Pernyataan yang merupakan program kerja kabinet burhanudin harahap adalah….

Kabinet Burhanuddin Harahap sukses mencapai beberapa program kerja yang telah dibuat. Salah satunya adalah berhasil menyelenggarakan pemilu di Indonesia untuk pertama kalinya. Pemilu pertama ini diselenggarakan dalam dua tahap yaitu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Konstituante. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah C. 

Lihat Foto

Wikipedia

Pemimpin Kabinet Burhanuddin Harahap sejak 1955-1956.

KOMPAS.com - Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 hingga 3 Maret 1956.

Kabinet Burhanuddin Harahap juga disebut sebagai Kabinet Nasional, karena jumlah partai yang tergabung pada kabinet ini dipegang oleh 13 partai yang didominasi oleh Partai Masyumi.

Selama hampir setahun bekerja, Kabinet Burhanuddin Harahap telah menyumbang sejumlah prestasi.

Lantas, apa keberhasilan Kabinet Burhanuddin Harahap?

Baca juga: Kabinet Burhanuddin Harahap: Latar Belakang, Susunan, dan Kebijakan

Mengadakan pemilu 1955

Salah satu keberhasilan Kabinet Burhanudin Harahap di masa demokrasi parlementer adalah menyelenggarakan pemilu 1955.

Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama di Indonesia yang diselenggarakan pada 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota Dewan Konstituante.

Pemilu 1955 diikuti oleh lebih dari 30 partai politik dan lebih dari 100 daftar kumpulan.

Sistem yang digunakan dalam Pemilu 1955 adalah perwakilan proporsional dengan tiap daerah pemilih mendapat jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya.

Setiap daerah mendapat jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk parlemen.

Menurut data, ada 260 jumlah kursi DPR dan 520 kursi untuk Konstituante pada Pemilu 1955.

Lihat Foto

Wikipedia

Burhanuddin Harahap

KOMPAS.com - Kabinet Burhanuddin Harahap bertugas pada periode 12 Agustus 1955 sampai 3 Maret 1956.

Kabinet ini juga disebut sebagai kabinet Nasional, karena jumlah partai yang tergabung pada kabinet ini dipegang 13 partai yang didominasi oleh Partai Masyumi. 

Baca juga: Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan

Latar Belakang

Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk sebagai pengganti Kabinet Ali Sastroamidjojo I yang sebelumnya telah menyerahkan mandatnya kepada presiden.

Lalu, pada tanggal 29 Juli 1955, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengumumkan tiga nama calon formatur kabinet baru, yaitu Wilopo, Sukiman, dan Asaat.

Namun ketiga calon ini justru sepakat untuk memilih Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan.

Tetapi, karena saat itu Moh. Hatta masih menjabat sebagai wakil presiden, Moh. Hatta kemudian menunjuk Burhanuddin Harahap untuk membentuk kabinet.

Ditunjuknya Burhanuddin Harahap sebagai formatur kabinet ini, karena ia merupakan salah satu anggota yang tergabung di Partai Masyumi. 

Pada masa ini, Partai Masyumi menjadi salah satu partai Islam yang paling berpengaruh di tingkat pemerintahan. 

Untuk memutuskan siapa yang akan menjadi formatur kabinet baru membutuhkan waktu yang cukup lama dan perlu melalui perdebatan panjang. 

Sampai akhirnya, Moh. Hatta memutuskan untuk memilih Burhanuddin Harahap. 

tirto.id - Burhanuddin Harahap dikenal sebagai seorang politisi handal pada masa pemerintahan Ir. Soekarno & Moh. Hatta. Kecakapan pria kelahiran Medan, 12 Januari 1917 ini dibuktikan lewat pengangkatannya sebagai perdana menteri pada masa demokrasi liberal.

Kabinet Burhanuddin Harahap dibentuk pada 1955 dan berakhir pada 1956. Salah satu program kerja sekaligus prestasi dari kepemimpinan Perdana Menteri Burhanuddin adalah diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu) pertama di Tanah Air.

Semasa muda, Burhanuddin Harahap turut aktif dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Tercatat ia pernah menjadi bagian dari Jong Islamieten Bond (JIB), Student Islam Studi Club (SIS), dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Islam (PPPI).

Setelah kemerdekaan, Burhanuddin kemudian aktif berkarir di Badan Pekerja Komite Nasional Pusat bersama Mr. Assaat. Karir politiknya dimulai sejak tahun 1946, ketika ia diajak oleh Prawoto Mangkusasmito untuk masuk ke Partai Masyumi.

Kiprah politik Burhanuddin kian cemerlang, ketika ia masuk ke Masyumi. Saat sistem pemerintahan Indonesia berubah menjadi RIS, Burhanuddin diamanahkan menjadi salah satu wakil dari Masyumi untuk mengisi parlemen. Perannya di parlemen terus berlanjut hingga Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.

Yuli Ernawati dalam penelitiannya yang berjudul Kondisi Sosial Politik Indonesia Pada Masa Kabinet Burhanuddin Harahap 1955-1956 (2014: 31), menyebutkan bahwa posisinya di Parlemen terhenti karena ia harus merangkap dua jabatan. Setelah masa kerja Kabinet Ali Satroamidjoyo I berakhir, Burhanuddin Harahab mengemban jabatan sebagai perdana menteri sekaligus menteri pertahanan.

Baca juga:

  • Pemilu Pertama Indonesia Terlaksana Berkat Burhanuddin Harahap
  • Sejarah Politik Masa Demokrasi Liberal: Pemerintahan dan Kepartaian

Susunan Kabinet Burhanuddin Harahap

Dilansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Kabinet Burhanuddin Harahap dilantik oleh Presiden Soekarno pada 12 Agustus 1955 dan berakhir pada 1956. Anggota kabinet tersebut terdiri dari 20 orang.

Adapun susunan kabinet Burhanuddin Harahap, yakni sebagai berikut:

Perdana Menteri: Mr. Burhanuddin Harahap

Wakil Perdana Menteri I: R. Djanu Ismadi

Wakil Perdana Menteri II: Harsono Tjokroaminoto

Susunan Kementeriaan

Menteri Luar Negeri: Ide Anak Agung Gde Agung

Menteri Dalam Negeri: R. Sunarjo

Menteri Pertahanan: Burhanuddin Harahap

Menteri Kehakiman: Lukman Wiradinata

Menteri Penerangan: Sjamsuddin Sutan Makmur

Menteri Keuangan: Sumitro Djojohadikusumo

Menteri Perekonomian: I.J. Kasimo

Menteri Pertanian: Mohammad Sardjan

Menteri Perhubungan: H. Laoh

Menteri Muda Perhubungan: Asraruddin

Menteri Pekerjaan Umum: Pandji Suroso

Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana

Menteri Sosial: Sudibjo

Menteri Pengajaran, Pendidikan, & Kebudayaan: R.M. Suwandi

Menteri Agama: Muhammad Iljas

Menteri Kesehatan: J. Leimana

Menteri Agraria: Gunawan

Menteri Negara: Abdul Hakim

Menteri Negara: Sutomo

Menteri Negara: Gumala Adjaib Nur

Program Kerja Kabinet Burhanuddin Harahap

Ernawati menyebutkan bahwa, dalam melaksanakan tugas dan fungsi kabinetnya, Burhanuddin Harahap hanya melengkapi dan menyempurnakan beberapa hal yang dianggap penting untuk dimasukkan dalam program kerjanya.

Di bawah kepemimpinanya sebagai perdana menteri, Indonesia melangsungkan pemilihan umum yang pertama pada tahun 1955. Selain itu, pada masa kabinet ini pergerakan ekonomi negara relatif baik.

Secara lengkap, berikut ini program kerja Kabinet Burhanuddin Harahap yang dikutip dari modul Sejarah Indonesia (2020:29) , yaitu:

  • Mengembalikan kewibawaan (Gezag) moril pemerintah, kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada Pemerintah.
  • Melaksanakan pemilu menurut rencana yang sudah ditetapkan dan menyegerakan terbentuknya Parlemen yang baru.
  • Menyelesaikan perundang-undangan desentralisasi sedapat-dapatnya dalam tahun 1955 ini juga.
  • Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi.
  • Memberantas korupsi.

Kejatuhan Kabinet Burhanuddin Harahap

Secara umum, kabinet Burhanuddin Harahap berhasil dalam menuntaskan program-program kerja yang telah direncanakan dari awal. Salah satunya, Kabinet Burhanuddin mampu menyelenggarakan pemilu pertama dalam sejarah pada tahun 1955.

Selain itu, situasi sosial politik pada masa kepemimpinannya dapat dikatakan kondusif karena tidak terjadi perpecahan yang berarti. Situasi ekonomi juga cukup baik, karena kebijakannya yang mengeluarkan UU anti korupsi mampu mengendalikan situasi ekonomi negara saat itu.

Namun, kejatuhan kabinet Burhanuddin Harahap mulai tampak saat ia memilih jalan berunding untuk dapat menyelesaikan masalah Irian Barat. Keputusan tersebut berakibat banyaknya gelombang protes dari Soekarno maupun dari partai-partai.

Pada akhirnya, 2 Maret 1956 saat pelaksanaan sidang keputusan DPR, Burhanuddin Harahap menyatakan akan menyerahkan mandatnya pada 3 Maret 1956. Pada tanggal 3 Maret 1956 mandat yang diberikan Burhanuddin Harahap diterima oleh Presiden Soekarno dan Kabinet Burhanuddin Harahap dinyatakan demisioner.

Baca juga:

  • Sejarah Kabinet Natsir: Susunan Program Kerja & Penyebab Jatuhnya
  • Sejarah Kabinet Wilopo: Susunan, Program Kerja, & Akhir Kekuasaan
  • Sejarah Kabinet Ali Sastroamijoyo I: Program & Penyebab Jatuhnya

Baca juga artikel terkait KABINET BURHANUDDIN HARAHAP atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
(tirto.id - hdy/ynd)


Penulis: Alhidayath Parinduri
Editor: Yonada Nancy
Kontributor: Alhidayath Parinduri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA