Persebaran dan tingkat kepadatan penduduk yang tidak merata menimbulkan masalah dalam masyarakat

Salah satu masalah kondisi penduduk Indonesia yang sampai saat ini dialami oleh Indonesia adalah persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini terjadi karena jumlah masyarakat Indonesia yang memang begitu banyak,  bahkan Indonesia sendiri menempati posisi 4 sebagai Negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Sehingga bila penyebaran penduduk tidak merata tentu saja akan  menyebabkan beberapa daerah mengalami kepadatan penduduk dan membuat beberapa dampak bagi daerah-daerah tersebut. Berikut ini dampak dari masalah persebaran penduduk yang tak merata:

  • Daerah yang memiliki kependudukan yang padat tentu saja akan menyebabkan masalah sosial seperti pemukiman kumuh, tingkat kemiskinan meninggi, dan masih banyak lainnya. Sedangkan daerah yang rendah tingkat kependudukannya akan mengakibatkan penduduknya menjadi terisolir dari dunia luar.
  • Banyaknya penduduknya di suatu daerah akan menyebabkan perekonomian tidak merata, sehingga beberapa daerah yang memiliki tingkat penduduk yang kurang tentu saja akan sulit berkembang.
  • Tingkat pengangguran yang tinggi dapat terjadi di daerah-daerah yang padat penduduknya.
  • Upaya pelestarian budaya hanya akan terpusat pada satu tempat saja yang memiliki jumlah penduduk banyak.
  • Persebaran penduduk yang tidak merata juga akan berkaitan dengan sistem politik yang menjadi tak seimbang.

Tentu saja jika dampak-dampak tersebut diteruskan maka akan membuat Negara tidak akan berkembang. Nah berikut ini ada beberapa cara mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata, dalam aspek sosial dan ekonomi:

1. Transmigrasi

Salah satu cara utama yang cukup efektif untuk mengatasi masalah bentuk hubungan sosial asosiatif dan disosiatif  dari persebaran penduduk adalah dengan cara transmigrasi. Data yang ada saat ini menunjukkan jika Papua yang merupakan salah satu Pulau terluas di Indonesia hanya memiliki penduduknya yang jumlahnya kurang dari 1% penduduk Indonesia. Bahkan hal ini juga terjadi di Kalimantan yang hanya memiliki 5% dari total jumlah penduduk di Indonesia. Tujuan dari transmigrasi sendiri adalah:

  • Meratakan persebaran masyarakat Indonesia
  • Meningkatkan taraf hidup transmigran
  • Mengelola sumber daya alam di daerah yang masih kurang penduduknya
  • Meningkatkan keamanan dan pertahanan di Indonesia
  • dll.

2. Memeratakan Pembangunan

Cara lain nya yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memeratakan pembangunan, tak hanya pada daerah daerah pusat yang penduduknya padat saja namun juga di wilayah lainnya di bagian timur, tengah dan barat Indonesia. Hal ini akan mengurangi jumlah penduduk yang berniat ingin mengadu nasib di daerah daerah pusat. Hal ini juga akan membantu pembangunan didaerah masing-masing.

3. Membangun Industri Kecil Di Pedesaan

Kebanyakan masyarakat desa memilih untuk pindah ke daerah perkotaan dengan harapan dapat merubah nasib mereka. Hal ini dikarenakan banyak macam-macam bencana alam di Indonesia dan daerah daerah pedesaan yang memang masih kurang dalam industrinya, sehingga membuat masyarakat pedesaan memilih keluar dari desa. Untuk mengatasi hal ini pemerintah dapat membangun industri industri skala kecil di daerah pedesaan sehingga mengurangi jumlah penduduk desa yang lari ke kota. Sehingga masyarakat juga dapat membangun desanya menjadi lebih baik lagi.

4. Memusatkan Industri Besar Di Daerah

Cara lainnya yang dapat menarik masyarakat untuk mau bertransmigrasi ke daerah daerah yang jarang penduduknya yaitu dengan cara memusatkan faktor penghambat perubahan sosial budaya dan industri-industri besar di daerah yang masih sedikit jumlah penduduknya. Sehingga masyarakat dari daerah padat tertarik untuk mengadu nasib di daerah tersebut.

5. Penyuluhan Kepada Masyarakat

Pemerintah dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya transmigrasi. Berikan pengertian kepada masyarakat yang berada di daerah daerah padat agar mau melakukan transmigrasi ke daerah lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan, berikan penyuluhan untuk tidak mencoba mengubah nasib di perkotaan. Mereka dapat membangun desa mereka sendiri agar lebih baik. Berikan contoh masalah-masalah yang dapat ditimbulkan jika banyak penduduk yang lari ke kota.

6. Mengembangkan Kesenian Daerah

Pemerintah juga dapat mengembangkan kesenian di daerah-daerah yang jarang penduduknya agar dapat dikenal dan menjadi potensi pariwisata yang menguntungkan daerah tersebut. Sehingga membuat banyak masyarakat lainnya yang tertarik untuk tinggal disana.

7. Mensosialiasikan Program Keluarga Berencana

Persebaran penduduk yang tidak merata salah satunya dapat disebabkan oleh bentuk penyimpangan sosial dan tingkat kelahiran yang tinggi. Untuk itu, pemerintah harus sigap untuk mengatasi peningkatan angka kelahiran dengan mengadakan sosialisasi mengenai program keluarga berencana (KB).

8. Menunda Usia Minimal Kawin

Di Indonesia sendiri, masih banyak sekali penduduk-penduduk yang menerapkan kawin di suia muda. Tentunya hal ini akan membuat tingkat kependudukan akan semakin padat. Untuk itu, pemerintah bisa membuat peraturan mengenai penundaan usia kawin masyarakat.

9. Berikan Pelatihan Untuk Menambah Ketrampilan

Buatlah program-program yang dapat mengasah ketrampilan masyarakat yang ada di pedesaan. Sehingga mereka tak memiliki keinginan untuk mengadu nasib di kota. Dengan skill dan kemampuan tersebut mereka juga mampu mendapatkan kehidupan yang layak.

10. Membangun Sarana dan Prasarana Di Daerah Pelosok

 Kebanyakan orang-orang Indonesia menolak untuk pindah ke daerah-daerah pelosok karena minimnya fasilitas yang tersedia di daerah tersebut. Disinilah peran penting pemerintah yang harus tanggap untuk membangun fasilitas yang mencukupi di daerah-daerah tersebut.

Sponsors Link

11. Membuat Program Pinjaman Usaha

Pemerintah juga dapat membangun perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia dan program-program yang dapat meminjamkan modal kepada masyarakat desa sehingga mereka dapat lebih mandiri membangun penghasilan anda sendiri. Selain itu, dengan pinjaman modal ini masyarakat akan lebih keratif membangun usaha dibandingkan harus pergi ke kota.

12. Membuat Festival Budaya

Untuk membuat daerah-daerah terpencil tersebut memiliki daya tarik, pemerintah juga dapat mengadakan festival budaya di daerah tersebut sehingga pariwisatanya dapat lebih berkembang. Dengan perkembangan tersebut tentu saja akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat setempat sehingga tak memiliki niatan untuk keluar dari daerah tersebut.

13. Membuat UU Yang Melindungi Transmigran

Pemerintah juga perlu membuat undang undang yang dapat memberi jaminan untuk masyarakat yang akan bertransmigrasi ke daerah tersebut. Dengan memberikan payung hukun yang jelas pada orang-orang yang melakukan transmigrasi tentu saja akan membuat banyak orang tertarik untuk melakukannya.

14. Membuat Proyek-Proyek Pembangunan

Pemerintah juga perlu membuat batas wilayah laut Indonesia untuk proyek-proyek pembangunan didaerah yang jarang penduduknya. Sehingga masyarakat disana tidak akan tertarik untuk pergi keluar dari daerahnya dan menjadi daya tarik sendiri agar banyak masyarakat yang datang ke daerah tersebut.

15. Adanya Jaminan Subsidi

Pemerintah juga perlu memberikan subsidi bagi mereka yang mau mengikuti program transmigrasi sehingga nantinya ada ketertarikan kuat bagi masyarakat yang mengikuti program tersebut. Misalnya saja, pemerintah dapat memberikan tunjangan kehidupan selama satu tahun ataupun selama transmigran masih merintis usaha.

Nah itu tadi beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah persebaran penduduk yang tidak merata. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi anda.

KOMPAS.com - Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia pada 2015 mencapai 238.518.000 jiwa. Jumlah penduduk tersebut seiring dengan persebaran penduduk yang ada di Indonesia.

Menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, penduduk adalah warga negara dan orang asing bertempat tinggal di Indonesia.

Perkembangan kependudukan merupakan kondisi yang berhubungan dengan perubahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan berkelanjutan.

Diambil dari buku Analisis Persebaran Rumah Tangga Indonesia (2014) karya Yusuf Munandar, persebaran penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara.

Jenis-jenis persebaran penduduk

Persebaran penduduk dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Persebaran penduduk secara geografis

Merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau, dan lainnya.

Baca juga: Pengertian Sensus Penduduk dan Data Sensus Indonesia

  • Persebaran penduduk secara administrasi pemerintah

Merupakan karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau kecamatan D.

Faktor persebaran penduduk

Persebaran penduduk merupakan bentuk dari penyebaran penduduk di suatu wilayah, apakah merata atau tidak.

Hal tersebut dapat dilihat dari kepadatan penduduk yang merupakan angka jumlah rata-rata penduduk pada setiap kilometer persegi suatu wilayah negara.

Ada tiga faktor yang menyebabkan persebaran penduduk dan kepadatan penduduk di setiap daerah, yaitu faktor fisiografis, faktor biologis, serta faktor kebudayaan dan teknologi.

Kepadatan penduduk memiliki fungsi untuk mengetahui beberapa hal, di antaranya:

  1. Mengetahui persebaran penduduk suatu wilayah.
  2. Mengetahui telah terjadi peledakan penduduk suatu wilayah atau belum terjadi, dengan cara memonitor.
  3. Mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
  4. Mengetahui pusat-pusat kebudayaan, di mana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk padat budaya yang tinggi.

Persebaran tidak merata juga berpengaruh pada lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduk terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga mengganggu keseimbangan alam.

Baca juga: Kemendagri Sebut Jelang Pilkada Banyak Penduduk yang Pindah Domisili

Misalnya, keberadaan hutan yang semakin menipis karena ditebang untuk kebutuhan pemukiman. Selain itu juga berkurangnya lahan hijau untuk pertanian.

Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia berbeda-beda. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan juga tidak bersifat abadi atau memiliki batas.

Terdapat beberapa faktor penyebab persebaran penduduk yang tidak merata, di antaranya:

  1. Tingkat kesuburan tanah suatu wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan pertanian.
  2. Wilayah yang beriklim terlalu dingin atau panas biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal.
  3. Pada umumnya banyak masyarakat yang memilih tempat tinggal di daerah datar, sehingga memilih bentuk permukaan tanah yang baik.
  4. Sumber air yang berlimpah dan tidak tercemar oleh limbah pabrik atau lainnya.
  5. Transportasi atau perhubungan

Dampak persebaran penduduk

Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Bahkan ada beberapa wilayah yang mengalami persebaran penduduk tidak seimbang.

Pemusatan penduduk di beberapa kota besar dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungannya, seperti:

  • Munculnya permukiman liar
  • Sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah, baik dari masyarakat maupun pabrik industri.
  • Terjadinya pemcemaran udara karena banyaknya kendaraan dan pabrik.
  • Muncul berbagai masalah sosial, seperti kriminalitas.

Upaya mengatasi persebaran penduduk

Dari enam pulau besar di Indonesia, Pulau Jawa memiliki tingkat kesenjangan persebaran penduduk sebesar 50,70 persen. Kemudian di Pulau Kalimantan terbesar kedua, yaitu 22,70 persen.

Tertinggi ketiga berada di Pulau Papua sebesar 20,30 persen. Pulau Sumatera sebesar 3,90 persen, Pulau Maluku 3 persen dan Pulau Sulawesi memiliki tingkat kesenjangan persebaran penduduk terendah sebesar 2,60 persen.

Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata ada beberapa upaya yang dilakukan, yaitu:

  • Pemerataan pembangunan
  • Penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah dengan penduduk yang minim dan daerah pedesaan.
  • Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.

Persebaran penduduk berkaitan dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk yang tidak merata.

Sekitar 60 persen penduduk Indonsia tinggal di Pulau Jawa yang hanya memiliki luas 6,9 persen dari luas wilayah daratan Indonesia.

Baca juga: 8 Januari 1889, Mesin Tabulasi Diperkenalkan untuk Membantu Sensus

Kepadatan penduduk biasanya dilihat berdasarkan lahan pertanian yang terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian.

2. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bekerja sebagai petani atau tidak) dengan luas lahan pertanian.

Dengan kepadatan penduduk yang tidak merata di setiap wilayah, menimbulkan permasalah pendudukan.

Permasalahan terkait penyediaan saran dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.