Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Ada beberapa cara membedakan lovebird jantan dan betina. Tujuan untuk membedakan jenis kelamin ini penting saat proses perjodohan dan perkawinan lovebird. Jika tak dapat membedakan jenis kelaminnya tentu saja akan kesulitan dalam melakukan perkembangbiakan. Dari luar burung ini akan sulit untuk dibedakan jenis kelaminnya sehingga perlu pemeriksaan yang lebih detail.

Cara Membedakan Lovebird Jantan Dan Betina

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk Anda agar dapat membedakan lovebird jantan dan betina.

1. Melakukan Pemeriksaan Fisik pada Bagian Panggul

Cara membedakan burung lovebird jantan dan betina yang paling mudah yaitu dengan melakukan pemeriksaan fisik. Caranya yaitu dengan merasakan jarak antara tulang panggul pada burung. Lovebird betina membutuhkan panggung yang lebih lebar agar bisa dilewati telur. Jadi saat memeriksa burung lovebird bisa membandingkan lebar tulang panggul burung.

Hal ini bisa dilakukan dengan memegang burung dengan tangan yang tidak dominan dengan posisi kepala burung yang menjauh. Ambil telunjuk dan jari tengah tangan dominan dan rasakan di sekitar area panggul burung. Bandingkan rasa tulang panggul satu burung dengan burung lainnya.

2. Memperhatikan Aspek Fisik

Perbedaan lovebird jantan dan betina sebenarnya dapat dilihat dari fisiknya. Namun perlu ketelitian agar tidak keliru membedakan keduanya. Beberapa detail fisik yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Ukuran: biasanya burung jantan diyakini memiliki tubuh yang lebih besar, namun ini kesalahan yang sering terjadi. Burung jantan memiliki postur yang unik saat berada di tempat bertengger sehingga tampak melebar.
  • Bentuk kepala burung jantan memiliki kepala yang kurang bulat daripada burung lovebird betina
  • Cincin mata: pada beberapa jenis burung lovebird seperti Personata dan Fischeri, burung betina memiliki cincin mata yang lebih tebal dari burung jantan.
  • Paruh: bentuk paruh burung betina lebih besar dan lebih besar daripada burung jantan.

3. Tes Darah/DNA

Cara paling aman agar tidak keliru dalam mengetahui jenis kelamin dari burung lovebird yaitu dengan melakukan tes darah. Namun tentu saja cara ini membutuhkan biaya dan sedikit menyulitkan.

Hal ini bisa dilakukan bagi yang ingin beternak burung lovebird. Darah yang diambil dari burung nantinya akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa DNA-nya. Dari DNA tersebut akan diketahui dengan pasti apa jenis kelamin burung tersebut.

4. Operasi untuk Mengetahui Jenis Kelamin

Cara membedakan lovebird jantan dan betina bisa dengan melakukan operasi kecil. Dokter hewan yang dipercaya bisa melakukan prosedur ini dengan aman. Nantinya burung akan dibius terlebih dahulu. Setelah itu akan dibuat sayatan kecil di perutnya. Dokter lalu kan memeriksa organ reproduksinya. Setelah burung dibedah, biasanya akan diberi tato. Ini untuk menandai secara permanen burung tersebut jantan atau betina.

Prosedur operasi ini tidak disarankan untuk burung peliharaan. Ini sebagian besar digunakan oleh peternak burung. Ada beberapa risiko yang bisa terjadi jika melakukan operasi yaitu penyakit dan kematian burung tersebut.

a. Kebiasaan dan Perilaku Burung

Perilaku burung juga bisa menjadi elemen indikasi cara membedakan burung lovebird jantan dan betina. Misalnya burung jantan cenderung lebih ramah dan tidak terlalu takut. Namun burung betina memiliki sikap yang lebih agresif dan teritorial. Lovebird sendiri merupakan jenis burung yang pencemburu. Saat ada burung ketiga yang didekatkan dengan pasangannya, burung betina akan langsung menolaknya.

Di alam bebas, lovebird jantan mencari makan. Sementara itu betina akan membangun dan merawat sarang. Selama masa kawin, betina akan beberapa kali keluar dari sarang karena harus mengerami. Jika ditaruh di sangkar, perlu diberi sarang untuk betina dapat mengerami telurnya.

Dua ekor burung yang terlihat bersama bukan berarti juga mereka selalu jantan dan betina. Burung yang punya jenis kelamin sama juga bisa memiliki kebersamaan dan hubungan erat.

Cara membedakan lovebird jantan dan betina memang perlu perlakuan khusus. Tak semua orang bisa langsung mengetahuinya kecuali yang sudah berpengalaman. Tes darah atau pemeriksaan fisik bisa jadi cara yang paling meyakinkan untuk mengetahui jenis kelamin burung ini. Memeriksakan burung ke dokter hewan juga diperlukan untuk mengetahui tentang kesehatan burung secara umum.

Lovebird yang sering ditangkar di berbagai negara, termasuk Indonesia, umumnya berasal dari jenis muka salem (Agapornis roseicollis), kacamata fischeri (Agapornis fischeri), dan kacamata topeng (Agapornis personatus). Namun ketiga jenis lovebird ini sulit dibedakan jantan betinanya. Beberapa orang mencoba membuat panduan perbedaan jenis ke1amin (jenkel) berdasarkan katuranggan, seperti bentuk kepala, ukuran tubuh, dan bentuk paruh. Ada juga membedakan jenkel lovebird berdasarkan perbedaan perilaku antara burung jantan dan betina, seperti akan dijelaskan Om Kicau dalam artikel kali ini.

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Perlu diketahui, lovebird terdiri atas sembilan spesies. Enam di antaranya bersifat monomorfik, yaitu burung jantan dan burung betina memiliki penampilan yang sama, terutama warna bulu, sehingga sulit membedakan jenkel melalui pengamatan mata.

Selain tiga spesies terpopular seperti disebutkan di atas, tiga spesies lain yang termasuk monomorfik adalah kacamata nyasa (Agapornis lilianae), kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis), dan lovebird kerah hitam (Agapornis swinderniana).

Sedangkan tiga spesies lovebird bersifat dimorfik, sehingga burung jantan dan betina bisa dibedakan dari warna bulunya. Ketiga spesies yang bersifat dimorfik adalah lovebird madagascar (Agapornis canus), lovebird muka merah (Agapornis pullaria), dan lovebird abyssinian (Agapornis taranta). Tiga spesies tersebut tidak termasuk dalam pokok bahasan artikel ini.

Sebagai tambahan, muka salem dan kerah hitam termasuk jenis lovebird non-klep / non-eyering. Selebihnya merupakan lovebird kacamata / klep (eyering), di mana bagian mata dikelilingi cincin / ring berwarna putih. Info selengkapnya mengenai jenis-jenis lovebird bisa dilihat di Halaman Burung Lovebird.

Menentukan jenkel 

Sejauh ini, belum ada metode membedakan jenkel lovebird yang paling akurat kecuali melalui tes DNA. Beberapa penangkar mencoba mengembangkan metode bedakan jenkel berdasarkan katuranggan tertentu, misalnya postur betina sedikit lebih besar dan lebih kekar daripada jantan, bulu jantan lebih terang daripada betina, dan sebagainya.

Ada lagi yang menggunakan metode perabaan pada tulang pelvic, atau supit udang di bawah kloaka, di mana burung betina mempunyai supit udang yang lebih longgar daripada burung jantan. Namun, dalam praktiknya, semua itu tidak mudah diterapkan di lapangan. Hasilnya pun tidak bisa menjamin 100 persen benar.

Meski demikian, melalui pengalaman bertahun-tahun, setiap penangkar biasanya menemukan cara tersendiri dalam membedakan jenkel. Beberapa penangkar Belanda bahkan membedakan jenkel berdasarkan pengamatan perilaku antara lovebird jantan dan betina.

Membedakan jenkel berdasarkan perbedaan perilaku burung jantan dan betina ini sesuai dengan hasil penelitian Wessel van der Veen yang dimuat dalam website ethologie.nl. Wessel melakukan penelitian ini dengan menyebar formulir online kepada para penangkar.

Formulir berisi daftar pertanyaan tentang perilaku lovebird jantan dan betina dalam kandang masing-masing.  Tercatat ada 73 formulir yang masuk, tiga di antaranya disingkirkan karena memuat data lovebird yang sama, sehingga yang dianalisis hanya 70 formulir saja.

Data awal yang masuk

Berdasarkan data awal yang masuk, ada 30 ekor (43%) lovebird yang diketahui jenis kelaminnya, terdiri atas 19 ekor jantan (27%) dan 11 ekor betina (16%). Selebihnya, 40 ekor (57%), tak diketahui jenkelnya. Karena itu, hanya 30 ekor yang diteliti lebih lanjut, terutama mengenai beberapa perilaku mereka.

