Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung, berbentuk seperti huruf C atau S. Skoliosis umumnya bergejala ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita. Bila scoliosis berkembang menjadi kondisi yang parah, hal ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami berbagai gangguan an komplikasi berbahaya seperti gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan pada kaki. Show GejalaGejala skoliosis yang umumnya muncul pada penderita yaitu :
Lengkungan yang terlalu parah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada punggung. Selain itu, tulang belakang dapat berputar sehingga lengkungan menjadi bertambah parah. Ketika kondisinya makin parah, skoliosis dapat menyebabkan gangguan pada organ didalam rongga dada seperti gangguan jantung dan pernapasan. PenyebabSebagian besar kasus skoliosis tidak ditemukan penyebabnya (idiopatik). Namun, terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis, yaitu:
DiagnosisDiagnosis skoliosis dilakukan oleh dokter dimulai dengan menanyakan gejala yang dialami dan riwayat penyakit yang pernah dialami. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan meminta pasien untuk berdiri atau membungkuk. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan saraf untuk mengetahui fungsi saraf dan memperkirakan tingkat keparahan dari skoliosis Selain itu, doter juga akan melakukan pemeriksaan foto rontgen atau CT scan untuk memastikan adanya skoliosis dan mengetahui tingkat keparahan dari lengkungan tulang belakang. Jika dicurigai terdapat kelainan pada tulang belakang yang disebabkan oleh hal lain, seperti tumor, infeksi, atau keterlibatan saraf yang parah, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan MRI. Kapan memeriksakan diri ke dokter ?Saat melihat tulang belakang melengkung, meski hanya sedikit, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Tujuannya agar skoliosis dapat terdeteksi sejak dini dan ditangani agar tidak berkembang menjadi lebih parah. TerapiTerapi Skoliosis Pada Anak-anakPengobatan belum diperlukan untuk skoliosis yang ringan, mengingat tulang belakang pada anak masih dapat kembali lurus saat usia anak-anak bertambah. pemeriksaan rutin ke dokter diperlukan,untuk mengetahui perkembangan kondisi tulang yang melengkung. Pada skoliosis yang lebih parah, anak akan diminta untuk mengenakan penyangga tulang belakang. Penyangga ini bertujuan mencegah lengkungan tulang belakang bertambah parah. Penyangga biasanya terbuat dari plastik yang dikenakan di bawah lengan, sekitar tulang rusuk, serta bagian bawah punggung dan pinggul. Bentuknya juga disesuaikan dengan bentuk tubuh. Penyangga ini perlu dikenakan sepanjang hari, kecuali saat anak beraktivitas aktif seperti saat olahraga Pemakaian penyangga ini dihentikan saat pertumbuhan tulang belakang berhenti, yaitu:
Terapi Skoliosis Pada Orang DewasaUntuk penderita dewasa, di mana skoliosis sering menimbulkan keluhan nyeri punggung, terapi yang dilakukan dokter dapat berupa pemberian obat anti nyeri ataupun suntikan obat pada tulang belakang Operasi skoliosisUntuk kasus skoliosis yang parah, dokter dapat melakukan operasi berupa :
KomplikasiKomplikasi yang dapat timbul pada penderita skoliosis antara lain:
Setiap orang memiliki tulang belakang yang berfungsi menyokong postur tubuh, memberikan struktur, dan memberikan perlindungan terhadap saraf tulang belakang. Tulang belakang umumnya tegak lurus di tengah. Tapi, pada beberapa orang, tulang ini melengkung alias mengalami skoliosis. Skoliosis perlu mendapat perhatian sejak dini karena bila tak tertangani akan menyebabkan masalah di kemudian hari.
Mengenal SkoliosisSkoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung ke samping hingga membentuk sudut tertentu, biasanya lebih dari 10 derajat. Dokter biasanya menggunakan huruf C atau S untuk menggambarkan lengkungan tulang itu. Seseorang yang memiliki skoliosis biasanya terlihat memiliki bahu atau pinggul yang tidak rata ketika berdiri. Skoliosis bisa berkembang pada masa bayi atau anak usia dini. Namun biasanya usia awal timbulnya skoliosis adalah 10-15 tahun, baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan, kemungkinan skoliosis makin berkembang hingga lengkungannya lebih lebar. Skoliosis adalah penyebab utama kelainan bentuk tulang belakang pada anak-anak, dari bayi hingga remaja. Tapi kondisi ini dapat mempengaruhi orang dewasa juga. Bila ditemukan sejak dini, skoliosis umumnya ditangani dengan terapi. Adapun jika pada orang dewasa, penanganan mungkin meliputi operasi untuk memulihkan kondisi tulang belakang. Gejala SkoliosisSering kali skoliosis pertama kali dicurigai ketika ada sesuatu yang tidak beres terkait dengan tulang belakang. Misalnya pakaian tidak pas atau menggantung tidak rata saat dikenakan. Atau tulang terlihat melengkung ke samping saat melihat punggung dengan cermin ketika berganti pakaian. Gejala umum skoliosis meliputi:
Baca Juga: Mengenal Cedera ACL: Gejala, Penyebab dan Pengobatan Penyebab SkoliosisDalam lebih dari 80 persen kasus, penyebab skoliosis tidak diketahui. Kondisi itu disebut skoliosis idiopatik. Dalam kasus lain, skoliosis dapat berkembang sebagai akibat dari degenerasi cakram tulang belakang, seperti yang terlihat pada radang sendi atau osteoporosis. Bisa juga kondisi ini telah terjadi turun-temurun dalam keluarga atau bersifat keturunan. Terdapat dua jenis utama skoliosis berdasarkan penyebabnya, yaitu:
Diagnosis SkoliosisDiagnosis skoliosis biasanya menggunakan kombinasi pemeriksaan fisik dan pencitraan (sinar-X, radiografi tulang belakang, MRI, atau CT scan). Dalam pemeriksaan fisik, dokter akan mengamati beberapa hal, dari tulang punggung, bahu, pinggul, hingga kepala. Adapun tes pencitraan digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis awal dan menilai tingkat keparahan lengkungan: secara umum, kurang dari 20 derajat ringan, 25-40 derajat sedang, dan 50+ derajat parah. Sebagian besar kasus skoliosis didiagnosis pada masa kanak-kanak atau remaja (biasanya antara usia 10 dan 15 tahun). Beberapa sekolah dasar menjalankan pemeriksaan skoliosis untuk siswa yang mencakup tes membungkuk, yakni siswa berdiri dengan kedua kaki menyatu dan kemudian membungkuk 90 derajat di pinggang. Ini membuat gejala skoliosis lebih mudah diamati oleh para profesional medis. Perawatan SkoliosisPenanganan pasien skoliosis akan ditentukan oleh dokter berdasarkan:
Adapun jenis perawatan antara lain:
Baca Juga: Tindakan untuk Osteoporosis, Tulang Keropos Orang Tua Pencegahan SkoliosisSkoliosis yang tak diketahui penyebabnya tak bisa dicegah. Sedangkan jenis skoliosis lain dapat dicegah, misalnya dengan membiasakan duduk tegak, tidak sering membawa beban berat di punggung, dan mengonsumsi nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tulang. Berolahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga bentuk tulang belakang. Kapan Harus ke DokterPeluang kesembuhan pasien skoliosis lebih besar bila kondisi itu terdeteksi sejak dini. Maka peran orang tua dibutuhkan dalam hal ini, yakni dengan rajin mengamati kondisi tulang belakang anak. Bila mendapati ada yang mencurigakan, segera datangi dokter. Adapun para remaja dan orang dewasa yang sudah dapat merawat diri sendiri mesti tahu gejala skoliosis. Begitu merasa mengalami gejala tersebut, sebaiknya selekasnya periksakan diri. Narasumber dr. Jainal Arifin , M.Kes., Sp. OT., K.Spine Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Traumatologi Primaya Hospital Makassar Referensi: Scoliosis: Review of diagnosis and treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2532872/. Diakses 21 Desember 2021 Predicting scoliosis progression: a challenge for researchers and clinicians. https://www.thelancet.com/journals/eclinm/article/PIIS2589-5370(19)30253-6/fulltext. Diakses 21 Desember 2021 Health and Function of Patients With Untreated Idiopathic Scoliosis. https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/195893. Diakses 21 Desember 2021 Scoliosis. https://www.aans.org/en/Patients/Neurosurgical-Conditions-and-Treatments/Scoliosis. Diakses 21 Desember 2021 Bagikan ke : |