Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut

Infografik / Koaksi Indonesia

Energi air adalah satu dari lima sumber terbesar energi terbarukan. Energi ini dapat dimanfaatkan dan diubah menjadi listrik dan pembangkit listrik Tenaga air tanpa meninggalkan emisi gas rumah kaca seperti yang dihasilkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan energi fosil. Berbeda dengan sumber energi terbarukan lainnya air akan terus menghasilkan tenaga non-stop dan ketersediaannya terus dihasilkan oleh adanya siklus hidrologi. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dihasilkan dari energi potensial air yang diubah menjadi energi mekanik oleh turbin dan energi tersebut yang selanjutnya diubah untuk menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian dan kecepatan air.

Berdasarkan dari daya listrik yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan menjadi: (1) pico hydro yang menghasilkan 5 kW, (2) micro hydro yang menghasilkan 5-100 kW, (3) mini hydro yang menghasilkan daya di atas 100 kW, namun tetap di bawah 1MW dan (4) Bendungan/ dam/ large hydro dengan daya yang dihasilkan sebesar lebih dari 100 MW. Indonesia telah memanfaatkan air sebagai pembangkit listrik, salah satunya adalah PLTA Cirata, Purwakarta.

Pembangkit listrik yang telah dibangun sejak 1983 ini bukanlah pembangkit utama dalam jaringan listrik Jawa Bali, melainkan dijadikan pembangkit listrik cadangan. Apabila keseluruhan turbin yang berjumlah 8 di PLTA tersebut berfungsi, PLTA Cirata hanya mampu menyuplai sekitar 4 persen atau sekitar 1.008 MW dari beban listrik Pulau Jawa yang mancapai 23.000 MW. Selain Cirata, terdapat pula pembangkit listrik tenaga air lainnya yang ada di Indonesia seperti PLTA Saguling, Jatiluhur dan Lamajan.

Selain menjadi pembangkit, PLTA juga bermanfaat bagi sektor pariwisata. Pemandangan alam berupa gunung, danau dan wisata kulinernya menjadi daya tarik pariwisata. Pemandangan alam tidak hanya menjadi objek wisata di kawasan bendungan Jatiluhur, terdapat pula objek pariwisata lain yang tersedia di sana seperti kolam renang dan ski air yang secara langsung menghadap ke danau.

Meskipun mendatangkan banyak manfaat, pemanfaatan air dengan membangun bendungan memiliki dampak lain seperti dapat mengganggu keseimbangan ekosistem sungai atau danau, pembangunan yang memakan biaya dan waktu yang cukup lama dan kerusakan pada bendungan yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan dan kerugian lain yang besar. Oleh karena itu perlu diperhatikan aspek-aspek kelingkungan serta keselamatan agar pemanfaatan bendungan dapat dilakukan secara maksimal.

Sumber:

https://finance.detik.com/energi/d-3044074/melihat-lebih-dekat-plta-terbesar-di-indonesia-yang-dibangun-di-perut-bumi
https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-1880696/wow-ternyata-waduk-jatiluhur-bisa-jadi-tempat-wisata-asyik/1

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Swiss. ©REUTERS/Denis Balibouse

TRENDING | 29 Mei 2020 15:21 Reporter : Mutia Anggraini

Merdeka.com - Macam pembangkit listrik perlu diketahui dengan baik. Pasalnya, energi yang digunakan sehari-hari tidak lain berasal dari listrik yang dihasilkan dari berbagai metode hingga memanfaatkan berbagai sumber yang melimpah di sekitar kita. Salah satunya yaitu berasal dari pembangkit listrik yang memiliki banyak macamnya.

Lantas, apa saja macam pembangkit listrik tersebut? Simak ulasannya yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

2 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut

©2020 Merdeka.com/Saud Rosadi

Macam pembangkit listrik yang pertama adalah pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Sesuai dengan namanya, pembangkit listrik yang satu ini mengandalkan kecepatan arus air yang untuk menggerakkan turbin di dekatnya.

Dikutip dari Liputan6, turbin yang dipasang berfungsi sebagai pemicu arus air yang dibutuhkan. Macam pembangkit listrik ini mengubah energi kinetik pada air menjadi energi listrik yang murni, hemat, serta ramah lingkungan.

Selain itu, pembangkit listrik tenaga air ini bersifat dapat diperbarui atau renewable energy. Pada umumnya, jenis pembangkit listrik ini dipasang tepat di sebelah sumber air yang cukup besar seperti bendungan, waduk, atau sungai dengan aliran airnya yang cukup deras.

3 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©REUTERS/Phil Noble

Macam pembangkit listrik yang selanjutnya adalah pembangkit listrik tenaga air. Tentu saja pembangkit yang satu ini memanfaatkan energi yang besar dari angin. Listrik dapat dihasilkan oleh pembangkit dengan menyimpan serta mengubah energi angin yang potensial.

Biasanya, pembangkit listrik tenaga angin ini juga menggunakan turbin ataupun kincir angin untuk mengumpulkan energi angin ke dalam pembangkit listrik yang disediakan.

Pembangkit listrik dipasang di wilayah yang memiliki potensi kekuatan angin yang cukup besar, seperti pantai hingga bukit yang landai. Beberapa negara di dunia yang dikenal baik dengan pembangkit listrik tenaga angin adalah Austria, Swiss, hingga Amerika Serikat.

4 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Macam pembangkit listrik yang ketiga adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Jenis pembangkit ini menggunakan energi uap dari hasil kinerja pompa air yang akan berkumpul dengan batu bara serta minyak.

Hasil pemanasan yang bertujuan untuk mendapatkan suhu tinggi tersebut kemudian dibakar dan disemprotkan menjadi energi uap. Energi uap tersebut lantas akan menggerakkan turbin hingga berkumpul dan berpotensi untuk menjadi energi listrik yang disimpan pada generator.

Namun, sebenarnya macam pembangkit listrik yang satu ini kurang dapat disebut sebagai penghasil energi listrik yang ramah lingkungan. Sebab, uap yang dihasilkan cukup berbahaya apabila terhirup oleh manusia.

5 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Macam pembangkit listrik yang satu ini dapat digolongkan sebagai energi yang ramah lingkungan, hemat, dan efektif. Pasalnya, sinar matahari sebagai sumbernya akan terus ada sepanjang masa.

Tidak hanya itu, kelebihan dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ini juga cenderung memiliki sumber energi yang kuat untuk menghasilkan listrik. Pembangkit ini menggunakan perlengkapan seperti panel surya untuk menangkap cahaya matahari yang berlimpah sepanjang hari.

Pada umumnya, pembangkit listrik yang satu ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai penunjang energi yang cukup ideal dan murah.

6 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©REUTERS/Jemima Kelly

Macam pembangkit listrik yang satu ini memanfaatkan energi panas bumi yang juga cukup melimpah. Panas bumi yang ditangkap kemudian akan menghasilkan uap yang dapat menggerakkan generator.

Generator yang mampu bergerak ini lantas mengubah energi yang dihasilkan oleh panas bumi menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

Biasanya, pembangkit listrik tenaga panas bumi ini terdapat di wilayah dataran tinggi seperti pegunungan ataupun kaki gunung. Hal ini dilakukan agar mendapatkan energi alam yang berkualitas tinggi.

7 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©REUTERS/Jemima Kelly

Macam pembangkit listrik berikutnya ini memanfaatkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Beberapa bahan bakar fosil yang digunakan antara lain meliputi minyak, batu bara, hingga gas alam.

Bahan bakar fosil tersebut kemudian dibakar bersama dengan gas dalam pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Hasil dari pembakaran tersebut kemudian disaring melalui filter udara khusus agar dapat masuk dan menggerakkan turbin atau generator.

Sumber energi berupa gas tersebut diklaim memiliki tekanan yang cukup kuat guna menggerakkan turbin yang kemudian diubah menjadi energi listrik yang besar pula.

8 dari 8 halaman

Pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik disebut
©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Macam pembangkit listrik yang satu ini memang tidak banyak dikenal lantaran sudah jarang digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Pasalnya, pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ini menghabiskan biaya operasional yang cukup tinggi dan tidak ramah lingkungan.

Pembangkit listrik tenaga diesel ini membutuhkan bahan bakar solar untuk menggerakkan turbin. Padahal, bahan bakar solar merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbarui serta cukup membutuhkan biaya yang tinggi.

Setelah mampu bergerak menggunakan bahan bakar solar, maka mesin diesel akan memproduksi energi murni yang mekanis untuk menggerakkan turbin generator hingga menghasilkan daya listrik.

(mdk/mta)