Penyerapan air yang berlebihan di usus besar dapat menyebabkan

Konstipasi atau sembelit adalah penyakit yang sangat sering menyerang orang di berbagai usia. Bayi hingga orang tua pasti pernah mengalami sembelit setidaknya sekali dalam hidup mereka. Konstipasi sebaiknya tidak dibiarkan berlama-lama karena tentu saja cukup menyiksa. Yuk, pelajari lebih dalam tentang apa itu konstipasi, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apa itu konstipasi?

Dilansir dari Mayo Clinic, konstipasi adalah gangguan pencernaan yang membuat seseorang buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.[1]

Kondisi ini sangat umum, meski begitu beberapa orang bisa mengalami konstipasi kronis yang berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan lebih lama. Ketika sudah sampai level kronis, konstipasi membuat seseorang butuh usaha keras untuk mengeluarkan feses saat buang air besar (BAB).

Apa penyebab konstipasi?

Mengetahui apa itu konstipasi saja tidak cukup untuk memahami penyebab kondisi yang satu ini bisa terjadi. Konstipasi atau sembelit adalah gangguan pencernaan yang dilatarbelakangi banyak kemungkinan penyebab.

Meski begitu, faktor utamanya adalah karena otot usus besar yang lambat berkontraksi untuk memindahkan makanan sehingga akan menyerap terlalu banyak air dari sisa makanan.[2]  Hal ini mengakibatkan tekstur feses kering dan padat mengeras, serta bergerak lambat untuk menuju anus.

Nah, masalah pergerakan usus yang melambat ini dapat disebabkan oleh banyak hal seperti:

Kurang asupan serat

Sembelit adalah gangguan pencernaan yang paling sering disebabkan oleh kurang asupan serat. Serat dari makanan penting untuk membantu merangsang usus bergerak lebih aktif dan melunakkan tekstur feses agar lebih lancar dibuang.[2]

Minimnya aktivitas fisik

Konstipasi adalah penyakit yang bisa muncul karena Anda kurang aktif bergerak, atau bahkan malas berolahraga rutin. Sembelit juga umum dialami orang tua yang hanya sudah tidak lagi kuat untuk banyak bergerak.

Ini karena otot dinding perut dan diafragma yang lemah karena jarang olahraga akan kesulitan untuk melakukan pekerjaannya. Dalam hal ini, yakni membantu proses buang air besar.[5]

Efek samping obat-obatan tertentu

Nyatanya, efek samping obat tertentu yang Anda konsumsi dapat menyebabkan efek samping berupa sembelit. Daftar obat yang menyebabkan sembelit di antaranya:[2]

  • Obat pereda nyeri golongan opioid seperti kodein, oxycodone, dan hydromorphone
  • Antidepresan seperti amitriptyline dan imipramine
  • Antikolvusan seperti suplemen besi fenitoin dan carbamazepine
  • Inhibitor channel calcium seperti diltiazem dan nifedipine
  • Antasida yang mengandung alumunium
  • Diuretik seperti klorotiazid

Kehamilan

Kehamilan biasanya memicu perubahan hormon yang dapat membuat wanita jauh lebih rentan terkena sembelit. Selain itu, rahim yang makin membesar akan terus menekan usus sehingga proses pencernaan makanan dan perjalanan feses jadi terhambat.[2]

Penuaan

Seiring bertambahnya usia, risiko konstipasi juga meningkat. Meski belum jelas penyebab pastinya, berkurangnya aktivitas fisik juga ikut mengurangi aktivitas usus sehingga bisa menyebabkan Anda sembelit.[2], [5]

Kurang minum air

Kurang minum air membuat feses lebih padat dan sulit untuk dikeluarkan.[4] Oleh karenanya, disarankan untuk minum air putih kurang lebih 8 gelas per hari agar BAB selalu lancar.

Apa saja gejala konstipasi?

Setelah mengetahui apa itu konstipasi dan penyebabnya, selanjutnya Anda perlu paham gejala apa yang muncul. Gejala utama sembelit adalah sulit buang air besar meski sudah mengejan keras dan lama. Ini karena feses sudah mengeras dan mengendap di usus sehingga tidak bisa keluar semuanya.

Adapun berbagai gejala lain yang biasa muncul yaitu:[2]

  • Feses keras
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Perut terasa kembung dan mual
  • Nafsu makan menurun
  • Muncul sensasi anus seperti tersumbat sehingga sulit mengeluarkan feses
  • Muncul sensasi seolah-olah Anda tidak bisa sepenuhnya mengosongkan feses dari dubur

Sembelit atau konstipasi sudah dianggap kronis ketika Anda mengalami dua atau lebih gejala-gejala ini dalam tiga bulan terakhir.

Bahkan, Anda biasanya membutuhkan bantuan untuk mengosongkan dubur dengan menekan perut saat buang air besar. Tujuannya agar feses terdorong keluar dengan harapan lebih mudah untuk dikeluarkan.

Bagaimana cara mengatasi konstipasi?

Untuk mengatasi sembelit, dokter biasanya menyarankan Anda untuk mengubah gaya hidup pemicunya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah obat-obatan diresepkan jika kondisi Anda tetap tidak membaik.

Berikut pilihan cara mengatasi konstipasi:[2]

Makan banyak serat

Makan banyak serat membantu memperlancar perjalanan feses saat melalui usus.

Untuk itu, mulailah makan lebih banyak buah dan sayuran serta kacang dan biji-bijian setiap hari.

Semalas apa pun Anda makan serat, ingat bahwa semua gejala konstipasi yang Anda rasakan itu akan mereda dengan bantuan makanan sehat.

Minum banyak air

Asupan air yang cukup membantu membuat feses melunak sehingga lebih mudah dikeluarkan. Oleh sebab itu, jangan malas untuk minum air putih atau cairan lainnya, semisal jus buah, setiap hari agar konstipasi Anda segera mereda.

Rutin berolahraga

Olahraga membantu meningkatkan aktivitas otot usus untuk memindahkan feses hingga ke ujung rektum. Anda disarankan untuk rutin berolahraga 30 menit setiap hari agar menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari risiko sembelit.

Jangan menunda hasrat BAB

Anda termasuk sering menunda-nunda "ke belakang" karena alasan tertentu?

Jika iya, mulai sekarang hindari kebiasaan ini. Segera pergi ke kamar mandi begitu perut mulai terasa mulas dan biarkan semua feses keluar tanpa diburu-buru waktu.

Minum obat pencahar

Obat pencahar adalah solusi ketika semua perubahan gaya hidup di atas tidak juga mampu menghilangkan sembelit. Anda bisa membelinya di apotek tanpa perlu resep dokter.

Namun, ketika konstipasi tak kunjung sembuh setelah tiga minggu atau lebih, segera periksakan diri ke dokter.[4]

Setelah mengetahui apa itu konstipasi beserta penyebab dan cara mengatasinya, yuk terapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari gangguan pencernaan ini!

"Pencernaan kurang lancar menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya. Kamu bisa memperbanyak air putih, mengonsumsi serat, dan aktif bergerak untuk membuar pencernaan menjadi lebih lancar dan nyaman."

Halodoc, Jakarta – Susah buang air besar alias sembelit berkaitan erat dengan tidak lancarnya sistem pencernaan. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan sangat membuat tidak nyaman. Sebab sembelit bisa membuat perut terasa penuh karena “isinya” tidak keluar untuk waktu yang lama.

Seseorang dikatakan mengalami sembelit jika sudah tidak bisa BAB lebih dari tiga hari. Jika hal itu terjadi, artinya ada yang salah dengan sistem pencernaan dan harus segera ditangani. Sebab kondisi tersebut bisa saja memicu terjadinya gangguan lain yang lebih serius. Nah, sebaik-baiknya mengobati, lebih baik lagi mencegah. Kalau kamu berisiko mengalami sembelit, coba lakukan 5 cara ini untuk membuat pencernaan lebih lancar. Apa saja?

1. Lebih Banyak Air Putih

Saat susah buang air besar, jangan buru-buru memutuskan untuk mengonsumsi obat pencahar. Cobalah untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menambah jumlah asupan air putih. Sebab dehidrasi alias kekurangan asupan cairan pada tubuh bisa menjadi salah satu penyebab utama sembelit.

Saat tubuh mengalami dehidrasi, bisa terjadi penyerapan air pada usus besar, sehingga feses menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Normalnya, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi delapan gelas air minum setiap hari.

2. Konsumsi Serat

Selain air, asupan serat yang cukup juga bisa membantu melancarkan sistem pencernaan. Agar BAB lebih lancar, biasakanlah untuk mengonsumsi serat setidaknya 25 hingga 50 gram dalam satu hari. Kamu bisa mendapatkan asupan serat dengan mengonsumsi roti gandum utuh, buah, dan sayur-sayuran.

Serat berfungsi untuk melunakkan feses sehingga lebih mudah keluar dari tubuh. Selain serat, melancarkan sistem pencernaan juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri baik alami, seperti yogurt.

3. Aktif Bergerak

Kurang bergerak dan kurang olahraga ternyata juga bisa menjadi pemicu sembelit. Nah, untuk mengatasinya, cobalah untuk rutin berolahraga setidaknya jogging, lari-lari kecil, atau senam agar pencernaan jadi lebih lancar. Banyak bergerak disebut dapat membantu merangsang usus dan pada kesempatannya, hal itu berguna untuk mengatasi sembelit.

Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dan bisa memberi dampak baik bagi kesehatan pencernaan. Tapi ingat, pastikan untuk tidak melakukan olahraga secara berlebihan karena malah bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan lain yang lebih berbahaya.

4. Posisi Duduk saat di Toilet

Ternyata posisi duduk saat di toilet juga berkaitan dengan kelancaran sistem pencernaan. Agar BAB lebih lancar, dianjurkan untuk duduk dengan mengarahkan tubuh ke depan saat sedang buang air besar. Kemudian, lemaskan bagian lengan dan paha, dan angkat sedikit tumit kaki. Teknik ini membuat tubuh menjadi condong mengikuti gravitasi sehingga feses lebih mudah keluar.

5. Atur Waktu BAB

Salah satu cara membuat pencernaan lebih lancar adalah dengan mengatur jadwal buang air besar. Bagi sebagian besar orang, pagi hari adalah waktu terbaik untuk buang air besar. Namun tentu hal itu berbeda-beda pada setiap orang. Cara untuk mengatur waktu buang air besar adalah dengan makan teratur pada jam yang sama, sehingga pencernaan akan memiliki ritme yang lebih teratur dan BAB jadi lebih lancar.

Jika sembelit yang terjadi berkepanjangan, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Sebab bisa saja masalah BAB terjadi sebagai gejala penyakit tertentu. Bisa juga menyampaikan masalah pencernaan pada dokter di aplikasi Halodoc. Dapatkan tips mengatasi sembelit dari dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, segera download di App Store dan Google Play!

Referensi:
Cleveland Clnic. Diakses pada 2021. Constipation.