Cohen dalam Pitana (2010) membagi tipologi wisatawan menjadi empat yaitu:
Smith (1977) juga melakukan klasifikasi terhadap wisatawan dengan membedakan wisatawan atas tujuh kelompok yaitu:
Plog (1972) membagi tipolologi wisatawan sebagai berikut:
Sedangkan berdasarkan perilaku wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata, gray (1970) membedakan wisatawan menjadi dua, yaitu (1) sunlust dan (2) wonderlust . Sunlust tourist adalah wisatawan yang berkunjung ke suatud aerah dengan tujuan untuk berisistirahat atau relaksasi sehingga mereka umumnya mengunjungi daerh tujuan wisata yang mempunyai ciri mulimultiple (sun, sea, sand). Wisatawan tipe ini mengharapkan keadaan iklim, fasilitas, makanan dan lain – lain yang sesuai dengan standar di negaranya. Wonderlust tourist adalah Menurut sifat perjalanan dan ruang lingkup dimana perjalanan wisata ini dilakukan, maka kita akan dapat mengklasifikasikan wisatawan sebgai berikut:
Aadalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu negara lain, yang bukan merupakan negara dimana ia biasanya tinggal (biasanya dilihat dari status kewarganegaran,dokumen perjalanan, dan jenis uang yang dibelanjakan) Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal pada suatu negara yang melakukan perjalanan wisata di wilayah negara dimana ia tinggal (orang bekerja di kedutaan besar). Seseorang warga Negara di suatu negarayang melakukan perjalanan wisa dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Warganegara suautu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah suatu negaranya sendiri Wisatawan yang sedang melakuka perjalanan wisata ke suatu negara tertentu, yang menumpang kapal udara atau kapal laut ataupun kereta api, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/airport/stasiun bukan atas kemauannya sendiri. Disamping jenis wisatawan yang disebutkan di atas, ada juga beberapa jenis wisatawan seperti: family, hedonistic, backpacker, visiting friend and relaives, exursionist, educational tourist, religious tourist, snowbird, etnic minority,disable tourist, social tourist and short breakmarket (Dama Adhyatma, 2008). Masing – masing jenis turis memiliki dampak positif dan dampak negatif yang dapat dijelaskan sebagai berikut:. Family tourist atau wisatawan keluarga dapat terbagi atas keluarga kecuali yang terdiri dari orangtua dan anak maupun keluarga besar yang terdiri dari orangtua, anak, paman, bibi, kakek, nenek dan yang lainnya. Wisatawan ini umumnya melakukan perjalanan pada waktu liburan sehingga mereka benar – benar ingin menikmati liburannya itu di suatu tempat yang mereka inginkan. Dampak positif
Dampak negatif
Hedonistic adalah turis yang menginginkan kebebasan, kebebasan yang tidak mereka dapatkan di negara asalnya misalnya drug, sex,drunk, dan sebagainya. Turis jenis ini umumnya dari kalangan ebrusis muda dan menyuaki kehidupan malam. Dampak Positif
Dampak negatif
Back packer adalah jenis turis dengan melakukan aktivitas pariwisata dengan dana terbatas. Oleh Karena itu turis ini biasanya menggunakan fasilitas – fasilitas berstandar local. Ciri khas turis ini adalah menggendong ransel di punggungnya Dampak positif
Dampak negatif
Visiting friends and relatives adalah jenis turis yang mempunyai tujuan tertentu itu mengunjungi Teman dan kerabatnya. Turis jenis ini biasanya dikelola oleh teman maupun kerabatnya sendiri mulai tempat tinggal, makan hingga transportasi Dampak positif
Dampak negatif Tidak banyak memberikan devisa bagi Negara karena segala sesuatunya biasanya disediakan oleh teman atau kerabatnya tersebut seperti akomodasi, makanan , transportasi dan sebagainya Exursionist adalah turis yang mengunjugi suatu tempat dalam waktu yang kurang dari 24 jam. Yang termasuk turis jenis ini misalnya penumpang kapal pesiar yang singgah ke suatu daerah. Dampak positif
Dampak negatif Tidak menguntungkan akomodasi, akomodai, tansportasi dan tempat – tempat wisata karena turis ini tidak mempunyai banyak waktu untuk menikmati kunjungannya karena mereka hanya sekedar berkunjung atau singgah di tempat tersebut. Educational Tourist adalah turis yang melakukan perjalanan dengan tujuan pendidikan misalnya untuk belajar maupun study banding di suatu sekolah atau universitas. Dampak positif
Dampak Negatif
Religious Tourist adalah turis yang melakukan perjalanan suci ke tempat – tempat yang berhubungan dengan agama, misalanya kegiatan naik haji, tirta yatra, dan sebagainya. Dampak positif
Dampak negatif Turis jenis ini terkadang perlu diwaspadai karena mereka bisa menyebarkan ajaran atau aliran – aliran sesat kepada penduduk local Snowbird adalah jenis turis dari Negara yang bermusim dingin yang melakukan perjalanan ke daerah – daerah tropis Dampak positif
Dampak negatif Daerah daerah dingin biasanya lebih sepi dan kurang diuntungkan karena turis jenis ini umumnya menyukai matahari dan ingin menikmati panas karena di negaranya sedang mengalami musim dingin Dampak positif
Dampak negative Tidak begitu menguntungkan dalam bidang ekonomi karena turis jenis ini lebih memilih menggunakan fasilias – fasilitas local dibandingkan fasilitas mewah dan modern Disable tourist adalah jenis turis yang mempunyai kekurangan fisik atau cacat Dampak positif
Dampak negatif Pengelolaan tourist jenis ini lebih sulit dibandingkan dengan turis lainnya karena kita harus ekstra waspada dan membuat jadwal yang sesuai dengan fisiknya Social tourist adalah jenis turis yang melakukan perjalanan bukan untuk berlibur, melainkan mencari sponsor di suatu negara Dampak positif
Dampak negatif Turis jenis ini tidak banyak memberikan devisa bagi negara karena tujuannya bukan berlibur melainkan melakukan aksi social atua mencari sponsor di suatu negara untuk tujuan tertentu
WTO memberikan definisi sebgai berikut:
Beberapa pengelompokan wisatawan berdsasarkan karakteristik perjalanannya dapat dilihat pada table berikut:
Sumber: Smith, 1989 Karakteristik sosio demografis wisatawan
Sumber: Smith (1989) Karakter sosio – demografis juga berkaitan satu dengan lainnya secara tidak langsung. Misalnya tingkat pendidikan seseorang dengan pekerjaan dan tingkat pendapatannya, serta usia dengan status perkawinan dan ukuran keluarga. Pembagian wisatawan berdasarkan karakteristik sosio – demografis ini paling nyata kaitannya dengan pola berwisata mereka. Jenis kelamin maupun kelompok umur misalnya berkaitan dengan pilhan jenis wisata yang dilakukan seaton & Bennet,1996) jenis pekerjaan seseorang ataupun tipe keluarga akan berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut, dan terlebih lanjut pada’kemampuan” nya berwisata. Hal ini digambarkan melalui tabel berikut:
Berbagai factor pendorong seseorang melakukan perjalanan wisata menurut Ryan (1991) dan Pitana (20015) menjelaskan sebagai berikut:
|