Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Pengertian Tawadhu’ adalah rendah hati,  tidak sombong. Pengertian yang lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih dibandingkan hamba Allah yang lainnya.  Orang yang tawadhu’  adalah orang  menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT.  Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.

Tawadhu ialah bersikap tenang, sederhana dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan takabbur (sombong), ataupun sum’ah ingin diketahui orang lain amal kebaikan kita.

Tawadhu merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu, karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat islam. Perhatikan sabda Nabi SAW berikut ini :

Rasulullah SAW bersabda: yang artinya “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).

Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: “Bertawadhu’lah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya.(HR. Muslim).

Rasulullah SAW  bersabda,    “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR. Muslim)

Ibnu Taimiyah, seorang ahli dalam madzhab Hambali menerangkan dalam kitabnya, Madarijus Salikin bahwa tawadhu ialah menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat menghambakan diri kepada Allah sehingga benar-benar hamba Allah, (bukan hamba orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya tinggi.

Tanda orang yang tawadhu’ adalah disaat seseorang semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.. Ini karena orang yang tawadhu menyadari akan  segala nikmat yang didapatnya adalah dari Allah SWT, untuk mengujinya apakah ia bersykur atau kufur.

Perhatikan  firman Allah berikut ini : “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (QS. An Naml: 40).”

Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran yang menegaskan perintah Allah SWT  untuk senantiasa bersikap tawadhu’ dan menjauhi sikap sombong, sebagai berikut :

”Dan janganlah kalian berjalan di atas bumi ini dengan menyombongkan diri, karena kalian tidak akan mampu menembus bumi atau menjulang setinggi gunung” (QS al-Isra-37).

Firman Allah SWT lainnya:  ”Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan kesombongan di muka bumi dan kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (QS al-Qashshash-83.)

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. Al Furqaan: 63)

Tidak diragukan lagi bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS: an-Nahl: 23)

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS: al-A’raf: 40)

Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya. (QS.Al-Baqarah : 206)

Berikut  beberapa contoh Ketawadhu’an Rasulullah SAW

1 Anas ra jika bertemu dengan anak-anak kecil maka selalu mengucapkan   salam pada mereka, ketika ditanya mengapa ia lakukan hal tersebut ia menjawab: Aku melihat kekasihku Nabi SAW senantiasa berbuat demikian. (HR Bukhari, Fathul Bari’-6247).

2. Dari Anas ra berkata: Nabi SAW memiliki seekor unta yang diberi nama al-’adhba` yang tidak terkalahkan larinya, maka datang seorang ‘a’rabiy dengan untanya dan mampu mengalahkan, maka hati kaum muslimin terpukul menyaksikan hal tersebut sampai hal itu diketahui oleh nabi SAW, maka beliau bersabda: Menjadi haq Allah jika ada sesuatu yang meninggikan diri di dunia pasti akan direndahkan-Nya. HR Bukhari (Fathul Bari’-2872).

3. Abu Said al-Khudarii ra pernah berkata: Jadilah kalian seperti Nabi SAW, beliau SAW menjahit bajunya yang sobek, memberi makan sendiri untanya, memperbaiki rumahnya, memerah susu kambingnya, membuat sandalnya, makan bersama-sama dengan pembantu-pembantunya, memberi mereka pakaian, membeli sendiri keperluannya di pasar dan memikulnya sendiri ke rumahnya, beliau menemui orang kaya maupun miskin, orang tua maupun anak-anak, mengucapkan salam lebih dulu pada siapa yang berpapasan baik tua maupun anak, kulit hitam, merah, maupun putih, orang merdeka maupun hamba sahaya sepanjang termasuk orang yang suka shalat.

Dan beliau SAW adalah orang yang sangat rendah hati, lembut perangainya, dermawan luar biasa, indah perilakunya, selalu berseri-seri wajahnya, murah senyum pada siapa saja, sangat tawadhu’ tapi tidak menghinakan diri, dermawan tapi tidak berlebih-lebihan, mudah iba hatinya, sangat penyayang pada semua muslimin. Beliau SAW datang sendiri menjenguk orang sakit, menghadiri penguburan, berkunjung baik mengendarai keledai maupun berjalan kaki, mengabulkan undangan dari para hamba sahaya siapapun dan dimanapun. Bahkan ketika kekuasaannya SAW telah meliputi jazirah Arabia yang besar datang seorang ‘A’rabiy menghadap beliau SAW dengan gemetar seluruh tubuhnya, maka beliau SAW yang mulia segera menghampiri orang tersebut dan berkata: Tenanglah, tenanglah, saya ini bukan Raja, saya hanyalah anak seorang wanita Quraisy yang biasa makan daging kering. (HR Ibnu Majah-3312 dari abu Mas’ud al-Badariiy)

Berbicara lebih jauh tentang tawadhu’, sebenarnya tawadhu’ sangat diperlukan bagi siapa saja yang ingin menjaga amal shaleh atau amal kebaikannya, agar tetap tulus ikhlas, murni dari tujuan selain Allah.  Karena  memang tidak mudah menjaga keikhlasan amal shaleh atau amal kebaikan kita agar tetap murni, bersih dari tujuan selain Allah.  Sungguh sulit menjaga agar segala amal shaleh dan amal kebaikan yang kita lakukan tetap bersih dari tujuan selain mengharapkan ridha-Nya. Karena sangat banyak godaan yang datang, yang selalu berusaha mengotori amal kebaikan kita. Apalagi disaat pujian dan ketenaran mulai datang menghampiri kita, maka terasa semakin sulit bagi kita untuk tetap bisa menjaga kemurnian amal shaleh kita, tanpa terbesit adanya rasa bangga dihati kita. Disinilah sangat diperlukan tawadhu’ dengan menyadari sepenuhnya, bahwa sesungguhnya segala amal shaleh, amal kebaikan yang mampu kita lakukan, semua itu adalah karena pertolongan dan atas ijin Allah SWT.

Tawadhu’ juga mutlak dimiliki bagi para pendakwah yang sedang berjuang meninggikan Kalimatullah di muka bumi ini, maka sifat tawadhu’ mutlak diperlukan untuk kesuksesan misi dakwahnya. Karena bila tidak, maka disaat seorang pendakwah mendapatkan pujian, mendapatkan banyak jemaah, dikagumi orang dan ketenaran mulai menghampirinya, tanpa ketawadhu’an, maka seorang pendakwah pun tidak akan luput dari berbangga diri atas keberhasilannya.

Dewi Yana

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Pengertian dan Contoh Sikap Rendah Hati – Grameds apakah memiliki seorang teman yang dikenal akan sifat baiknya? Sifat-sifat seperti suka menolong orang lain, tidak pelit dalam berbagi, rendah hati, atau mudah bergaul dengan siapa saja? Jika Grameds mengenal seseorang dengan ciri-ciri tersebut, dapat dipercaya jika Grameds merasa nyaman bergaul dengan orang tersebut.

Orang-orang seperti itu tentu merupakan orang yang amat disenangi di lingkaran pertemanannya. Hal tersebut karena mereka selalu melakukan tindakan baik ke orang lain, orang-orang tersebut juga akan mendapat timbal balik berupa kebaikan juga dari lingkungan sekitarnya.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

https://www.pexels.com/

Pengertian Sikap Rendah Hati

Grameds bisa menjadikan teman ini sebagai contoh dalam bertindak maupun berperilaku. Terdapat banyak sekali sikap-sikap baik terhadap lingkungan orang-orang terdekat yang bisa kita terapkan ketika berinteraksi. Salah satu sikap baik tersebut adalah sikap rendah hati.

Grameds mungkin sudah mengetahui pengertian dan contoh sikap rendah hati. Pengetahuan mengenai topik ini seharusnya sudah dipelajari jauh ketika kita berada di bangku sekolah dasar. Tidak hanya mempelajari, Grameds juga tentunya juga diminta untuk mempraktikkan sikap ini ke kehidupan sehari-hari.

Jika kita merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian dari kata “rendah hati” amatlah sederhana dan cukup to the point, yaitu “hal atau sifat tidak sombong atau tidak angkuh.”

Sementara itu, jika kita mencari pengertian dari kata “rendah hati” menggunakan kamus bahasa Inggris, dalam kasus ini kamus Oxford, kata “rendah hati” memiliki definisi yang sedikit lebih panjang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, yakni “memiliki atau menunjukkan perkiraan sederhana atau lebih rendah dibandingkan sosok asli diri tersebut.”

Oleh karena itu, Grameds bisa menyimpulkan bahwa pada dasarnya, sikap rendah hati merupakan sikap di mana seseorang tidak merasa sombong mengenai apa yang dia miliki. Hal tersebut bisa berupa harta benda, kecerdasan, maupun status yang orang tersebut punya.

Seperti yang Grameds sudah ketahui, sikap rendah hati merupakan sikap yang disukai banyak orang. Grameds bisa memastikan ke lingkaran pertemananmu, dan melihat bahwa orang-orang yang memiliki sikap rendah hati akan dikelilingi oleh banyak orang karena sikapnya itu.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Contoh Sikap Rendah Hati

Sikap rendah hati tidak begitu sulit untuk diterapkan dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Grameds mungkin juga sudah melakukan sikap rendah hati di lingkungan orang-orang terdekat, tanpa menyadari bahwa itu merupakan salah satu contoh sikap rendah hati.

Jika demikian, maka Grameds sebenarnya sudah memiliki sikap rendah hati di dalam diri masing-masing. Sesuai dengan definisi dari kamus Oxford yang sudah dipaparkan, orang-orang dengan sikap rendah hati umumnya menilai diri mereka lebih sederhana dibandingkan dengan yang orang lain pikirkan.

Di bawah ini, akan dijelaskan sejumlah contoh sederhana dari sikap rendah hati. Grameds bisa mempelajari, menerapkan, serta merefleksikan tindakan-tindakan dari sikap rendah hati ke dalam diri masing-masing.

  • Mendahulukan orang lain. Orang dengan sikap rendah hati tidak ragu untuk memprioritaskan orang lain dalam bertindak. Hal ini bukan untuk menunjukan kepedulian mereka, karena orang-orang tersebut benar-benar ingin menolong sesama
  • Mau mendengarkan orang lain. Orang dengan sikap rendah hati tidak akan memotong pembicaraan orang, melainkan akan mendengarkan orang tersebut secara seksama, dan menunjukan ketertarikan mereka akan topik terkait.
  • Mau belajar sesuatu yang baru. Dikarenakan orang-orang dengan sikap rendah hati menyadari segala kekurangan yang mereka miliki, mereka tidak segan untuk mencari ilmu baru, agar mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya.
  • Mau menerima pertolongan. Umumnya, orang-orang dengan ego tinggi menolak untuk menerima pertolongan, karena mereka ingin menunjukan bahwa mereka bisa. Berbeda dengan orang rendah hati, yang tau kelebihan dan kekurangan mereka, sehingga mau menerima pertolongan.
  • Bisa menerima kritik dengan baik. Orang-orang dengan ego tinggi juga sulit untuk menerima kritik secara terbuka, karena mereka menganggap itu sebagai kelemahan yang seharusnya tidak ditunjukkan di depan orang lain. Orang dengan rendah hati memahami bahwa kritik adalah sesuatu yang bisa membantu diri mereka untuk menjadi lebih baik, sehingga mereka terbuka akan kritik dan masukan.
  • Tidak meremehkan orang dan suatu peristiwa. Seseorang dengan sikap rendah hati, akan mengapresiasi hubungan yang mereka miliki dengan siapapun, dan tidak mau menganggap sepele hubungan serta situasi yang mereka sedang hadapi saat itu.

Tentu, masih banyak lagi contoh-contoh sikap rendah hati di sekitar kita. Grameds bisa mencoba melakukan observasi terhadap lingkungan sekitar, dan mencari tahu apalagi sikap-sikap rendah hati yang bisa Grameds coba terapkan di kehidupan sehari-hari.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Manfaat Bersikap Rendah Hati

Sifat-sifat baik dalam diri seseorang akan membawa pengaruh baik untuk orang lain, dan juga untuk diri sendiri. Jika tidak ada sesuatu yang bisa didapatkan dari bersikap baik, untuk apa terus menerus mempertahankan sifat tersebut ke orang lain?

Dalam kasus bersikap rendah hati, yang Grameds dapatkan bukanlah sesuatu berupa benda fisik dan bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sesuatu yang dihasilkan dari sikap rendah hati, adalah sesuatu yang bermanfaat untuk diri kita sendiri.

Berikut adalah sejumlah manfaat yang Grameds bisa rasakan di dalam diri masing-masing, jika memutuskan untuk memulai bersikap rendah hati terhadap orang-orang sekitar.

  • Kemampuan untuk mengontrol diri sendiri lebih baik. Dikarenakan orang-orang dengan sikap rendah hati cenderung mengetahui batasan dalam diri sendiri, mereka memiliki kemampuan untuk mengontrol dan membatasi diri mereka ketika sedang melakukan sesuatu.
  • Mengurangi prasangka terhadap orang lain. Berprasangka merupakan sifat yang umum dimiliki oleh seseorang. Namun, jika seseorang memiliki sikap rendah hati, mereka menyadari bahwa segala hal memiliki alasan, sehingga mereka merasa bahwa prasangka itu tidak diperlukan.
  • Mempererat hubungan dengan orang lain. Orang-orang dengan sikap rendah hati kerap memperlakukan orang lain dengan baik. Pada akhirnya, mereka akan mendapatkan timbal balik berupa hubungan erat dengan orang-orang di sekitarnya.
  • Dapat memimpin dengan baik. Sifat rendah hati membuat seseorang menjadi tidak lebih egois, mau mendengar, bisa menerima kritik, dan siap bertanggung jawab. Sifat-sifat tersebut merupakan kualitas yang dimiliki oleh banyak pemimpin hebat.
  • Menjadi lebih tenang dalam hidup. Ketika seseorang memutuskan untuk bersikap rendah hati, mereka memahami kalau tidak ada hal di dunia ini yang mereka bisa kontrol, sehingga mereka dapat menjalankan kehidupan mereka dengan tenang dan damai.

Seperti pembahasan mengenai contoh sikap rendah hati, masih banyak lagi manfaat-manfaat yang Grameds bisa rasakan ketika mencoba menjadi lebih rendah hati. Manfaat-manfaat tersebut bisa saja hanya bisa dirasakan oleh Grameds, dan bukan untuk orang lain.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Lawan dari Sikap Rendah Hati

Setiap sifat baik juga memiliki sifat berlawanannya dan sifat-sifat ini sudah pasti bukan sifat yang terpuji dan patut ditiru. Grameds akan lebih banyak kerugian jika memutuskan untuk menyimpan sifat-sifat jelek, dibandingkan dengan keuntungannya.

Sikap rendah hati memiliki lawan berupa sikap sombong. Sikap sombong ini juga biasa disebut dengan sebutan angkuh dan arogan. Sikap tersebut adalah bentuk dari penyakit hati, yang dipastikan hanya akan membawa kesulitan bagi Grameds.

Menurut KBBI, kata “sombong” memiliki arti sebagai “menghargai diri secara berlebihan; congkak atau pongah”. Jika Grameds pernah melihat seseorang dengan tingkah dan tutur yang terlalu percaya diri dan cenderung merendahkan orang lain, bisa disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki sikap sombong di dalam dirinya.

Ciri-ciri Sikap Sombong

Sikap sombong tidak hanya ditentukan dari bentuk kepercayaan diri berlebih serta sering atau tidaknya seseorang merendahkan orang lain. Masih ada lagi sejumlah tingkah laku yang biasa diperbuat oleh orang-orang dengan sikap sombong.

Di bawah ini, Grameds bisa melihat beberapa contoh perbuatan serta sikap orang-orang sombong. Grameds juga bisa menggunakan contoh-contoh yang akan diberikan, untuk merefleksikan diri sendiri, terkait iya atau tidaknya perilaku ini ada di dalam diri masing-masing.

  • Tidak mau mendengarkan orang lain, Bahkan yang lebih buruk, orang-orang ini kerap menginterupsi seseorang ketika mereka sedang berbicara, dan hanya memperdulikan argumennya sendiri, tanpa mau mengindahkan apa yang orang lain sedang katakan.
  • Selalu menganggap diri sendiri benar. Orang-orang sombong tidak pernah merasa bahwa apa yang mereka lakukan itu salah. Walaupun mereka mengetahui benar atau salahnya suatu tindakan, orang-orang ini tidak pernah mau mengakui hal tersebut di depan orang banyak, dan akan selalu mengatakan kalau mereka benar.
  • Merasa kalau status adalah segala-galanya. Tidak hanya status mereka sendiri, ini juga termasuk dengan status orang lain. Mereka menganggap kalau adanya status bisa membantu mereka untuk menyelesaikan semua masalah yang mereka sedang hadapi.
  • Tidak pernah merasa tidak bisa. Orang-orang dengan sikap sombong selalu merasa bahwa mereka selalu bisa melakukan suatu hal. Lebih dari itu, mereka juga benci mengakui ketidakmampuan mereka akan suatu hal, dan berusaha untuk selalu menutupi hal tersebut.
  • Selalu merasa lebih baik dibanding orang lain. Orang-orang sombong selalu ingin membuktikan bahwa dirinya adalah yang terbaik, dan tidak ada orang lain yang mampu menyaingi kehebatan mereka. Mereka juga tidak mau mengakui kemampuan orang lain, dan akan terus mengatakan bahwa mereka lebih baik.
  • Kesulitan untuk mempercayai orang lain. Ini disebabkan karena alasan sebelumnya, yakni orang-orang tersebut merasa jauh lebih superior dibandingkan orang lain. Mereka tidak percaya ketika ada seseorang memiliki kapabilitas untuk berdiri di samping mereka.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Cara Agar Terhindar dari Sikap Sombong

Sikap sombong, jika terus menerus disimpan di dalam diri sendiri, perlahan akan membawa banyak kerugian bagi pemiliknya. Kerugian-kerugian tersebut tidak hanya datang dari luar saja, melainkan akan datang dari dalam diri masing-masing.

Seseorang yang sombong sudah pasti akan dijauhi oleh lingkaran pertemanannya, karena mereka merasa muak dengan sikap yang merasa terlalu tinggi serta kerap memandang orang lain sebelah mata. Orang-orang lain juga akan malas berinteraksi dengan orang sombong, karena mereka tahu bahwa cepat atau lambat, mereka akan direndahkan.

Orang-orang dengan sikap sombong pada akhirnya hanya bisa mengandalkan diri mereka. Selain karena mereka tidak mau mempercayai orang lain, tidak ada lagi seorangpun yang mau berurusan dengan orang-orang tersebut, dan tidak mau mendekatkan diri dengan orang-orang sombong.

Grameds tentu tidak mau menyimpan sikap sombong, bukan? Untungnya, terdapat beragam cara bagi Grameds agar terhindar dari sikap sombong, dan bisa saja cara-cara ini mampu membuat Grameds menjadi sosok yang lebih rendah hati. Berikut pemaparannya.

  • Turunkan ego pribadi. Hal ini berlaku untuk berbagai macam situasi, mulai dari mempelajari hal baru, berdiskusi dengan orang lain, hingga mengakui kesalahan sendiri. Ego yang kecil mampu membuat Grameds menjadi seseorang yang lebih rendah hati dan akan membuka lebih banyak kesempatan dalam hal apapun.
  • Belajar menghargai pendapat orang. Ada kalanya pendapat seseorang terdengar masuk akal dan lebih disukai oleh orang lain. Dan hal ini bukanlah sesuatu yang buruk, melainkan salah satu cara bagi Grameds untuk belajar legowo, dan mau menghargai, agar ke depannya bisa melontarkan pendapat tanpa harus khawatir pendapatnya akan ditolak, atau lebih baik, pendapat yang bisa diterima.
  • Mau mencoba mendengar nasihat dan saran orang lain. Grameds perlu menurunkan ego, dan sadar kalau ada kalanya seseorang menyampaikan sesuatu yang berguna untuk Grameds. Ini juga bisa bermanfaat untuk membantu Grameds menjadi pribadi yang lebih baik.
  • Mau mencoba bekerjasama. Kerja sama dapat mengubah pandangan seseorang terhadap orang lain, dan menghindari sifat sombong. Ini dikarenakan, dalam proses kerjasama, kita akan melihat bagaimana seseorang bekerja, sehingga kita bisa mempelajari kualitas baru dari orang tersebut.
  • Melihat “isi” dari seseorang. Maksud dari isi adalah pemikiran serta sifat dari seseorang. Ini adalah salah satu penyebab utama kesombongan di mana kita terlalu cepat melihat penampilan dari seseorang, sebelum melihat sifat serta pemikiran orang tersebut.

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan
Orang yang bersifat rendah hati akan menyadari bahwa segala yang dimiliki merupakan

Kesimpulan

Menyimpan sikap rendah hati bagi diri sendiri adalah sesuatu yang tidak akan pernah salah, serta tidak akan pernah membawa kerugian untuk Grameds. Seperti yang sudah baca di atas, terdapat banyak sekali keuntungan-keuntungan jika memilih untuk bersikap rendah hati.

Sebaliknya, jika Grameds memutuskan untuk bersikap sombong di hadapan orang lain, maka hanya akan merasakan kerugian, tanpa menerima timbal balik positif dari orang-orang sekitar. Apabila terus-menerus begitu, kerugian yang dirasakan perlahan akan semakin besar dan memperburuk situasi.

Oleh karena itu, alangkah baiknya bagi kita semua untuk memilih bersikap baik dalam lingkungan keseharian kita. Jika memungkinkan, kita bisa mencoba untuk menerapkan sikap-sikap baik lainnya seperti jujur dalam berbicara, mau menolong sesama, serta sopan dalam bertindak dan bertutur.

Selain buku-buku yang sudah disebutkan di atas, terdapat juga buku-buku lain di situs www.gramedia.com untuk memotivasi Grameds agar bisa menjadi orang yang lebih baik lagi. Ini adalah persembahan dari kami, Gramedia, #SahabatTanpaBatas, untuk seluruh Grameds di berbagai penjuru negeri ini.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam

  • Buku Sejarah Agama Islam & Peradaban Islam
  • Buku Islami Best Seller Terbaru
  • Best Seller Buku Agama Islam
  • Best Seller Buku Surat Juz Amma Anak
  • Best Seller Buku Tafsir Ibnu Katsir

Materi Agama Islam

  • Doa Membayar dan Menerima Zakat Fitrah
  • Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia dan Fotonya
  • Pengertian Toleransi Dalam Islam
  • Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap
  • Tokoh Ilmuwan Islam (Muslim)
  • Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya
  • Rekomendasi Cerita Anak Islami Untuk Menjadi Teladan Yang Baik
  • Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
  • Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera
  • Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
  • Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia
  • Kerajaan Islam Pertama di Indonesia
  • Kerajaan Islam di Indonesia
  • Sejarah Kerajaan Mataram Islam
  • Prinsip dan Praktik Ekonomi Islam
  • Sistem Ekonomi Islam
  • Kisah Nabi Adam
  • Zakat Fitrah dan Zakat Mal
  • Iman Kepada Malaikat Allah
  • Kisah 25 Nabi dan Rasul
  • Doa Kelahiran Anak
  • Rukun haji, Pengertian Haji, dan Hukum Haji
  • Doa Akhir Tahun Islam
  • Doa Zakat Fitrah
  • Doa Setelah Adzan
  • marah Dalam Islam
  • Sifat Mustahil Bagi Allah
  • Musyrik
  • Niat Puasa Qadha Ramadhan
  • Hikmah Sholat
  • Kumpulan Doa Sehari-Hari
  • Perbedaan Haji dan Umroh
  • Penyakit Ain
  • Tugas Malaikat

Penulis: Adrianto Sukarso

Baca Juga!

  • 15 Ciri-Ciri Orang Rendah Hati
  • Pengertian Tolong Menolong
  • Usaha dan Cara Menghemat Energi
  • Belajar Hidup Sederhana dari Orang Terkaya di Dunia
  • Pengertian Ikhlas
  • Arti Menuntut Ilmu dan Keutamannya
  • Pengertian Akhlak