Pendebitan dan pengkreditan dalam jurnal berikut ini yang benar adalah

4 di atas sukar dipahami mahasiswa dan membingungkan. Sebaliknya penyajian cara pertama seperti disebutkan di atas akan lebih mudah dipahami, dengan catatan bahwa dosen perlu menerangkan terlebih dahulu hal-hal apa yang dapat mempengaruhi jumlah modal. Pada tahapan ini saya berpendapat sebaiknya kita menghindari transaksi yang berkaitan dengan beban depresiasi aktiva tetap. Buku-buku teks terbitan Amerika yang banyak digunakan sebagai acuan kebanyakan sudah memasukkan hal ini sejak dini. Berdasarkan pengalaman saya, sulit sekali untuk menjelaskan kepada mahasiswa apa yang dimaksud dengan akumulasi depresiasi dan mencantumkannya sebagai pengurang dalam tanda kurung di sisi kiri persamaan akuntansi. Hal ini sebaiknya kita tunda sampai pada pembahasan jurnal penyesuaian. Dengan telah dikenalnya transaksi-transaksi pendapatan dan beban dan pengaruhnya terhadap elemen-elemen persamaan dasar akuntansi, maka tiba gilirannya memperkenalkan laporan keuangan yang khusus menggambarkan hasil usaha perusahaan, yaitu laporan laba-rugi yang menggambarkan pendapatan, beban, dan laba atau rugi, selama suatu periode tertentu. Keberhasilan dosen dalam menerangkan persamaan dasar akuntansi dan pemakaiannya, serta hubungannya dengan laporan keuangan, amat menentukan keberhasilan dalam menerangkan tahap selanjutnya.

2. Aturan Pendebetan dan Pengkreditan

Pemahaman tentang persamaan dasar akuntansi merupakan fundamen bagi setiap orang yang akan mempelajari akuntansi. Jika hal ini telah cukup dipahami, maka tibalah saatnya untuk mulai memasuki tahapan selanjutnya yaitu menjelaskan mengenai proses akuntansi. Pada tahap pertama diajarkan tentang pencatatan transaksi perusahaan dalam jurnal dan buku besar. Tahap ini merupakan bagian yang teramat penting sehingga dosen dituntut untuk sungguh-sungguh mencari metoda yang tepat agar mahasiswa benar-benar mendalami cara melakukan pencatatan. Pertama-tama perlu ditegaskan bahwa pencatatan transaksi yang dilakukan dalam rangka menjelaskan persamaan dasar akuntansi bukan merupakan cara mencatat yang 5 lazim dilakukan dalam praktik akuntansi. Dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi, mahasiswa dilatih untuk menjabarkan pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi dengan maksud untuk membiasakan mereka untuk melihat pengaruh atau akibat suatu transaksi terhadap elemen atau elemen-elemen persamaan dasar akuntansi. Cara penjabaran pengaruh transaksi dilakukan dengan menggunakan pola berpikir akuntansi yaitu pola berpikir yang selalu mengaitkan transaksi dengan aktiva, kewajiban, dan modal. Cara ini juga secara tidak langsung telah membawa mahasiswa untuk melakukan pencatatan dengan metoda pembukuan berpasangan double entry. Pola berpikir akuntansi yang tertanam dan dipahami mahasiswa merupakan titik tolak untuk membawa mereka mempelajari cara mencatat transaksi dalam alat-alat pencatatan yang formal yaitu dalam jurnal dan buku besar. Dalam hal ini hampir semua saya buku teks memilih untuk menjelaskan pencatatan dalam buku besar terlebih dahulu, walaupun dalam urutan kegiatan pencatatan pembuatan jurnal dilakukan sebelum pencatatan dilakukan di buku besar. Cara ini dipandang lebih efektif karena hal terpenting dalam proses ini adalah menentukan apa yang harus didebet dan apa yang harus dikredit. Pada tahapan ini pertama-tama diperkenalkan alat atau tempat pencatatan dilakukan yaitu berupa akun atau perkiraan account . Bentuk akun yang dianjurkan untuk digunakan sebagai pengenalan pertama adalah akun berbentuk huruf T T account tanpa kolom-kolom yang lengkap agar mahasiswa tahu bahwa pada prinsipnya akun memiliki dua sisi. Hindarkan penggunaan kolom-kolom lainnya agar konsentrasi mahasiswa hanya tertuju pada dua kolom sisi yang berbeda yaitu sisi kiri yang disebut debet dan sisi kanan di sebut kredit. Penggunaan akun harus didahului dengan pengenalan sifat-sifat akun. Agar mahasiswa dapat menghayati sifat akun, sebaiknya diperkenalkan lebih dahulu sifat akun- akun neraca atau akun-akun riil. Sifat akun sebaiknya tidak diajarkan sebagai sesuatu yang berasal dari langit dan diterima mahasiswa sebagai bahan hafalan. Akan sangat besar manfaatnya bila sifat akun dijelaskan latar belakangnya. Sifat akun riil harus dikaitkan langsung dengan penyajian akun-akun tersebut dalam neraca. Jadi, karena aktiva disajikan dalam neraca pada sisi kiri, maka sejalan dengan itu bila aktiva ada atau bertambah, keberadaan atau pertambahan aktiva tersebut juga akan terjadi pada sisi kiri 6 atau dalam akun disebut sisi debet. Sebaliknya apabila terjadi pengurangan pada aktiva, maka hal itu akan terajdi pada sisi kebalikannya atau pada sisi kredit. Hal yang sama dapat dijelaskan juga untuk sifat akun kewajiban dan akun modal. Apabila sifat akun-akun riil dikaitkan dengan penyajian di neraca, sifat akun-akun nominal tidak bisa begitu saja dikaitkan dengan penyajian di laporan laba-rugi, karena laporan rugi laba biasanya disajikan dalam bentuk stafel. Oleh karena itu cara yang dipandang paling logis untuk menerangkan sifat akun nominal pendapatan dan beban adalah menghubungkan akun-akun nominal dengan akun modal. Akun pendapatan mempuyai pengaruh yang sejalan dengan akun modal, yaitu jika pendapatan bertambah maka modal juga akan bertambah dan sebaliknya, sedangkan akun beban mempunyai pengaruh yang berlawanan dengan modal, yaitu bila beban bertambah maka modal akan berkurang dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akun pendapatan mempunyai sifat yang sama dengan akun modal oleh karenanya jika bertambah harus dikredit dan berkurang didebet dan akun beban mempunyai sifat berlawanan dengan akun modal oleh karenanya jika bertambah harus didebet dan berkurang dikredit Bila sifat-sifat akun telah diperkenalkan dan latar belakangnya telah dipahami mahasiswa, maka tidak menjadi persoalan bila mahasiswa menghafalkan sifat-sifat akun tersebut. Mahasiswa jangan dipaksa menghafalkan sifat-sifat akun, tanpa memahami alasannya karena hal itu akan membuat mahasiswa terbiasa menghafalkan apa yang harus didebet dan dikredit dari setiap transaksi. Hafalan semacam itu biasanya disiapkan sekedar untuk menghadapi ujian yang hanya akan bertahan sesaat. Cara penyampaian yang baik oleh dosen tentang sifat akun seperti diuraikan di atas hendaknya diikuti dengan pemberian soal-soal latihan sebanyak mungkin. Waktu yang disediakan untuk latihan hendaknya benar-benar diperhitungkan agar cukup memberi kesempatan berlatih, baik dikerjakan dalam kelas di bawah bimbingan dan pengawasan dosen, maupun dalam bentuk tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah. Dosen hendaknya menyadari sungguh-sungguh bahwa pemahaman tentang aturan pendebetan dan pengkreditan akibat transaksi merupakan bagian yang teramat penting kalau tidak bisa dikatakan paling penting diantara semua kegiatan dalam rangkaian siklus akuntansi. 7 Apabila bagian ini telah dapat dilalui dengan baik, maka proses pencatatan lain seperti membuat jurnal dan posting ayat-ayat jurnal ke buku besar tidaklah merupakan bagian yang sulit untuk dipahami mahasiswa. Demikian pula pengenalan mahasiswa pada bentuk akun lain yang tidak sesederhana akun T, seperti akun bentuk saldo berjalan runing balance dapat dilakukan tanpa kesulitan yang berarti.

3. Pembuatan Jurnal Penyesuaian Adjustment

          

  

Pendebitan dan pengkreditan dalam jurnal berikut ini yang benar adalah




Sebelum melakukan pembuatan laporan keuangan perlu adanya langkah-langkah yang harus dilakukan selain mendokumentasikan bukti transaksi juga harus menganalisis bukti transaksi. Nah cara menganalisis bukti transaksi menggunakan aturan mekanisme debet dan kredit akan kita pelajari, yuk kita lihat ulasan mengenai mekanisme debet dan kredit.



         Debet berarti mencatat penambahan akun harta dan beban, juga pengurangan akun kewajiban, ekuitas, dan pendapatan.

Kredit berarti mencatat pengurangan akun harta dan beban, juga penambahan kewajiban, ekuitas, dan pendapatan.


Jadi kesimpulannya adalah; saldo normal akun harta dan beban berada pada debet, dan saldo normal akun kewajiban, ekuitas dan pendapatan berada pada kredit


        Mekanisme debet dan kredit berupa aturan yang harus ditaati dalam pencatatan. Misalnya, debet harus selalu berada disisi kiri dan kredit harus selalu berada disisi kanan. Karena debet dan kredit berguna sebagai pencatatan baik penambahan maupun pengurangan seperti yang tertulis diatas, ada aturan-aturan seperti berikut:

           Apabila harta/beban bertambah, maka dicatat disisi debet, sedangkan transaksi yang menyebabkan pengurangan dicatat pada sisi kredit. Sebaliknya, untuk akun-akun seperti kewajiban, ekuitas dan pendapatan, jika bertambah maka dicatat disisi kredit, sedangkan berkurang pada sisi debet.

        Pendapatan menambah modal. Oleh karena penambahan modal dicatat sebagai kredit, maka penambahan pendapatan dicatat sebagai kredit juga. Beban mengurangi modal. Oleh karena oengurangan modal dicatat sebagai debet, maka penambahan biaya dicatat sebagai debet juga.       
              
            Untuk pengambilan prive, pengambilan ini dicatat sebagai debet, karena perkiraan ini dianggap sebagai mengurangi modal.  

D.    Aturan Pencatatan Dalam Bukti Transaksi Menggunakan Mekanisme Debet Dan Kredit

Berikut beberapa aturan untuk pencatatan transaksi.
1.      Pedoman mencatat untuk perubahan pada asset adalah:
a.    Asset bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.    Asset berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”

2.      Pedoman mencatat untuk perubahan liability dan owner equity adalah:
a.    Liability dan ownere quity bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”.
b.    Liability dan owner equity berkurang (-) dicatat sebelah “Debet”

3.      Pedoman pencatatannya untuk akun pendapatan adalah :
a.    Pendapatan bertambah (+) dicatat sebelah “Kredit”.
b.    Pendapatan berkurang (-) dicatatat sebelah”Debet”.

4.      Pedoman pencatatan terhadap akun modal adalah:
a.    Beban bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”.
b.    Beban berkurang (-) dicatat sebelah “Kredit”

5.      Pedoman pencatatan terhadap pengambilan prive adalah:
a.    Pengambilan prive bertambah (+) dicatat sebelah “Debet”
b.    Pengambilan prive bertambah (-) dicatat sebelah “Kredit”

Sebelum mengaplikasikan mekanisme debet dan kredit, perhatikan terlebih dahulu ketentuan-ketentuan sebagai berikut : 


Akun

Bertambah

Berkurang

Saldo Normal

Harta

Debit

Kredit

Debet

Utang

Kredit

Debit

Kredit

Ekuitas

Kredit

Debit

Kredit

Pendapatan

Kredit

Debit

Kredit

Beban

Debit

Kredit

Debit




Sampai disini dulu ya sobat semoga bermanfaat dan tunggu postingan selanjutnya...
Jangan lupa komen dan terima kasih kawan..