Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …
Sel Hewan dan Tumbuhan. ©2020 Merdeka.com

JATIM | 4 Maret 2020 20:00 Reporter : Vinna Wardhani

Merdeka.com - Dilihat dari peran ekologisnya, sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan. Tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan berperan sebagai konsumen. Ada beberapa organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, yaitu vakuola dan sentriol.

Sebaliknya, ada pula organel sel tumbuhan yang tidak dimiliki oleh sel hewan, yaitu plastida dan dinding sel. Sebelum memasuki organel sel yang tidak saling dimiliki oleh sel tumbuhan dan sel hewan, ketahui terlebih dahulu perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan. Di bawah ini adalah tabel perbedaan dari sel hewan dan sel tumbuhan.

2 dari 5 halaman

No. Perbedaan Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Bentuk Sel Bentuknya macam-macam dan dapat berubah bentuk Bentuk sel kaku dan jarang berubah bentuk
2. Ukuran Sel Kecil Besar
3. Dinding Sel Tidak ada Ada
4. Maktiks Ektraselular Ada Ada
5. Lisosom Umumnya banyak terdapat sel hewan Jarang ditemukan
6. Peroksisom Ada Ada
7. Gilioksisom Jarang/Tidak ada Ada
8. Elastisitas Jaringan Tinggi, tidak adanya dinding sel Rendah, adanya dinding sel
9. Letak inti sel Berada ditengah sel Berada di pheriperal sitoplasma
10. Sentrosom/sentriol Ada Jarang ditemukan/Tidak ada
11. Organel respirasi Mitokondria Kloroplas (plastida) dan mitokondria
12. Vakuola sel Kecil dan banyak Tunggal akan tetapi sangat besar
13. Silia Sering ditemukan Sangat jarang
14. Flagela Sering ditemukan Jarang
15. Sitokinesis sel Membentuk furrowing Membentuk lempeng mitosis

3 dari 5 halaman

Setelah mengetahui apa saja perbedaan dari sel hewan dan sel sel tumbuhan, untuk mempermudah proses belajar, kenali perbedaan mencolok dari dua sel tersebut. Di bawah ini merupakan tabel perbedaan yang paling menonjol antara sel hewan dan sel tumbuhan.

4 dari 5 halaman

Kemudian kenali organel-organel sel yang tidak saling dimiliki oleh sel hewan dan sel tumbuhan. Seperti yang telah disebutkan di atas, vakuola dan sentriol merupakan organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan dan dimiliki oleh sel tumbuhan adalah dinding sel dan plastida.

Vakuola dalam sel hewan terbagi menjadi dua, yaitu vakuola berdenyut dan vakuola tak berdenyut. Vakuola berdenyut merupakan vakuola yang terdapat pada hewan bersel satu yang hidup di air tawar. Fungsi vakuola ini menjaga tekanan osmotik sitoplasma. Kedua, vakuola tak berdenyut, vakuola ini memiliki peran untuk mencerna makanan. Sehingga vakuola ini memiliki nama lain vakuola makanan.

Sentriol merupakan struktur silinder berjumlah sepasang dan memiliki lubang ditengahnya. Protein mikrotubulus menyusun sentriol dan memiliki peran mengatur polaritas pembelahan sel, mengatur pemisahan kromosom saat pembelahan, dan pembentukan silia juga flagela. Bentuk dari mikrotubulus ini mirip dengan benang-benang jala. Jala ini memiliki nama lain spindel. Benang ini akan terlihat berdekatan dengan kromosom saat masa pembelahan.

5 dari 5 halaman

Plastida merupakan organel hasil perkembangan dari plosplastida yang banyak ditemui di area meristimatik. Hasil perkembangan badan kecil pada sel tumbuhan dapat berubah menjadi tiga jenis yaitu, kromoplas, leukoplas, dan kloroplas. Kromoplas merupakan plastida yang memberi warna di luar fotosintesis. Leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki warna atau berwarna putih. Kloropas merupakan organel sel yang mengandung klorofi yang berfungsi untuk proses fotosintesis.

Sesuai dengan namanya, dinding sel memiliki peran untuk melindungi sel. Dinding sel dibagi menjadi dua, yaitu primer dan skunder. Dinding sel primer merupakan dinding sel yang terbentuk saat pembelahan sel. Dinding sel ini terdiri dari selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Sedangkan dinding sel sekonder merupakan dinding sel yang berada di sel dewasa di dalam dinding primer. Dinding sel ini terbentuk karena adanya penebalan dinding sel.

(mdk/vna)

Hola Sobat Pintar! Tau gak sih? kalau tubuh kita tersusun atas banyak sel. Sel dapat diibaratkan sebagai sebuah pondasi yang menyusun sebuah bangunan. Di dalam sel tersebut, terdapat lagi banyak organ yang menjadi tempat berlangsungnya aktivitas sel. Organ tersebut bermacam-macam dan tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, organ-organ tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda.

Pengertian Organel Sel

Menurut National Human Genome Research Institute dalam Kompas, organel sel adalah struktur yang memiliki satu atau lebih pekerjaan untuk dilakukan di dalam sel. Dengan bekerjanya organ sel, maka terjadilah fungsi kehidupan makhluk hidup. Fungsi organel sel tumbuhan dan hewan tidaklah sama. Untuk mengetahuinya, berikut macam macam organel sel.

Organel Sel Tumbuhan

Plastida

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Gambar kloroplas pada plastida
sumber: britannia.com

Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida menghasilkan pigmen warna yang disebut dengan kloroplas, antara lain klorofil (pigmen hijau), xantin (pigmen kuning), dan xantofil atau pigmen kuning kemerah-merahan. Kloroplas berperan dalam proses fotosintesis. Selain itu ada juga leukoplas, yang terdiri dari amiloplas (tempat menyimpan amilum), elaioplas (penyimpanan lemak), proteoplas (tempat penyimpanan protein).

Organel Sel Hewan

Nukleus

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Gambar organel sel nukleus
sumber: uilis.unsyiah.ac.id

Nukleus atau inti sel adalah organel yang memiliki fungsi penting pada sel. Nukleus mengandung materi genetik dan tempat pengendali segala aktivitas pada sel. Nukleus terbagi menjadi beberapa bagian yakni membran inti, nukleoplasma, nukleolus.

Lisosom

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Gambar organ lisosom
sumber: britannica.com

Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan. Lisosom berisikan enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya sel darah putih. lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati atau yang biasa disebut dengan autofagi. Ini terjadi saat kita masih dalam tahap embrio loh. Selaput antar jari tangan dan kaki akan hilang akibat autofagi.

Sentrosom

Sentrosom hanya ditemui pada hewan. Bentuknya bulat kecil dan terdapat di dekat inti sel. Organel ini berperan dalam proses pembelahan sel.

Retikulum Endoplasma

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Gambar organel sel retikulum endoplasma
sumber: britannica.com

Retikulum endoplasma merupakan sebuah sistem yang luas berisikan membran tipis berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Retikulum endoplasma berfungsi sebagai penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, transpor protein dan biosintesis fosfolipid, glikolipid dan sterol. Retikulum endoplasma terdiri atas dua macam, yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma (RE) kasar ditempeli oleh ribosom. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. RE Kasar akan mengangkut hasil sintesis protein. Sedangkan, RE halus berfungsi untuk sintesis lemak, metabolisme karbohidrat, serta detoksifikasi racun.

Ribosom

Ribosom dimiliki oleh semua sel hidup. Ribosom memiliki fungsi untuk melakukan sintesis protein. Ribosom secara acak tersebar di dalam sitoplasma, namun beberapa melekat pada membran retikulum endoplasma kasar.

Badan Golgi atau Diktiosom

Organ ini terdapat pada sel hewan maupun tumbuhan. Pada tumbuhan, badan golgi disebut diktiosom. Diktiosom terjadi pembuatan polisakarida dalam bentuk selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun dinding sel. Badan golgi berfungsi dalam proses sekresi sel kelenjar. Selain itu, membentuk dinding sel pada tumbuhan, menghasilkan lisosom.

Mitokondria

Organel sel yang tidak ditemukan pada hewan adalah …

Gambar organel sel mitokondria
sumber : sciencelearn.org.nz

Mitokondria biasa disebut sebagai the power of house. Hal ini dikarenakan mitokondria sebagai organel penghasil energi pada sel. Mitokondria terdiri atas banyak lekukan membran yang disebut dengan krista. Lekukan ini dapat memperluas bidang permukaan dalam penyerapan oksigen untuk respirasi. Mitokondria banyak ditemukan di bagian tubuh antara lain otot, jantung, hati, ginjal. Mitokondria memiliki enzim yang dapat mengubah energi potensial dari makanan kemudian disimpan dalam bentuk ATP. ATP akan digunakan ketika kita beraktivitas, bahkan dalam keadaan tidur sekalipun. Selain menjadi energi, ATP juga digunakan untuk mengganti sel yang rusak serta memompa jantung.

Badan Mikro

Badan mikro memiliki bentuk yang bulat, memiliki membran dan berisi Kristal protein. Badan mikro tersebar di sitoplasma. Organel ini terbagi menjadi dua, sobat. Pertama, peroksisom, yang mana terdapat pada sel hewan dan tumbuhan. Fungsi dari peroksisom adalah untuk menetralkan racun serta menghasilkan enzim katalase. Enzim katalase ini menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang bersifat racun menjadi H2O atau air dan O2 atau oksigen. Peroksisom terdapat di hati dan ginjal pada hewan Kedua, glioksisom yang mana hanya terdapat pada sel tumbuhan nih sobat. Fungsinya untuk metabolism lemak. Lemak ini akan diubah menjadi karbohidrat. Wah keren ya, bisa berubah!

Vakuola

Vakuola adalah organel yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis atau yang disebut dengan tonoplas. Vakuola selalu ditemukan pada sel tumbuhan. Semakin tua suatu tumbuhan, semakin besar vakuola yang terbentuk. Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan. Vakuola juga terdapat pada protozoa, yakni berupa vakuola kontraktil (sebagai osmoregulator) dan vakuola nonkontraktil (mencerna dan mengedarkan hasil pencernaan makanan keseluruh tubuh)

Gimana sobat? Ternyata organel dan fungsi organel sel sangat kompleks ya. Jika salah satunya mengalami kerusakan, wah bahaya nih berarti. Kalau tadi kita artikan sel sebagai pondasi, berarti kalau semen atau batu batanya (alias salah satu organel penyusunnya) kurang, pondasinya tidak akan kokoh. Semoga dapat dipahami ya penjelasannya!

Jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya:)

Writer: Rania Khusnul Hasanah Sidik
Editor: Vania Nur Azzizah