Perbedaan kaliper axial dan radial

Didunia otomotif perbedaan sekecil apapun akan memberi pengaruh besar terhadap performa kendaraan khususnya pada sepeda motor. Rem salah satunya. Rem yang tugasnya bertentangan dengan mesin ini, juga perlu kinerja terbaik untuk hasil maksimal. Upaya untuk memaksimalkan kineja Rem di tempuh melalui beraneka metode. Mulai dari penggunaan bahan pembentuk komponen Rem hingga desain konstruksi pemasangan Rem pada kendaraan. Di dunia otomotif, khususnya untuk sepeda motor dikenal dua type rem yaitu Rem Radial dan Rem Axial. Secara sekilas tidak ada yang beda dengan kedua jenis rem ini, tapi jika diamati lagi dengan seksama, ada perbedaan mendasar yang cukup mencolok dari dua jenis type rem ini.

Apa saja perbedaan Rem Axial dan Radial ?

Rem Axial banyak digunakan pada motor produksi massal ber CC kecil. Coba lihat motor Mio, Vixion, Verza , Axelo, Supra X yang parkir di depan rumah anda. Semua motor tersebut menggunakan Rem type Axial.

Sekarang coba lihat motor Ducati Monster, BMW G310R, Brutale 800 dan KTM 390 Duke yang tersimpan di garasi. Mereka contoh motor yang menggunakan rem type Radial.

Bagaimana? Apakah anda sudah bisa menerka-nerka perbedaan dari type Rem Radial dan Axial.

"YES…!! Anda benar!..."

Perbedaan mendasar antara rem Axial dan Radial

1. KALIPER REM

Perbedaan dari Rem Axial dan Rem Radial yang paling kentara adalah ada pada baut pengikat kaliper rem/kepala babi. Di Rem Axial, baut pengunci Kaliper Rem terpasang searah dengan sumbu roda sedangkan pada Rem type Radial, baut kaliper Remnya terpasang searah posisi piringan cakram atau tegak lurus dengan sumbu roda. Perbedaan kecil ini sangat berdampak besar terhadap kemampuan pengereman pada tingkat stress yang tinggi. Tapi kalau posisi jalan santai dibawah 100 Km/Jam, efeknya tidak akan terlalu terasa kecuali dari segi tampilan. Pada Rem Radial kepala babi terpasang lebih rigid dan beban pengereman akan tersebar merata pada penyangga Kaliper tidak hanya terfokus pada baut. Berbeda dengan type rem axial dimana beban baut lumayan berat ketika terjadi pengereman keras. Karena posisi baut menjadi titik tumpu utama khususnya pada pertemuan antara pangkon dudukan kaliper dan tempat lubang baut di kaliper rem. Secara biaya produksi, rem radial tentu lebih mahal karena pangkon dudukan kaliper rem harus dibuat dengan bahan senada dengan tabung shock. Beda dengan rem axial yang adaptor dudukan rem bisa menggunakan bahan dengan kualitas lebih rendah dari tabung shock.

Perbedaan kaliper axial dan radial

2. MASTER REM

Selain pada Kaliper Rem, Master Rem juga pada sepeda motor dibedakan menjadi dua, yaitu type Axial dan Radial. Berbeda dengan Kaliper Rem yang dapat dibedakan dari posisi baut pengikatnya. Yang membedakan Master Rem Radial dan Axial adalah pada posisi arah Silinder Remnya. Pada Rem Radial, arah silinder master sejajar dengan arah tarikan tuas rem. Ini bisa menghasilkan feeling yang lebih presisi terhadap kerja rem dimana ketika tuas rem ditekan, gerakan piston di silinder master seakan lebih terasa, feel nya lebih dapet. Sedangkan Rem Axial seperti yang banyak dan sering kita lihat, memiliki posisi silinder master yang tegak lurus dengan arah tarikan tuas rem.

Arah gaya tekan yang berbelok 90 derajat ini bisa mempengaruhi kekuatan,  feel dan reaksi pengereman. Baca juga : Untuk Rem type Axial, kita sudah tidak asing lagi karena sering menemukannya pada motor produksi masal. Untuk motor sehari-hari perbedaan efek penggunaan antara rem Axial dan Radial ini tidak akan terasa.

Oleh karenanya jarang di temui motor keluaran pabrik yang ada di Indonesia memakai sistem rem Radial, bahkan untuk motor Sport sekalipun.

Tapi pada motor balap dan motor be kubikasi besar yang membutuhkan respon pengereman terbaik, setiap perbedaan kecil pun akan sangat berpengaruh.

Setidaknya jika motor harian menerapkan rem type radial maka ketika ingin ganti diameter cakram dengan yang lebih lebar akan mudah, tinggal menambahkan ring untuk mengakomodasi baut yang lebih panjang. 

Meskipun pada prakteknya tidak sesederhana itu tapi secara logika lebih mudah, setidaknya sebatas untuk styling. Kalau untuk performa tentu tidak bisa main ganjal seenaknya apalagi untuk perangkat fital seperti rem.

Sedangkan pada rem type axial, ketika menginginkan piringan cakram yang lebih besar maka harus mengganti/membuatkan pangkon/adaptor baru untuk dudukan kepala babi.

Viral Curhatan Warga tentang Tetangga Mengesalkan, Jalan Umum Ditutupi Kandang Ayam, Pengguna Kendaraan Dibuat Kerepotan

Kumpulan Potret Penderitaan Pacaran Naik Motor Tanpa Sepatbor

Bikin Penasaran, Segini Taksiran Pajak Tahunan Mobil Mewah Doni Salmanan yang Terjerat Kasus Penipuan Binomo

Tiket Tribun Khusus Fans Marc Marquez Dijual, Segini Harga Terendahnya

Produksi Ferrari Aman di Tengah Konflik Rusia Ukraina, Mengapa?

Banderol Hatchback Stagnan Bulan Ini

14 Hari Jelang MotoGP Mandalika, Tiketapasaja.com Berhasil Menjual Habis Beberapa Kategori

Honda BeAT 2020 Bekas Dijual Rp3 Jutaan

Pentingnya Fitur Hill Start Assist Saat Terjebak Macet di Tanjakan

Waspada Dapat Surat Cinta dari Polisi Setelah Lewat Jalan Tol Ini

14 Kendaraan Listrik Kia Siap Meluncur Pada 2027

Modifikasi Apik Yamaha Jupiter MX 135, Pasang Kaki-kaki Baru Biar Keren

By Indra Fikri, Sabtu, 12 Januari 2019 | 14:00 WIB

Perbedaan kaliper axial dan radial

Master Rem Radial Dan Non Radial (Ruslan Abdul Gani)

MOTOR Plus-online.com - Saat ini motor model rem cakram terbagi dalam dua tipe, yaitu cakram radial dan axial.

Jika diperhatikan, keduanya memang memiliki master, slang rem, kaliper serta piringan cakram yang sama sekilas terlihat sama.

Hanya saja, fungsi dan peruntukan dari kedua sistem pengereman tersebut berbeda.

“Pertama dari segi penggunaan. Rem radial umumnya digunakan di motor besar. Sedangkan axial biasanya pada motor bermesin kecil,” buka Abdu, staf bengkel One3 Motoshop kepada GridOto.com di Tangerang, Banten.

Baca Juga : Persiapan MotoGP, Video Sirkuit Internasional Sentul Tikungannya Ditambah

Baca Juga : Gila Banget Coy, Motor Jadul Honda C70 Bermesin Motor Yamaha Mio

Dari segi tampilan, kedua jenis rem tersebut juga terdapat perbedaan pada bagian detailnya.

“Rem radial baut kalipernya terpasang sejajar dengan cakram dan berjumlah 4 buah. Sokbrekernya juga ada semacam tiang besi untuk menopang kaliper,” ujarnya.

Sedangkan axial, baut braketnya ada dua buah dan terpasang sejajar dengan tabung sokbreker depan.

Efeknya rem radial punya konstruksi yang lebih rigid dan lebih kuat dalam menghentikan laju sepeda motor.

Perbedaan kaliper axial dan radial

Pemasangan kaliper radial dan axial (www.revzilla.com)

Baca Juga : Bukan Hoax, Nih Video Sirkuit Sentul yang Direnovasi untuk MotoGP?

Perbedaan lain antara rem radial dan axial ada pada bentuk master rem di area setang.

“Rem axial letak pistonnya horizontal dan tidak searah dengan gerakan handle rem. Sedangkan radial vertikal dan searah dengan handle rem,” pungkas Abdu.

Karena gerakan piston dan handle sejajar, hasilnya feel dan feedback rem radial lebih baik dari axial.

Sekarang sudah terjawab ya mengapa motor berkapasitas besar dilengkapi dengan rem cakram radial.

Perbedaan kaliper axial dan radial
Perbedaan kaliper axial dan radial
Kanan: Kaliper Rem Radial, Kiri: Kaliper Rem Axial

Dalam dunia sepeda motor, Sobat Zonbie bakal mengenal dua jenis kaliper rem cakram. Yakni kaliper radial dan axial. Perbedaan signifikan keduanya ada di posisi dudukan bautnya.

Di mana tipe axial merupakan model konvensional yang memiliki baut pegangan di sisi kaliper. Sementara radial memiliki dudukan baut braket di bagian belakang kalipernya.

Saat ini, Sobat Zonbie mungkin lebih familiar dengan tipe axial yang banyak dipakai di motor harian. Mulai dari skutik entry level hingga motor sport 250cc memakai kaliper jenis axial.

Perbedaan kaliper axial dan radial
Kanan: Kaliper Rem Axial, Kiri: Kaliper Rem Radial

Sementara kaliper radial lebih dikenal sebagai peranti rem standar moge, atau pendongkrak tampilan di motor modifikasi.

Tapi ada perbedaan lain yang justru menjadi alasan kenapa kaliper radial banyak dipakai motor-motor balap, atau berperforma tinggi.

Untuk itu, Zonbie coba flashback kembali ke tahun 1988, di mana motor balap saat itu masih memakai dua kaliper depan axial yang dikencangkan dengan 4 baut. Masalah muncul karena kaliper rem memiliki batasan tingkat kekakuan dan kerap memiliki tingkat elastisitas tinggi.

Kemudian di akhir tahun 90-an, solusi pengereman tersebut mulai berkurang lewat pengembangan kaliper radial. Kaliper ini memiliki keunggulan tingkat rigiditas tinggi untuk mengindari efek elastisitas berlebih yang bakal mempengaruhi riding style pebalap. Makanya, kaliper radial lebih banyak dipakai motor balap mau pun yang berperforma tinggi.