perbedaan fresh milk dan full cream

Selama ini, ada tiga jenis susu yang sering masyarakat konsumsi, yaitu susu bubuk, susu kental manis dan susu cair. Dari ketiga jenis tersebut, kandungan gizi pada susu dalam bentuk cair lebih tinggi dibanding jenis susu lainnya karena melalui pengolahan dengan suhu yang tinggi dalam waktu singkat. Untuk mengetahui dengan pasti terkait mana yang lebih baik dikonsumsi dari ketiga jenis susu tersebut, Anda dapat membuka di tautan berikut.

Susu cair dikelompokan ke dalam beberapa jenis, namun yang sering masyarakat temukan adalah susu pasteurisasi dan susu UHT (Ultra High Temperature). Kedua istilah tersebut adalah dua cara pengolahan susu segar melalui pemanasan dengan suhu tertentu dalam jangka waktu yang berbeda.

Susu segar merupakan minuman segar yang diperoleh langsung dari pemerasan hewan mamalia seperti sapi. Susu segar mengandung gizi yang tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan badan. Namun susu ini sangat mudah rusak jika tidak lekas dipanaskan dan segera dikonsumsi. Dan jika terkontaminasi udara seusai diperah, susu menjadi rentan membawa bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, susu segar perlu diproses agar dapat dikonsumsi dengan aman dan bertahan lama.

Tidak hanya berbeda dari segi pengolahan, susu pasteurisasi dan susu UHT memiliki beberapa perbedaan lainnya. Simak perbedaan susu pasteurisasi dan susu UHT berikut ini:

1. Proses Pemanasan

Photo Source: stock.adobe.com

Proses pemanasan susu dengan pasteurisasi berlangsung dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan UHT namun menggunakan suhu yang lebih rendah.

Pasteurisasi merupakan proses pengolahan susu dengan cara memanaskan susu dalam waktu sekitar 30 menit dengan susu maksimal 80 derajat. Proses ini bertujuan untuk mengurangi jumlah organisme yang dapat menyebabkan penyakit serta memperlambat pertumbuhan mikroba pada susu.

Sedangkan susu UHT berasal dari proses pemanasan susu yang cukup rumit, karena menggunakan suhu sekitar 135-150°C selama 2-3 detik saja. Berbeda dengan pasteurisasi, proses pengolahan susu melalui UHT dapat menghancurkan semua bakteri atau mikroorganisme lainnya.

2. Cara Penyimpanan

Photo by Mehrshad Rajabi on Unsplash

Karena susu UHT diperoleh melalui pengolahan yang kompleks, susu UHT dapat bertahan lebih lama dibanding susu pasteurisasi. Susu UHT dapat bertahan selama 6 hingga 12 bulan dalam kemasan dan 5 hari jika kemasan sudah terbuka. Dengan daya simpan yang cukup lama, susu UHT dapat disimpan tanpa proses pendinginan.

Sedangkan susu pasteurisasi hanya dapat bertahan selama 4 jam dalam susu ruangan sehingga perlu dimasukan ke dalam lemari es. Selain itu dalam keadaan kemasan sudah terbuka, susu pasteurisasi hanya dapat bertahan selama 3 hari.

3. Kandungan Gizi & Rasa

Photo by Noemí Jiménez on Unsplash

Karena susu pasteurisasi tidak dipanaskan dengan suhu setinggi susu UHT, kandungan gizi dalam susu pasteurisasi tidak banyak yang rusak dibanding susu UHT. Hal ini membuat rasa susu pasteurisasi lebih kental dan lebih kuat dibanding dengan susu UHT. Kedua jenis susu tersebut, baik susu UHT maupun susu pasteurisasi, tentu kehilangan beberapa vitamin akibat proses pemanasan. Oleh karena itu, beberapa produk susu tersebut memperoleh fortifikasi vitamin yang bertujuan untuk memperbaiki sejumlah nutrisi yang hilang karena pemanasan.

4. Harga

Photo by NeONBRAND on Unsplash

Pada supermarket, perbedaan harga antara susu pasteurisasi dengan susu UHT cukup signifikan. Susu pasteurisasi dijual dengan harga yang lebih mahal dibanding susu UHT. Untuk kemasan dengan berat sekitar 1000 ml, harga susu pasteurisasi mulai dari Rp16.000 hingga Rp24.000. Sedangkan, harga susu UHT mulai dari Rp11.000 hingga Rp16.000.

Dapatkan informasi promo susu pasteurisasi dengan harga terendah sekitar Rp16.000 serta promo susu UHT dengan harga terhemat sekitar Rp11.000 dengan mengunjungi tautan hemat.id berikut.

Dengan mengetahui perbedaan susu pasteurisasi dengan susu UHT, semoga Anda dapat lebih memerhatikan cara penyimpanan susu dengan baik agar tidak merusak kandungan susu. Serta Anda dapat membagikan informasi ini kepada kerabat-kerabat. Apakah Anda punya pengalaman menarik, lucu, atau informatif selama mengonsumsi susu pasteurisasi maupun susu UHT? Ceritakan pengalaman Anda pada kolom komentar di bawah ini!

Jangan lupa kunjungi www.hemat.id untuk promo-promo terhemat lainnya ya. Mari ber-hemat.id!

Referensi: frisianflag.com/id/milkpedia/nutrisi-dan-kesehatan/apa-beda-kandungan-susu-uht-dan-susu-pasteurisasi/ hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/susu-pasteurisasi-bermanfaat-untuk-kesehatan/ himitepa.lk.ipb.ac.id/perbedaan-susu-uht-susu-pasteurisasi-dan-susu-bubuk/ idntimes.com/science/discovery/alvin-lay/alasan-mengapa-susu-pasteurisasi-lebih-baik-dibandingkan-susu-segar-c1c2/

resepkoki.id/2017/09/25/apa-bedanya-susu-segar-vs-susu-uht-vs-susu-pasteurisasi/

Susu merupakan cairan  berwarna putih yang memiliki kandungan Gizi sangat tinggi yang memberikan manfaat bagi manusia, susu yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia ini yaitu manusia, sangat bermanfaat bagi bayi karna susu adalah sumber zat gizi utama bagi bayi sebelum bayi dapat mencerna makanan padat.

Susu yang dihasilkan oleh hewan yaitu seperti susu sapi, susu kambing, susu kebau, susu domba, susu unta, susu kuda, dan masih bnyak laigi yang lainnya. Namun pada umumnya masyarakat biasa mengkonsumsi susu dari sapi dan kambing yang biasa di sebut susu perah. Susu merupakan cairan yang di sukai hampir semua orang dari seluruh dunia, karna selain mengandung zat gizi yang tinggi susu juga mudah di dapatkan atau di jumpai itulah sebabnya mengapa susu sangat di sukai oleh masyarakat khususnya indonesia.

Susu hewani atau susu segar adalah salah satu sumber protein hewani yang disintesa/diperah secara alami dari hewan mamalia betina atau hewan menyusui lainnya sebagai bahan makanan untuk anak yang baru mereka lahirkan. Susu adalah bahan makanan bukan minuman. Hal tersebut karena susu memiliki nilai TSS (Total Soluable Solid) sebesar 13 persen. TSS tersebut terdiri dari, protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Ada berbagai jenis-jenis susu yaitu :

1. Susu Segar (Fresh Milk)

Susu segar dihasilkan dari hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Susu segar tidak mengandung tambahan air, bahan tambahan pangan dan antibiotik, dan belum mengalami perubahan warna, bau, serta kekentalan. Susu segar paling lezat karena asam lemak susunya belum rusak akibat proses pengawetan. Susu segar yang akan diminum langsung sebaiknya dipanaskan (tidak dididihkan agar emulsi susu tidak pecah) hingga mencapai suhu 70 derajat Celcius selama 5 - 10 menit.

2. Susu Skim dan Susu Krim (full cream)

Susu skim adalah susu segar yang tertinggal setelah kandungan krimnya diambil sebagian atau seluruhnya. Kandungan zat gizinya sama dengan susu segar, kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan susu krim (full cream) adalah susu segar yang kaya akan lemak. Susu krim ini muncul ke permukaan pada saat susu didiamkan atau saat dilakukan pemisahan.

3. Susu bubuk

Susu ini berbentuk bubuk atau serbuk, semacam tepung yang merupakan susu kering atau susu yang kadar airnya sangat minim, yakni hanya sekitar 9 persen. Susu bubuk sering digunakan dalam membuat kue, dalam resep-resep yang adonannya akan terlalu cair bila digunakan susu cair. Susu bubuk tanpa lemak yang dibuat dengan cara pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan lemak tetapi masih mengandung laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12). Susu bubuk paling disukai karena  kemudahan penyimpanannya, harga ekonomis dikarenakan daya tahan susu bubuk.

4. Susu Pasteurisasi

Merupakan susu segar yang mengalami proses pemanasan 72 derajat Celcius selama 15 detik dengan tujuan membunuh organisme merugikan, seperti bakteri, virus, dan protozoa. Pasteurisasi hanya mampu menghambat pertumbuhan spora tapi tidak dapat mematikan sporanya, terutama spora bakteri yang bersifat termoresisten alias tahan terhadap suhu tinggi. Karena hanya mengalami proses pemanasan, jenis susu ini perlu disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 5 - 6 derajat Celcius dan hanya bisa disimpan selama 2 minggu. Jika kemasan dibuka dengan suhu ruangan tahan sekitar 16 Jam.

5. Susu Homogenisasi

Merupakan susu pasteurisasi yang kemudian diproses lagi dengan tekanan tinggi sehingga butiran-butiran lemaknya menjadi lebih halus. Dengan cara ini bila susu disimpan, lemak tidak lagi mengapung di permukaan. Susu homogenisasi perlu disimpan di lemari pendingin supaya tidak cepat rusak.

Susu homogenisasi memiliki rasa yang gurih. Homogenisasi berarti percikan-percikan lemak susu disebar merata pada cairan. Oleh karena itu, hindari pemisahan lemak dalam  susu.

6. Susu UHT (Ultra High Temperature)

UHT adalah susu yang disterilisasi dengan suhu tinggi (135-145 derajat Celcius) dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik. Pemanasan dengan suhu tinggi ini bertujuan untuk membunuh seluruh mikroorganisma (baik bakteri pembusuk maupun patogen) dan spora. Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segar. Susu UHT lebih tahan lama - hingga 10 bulan - dan tak perlu disimpan di lemari pendingin, kecuali bila kemasannya sudah dibuka.

Adapun hasil olahan dari susu yaitu seperti:

1. Keju

2. Mentega

3. Yoghurt

4. Permen

5. Ice cream, dan lain sebagainya


Bagaimana cara penyimpanan susu yang baik ?

1. Simpanlah susu dalam keadaan tertutup rapat. Simpan susu dalam lemari es pada suhu 1 sampai 4 derajat Celsius. Ingat, letakkan susu di tengah lemari es, dan bukan di pintu kulkas agar suhunya selalu tetap stabil.

2. Salah satu cara menyimpan susu dalam porsi banyak adalah memasukkannya ke dalam wadah yang tertutup rapat, lalu menyimpannya di dalam kulkas pada suhu 10 sampai 15 derajat Celsius.

3. Ada baiknya konsumsi susu cair dalam kemasan yang telah terbuka di hari yang sama. Kebiasaan menuang susu kemudian memasukkan lagi dalam kulkas selama berhari-hari akan menyebabkan susu rusak karena terkontaminasi bakteri. Akibatnya, susu jadi asam saat dikonsumsi kembali.

4. Susu kental manis yang dibuka kemasannya bisa disimpan di dalam kulkas, tapi pastikan tidak mengonsumsinya setelah 8 hingga 20 hari berikutnya.

5. Jangan lupa untuk selalu mengecek masa kadaluwarsa susu ketika membelinya atau setelah beberapa hari penyimpanan.

Demikian artikel dari saya, saya sebagai penulis berharap semoga para pembaca mendapatkan informasi dan manfaat dari artikel yang saya tulis ini. Sekian, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.(*)

Penulis adalah Yolanda Novitasari, Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim (STIKBA), Jambi, Prodi Ilmu Gizi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA