Orang yang menuntut ilmu akan Dimudahkan jalannya menuju

JAKARTA, iNews.id - Menuntut ilmu merupakan kewajiban tiap Muslim sejak lahir hingga masuk liang lahat. Dalam Islam, banyak hadits menuntut ilmu yang semuanya sangat menekankan pentingnya mempelajari Ilmu pengetahuan baik agama, sains, budaya dan teknologi. 

Allah SWT pun meninggikan derajat orang-orang yang mencari ilmu karena ridha-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

BACA JUGA:
Mengenal Huruf Ikhfa dalam Ilmu Tajwid Beserta Artinya

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.  Surat Al Mujadilah ayat: 11).

BACA JUGA:
Kumpulan Hadis Mencari Ilmu Beserta Keutamaannya

Berikut kumpulan hadits menuntut ilmu:

Rasulullah SAW bersabda:

أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ

Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal lakhdi.

Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”

Kewajiban mencari ilmu juga dibebankan tiap Muslim sebagaian sabda Rasulullah SAW:

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Tholabul 'ilmi faridhotan 'alaa kulli muslimin
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."

Hadis mencari ilmu lainnya  disebutkan tentang keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Editor : Kastolani Marzuki

Bagikan Artikel:




Orang yang menuntut ilmu akan Dimudahkan jalannya menuju
Berbahagialah kita sebagai orang Islam yang beriman. Di sana terdapat banyak keutamaan yang Allah Ta’ala berikan. Keutamaan-keutamaan yang membuat kita bahagia hidup di dunia dan kelak mendapatkan keselamatan dan kesejahteraan di akhirat.

Surga adalah tempat istirahat terbaik. Di sana, kenikmatan dilipatgandakan hingga ribuan kali, bahkan pelipatan yang tak terhitung. Semua nikmat abadi di sana. Di surga, semua jenis kenikmatan melebur dengan sempurna dalam diri seorang hamba yang berhak menghuninya.

Ibarat sebuah tempat, surga memiliki jalan-jalan yang memudahkan seseorang untuk menggapainya. Ibarat sebuah perjalanan, maka ada banyak ‘kendaraan-kendaraan’ yang bisa ‘dinaiki’ agar kita dimudahkan dalam mewarisi surga-Nya yang melebihi luasnya langit dan bumi.

“Barang siapa yang menempuh jalan-jalan orang yang menuntut ilmu,” sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam suatu ketika, “niscaya Allah Ta’ala akan memudahkan jalannya menuju surga,” pungkas sang Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Menempuh jalan guna menuntut ilmu, dalam hadits yang amat mulia di atas, digaransi oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai salah satu ‘kendaraan’ yang membuat penumpangnya dimudahkan dalam menempuh perjalanan menuju surga.

Karena ilmu merupakan salah satu keutamaan yang hanya Allah Ta’ala berikan kepada siapa yang dikehendak-Nya. Jalannya, di antaranya dengan bersungguh-sungguh dan senantiasa berdoa kepada Allah Ta’ala agar layak dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang berilmu.

Mereka yang berilmu bukan hanya siapa yang berderet gelar akademiknya. Bukan pula eksekutif-eksekutif muda yang ke mana-man senantiasa mengenakan dasi dan berpakaian rapi dengan setelan jas mahalnya. Lebih dari itu semua, orang yang berilmu adalah sosok yang besar rasa takutnya kepada Allah Ta’ala.

Mereka memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki-seberapa pun kadarnya-untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Rabbnya. Obsesi terbesar dalam hidup mereka yang berilmu adalah mengamalkan apa yang didapat, kemudian berupaya sekuat tenaga untuk istiqamah, kemudian menyampaikannya kepada orang lain.

Mereka yang berilmu memiliki keutamaan berupa ketinggian derajat di sisi Allah Ta’ala. Ilmu itu akan membuat mereka lebih dimuliakan di banding mereka yang pandir namun sok tahu, atau mereka yang enggan menuntut ilmu sebab malas.

Maka benarlah, bahwa ilmu lebih didahulukan daripada amal. Ilmu yang benar akan menuntun seseorang untuk beramal secara sempurna; untuk Allah Ta’ala, sesuai sunnah Nabi-Nya. Karenanya pula, siapa yang beramal dengan ilmu, jauh leih mulia dari seorang ahli ibadah yang tak kuasai perbendaharaan pengetahuan.

Semoga Allah Ta’ala memudahkan langkah kita menuju surga dengan menjadikan diri ini sebagai penuntut ilmu yang bersungguh-sungguh. Aamiin. [Pirman]

GENOTA.ID - Begitu banyak cara untuk menuju surga. Selain melaksanakan kewajiban shalat lima waktu, menunaikan zakat dan berpuasa, ada satu amalan yang tak kalah penting hingga Allah SWT akan memudahkan jalan menuju surga. Amalan tersebut yaitu menuntut ilmu. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW bahwa, “Barangsiapa menempuh suatu jalan mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).

Pada dasarnya, sebelum melakukan ibadah-ibadah tersebut, kita perlu memahami ilmu tersebut, mengamalkannya dan melaksanakannya. Misalnya, untuk melaksanakan shalat, maka sebelumnya kita harus berwudhu, bersih dari najis dan memahami tata cara shalat. Maka, tak dapat dipungkiri lagi bahwa ilmu memang sangat penting.

Sebagaimana kisah Nabi Sulaiman AS. Ketika diberi pilihan antara harta, tahta kerajaan dan ilmu, Nabi Sulaiman AS memilih untuk mendapatkan ilmu daripada harta dan kerajaan. Hingga dengan berbekal ilmu inilah, maka Nabi Sulaiman AS berhasil menjadi raja yang cerdas dan kaya raya atas izin Allah SWT.

Bercermin dari kisah tersebut, kita dapat mengetahui betapa besarnya manfaat ilmu dalam kehidupan ini. Saat menghadapi persoalan hidup, kita dapat mengetahui jalan yang benar dan yang salah. Begitu pula saat bersikap, kita dapat mengetahui sikap yang baik dan buruk. Dengan demikian, kita dapat mengetahui mana arah menuju surga dan neraka, sehingga kita dapat memilih untuk melangkah ke arah kebaikan dan meraih kebahagiaan dunia akhirat.

Mengamalkan dan Mengajarkan

Amalan tanpa ilmu merupakan hal yang sia-sia, sedangkan ilmu tanpa amal merupakan hal yang sangat disayangkan. Pada hakikatnya, ilmu dan amalan merupakan hal yang sama pentingnya. Hanya memiliki ilmu saja, masih belum cukup untuk membuktikan ketaatan kita kepada Allah SWT.

Meskipun kita mengetahui tata cara shalat, zakat dan puasa namun kita tidak pernah melaksanakannya tentu saja kita tetap berdosa. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu mengamalkan ilmu dalam bertingkah laku, seperti bersikap baik, toleransi dan tolong menolong. Jadi, perlu disadari bahwa sesungguhnya keberhasilan dari menuntut ilmu, yaitu dengan mengamalkan ilmu tersebut.

Bagi orang berilmu, sudah jelas mana yang benar dan salah. Namun untuk mengamalkan yang baik dan buruk merupakan suatu pilihan yang mengandung konsekuensi. Apabila kita tidak beramal dengan ilmu kebaikan yang ada pada diri kita, maka bagaimana di hari akhirat kelak?

Dalam Al-Quran surat As-Sajdah ayat 12, Allah SWT berfirman, “Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”

Maka dari itu, perlu diingat bahwa kita harus menggunakan waktu di dunia ini sebaik mungkin dengan menuntut ilmu dan beramal baik dengan ilmu tersebut. Selain itu, alangkah baiknya jika kita juga dapat mengajarkan ilmu tersebut kepada anak-anak dan masyarakat sekitar, sehingga bermanfaat bagi orang lain. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya.” (HR. Bukhari).

Manfaat Ilmu

Ada begitu banyak manfaat ilmu yang seringkali tidak kita sadari baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bekal di akhirat nanti. Diantaranya yaitu:

1. Allah meninggikan derajat orang yang berilmu.

Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat sesuai dengan amal baik yang pernah mereka lakukan. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al Mujadalah: 11)

2. Orang yang berilmu akan mendapatkan seluruh kebaikan.

Dalam kehidupan ini, kita tidak pernah lepas dari ujian dan permasalahan. Namun, hanya orang berilmu yang dapat menyelesaikan dengan baik. Bahkan, dengan ilmu tersebut tak jarang orang berilmu mengajarkannya kepada orang lain. Sehingga ia mendapatkan kebaikan yang banyak. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mendapatkan pahala yang tak terputus.

Saat ajal telah menjemput, kesempatan untuk memperbaiki semuanya sudah tertutup. Semua amal perbuatan dan pahala akan terputus, kecuali tiga hal. Salah satunya yaitu ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah yang menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim) 

Demikianlah manfaat ilmu agar kita terus belajar dan mengamalkannya. Sesungguhnya tidak ada batasan usia untuk mencari ilmu, karena menuntut ilmu merupakan salah satu jalan menuju surga. Semoga ilmu yang kita dapatkan bisa bermanfaat di dunia dan akhirat.