dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik".

Kemudian dilanjutkan pada 2 ayat berikutnya dengan terjemahan sebagai berikut:

"Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan sungguh, bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) tempat kembali yang terbaik,(yaitu) surga ’Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka."

Baca juga:

  • Kisah Teladan Nabi Yusuf As: Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat
  • Kisah Teladan Nabi Ilyas As: Gigih Melawan Penyembahan Baal

Baca juga artikel terkait KISAH NABI ILYASA atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates