Olahraga untuk penderita kanker

tirto.id - Jika Anda atau keluarga didiganosis menderita kanker atau sedang menjalani perawatan, maka sangat penting untuk merawat diri dan memperbaiki pola hidup.

Selain dengan memberi asupan makanan bergizi, salah satu cara terbaik yaitu dengan berolahraga.

Menderita kanker juga dapat memengaruhi psikologis manusia, seperti terjadi penolakan dalam diri, muncul rasa cemas, serta depresi.

Apakah olahraga penderita kanker sama dengan olahraga orang pada umumnya? Tentu saja tidak.

Anda dapat memilih olahraga latihan aerobik moderat, seperti mengendarai sepeda stasioner atau berjalan kaki setiap hari, ditambah dengan penggunaan beban ringan.

Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan fisik, memacu pemulihan dan melatih kekuatan.

Berikut penjelasan dari Nasional Comprehensive Cancer Network, tentang apa saja olahraga yang aman untuk pasien kanker, waktu, serta komponen olahraga.

Apakah olahraga aman untuk penderita kanker?

Tidak ada efek berbahaya pada pasien dengan berolahraga ringan. Selain itu, olahraga teratur bisa meningkatkan kekuatan otot dan kelenturan sendi, yang semuanya mungkin terganggu oleh operasi dan beberapa terapi.

Olahraga dapat meningkatkan fungsi kardiovaskular dan melindungi tulang, serta meningkatkan suasana hati.

Olahraga juga membantu mengontrol berat badan. Pasien kanker sangat penting menjaga berat badan karena kenaikan berat badan selama dan setelah perawatan dapat meningkatkan risiko kekambuhan kanker, terutama untuk kanker payudara, usus besar dan prostat.

Pasien kanker dapat memulai olahraga secara perlahan dan bertahap. Tergantung pada tingkat kebugaran dan kenyamanan.

Beberapa orang mungkin ingin memulai dengan berjalan kaki 10 menit di sekitar blok; yang lain mungkin menemukan mereka dapat berolahraga selama 20 menit (atau lebih lama).

Dalam seminggu Anda dapat latihan aerobik lima kali dengan durasi 30 menit. Tetapi berhati-hatilah: jika Anda mencoba melakukan terlalu banyak, Anda mungkin menjadi kecil hati dan berhenti berolahraga sama sekali.

Di sisi lain, jika Anda adalah orang biasa di gym sebelum kanker, Anda mungkin harus menurunkan intensitas latihan untuk sementara waktu.

Kapan waktu yang tepat untuk memulai olahraga?

Penyelia terapi fisik di Seattle Cancer Care Alliance, Andréa Leiserowitz mengatakan, semakin cepat memulai olahraga, semakin baik karena semakin sedikit obat yang mungkin Anda perlukan, dan semakin rendah risiko komplikasi.

Dia merekomendasikan untuk menerapkan rutinitas olahraga sebelum perawatan dilakukan - terutama jika Anda tidak aktif.

Leiserowitz menyarankan untuk meminta rujukan kepada dokter Anda ke ahli terapi fisik untuk pasien kanker dan dapat merancang program latihan individual.

Jenis olahraga yang bisa dilakukan

Latihan aerobik yang meningkatkan detak jantung Anda. Contohnya termasuk jalan cepat (di luar ruangan atau di atas treadmill), jogging, berenang, atau bersepeda.

Latihan kekuatan untuk membentuk otot. Lakukan olahraga otot ringan dengan mengangkat beban yang tidak terlalu berat.

Lakukan peregangan untuk menjaga otot dan sendi tetap lentur.

Pasien perlu berdiskusi dengan dokter atau ahli terapi fisik jenis latihan yang Anda pertimbangkan untuk memastikan keamanannya.

Berikut Beberapa Saran Tambahan

- Jika Anda tidak memiliki energi untuk berolahraga setengah jam penuh, hentikan itu; coba jalan 10 menit di siang hari.

- Jadikan olahraga menyenangkan dengan berpakaian senyaman mungkin dan banyak minum air putih.

- Lakukan peregangan otot dengan gerakan yang lembut. Selain itu, Anda bisa melakukan aktivitas lain seperti membersihkan kebun atau rumah, karena keduanya juga berpengaruh pada latihan fisik.

- Gerakan yoga dan tai chi; meskipun tidak aerobik, bisa mengintegrasikan gerakan dan meditasi dan meningkatkan kesehatan.

- Cari program yang dirancang untuk pasien kanker. Beberapa klub kesehatan dan rumah sakit menawarkan kelas olahraga yang menjawab tantangan dan kebutuhan penderita kanker.

- Jika menggunakan terapi radiasi, hindari kolam renang; mereka bisa membuat Anda terkena bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan klorin dapat mengiritasi kulit yang terpancar.

- Jangan berolahraga jika Anda merasa tidak enak badan atau demam.

Baca juga:
  • Kanker Makin Kerap, Perlukah Indonesia Bikin Peta Kanker ala Cina?
  • Kemenkes: Kanker Hati Termasuk Penyebab Kematian Tinggi Penduduk RI

Baca juga artikel terkait PENDERITA KANKER atau tulisan menarik lainnya Sarah Rahma Agustin
(tirto.id - sra/adr)


Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Sarah Rahma Agustin

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Olahraga ringan untuk penderita kanker