Adapun umur lovebird yang diteliti bervariasi, mulai dari 10 minggu sampai 13 tahun. Sebanyak 28% berumur kurang dari 1 tahun, 52% berumur kurang dari 2 tahun, 73% berusia kurang dari tiga tahun, dan hanya 15% yang berumur lebih dari 5 tahun.

Umur lovebird secara signifikan memiliki hubungan dengan salah satu perilaku, yaitu masturbasi, di mana hal ini sering dilakukan lovebird yang berumur tua.

Sedangkan spesies lovebird yang diteliti terdiri atas 40 ekor Agapornis roseicollis (57%), 20 ekor Agapornis personatus (29%), 7 ekor Agapornis fischeri (10%), dan 3 ekor dari spesies lain (4%).

Perilaku dan jenis kelamin

Karena jumlah lovebird yang diketahui jenis kelaminnya berjumlah 30 ekor, mereka inilah yang paling tepat untuk ditelisik perilakunya. Dalam tabel, burung jantan dimasukkan dalam kolom Jantan (warna biru muda), sedangkan betina dimasukkan dalam kolom Betina (pink).

Tetapi yang belum diketahui jenis kelaminnya tetap dilibatkan dalam penelitian ini, dan dimasukkan dalam kolom Unsexing. Selanjutnya, Anda bisa melihat 10 tabel yang berisi hasil penelitian, yang sebagian dapat dijadikan referensi dalam membedakan jenis kelamin lovebird.

Di bawah tabel terdapat nilai chi kuadrat (X2) dan nilai p atau standar deviasi untuk mengetahui efek nyata (signifikansi) atau tidak dari setiap perbedaan perilaku yang diteliti. Efek dianggap signifikan jika nilai p lebih kecil dari 0,05. Semua efek yang signifikan telah divalidasi menggunakan metode penghitungan ulang nilai p melalui Prosedur Monte Carlo.

Pengamatan perilaku yang dilakukan Wessel van der Veen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Membedakan jenkel sebelum burung dijodohkan

  • Perilaku menggigit objek / benda dalam kandang
  • Posisi kaki saat bertengger
  • Perilaku masturbasi
  • Bulu ekor
  • Perilaku makanan

Kelima jenis perilaku ini bisa membantu kita dalam menentukan jenis kelamin sebelum burung kita satukan dalam kandang.

2. Membedakan jenkel setelah burung berjodoh

  • Perilaku membawa bahan sarang
  • Buka sayap sebelum kawin
  • Menggaruk kepala sebelum kawin
  • Aktivitas mengerami telur
  • Memberi makanan kepada anakan

Mungkin Anda akan bertanya, untuk apa membedakan jenkel untuk lovebird yang sudah berjodoh? Membedakan jenkel tetap diperlukan, karena bisa digunakan untuk membuat data indukan. Suatu saat, jika ingin memisahkan pasangan tertentu, Anda tinggal menjodohkan ulang dengan LB jantan / betina lainnya berdasarkan data induk jantan dan data induk betina yang sudah Anda miliki.

Berikut ini hasil penelitian Wessel van der Veen berdasarkan 10 perbedaan perilaku antara lovebird jantan dan lovebird betina.

Perilaku menggigit objek dalam kandang

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Pada tabel terlihat bahwa lovebird betina lebih sering menggigit objek secara langsung. Pengertian menggigit secara langsung adalah begitu melihat / mengetahui benda di dalam kandang, misalnya kayu atau mainan yang bisa digigit, burung akan mendekati dan langsung menggigit.

Sebab ada juga lovebird yang tak langsung menggigit, tetapi menyentuh terlebih dulu, meraba-raba dengan paruhnya, membaui, dan baru menggigit. Lovebird jantan umumnya menggigit tidak secara langsung.

Pengamatan perilaku menggigit objek di dalam kandang ini memiliki standar deviasi (p) 0,004, atau lebih kecil daripada 0,05, sehingga hasilnya sangat signifikan dan bisa dijadikan salah satu patokan dalam membedakan jenis kelamin lovebird.

Posisi kedua kaki saat bertengger

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Ketika lovebird bertengger, apalagi dalam posisi beristirahat, Anda bisa mengamati bagaimana jarak kedua kakinya dan bandingkan dengan lebar bahunya. Pada lovebird betina, jarak kedua kaki agak longgar, atau kira-kira selebar bahunya.

Sedangkan pada lovebird jantan, jarak kedua kaki cenderung rapat atau lebih sempit daripada lebar bahunya. Hasil penelitian perilaku ini cukup akurat, mengingat standar deviasi (p) kurang dari 0,001, atau lebih kecil daripada 0,05 sehingga sangat signifikan.

Perilaku masturbasi

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Objek dalam kandang adalah benda apa saja yang ada dalam kandang, misalnya tenggeran, jeruji kandang, dan sebagainya. Hasil penelitian perilaku ini menunjukkan, lovebird betina lebih sering melakukan masturbasi daripada LB jantan.

Namun data yang terkumpul kurang lengkap, karena banyak penangkar yang tidak mengamatinya. Akibatnya standar deviasi yang dihasilkan sangat besar (0,710), jauh di atas 0,05, sehingga hasilnya sangat tidak signifikan, dan tidak bisa dijadikan patokan dalam penentuan jenis kelamin lovebird.

Hasil ini juga sejalan dengan pendapat para ahli parrot, bahwa perilaku masturbasi lebih berkaitan dengan umur lovebird, di mana burung yang sudah tua akan lebih sering melakukan hal ini, terutama yang tidak memiliki pasangan. Namun burung tua yang sudah punya pasangan pun terkadang masih sering melakukan masturbasi.

Baca juga  Video lovebird Kejora dan D’bora, jawara di Perwira Team

Bulu ekor

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Dalam beberapa literatur, bulu ekor lovebird jantan biasanya meruncing di bagian ujung. Sedangkan bulu ekor pada betina lebih mengembang, sehingga bagian ujung ekor terlihat lebih rata.

Dari tabel di atas terlihat, lovebird betina sering mengembangkan bulu ekornya daripada LB jantan, sehingga ujung ekor tidak mruncing. Sayangnya, banyak penangkar yang tak pernah mengamatinya. Akibatnya, standar deviasi yang dihasilkan cukup besar (0,130), jauh di atas 0,05, sehingga hasilnya bisa dikatakan tidak signifikan.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?
Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Perilaku memberi atau menerima makanan

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Lovebird jantan terlihat lebih sering memberi makanan kepada pasangannya. Standar deviasi kurang dari 0,001 menunjukkan bahwa penelitian tentang perilaku makanan ini sangat signifikan, dan dapat dijadikan salah satu patokan dalam menentukan jenis kelamin lovebird.

Patokan ini terutama dapat digunakan ketika Anda menangkar lovebird dalam kandang koloni, lalu menemukan pasangan yang sudah berjodoh. Nah, pada burung yang sudah berjodoh inilah Anda bisa menentukan mana yang jantan dan mana betina melalui pengamatan perilaku memberi dan menerima makanan.

Apabila patokan ini Anda gunakan dalam kandang soliter, dan Anda benar-benar belum mengetahui mana yang jantan dan betina, masih ada kemungkinan kedua burung dalam kandang adalah sama-sama betina, atau sama-sama jantan.

Meski burung kelihatannya berjodoh, bahkan sering loloh-lolohan, salah satu dari pasangan sesama jenis kelamin ini akan menunjukkan perilaku sebagaimana burung betina, dan yang satu lagi akan menunjukkan perilaku sebagaimana burung jantan. Hal ini tak mungkin dijumpai dalam kandang koloni, di mana lovebird dengan nalurinya tidak akan salah memilih calon pasangannya.

Perilaku membawa bahan sarang

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Perilaku lovebird jantan dan betina saat membawa bahan sarang ke kotak sarang ternyata menarik untuk diamati. Ada yang sibuk mengangkut bahan sarang sepanjang waktu, bahkan terlihat seperti stres. Tetapi ada juga yang melakukannya secara lebih santai. Bahkan ada juga lovebird yang tidak mau membawa bahan sarang ke kotak sarang.

Berdasarkan penelitian ini, ternyata lovebird jantan dan betina sama-sama terlihat membawa bahan sarang untuk disusun di dalam kotak sarang. Burung betina lebih sering sibuk sepanjang waktu dan seperti terlihat stres. Mungkin ini merupakan bentuk pertanggungjawabannya untuk telur-telur yang akan dikeluarkannya.

Tetapi standar deviasi dalam penelitian ini cukup besar (0,090), melebihi 0,05, sehingga perbedaan perilaku membawa bahan sarang antara lovebird jantan dan betina tidak terlalu signifikan, dan tidak bisa dijadikan patokan utama dalam membedakan jenis kelamin lovebird.

Perilaku membuka sayap sebelum kawin

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Beberapa saat menjelang kawin, sebagian besar lovebird betina maupun lovebird jantan sama-sama sering terlihat membuka sayapnya. Hanya saja, lovebird betina terlihat lebih sering membuka sayap daripada jantan.

Standar deviasi yang dihasilkan sebesar 0,046, atau lebih kecil daripada 0,05, sehingga perbedaan perilaku ini cukup signifikan. Perilaku buka sayap sebelum kawin bisa diamati dalam kandang koloni maupun kandang soliter, untuk keperluan membuat data indukan.

Catatan: Sebenarnya lebih tepat mengamati posisi burung saat kawin. Burung jantan pasti di atas (he.. he..) Ini bisa diamati dalam kandang koloni maupun soliter.

Perilaku menggaruk kepala sebelum kawin

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Sebelum kawin, terkadang lovebird sering menggaruk kepala pasangannya. Tetapi perilaku ini lebih sering ditampilkan lovebird jantan. Perbedaan perilaku ini sebenarnya juga signifikan, karena standar deviasi hanya 0,037 atau lebih kecil daripada 0,05.

Anda juga dapat menjadikan tengara ini sebagai pendukung cara membedakan jenkel lovebird di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, terutama untuk pembuatan data indukan yang akan bermanfaat di kemudian hari.

Baca juga  Terapi pasangan agar burung pleci makin rajin bunyi

Aktivitas mengerami telur

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Hampir semua literatur menyebutkan, hanya lovebird betina yang mengerami telur-telurnya. Tapi dalam penelitian ini dilaporkan ada dua ekor lovebird jantan yang ikut mengerami telurnya. Wessel menduga, kedua penangkar melihat burung jantan masuk ke dalam sarang dan keliru menafsirkan bahwa burung jantan ikut mengerami telur-telurnya.

Yang pasti, lovebird betina lebih sering mengerami telur-telurnya (68%). Ada juga induk betina yang tidak mau mengerami telurnya, karena adanya beberapa faktor pemicu, meski dalam penelitian ini jumlahnya relatif sedikit (21%). Secara keseluruhan, perbedaan perilaku dalam mengerami telur ini sangat signifikan, karena standar deviasi tercatat 0,025 atau lebih kecil daripada 0,05.

Pengamatan ini bisa dilakukan baik di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, dengan tujuan utama untuk pembuatan data indukan.

Perilaku memberi makanan kepada anakan

Perbedaan lovebird jantan dari tingkah laku?

Lovebird jantan dan betina sebenarnya sama-sama memberikan makanan kepada anak-anaknya. Dalam penelitian ini, hanya ada seekor lovebird jantan yang tak mau memberikan makanan kepada anaknya.

Namun perbedaan perilaku ini sangat tidak signifikan, karena standar deviasi 1,000, sehingga tidak bisa dijadikan patokan dalam penentian jenis kelamin lovebird.

Kesimpulan

Beberapa perilaku lovebird jantan dan betina menunjukkan perbedaan yang begitu besar, meski sampel yang digunakan relatif sedikit (30 ekor). Ada tiga perilaku yang memiliki perbedaan besar dan bisa dijadikan patokan utama dalam membedakan jenkel lovebird, yaitu :

  • Lovebird betina lebih sering menggigit benda secara langsung.
  • Lovebird jantan lebih sering memberikan makanan, sedangkan lovebird betina lebih sering menerima makanan.
  • Pada lovebird jantan, posisi kedua kaki lebih rapat daripada burung betina.

Perilaku tertentu sebelum kawin seperti membuka sayap, atau menggaruk kepala pasangannya, mungkin kurang cocok diterapkan sebagai patokan membedakan jenkel untuk LB yang belum dimasukkan dalam kandang atau belum berjodoh.

Namun perilaku seperti ini tetap dapat dilakukan untuk burung yang sudah berjodoh, baik di dalam kandang koloni maupun kandang soliter, terutama untuk pembuatan data induk jantan dan induk betina.

Sebagai penutup, Om Kicau hanya ingin menyimpulkan, bahwa beberapa perilaku lovebird jantan dan betina memiliki perbedaan yang signifikan dan dibuktikan Wessel melalui uji statistik. Tetapi, apakah hasil penelitian ini bisa diterapkan 100%, ini masih perlu dipertanyakan.

Anda bisa mencoba membedakan jenkel melalui beberapa perbedaan perilaku yang signifikan saja. Itu pun masih butuh pembuktian terus-menerus, sehingga bisa mengasah keterampilan Anda dalam membedakan jenis kelamin lovebird.

Sebagai panduan, tidak ada salahnya untuk mencoba. Tetapi, bagaimana pun, membedakan jenkel lovebird paling akurat sejauh ini masih bertumpu pada pengamatan endoskopi atau tes DNA.

Penting: Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang ini.