perbedaan susu bear brand dengan uht

Sebagian besar orang Indonesia terbiasa minum susu, terutama saat balita. Apalagi sekarang sudah banyak rasa yang bisa kita temukan sesuai selera, seperti cokelat, vanilla, melon, stroberi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Gak cuma rasanya, jenisnya pun bervariatif, mulai bubuk, UHT, skim, pasteurisasi, full cream, dan sebagainya. Sama-sama susu sih, tapi masing-masing mempunyai perbedaan yang belum tentu baik untuk tubuh kita, lho. Yuk, simak perbedaannya di bawah ini!

1. Susu segar

Menurut ilmuwan nutrisi dari University of Alabama, Amerika Serikat, Matthew Lantz Blaylock, susu merupakan nature’s perfect food.  Mengonsumsi dua gelas susu segar setiap hari dapat membantumu mempertahankan massa otot, menguatkan tulang, mendukung komposisi tubuh yang baik, dan memperbaiki kesehatan peredaran darah. 

Susu segar hanya dihasilkan dari hewan yang menyusui, seperti sapi, unta, kambing, dan sebagainya. Sedangkan, susu kedelai dan almond hanya diambil sarinya untuk dikombinasikan ke dalam susu.

Meski menyehatkan, susu segar cukup berbahaya untuk dikonsumsi secara langsung. Hal ini karena susu segar masih menyimpan banyak bakteri dari induk hewan.

2. Susu pasteurisasi

Pasteurisasi merupakan proses pemanasan yang dilakukan untuk membunuh bakteri pada susu segar. Kamu harus segera mengonsumsinya setelah proses pasteurisasi  selesai.

Daya tahannya hanya bertahan 1-2 hari di suhu ruangan atau sepekan di kulkas. Biasanya tanda susu sudah tidak layak minum jika warnanya sudah menguning.

3. Susu UHT

Ultra high temperature (UHT) merupakan susu segar yang telah diproses secara termal pada suhu 135-145 derajat Celcius dalam waktu 2-5 detik. Inilah proses pengolahan susu segar yang paling kompleks, sehingga aman dikonsumsi. 

Masa kedaluwarsanya pun lebih lama, yakni 6-12 bulan selama tidak terkena udara dan sinar matahari. Inilah bahan dasar di pabrik yang nantinya langsung distribusikan atau diolah menjadi susu cokelat, susu low fat, dan lain-lain.

Baca Juga: 10 Tips Membuat Pie Susu Teflon Antigagal, Pemula pun Bisa Bikin

4. Susu skim

perbedaan susu bear brand dengan uht
celinechhuon-photography.com

Skim merupakan susu bubuk tanpa lemak yang diolah dengan cara pengeringan atau spray dryer. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan sebagian air dan lemak, tapi tetap mempertahankan kandungan laktosa, protein, mineral, vitamin. Karena mengandung lemak yang lebih rendah, susu skim sangat populer di kalangan orang yang sedang diet.

Meski demikian, tetap baca komposisi dalam susunya, ya. Beberapa produsen susu skim menambahkan gula yang lebih banyak agar rasanya lebih kuat.

5. Susu full cream

Lawannya skim, susu full cream mengandung lemak lebih banyak yang biasanya dipilih untuk menambah berat badan. Kandungan lemak di dalamnya sekitar 3,25 persen dengan nilai kalori yang lebih tinggi. 

6. Susu kental manis

perbedaan susu bear brand dengan uht
facebook.com/greenfieldsmilkid

Inilah jenis susu yang sempat heboh, karena Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menganggapnya bukan sebagai susu. Hal ini dikarenakan kandungan gulanya lebih banyak dibandingkan proteinnya. 

"Tahukah kamu jika susu kental manis dibuat dengan cara menguapkan sebagian air dari susu segar (50 persen) dan ditambah dengan gula 45-50 persen?,” tulis Kemenkes melalui akun Twitternya @kemenkesri.

Tak hanya susu kental manis, sebenarnya banyak produsen susu yang sering memberikan gimmick  agar produknya laku. Misalnya pada susu bubuk yang sering disebut mempunyai banyak manfaat, untuk membuat pintar, menolong osteoporosis, dan lain-lain.

"Itu hanya strategi marketing, misalnya susu yang mengandung omega-3. Dalam kemasan memang ada kandungan tersebut, tapi itu sedikit sekali. Mereka tidak menjelaskan seberapa banyak omega-3 yang memang dibutuhkan manusia," ujar Matthew.

Semuanya tentu kembali ke masing-masing orang, tergantung selera dan kebutuhan. Amannya, kamu bisa mengonsumsi susu UHT yang memang prosesnya lebih kompleks dan lebih aman dikonsumsi.

Namuin, Matthew berujar, “Setiap proses pengolahan susu segar, merusak kandungan yang ada di dalamnya."

Nah, kalau kamu lebih suka jenis susu yang mana nih?

Download aplikasi memasak Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.

Baca Juga: 10 Fungsi Kental Manis yang Sebenarnya, Ternyata Bukan Susu Lho!

“Semua merek susu, mau itu Bear Brand, Ultra Milk, Diamond Milk, atau Indomilk, sama-sama mengandung protein, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Beda pada rasa dan harga saja yang bisa disesuaikan dengan selera dan budget masing-masing.” Demikian tulis Mas Wisnu yang resah menonton video masyarakat yang melakukan panic buying susu Bear Brand sebelum diberlakukan PPKM darurat. Saya sepakat, panic buying produk susu saat pandemi adalah tindakan bodoh.

Akan tetapi, beragam merek produk susu yang beredar di pasaran bukan hanya beda rasa dan harga. Kandungan gizi susu cair dalam kemasan tidak ditentukan oleh merek, melainkan dari proses pengemasannya.

Bear Brand memang lebih istimewa, sih. Terutama dari merek lain yang disebutkan Mas Wisnu. Apa sebabnya? Karena diproses dengan metode sterilisasi sehingga kandungan gizinya lebih tinggi. Sementara itu, susu cair kemasan yang beredar di pasaran saat ini diproses dengan tiga cara. Mari kita kupas satu per satu

Proses #1 UHT

Menurut SK BPOM RI No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan, susu UHT adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar yang disterilkan pada suhu tidak kurang dari 135°C selama 2 detik dan dikemas segera dalam kemasan yang steril. Proses pemanasan dengan suhu tinggi membuat kandungan gizi dalam susu UHT berubah dan memiliki kandungan protein yang lebih rendah daripada susu pasteurisasi. Selain itu, kalsium yang tadinya bersifat larut dalam susu akan berubah menjadi kalsium yang tidak larut yang sulit diserap tubuh. Kelebihannya tahan lama dan bisa disimpan dalam suhu ruang karena itu di minimarket kita bisa menemukannya di rak. Contoh produk susu UHT adalah Ultra Milk, Morinaga Chil-Go, Diamond Milk, dst.

Proses #2 Pasteurisasi

Menurut Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 436.a/Kpts/PD.670.320/L/11/07 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan terhadap Susu dan Produk Olahannya, susu pasteurisasi adalah susu yang diolah dengan memanaskan susu di bawah titik didih susu, dengan cara pemanasan pada temperatur 63–65°C selama 30 menit (dikenal dengan istilah Pemanasan Low Temperature Long Time atau LTLT) dan pemanasan pada temperatur 71–72°C selama 15 detik (dikenal dengan istilah Pemanasan High Temperature Short Time atau HTST).

Susu pasteurisasi lebih aman dikonsumsi dibandingkan susu segar yang belum diolah sama sekali. Namun, masa simpan susu pasteurisasi tidak selama susu UHT, kurang lebih sekitar dua minggu saja di dalam kulkas. Contoh produk susu pasteurisasi adalah susu Greenfields, Cimory, Diamond Fresh Milk, dst.

Proses #3 Sterilisasi

Menurut SK BPOM RI No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006 tentang Kategori Pangan, susu sterilisasi adalah produk susu cair yang diperoleh dari susu segar yang dipanaskan pada suhu tidak kurang dari 100°C selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan steril komersial dan dikemas secara kedap (hermetis).

Kok mirip-mirip ya antara susu pasteurisasi dengan susu sterilisasi?

Singkatnya, pasteurisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan saja, sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme. Kedua proses tersebut memengaruhi daya simpan susu. Susu pasteurisasi dengan metode HTST dapat bertahan hingga 14 hari di dalam lemari es, sedangkan susu sterilisasi dapat disimpan dalam suhu ruang dalam waktu yang lebih lama selama kondisinya steril.

Nah, dari penjelasan beda susu pasteurisasi dengan susu sterilisasi itu bertambah lagi alasan lain susu Bear Brand lebih istimewa, yaitu kemasannya dari kaleng sehingga membuat produk ini lebih aman untuk dibawa ke mana saja dibandingkan dengan merek susu sterilisasi lain seperti Indomilk dan Asia Panda.

Ada produk susu sterilisasi lain dalam kemasan kaleng, merek Tujuh Kurma, tapi tambahan kurma pada susu membuat produknya kurang “fleksibel” terutama untuk dikonsumsi anak-anak.

Di satu sisi, memborong susu Bear Brand itu manusiawi karena saking kepingin menambah gizi supaya terhindar atau bahkan pulih dari Covid-19, karena itu susu Bear Brand juga sering dimasukkan dalam daftar wajib saat mengirim makanan ke handai taulan yang sedang isolasi mandiri.

Tapi di sisi lain, sebenarnya mengonsumsi susu saat sedang terinfeksi virus Covid-19 itu malah berisiko, lantaran susu mengandung Omega-6 yang bisa memperparah inflamasi atau peradangan. Virus Covid-19, kan, menyerang pernapasan, dampaknya jadi ada peradangan di paru-paru karena itulah terjadi sesak napas, Bun.

Mengutip Medical News Today, diet anti-inflamasi berfokus pada buah-buahan dan sayuran segar karena bisa menjadi sumber antioksidan yang baik, ditambah dengan Omega-3. Contohnya apel, alpukat, sayuran berdaun hijau tua (kangkung, bayam, sawi hijau), ubi jalar, brokoli, kacang-kacangan (kenari, hazelnut, kacang merah), biji-bijian utuh (gandum dan beras merah), cokelat hitam, ikan berminyak (salmon, mackerel, sarden, teri, dll.).

Saya sedikit tahu tentang diet anti-inflamasi karena praktik langsung 4 tahun belakangan meski sering cheating karena berat, Bun. Makanan yang harus dikurangi konsumsinya dalam diet anti-inflamasi adalah makanan tinggi Omega-6 seperti daging, produk susu dan olahannya (keju, mentega, dan es krim), margarin, dan minyak nabati. Masih ditambah mengurangi makanan tinggi indeks glikemik seperti gula dan makanan olahan.

Jadi harus anti-susu, nih? Nggak, dong. Susu kaya Omega-6 yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, mengatur metabolisme, dan meningkatkan fungsi otak.

Boleh saja konsumsi susu saat isolasi mandiri, tapi imbangi dengan makanan yang bagus untuk anti-inflamasi. Lebih bagus jika skip saja, ganti dengan jus sayur dan buah tanpa gula.

Meski susu Bear Brand memang bergizi tinggi, nggak perlu juga sampai ngebucin, apalagi saat pandemi begini, Bun.

BACA JUGA Menjawab Rasa Penasaran Soal Icon dan Iklan Susu Bear Brand dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.