Strategi-Strategi Dakwah Rasulullah Saw. Periode Mekah/pexels / ZONABANTEN.com - Berbagai strategi dakwha yang dilakukan Rasulullah saw. agar dapat menyebarkan ajaran islam kepada seluruh manusia. Ada dua strategi dakwah yang dilakukan yaitu strategi secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dan strategi secara terang-terangan. Dakwah secara sembunyi-sembunyi Dakwah secara sembunyi-sembunyi ini dilakukan Rasulullah segera setelah mendapatkan wahyu Surah Al-Mudatsir ayat 1-7. Dakwah melalui keluarga, sahabat terdekat, dan karib lainnya. Dakwah ini dilakukan di rumah perkaderan ummat islam yaitu di rumah Arqam bin Abil Arqam. Baca Juga: Strategi-strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah Dakwah secara terang-terangan Rasulullah saw. melakukan dakwah secara terang-terangan ketika Umar bin Khattab menyatakan diri masuk islam. Awalnya dakwah secara diam-diam, namun setelah Umar bin Khattab mendatangi rumah Arqam bin Abil Arqam dan menyatakan Islam, Rasulullah mendapatkan kepercayaan diri dan menerima wahyu untuk melakukan dakwah secara meluas. ISLAM hadir di tengah-tengah masyarakat Arab ketika masa jahiliah. Penyebaran Islam pada masa itu tidak mulus. Banyak rintangan yang harus dihadapi oleh pengikut Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Pada awal Islam hadir dibawa oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, ada beberapa dari kalangan kerabat dekat Rasulullah yang mengikuti ajaran beliau. Dalam hal ini Rasulullah melarang mereka yang telah mengikuti ajaran beliau untuk memproklamirkan keislaman mereka, baik dalam bentuk perkataan ataupun tindakan serta tidak mengizinkan mereka bertemu dengan beliau kecuali rahasia. Karena apabila mereka bertemu dengan beliau secara terbuka, maka tidak diragukan lagi kaum musyrik akan membatasi ruang gerak mereka sehingga keinginan Rasulullah untuk mengajarkan mereka al-Kitab dan as-sunnah akan terhalangi. BACA JUGA: Rahasia Sukses Dakwah Nabi Tidak tertutup kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya benturan antara kedua belah pihak, bahkan hal tersebut benar-benar terjadi pada tahun keempat kenabian, yaitu manakala sahabat-sahabat Rasulullah berkumpul di lereng-lereng perbukitan tempat mereka melakukan shalat secara rahasia. Suatu ketika ketika umat muslim sedang melakukan shalat secara rahasia. Tiba-tiba, hal itu terlihat oleh beberapa orang kaum musyrik, lalu mereka mencaci-maki dan memerangi kaum muslim. Hal ini membuat Sa’ad bin Abi Waqqash memukul salah satu dari mereka sehingga mengalirlah darah ketika itu. Inilah darah pertama yang mengalir dalam Islam . Bisa diketahui akibatnya bila benturan ini berulang kali terjadi dan berkepanjangan, tentunya akan berdampak pada penghancuran dan pembantaian terhadap kaum muslim. Oleh karena itu sembunyi-sembunyi merupakan siasat yang paling tepat. Ketika Rasulullah menyuruh mereka yang telah mengikuti ajaran Rasulullah SAW untuk menyembunyikan keislaman mereka, tetapi Rasulullah tetap terbuka dalam melakukan peribadatan, dakwah dan aktivitas lainnya. Tidak ada yang bisa menghalang-halangi dakwah Rasulullah, sekalipun Rasulullah senantiasa mendapatkan ancaman dari kaum kafir Quraisy. BACA JUGA: Perlakuan Kasar yang Dialami Rasulullah ketika Berdakwah Secara Terang-terangan Demi kepentingan mereka dan agama Islam, rumah Arqam bin Abi Arqam menjadi tempat umat muslim untuk melakukan pertemuan. Rumah Arqam berada di atas bukit Shafa dan terpencil sehingga luput dari intaian mata para Thaghut dan bahan pembicaraan pertemuan-pertemuan mereka. Tempat itulah yang dijadikan Rasulullah sebagai pusat dakwah dan pertemuan beliau dengan kaum muslim. Di salam rumah tersebut , beliau membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan hati mereka serta mengajarkan mereka al-Kitab dan as-Sunnah. [] Sumber: Sirah Nabawiyah Perjalanan Hidup Rasul yang Agung/ Penulis: Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri/ Penerbit: Darul Haq/ November, 2016
Masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW, merupakan bagian pertama dari materi bab Dakwah Nabi Muhammad Saw. Ini merupakan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah. Materi masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW merupakan implementasi dari Kompetensi Dasar SKI 3.1, Memahami ketabahan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam berdakwah. Untuk materi masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW ini, anak-anak kelas 4 MI Tarbiyatusy Syubban akan belajar sambil ditemani oleh Bu Siti Aisyah. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 4 Semester Satu, materi Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad SAW, dapat disimak dalam video pembelajaran berikut ini.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ (١) خَلَقَ الْاِ نْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اِقْرَاْ وَ رَبُّكَ الْأَكْرَمُ (٣) اَلَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعَلَمْ (٥)
Berdakwah Secara Sembunyi-sembunyiAwal penyebaran Agama Islam, Nabi Muhammad SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dakwah tersebut dilakukan bukan karena rasa takut, melainkan strategi dakwah, di mana Nabi SAW mengantisipasi pengikut beliau yang masih sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman dan siksaan masyarakat Kafir Quraisy masih kuat dan status Kota Makkah sebagai pusat agama Bangsa Arab. Di sana terdapat para pengabdi Kakbah dan tiang sandaran bagi berhala dan patung-patung yang dianggap suci oleh seluruh Bangsa Arab. Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi dengan pendekatan personal. Hal ini disebabakan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interaksi emosional antara pengajak dan yang diajak. Pendekatan personal ini Nabi SAW telah menggabungkan antara ikhtiar dan tawakkal, artinya Nabi dalam berdakwah memperhatikan situasi dan kondisi yang ada. Nabi Muhammad SAW melaksanakan dakwah secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3 tahun. Pertama-tama Nabi menawarkan Islam kepada orang-orang terdekat, keluarga besar, serta sahabat-sahabat karib beliau. Mereka diajak untuk memeluk Agama Islam. Dalam Sejarah Islam dikenal sebagai Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama kali masuk Agama Islam), jumlahnya ada banyak dan di antaranya adalah:
Materi Belajar Lainnya untuk Kelas 4 Materi Belajar di Rumah Semua Kelas |