Permainan Gebokan batu memerlukan alat berikut kecuali

Permainan ini dikenal juga dengan nama Pecah Piring atau Gebokan.Boy-boyan merupakan permainan tradisional yang berasal dari provinsi Jawa Barat. Di daerah Sunda asal permainan ini, ada yang menyebutnya boy-boyan, ada juga yang menyebutnya Bebencaran. Permainan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Di daerah Pati dikenal dengan nama Gaprek Kempung. Dan di beberapa daerah lainnya permainan ini disebut Gebokan, yang berasal dari suara bola karet yang digunakan dalam permainan mengenai anggota badan dari pemain akan menimbulkan suara Gebok. Permainan tradisional ini memadukan kerja motorik anak dan juga mengasah kemampuan membuat strategi.
Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah pecahan genteng atau gerabah, pecahan asbes, potongan kayu, atau pacahan batu bata, atau kaleng susu, dan sebagainya. Bola plastik, bola tenis atau buat sendiri bolanya dari kumpulan kertas yang yang dibungkus kantong kresek dan diikat dengan karet. Bola ini digunakan untuk mematikan lawan. Jumlah pemain dalam permainan boy-boyan 8-10 pemain, diusahkan berjumlah genap karena masing-masing regu baik regu penyerang dan regu jaga pemainnya berjumlah sama sehingga permainan dapat berjalan seimbang.
Teknik dan Aturan Permainan
  1. Permainan dimulai membentuk regu bertahan dan regu penyerang dengan melakukan suit, Tim yang menang menjadi tim penyerang, dan yang kalah suit akan menjadi tim penjaga.
  2. Anak-anak dari tim penyerang akan bergantian melemparkan bola ke arah susunan genteng supaya roboh.Ketika susunan genteng tersebut berhasil ditembak dan roboh berserakan, maka anggota tim penyerang akan berlarian menjauhi anak-anak dari tim jaga.
  3. Selanjutnya, tim penyerang harus menyusun kembali menara genteng yang berserakan tersebut sambil menghindari tembakan bola dari pemain jaga. Jika pemain penyerang terkena tembakan akan menjadi pemain bertahan dan sebaliknya.
  4. Biasanya yang menjadi tim jaga akan berteriak-teriak untuk mengoper bola supaya sedapat mungkin berhasil menembakan bola ke arah anggota badan tim penyerang. Sedangkan tim penyerang akan berusaha sebaliknya, yaitu menjauhi tim penjaga supaya bisa menghindari tembakan. Tim penjaga berusaha untuk menyusun genteng tersebut menjadi susunan utuh kembali.
  5. Jika tidak ada yang terkena lemparan bola oleh tim jaga, dan susunan genteng berhasil kembali disusun tegak, maka permainan berakhir dengan skor 1-0 untuk tim penyerang. Selanjutnya permainan akan diulang seperti itu hingga dapat ditentukan .tim pemenang permainan

Permainan boy-boyan ini memang sederhana. Tapi dibalik kesederhanaan itu kami diajarkan tentang bagaimana cara bekerja sama dalam satu tim, yaitu berusaha untuk melindungi kawan supaya tidak terkena tembakan bola lawan. Disamping itu, permainan ini juga melatih konsentrasi. Konsentrasi ketika menembakan bola supaya tepat mengenai genteng dan bisa merobohkannya. Pelajaran lain yang dapat diambil dari permainan boy-boyan ini adalah kami belajar tentang ketepatan dan kecepatan ketika harus menghindari tembakan bola lawan dan menyusun kembali genteng yang berserakan.

Manfaat Permainan
Selain sebagai hiburan permainan tradisional boy-boyan ternyata memiliki banyak manfaat yang sangat dibutuhkan oleh anak. Manfaat permainan boy-boyan dapat dikelompokkan dalam kelompok kognitif, afektif, psikomotor, dan emosional..

  1. Aspek kognitif. Nilai kognitif yang terkandung didalam permaianan boy-boyan ini yaitu para pemain penyerang harus ber4ikir agar mereka dapat menyusun kembali menara tanpa terkena bola dari kelompok penjaga, begitu juga dengan kelompok penjaga harus berusaha menggagalkan usaha yang dibuat kelompok pemenang untuk menyusun menara. 6leh kerana itu, pemain harus memikirkan dan merencanakan strategi dengan baik agar dapat menjadi pemenang.
  2. Aspek afektif. Nilai afektif yang ada di dalam permainan boy-boyan ini diantaranyaadalah memahami konsep sportivitas. Melalui permainan ini anak belajar bersikap sportiif, yaitu bermain secara jujur, memperlihatkan sikap menghargai pemain lain, menerima kemenangan dengan sikap wajar atau menerima kekalahan secara terbuka. Mengenal kerja sama. Pentingnya kerjasama juga dapat dipelajari anak melalui permainan tradisonal ini. Meningkatkan kepercayaan diri. Dalam permainan tradisional rasa percaya diri anak dapat ditumbuhkan. Rasa percaya diri ini sangat penting sebagai bekal dirinya menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupannya di kemudian hari.
  3. Aspek psikomotor yang terkandung didalam permaianan tradisional boy-boyan yaitu, melatih kemampuan fisik anak. Dalam permainan tradisional ini gerak fisik sangat ditekankan. Memainkan permainan ini amat baik untuk meyalurkan energi anak yang berlebih karena anak memang harus banyak bergerak. Dalam permainan ini anak dituntut untuk aktif berlari, kelompok pemenang berusaha menghidari bola yang dilempar kelompok penjaga dan kelompok penjaga berusaha melempar bola agar mengenai kelompok pemain.
  4. Aspek sosial, melalui permainan ini anak dapat bersosialisasi dengan teman-temannya.Permainan tradisonal memungkinkan adanya interaksi sosial. Interaksi dalam permainan tradisonal mendorong anak untuk belajar tentang konsep berbagi, menanti giliran, bermain secara fair, juga mengajarkan arti kemenangan dan kekalahan. Melalui kontak nyata dengan orang lain, anak belajar menemukan siapa dirinya di tengah ruang lingkup pergaulan, apa yang bisa dilakukan, bagaimana dia mampu menyesuaikan diri dengan situasi di sekitanya.
  5. Aspek emosinal. Dengan adanya permainan ini anak akan belajar mengelola emosi. Pengelolaan emosi sangat penting bagi anak agar dapat mengendalikan diri di kehidupans osialnya. Selain itu, permainan ini dapat memberikan rasa senang sekaligus untuk melepaskan ketegangan yang dialami anak-anak setelah mengkuti palajaran di sekolah

Sumber:http://www.mikirbae.com/2016/05/permainan-tradisional-boy-boyan.html

A. Pengertian dan Sejarah

Siapa yang tidak tahu permainan yang menggunakan karet disatukan sampai panjangnya mencapai 2-3 meter ini? Yap, lompat tali atau biasa kita sebut lompat karet. Saya yakin kalian semua pasti pernah mengalaminya sewaktu masa kanak-kanak dahulu. Mudahnya perlengkapan yang dibutuhkan, membuat permainan ini juga mudah ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Meskipun dibeberapa tempat memiliki nama khasnya masing-masing. Permainan lompat tali ini sangat identik dengan kaum perempuan, walaupun tidak jarang anak laki-lakipun mengikuti permainan ini. Salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di kenal oleh masyarakat di Prov. Riau dan sekitarnya.

Permainan Tali Merdeka adalah sebutan untuk mereka yang tinggal di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan keudara. Kepalan tangan tersebut hamper mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata merdeka.

Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan.

B. Alat-Alat Yang Diperlukan

Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3-4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional. Karet tersebut tidak dijual perbuah, melainkan dalam bentuk satuan berat (gram, ons, dan kilo).

Fungsi karet pada umumnya adalah sebagai pengikat plastik-plastik pembungkus makanan, pengikat rambut dan barang-barang lainnya yang tidak membutuhkan pengikat yang kuat, karena karet akan mudah putus jika dipakai untuk mengikat terlalu kuat pada suatu benda. Oleh karena itu, sewaktu membuat anyaman untuk membentuk tali karet, diperlukan dua buah karet yang disambungkan dengan dua buah karet lain agar tidak lekas putus oleh anggota tubuh pemain yang sedang melompat. Ada kalanya tali-karet dianyam dengan menyambungkan 3-4 buah karet sekaligus, agar tali menjadi semakin kuat dan dapat dipakai berkali-kali.

C. Cara Bermain

Untuk bermain permainan ini dibutuhkan minimal 4 orang anak. Pertama harus ada dua pemain yang jaga. Dan yang menjaga ini yang memegang karet di kedua belah sisi yang saling berhadapan. Pemain yang tidak jaga harus melompati karet tersebut. Biasanya untuk menentukan siapa yang jaga dilakukan hompimpa. Permainan lompat tali tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya.

Nah, pada permainan lompat tali ini para pelompat harus melompati beberapa posisi:

(1) tali berada pada batas lutut pemegang tali; pada posisi ini pelompat tidak boleh mengenai tali

(2) tali berada sebatas (di) pinggang (sewaktu melompat pemain masih tidak boleh mengenai tali karet sebab jika mengenainya, maka ia akan menggantikan posisi pemegang tali;

(3) posisi tali berada di dada pemegang tali (pada posisi yang dianggap cukup tinggi ini pemain boleh mengenai tali sewaktu melompat, asalkan lompatannya berada di atas tali dan tidak terjerat);

(4) posisi tali sebatas telinga;

(5) posisi tali sebatas kepala;

(6) posisi tali satu jengkal dari kepala; biasanya kita sering menyebutnya dengan posisi kilan

(7) posisi tali dua jengkal dari kepala atau posisi yang satu ini kita kenal dengan dua kilan; dan

(8) posisi tali seacungan atau hasta pemegang tali, nah posisi yang disebut dengan posisi merdeka.

D. Manfaat

Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan.

Ternyata bermain lompat tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak-anak, diantaranya adalah:

  • Motorik kasar

Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama-lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak-anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada anak.

  • Emosi

Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan bergerak.

  • Ketelitian dan Akurasi

Anak juga belajar melihat suatu ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat sedemikian rupa sehingga tidak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia harus melompat.

  • Sosialisasi

Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.

  • Intelektual

Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan. Umpamanya, anak harus melakukan lima kali lompatan saat tali diayunkan, bila lebih atau kurang ia harus gantian menjadi pemegang tali. Anak juga secara tidak langsung belajar dengan cara melihat dari teman-temannya agar bisa mahir dalam melakukan permainan tersebut.

  • Moral

Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing-masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego di diri anak-anak.

Sumber : http://flowryadnijannatia.blog.upi.edu/2015/10/14/cara-bermain-lompat-tali/

A. Sejarah dan Pengertian Permainan Bekel

Permainan bekel merupakan adu ketangkasan antara dua atau empat orang anak perempuan, berumur 7 12 tahun. Mereka dapat bermain di ruang tertutup maupun terbuka.Permainan bola beklen/ bekel/ bekles berasal dari Jawa Barat.

B.Alat yang Diperlukan dalam Permainan Bekel

Alat yang digunakan adalah bola bekel kecil berdiameter 3 cm yang berwarna-warni dan kulit kerang atau dikenal dengan kuwuk/kewuk biasanya berjumlah hingga 10 buah. Kuwuk/ Kewuk berbentuk seperti cangkang kerang. Alat lain menggunakan kuningan berbentuk seperti biji mete yang 2 sisinya ditandai titik merah bulat. Media yang dibutuhkan yaitu tempat yang permukaannya datar seperti keramik, tehel, atau tanah yang datar agar bola dapat memantul secara stabil.

Kewuk/ Kuwuk dan bola bekel

Kuningan yang digunakan untuk bermain bekel

C.Cara Bermain Beklen atau Bekel

anak-anak sedang bermain bekles/ beklenAturan mainnya yaitu:

  1. Tidak bolehgudiratau menyentuh kewuk lain selain sesi nya. Misalkan saat sesi pengambilan 1 kuwuk, maka tidak boleh menyentuh kuwuk lain selain 1, kecuali jikadicokcrokatau mengambil kelipatan 1 lebih dari sekali, tapi dalam 1 kali bola melambung.
  2. Tidak boleh menggunakan 2 tangan dalam menggenggam semua kewuk kecuali tehnik
  3. Jika pemain ketika menyebar kuwuk, semuanya menghadap ke atas / istilahnyakaratau semuanya menghadap ke bawah / istilahnyakub,maka harus mengulang dari awal.
  4. Boleh mengambil selisih kuwuk yang lebih sedikit, kemudian jumlah yang wajib diambil. Seperti sesi 7 kuwuk, 3 buah kuwuk diambil di awal, kemudian 7 buah.

Pada akhirnya, untuk aturan main, setiap daerah mungkin berbeda, hanya saja permainan akan berjalan sesuai dengan kesepakatan pemain.

Pergantian pemain atau istilahnya lasut, ketika:

  1. Bola yang dilambungkan tidak tertangkap.
  2. Kewuk/kuningan dalam genggaman terjatuh.
  3. Gudir ialah bila tangan menyentuh kewuk ketika sedang memainkan kewuk atau kuningan.

Cara bermain permainan bola bekel diawali dengan penentuan urutan pemain, dengansuit/ hom pim pah.Kemudian kewuk yang digenggam mulai dilemparkan ke lantai bersamaan ketika bola dilambungkan. Awalnya buah bekel tersebut diambil satu persatu dan pada buah terakhir dengan cepat dilemparkan berbarengan. Selanjutnya diambil dua-dua, dan terus bertambah satu hingga jumlah keseluruhan yaitu 10 kuwuk dengan tehnik serok dengan menggunakan 2 tangan, sekali mengambil semua kuwuk, biasanya jumlah yang banyak, terutama 10 buah.

Setelah pengambilan satu-satu hingga jumlah keseluruhan setiap melambungkan bola beklen, berikutnya adalah sesi membuat semua kuwuk menghadap ke atas /kar,kemudian bisa mengambil kuwuk seperti babak pertama, 1,2,3..10. Sesi berikutnya adalahkubatau membuat semua kuwuk menghadap ke bawah, kemudian boleh mengambil seperti babak pertama. Siapa yang cepat menyelesaikan 3 babak tersebut, dialah pemenangnya.

Istilah lain darikaradalahMidankubadalahPit.

D. Manfaat yang Diperoleh secara Fisik dan Mental

Manfaat secara fisik yang dapat diperoleh dari bermain bekel/ bekles adalah untuk melatih koordinasi visual dan motoric, karena tangan kita akan terlatih bergerak cepat, namun tetap hati-hati. Meningkatkan kemampuan kontrol gerakan jari-jari dan tangan, karena 1 tangan harus bisa mengatur kuwuk yang digenggaman tidak jatuh, namun harus bisa mengambil kuwuk lain yang tersisa.

Sedangkan manfaat secara mental yang dapat diperoleh dari bermain bekel/ bekles adalah melatih konsentrasi karena jangan sampai kita menyentuh kuwuk lain, agar tidakgudir.Dapat melatih sifat sportifitas, dimana tidak mencari-cari kesalahan lawan, dan menerima kekalahan, melatih keuletan untuk menjadi pemenang, Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam bermain, toleransi karena tidak mengganggu konsentrasi lawan saat bermain, dan yang terpenting jujur.

Dan yang paling penting, dengan belajar beklen, kita sembari belajar dan mengaplikasikan konsep matematika. Seperti konsep klasifikasi saat permainan berlangsung pemain menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji bekel merupakan klasifikasi terhadap bangun ruang sederhana. Konsep menghitung, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Contohnya :

1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6

10 1 1 1 = 7 atau 10 3 = 7

3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6

10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel, diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum diambil).

Sumber : http://vaniaamaris.blog.upi.edu/2015/10/20/makalah-bekel-permainan-tradisional/

A. Mengenal Petak Umpet

Petak umpet atau dalam bahasa Inggris Hide and Seek adalah salah satu permainan tradisional anak-anak yang sudah sangat terkenal. Selain di Indonesia permainan ini juga sangat digemari oleh anak-anak diluar negeri. Petak Umpet adalah permainan rakyat tradisional umum di Seluruh pelosok Indonesia dari Sabang sampai merauke sejak dulu kala. Siapa saja boleh ikut, tetapi biasanya peserta permainan antara lima sampai sepuluh orang, karena bersifat mencari kawan yang bersembunyi, maka tidak terlalu banyak yang menjadi bagian dari permainan ini.

Permainan ini sangat populer dibanding permainan tradisional yang lain karena permainan ini sangat mengasikan dan juga banyak manfaatnya.

B. Cara Bermain Petak Umpet

Persiapan:3-6 anak, tiang atau dinding, lahan dengan tempat-tempat persembunyian.

Pertama kita harus menentukan seseorang yang kalah dan bertugas untuk mencari pemain lain yang mengumpet, biasanya pemilihan yang kalah dilakukan dengan Hompimpa. Setelah dipilih seseorang yang jaga, maka kita menentukan tempat yang digunakan sebagai benteng . Benteng ini bisa berupa tembok atau pohon. (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiapdaerah, contohnya di beberapadaerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG ). Setelah itu, yang kalah harus menghitung sampe angka yang ditentukan sambil menutup matanya menghadap benteng. Saat yang kalah menghitung, pemain lain harus cepat-cepat bersembunyi ditempat yang aman dan tidak mudah dilihat.

Setelah hitungan selesai, yang kalah harus menceri semua pemain lain yang bersembunyi sampai ketemu. Bila telah menemukan seseorang yang bersembunyi, yang kalah harus cepat-cepat berlari dan menepuk benteng sambil menyebut nama pemain yang telah ketauan tersebut dan jangan sampai pemain yang bersembunyi menepuk benteng itu lebih dulu.Menyebut nama ini sangat penting karena jika lupa menyebut nama pemain saat menepuk benteng maka pemain yang kalah harus mengulang menghitung dan membiarkan pemain lain bersembunyi lagi.

Setelah semuanya sudah ditemukan, maka yang kalah kembali menutup mata menghadap benteng dan pemain lain berdiri berbaris dibelakang pemain yang menutup mata. Sangpencari atau yang kalah bertugas untuk menyebut salah satu nomor secara acak. Pemain yang berada diurutan nomor tersebut adalah pemain yang harus menjadi pencari. Namun jika pemain yang berada diurutan nomer itu merupakan pemain yang lebih dulu menepuk benteng saat ketahuan tempat persembunyiannya, maka si pencari tetap dalam posisi kalah dan permainan pun dilanjutkan kembali.

Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu kebakaranyang dimaksud di sini adalah bilateman kucing yang bersembunyiketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

C. Manfaat

Manfaat yang kita dapat dari permainan peta umpet ini adalah sebagai berikut :

  1. Pintar berhitung karena permainan ini mengharuskan yangkalah untuk menghitung.
  2. Olah raga dan menghilangkan kemungkinan obesitas bagi anak. Saat pencari menemukan tempat persembunyian pemain lain, maka pencari dan pemain itu harus berlomba untuk sampai ke benteng. Untuk mencapai benteng, kedua pemain ini akan berlari dan berlari inilah yang membuat anak berolah raga.
  3. Mengasah ketelitian dan kepekaan. Manfaat ini sangat dirasakan oleh pencari maupun yang bersembunyi.
  • Untuk pencari = ia bisa mengasah ketelitiannya dan kepekaannya dalam mengamati gerak gerik pemain lain dan juga tempat-tempat yang di jadikan tempat persembunyian. Yang dilakukan pencari seperti halnya berburu.
  • Untuk yang bersembunyi = ia akan lebih meneliti apakah tempat sembunyinya itu bagus dan aman. Selain itu, dia juga harus belajar membaca situsi di sekitar benteng dan mengamati gerak gerik pemain. Disamping itu,ia harus belajar untuk lihai dalam bersembunyi.
  1. Melatih kesabaran. Mungkin manfaat ini sangat dirasakan olehpencari karena ia harus sabar untuk menemukan semua pemain. Selain itu, jika sang pencari haruskembali kalah maka dia harus membutuhkan kesabaran untuk mengulang menghitung, dan mencari pemain lain.
  2. Melatih ingatan. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa jika telahmenemukan pemain yang bersembunyi, pencari tidak boleh lupa untuk menyebut nama pemain itu sebelum menepuk benteng agar tidak kembali menjadi pemain yang kalah. Oleh karena itu, sang pencari harus bisa mengingat nama dan mengingat untuk menyebutkan nama agar tidak kalah lagi.

Sumber : http://alkautsaroh.blog.upi.edu/2015/10/09/permainan-tradisional-petak-umpet/

Budaya yang memiliki banyak aspek Budaya baik dalam Hal Seni, Bahasa , Rumah adat, Olahraga, Permainan dan bermacam Tradisi haruslah tetap berada pada jalur eksistensinya masing masing. Pada era Globalisasi ini yang mengancam banyak budaya di Dunia terlebih diIndonesia, hal ini disebabkan banyaknya budaya Indonesia dan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia bisa membuat pudar budaya budaya Di Indonesia. Hal ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan juga penduduk agar tetap melakukan tradisi atau budaya di Negeri ini. Banyak yang menjadi perhatian di Indonesia ini seperti di akuinya budaya kita oleh Negara lain atau bahkan hilang ditempat karena tidak ada kesadaran untuk melakukan tradisi tradisi yang ada di Negeri kita ini.

Banyak permainan juga olahraga yang menghilang disebabkan faktor dari dalam maupun luar diri Negara kita ini. Pengaruh teknologi yang menjadi pendukung perkembangan Globalisasi ini juga menjadi faktor pendorong hilangnya budaya kita sendiri. Budaya atau tradisi di Indonesia seperti permainan dan olahraga tradisional menjadi perhatian saya karena banyak anak anak di Indonesia yang bahkan tidak tau cara memainkannya serta aturan aturannya. seni adalah budaya yang dapat dipertahankan karna seni dapat membentuk ruang sendiri dalam perkembangan globalisasi, seperti dalam hal dunia entertainment yang bisa menjadi wadah seni tradisional Indonesia. Dalam hal ini saya akan membahas tentang permainan dan olahraga tradisional yang ada di Indonesia dan juga pengaruh terhadap hal hal lain yang ada di budaya Indonesia ini.

Pada masyarakat tidak banyak jenis olahraga tradisional Indonesia yang muncul di permukaan. Beberapa olahraga tradisional yang sudah diketahui secara umum adalah Pencak Silat, Egrang, Bakiak/Terompah, Tarik Tambang, Balap Karung, Karapan Sapi, Gasing, dan Sumpit. Sementara yang lain, seperti Benteng, Kasti, Galah Asin, Benjang, Langga, Manggurebe, Pacu Jalur, Pathol dan Zawo-Zawo, Lompat Batu, Sepak Takraw, Bola Api, hanya dikenal oleh kalangan terbatas, terutama di daerah tempat olahraga itu berasal. Maka dari itu kita meskipun bukan di daerah yang mengenal permainan atau olahraga itu perlu tahu bahkan bisa memainkan permainan tersebut.

Manfaat dari mengembangkan olahraga tradisional ke masyarakat luas di Indonesia adalah agar :

  1. Olahraga tersebut dapat terus diwariskan kepada generasi selanjutnya sebagai warisan kekayaan budaya bangsa, jangan sampai hilang dan musnah. #olahraga tersebut terdokumentasi dan tersosialisasikannya sehingga akan dikenal sebagai olahraga yang berasal dari Indonesia. Hal tersebut menjadi semakin penting karena Unesco (Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu dan Budaya) mulai mendokumentasikan kebudayaan seluruh negara di dunia sebagai warisan kebudayaan dunia (world heritage).
  2. Harapan bahwa beberapa olahraga tradisional Indonesia akan dipertandingkan di ajang Olimpiade Internasional (Olympic Games).
  3. Agar Negara lain tahu betapa kaya budayaIndonesia dan bisa dijadikan sebagai asset perekonomian dalam bidang pariwisata.

MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL

1. Sepak Takraw

Sepak Takraw adalah Olahraga dimainkan dengan cara seperti bermain sepakbola dan bola voli, tetapi dilakukan di lapangan bulu tangkis. Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka (1402-1511) dan disebut juga dengan nama sepak raga. Jumlah pemain dalam sebuah permainan adalah tiga orang untuk masing-masing regu.

Pemain sepak takraw tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, dan hanya boleh menggunakan kaki mereka sehingga sekilas gerakan-gerakan dalam permainan sepak takraw mirip dengan gerakan seni bela diri. Olahraga ini telah sejak lama diperebutkan atau diklaim oleh berbagai Negara dari mulai Malaysia, Laos, Filipina, hingga Thailand.

Walaupun bukti-bukti yang kuat dari pakar sejarah bisa membuktikan bahwa sepak takraw adalah olahraga tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tidak akan ada artinya jika kita sebagai rakyat Indonesia tidak mempertahankannya dan melestarikannya. Jangan sampai setelah terlanjur kecolongan baru kita kebakaran jenggot.

2. Pathol

Pathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Konon permainan Pathol telah ada sejak jaman Majapahit, yang awalnya merupakan acara sayembara untuk mencari kesatria terbaik yang bisa menjaga pelabuhan Tuban yang pada waktu itu ramai oleh perompak dan penyamun.

Gerakan-gerakan pathol kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh pemuda dan masyarakat setempat hingga akhirnya tumbuh menjadi olahraga yang digemari dan bahkan dijadikan kesenian tradisional. Gulat pathol yang umumnya digelar di pesisir pantai ini sering diselenggarakan setiap menjelang purnama atau pada hari-hari khusus misalnya bertepatan dengan upacara sedekah laut.

3. Karapan Sapi

Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari daerah Madura. Dalam permainan ini, sepasang sapi lah yang berolahraga dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi atau penunggang sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar tidak oleng. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah ya, karena tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.

Karapan sapi kini telah menjadi sebuah ajang pesta rakyat yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Setiap akhir bulan September atau Oktober bahkan diadakan pertandingan karapan sapi terbesar yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Sayangnya dibalik kemeriahan ini sering ditemukan pelanggaran para peserta yang kerap memperlakukan sapi-sapinya dengan kejam agar bisa berlari dengan kencang. Kebiasaan ini tentu saja sangat melenceng dari nilai aslinya dan selayaknya patut ditindaklanjuti dengan tegas oleh pihak penyelenggara.

4. Pencak Silat

Pencak Silat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia yang sudah berkembang sejak jaman dahulu kala. Pencak silat berakar pada budaya Melayu dan telah dikenal luas di berbagai Negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Pencak silat di Indonesia tidak hanya satu macam saja. Banyak versi olahraga pencak silat yang berkembang sesuai dengan nilai budaya masyarakat setempat. Misalnya pencak silat aliran Cimande yang konon bermula dari kisah seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dengan kera, kemudian meniru gerakan kedua hewan tersebut.

Ada pula silat atau silek yang berasal dari ranah Minang, yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan Tanah Datar pada abad XI. Induk organisasi pencak silat di Indonesia saat ini adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Ada pula organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat dari berbagai Negara yang bernama Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

5. Pacu Jalur

Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam.

Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut

6. Permainan Benteng

Adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai benteng. Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan menawan seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka.Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi penawan dan yang tertawan ditentukan dari waktu terakhir saat si penawan atau tertawan menyentuh benteng mereka masing-masing. Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi penawan dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya. Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas seperti penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.

7. Kasti

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL

Pengaruh teknologi

Di masyarakat, olahraga tradisional lebih dikenal dengan permainan yang relatif sederhana namun memberikan manfaat luar biasa jika kita menelusuri makna dari permainan itu secara mendalam. Namun sekarang ini keberadaannya mulai tergeser oleh permainan modern, seperti PlayStation (PS) dan jenis permainan canggih lainnya. Setiap daerah mengenal permainan tradisional dengan namanya masing-masing. Permainan ini dahulu sering dimainkan oleh anak-anak untuk mengisi hari-hari bermain mereka. Namun sekarang permainan tradisional mulai ditinggalkan terutama di kota-kota besar. Banyak hal yang menyebabkan permainan tradisional mulai ditinggalkan, diantaranya adalah sebagai berikut

Kemajuan teknologi terutama dalam bidang permainan anak-anak

Masing masing negara di Dunia menginginkan negaranya menguasai teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Namun disadari atau tidak kemajuan teknologi terutama dalam bidang permainan anak-anak membuat tergesernya permainan tradisional. Dunia anak yang penuh dengan imajinasi ditransformasikan pada permainanmodern semisal PlayStation. Bahkan dunia internet yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita ini dapat kita batasi agar tradisi kitadapat kita lestarikan.

Adanya perdagangan bebas

Secara tidak langsung perdagangan bebas turut mengancam keberadaan permainan tradisional, terutama di negara yang menjadi pasar. Banyak permainan anak dari negara lain yang beredar dan terkesan mampu menghadirkan permainan yang lebih menarik dan membuat kita lupa akan permainan tradisional kita sendiri.

Kesimpulan

Banyak olahraga tradisional yang bahkan para pemerhati budaya yang tidak kenal atau tahu karna budaya yang ada diIndonesia sangat beragam, oleh karna itu sebagai pembaca diharapkan kita dapat memelihara bahkan mengembangkan keragaman budaya local ini dan kita dapat memerhatikan dan membuat Negara lain memperhatikan Budaya asli Indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke. Disarankan agar masyarakat dapat memelihara kebudayaan ini dan pemerintah dapat memberi dukungan agar lebih merata ke seluruh penjuru negeri.

Sumber :https://ammarhamzah9.wordpress.com/2013/07/06/olahraga-dan-permainan-tradisional-di-indonesia/