Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

Setelah kita membuat Film Sablon yang kita perlukan, sekarang saatnya kita melakukan proses afdruk screen untuk membuat master cetakan yang kita butuhkan.

Proses afdruk screen adalah sebuah proses photokimia, artinya sebuah proses kimiawi dari bahan yang bersifat peka cahaya. Dengan menggunakan obat afdruk yang bersifat peka cahaya, maka kita akan bisa menghasilkan efek stencil, yaitu lubang bergambar. Melalui lubang bergambar inilah tinta akan turun dan tercetak diatas bahan.

Dalam artikel sablon kali ini kita akan mempelajari salah satu dasar penting untuk menghasilkan cetakan sablon yang berkualitas dengan terlebih dahulu membuat afdrukan screen yang baik dan benar. 

Alat – alat yang dibutuhkan untuk proses afdruk adalah :

  • Screen sablon yang sudah bersih dari tinta dan kotoran lainnya ( bisa juga screen baru ).
  • Obat Afdruk sesuai kebutuhan.
  • Alat Pengoles Obat Afdruk ke screen, mis; Coater Afdruk, penggaris mika, bisa juga menggunakan rakel sablon sesuai ukuran screen yang akan di afdruk.
  • Meja Afdruk, meja dengan lampu yang dirangkai khusus untuk proses ekspose/penyinaran screen.
  • Kaca dan triplek, bila anda tidak menggunakan meja afdruk, melainkan menggunakan sinar matahari sebagai sumber cahaya pada proses ekspose/penyinaran screen.
  • Busa Afdruk dan kain hitam.
  • Rak pengering atau bisa juga menggunakan hairdryer untuk membantu mengeringkan obat afdruk.
  • Semprotan air untuk membantu proses peluruhan obat afdruk setelah proses ekspose/penyinaran screen berhasil.
  • Kain lap.

Setelah anda mempersiapkan semua peralatan diatas, maka anda bisa mulai proses afdruk screen seperti berikut ini :

1. pastikan screen yang akan diafdruk bersih

Meskipun anda menggunakan screen yang baru dibeli, anda harus memastikan bahwa permukaan kain screen sudah bersih dari debu atau kotoran lainnya. Screen yang kotor akan mengganggu proses penempelan obat afdruk dan yang lebih parahnya lagi dapat menghambat tinta turun nantinya karena pori-2 kain screen masih tersumbat oleh kotoran tersebut.

2. campurkan dua komponen obat afdruk

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

Obat afdruk biasanya terdiri dari dua komponen, yang satu adalah cairan emulsion yaitu cairan kental yang berfungsi sebagai bahan pelapis kedap cairan, dan satunya adalah cairan sensitizer yang bersifat peka cahaya. Kedua cairan ini harus disatukan agar obat afdruk dapat menghasilkan efek stencil yang kita inginkan.

Campur dan aduk hingga merata kedua cairan tersebut. Tips : obat afdruk yang telah tercampur memiliki masa kadaluarsa ( biasanya sekitar 2 mingguan ) oleh karena itu ada baiknya anda mencampurnya sesuai kebutuhan saja.

3. Oleskan obat afdruk ke screen

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

Oleskan obat afdruk yang telah tercampur ke permukaan screen sablon. Gunakan alat pengoles seperti mis ; coater afdruk, penggaris mika atau rakel sablon yang disesuaikan dengan ukuran screen ( bisa masuk ke bingkai dalam screen yang anda gunakan ). Oleskan secara merata ( mula-2 akan cukup sulit untuk memperoleh hasil polesan yang rata – namun seiring kebiasaan, maka anda akan dapat melakukannya ).

Tips : oleskan obat afdruk di bagian luar dan dalam kain screen, lakukan berulang kali sampai lapisan obat afdruk menutup cukup tebal di permukaan kain screen, sehingga nantinya hasil afdruk dapat bertahan lebih lama.

4. Keringkan obat afdruk

Setelah obat afdruk terpoles rata, maka kita harus mengeringkannya. Jangan dijemur di bawah terik matahari terlebih dahulu, karena obat afdruk tersebut masih bersifat peka cahaya. Gunakan bantuan rak pengering atau kipas angin atau hairdryer untuk mengeringkannya.

5. Pasang Film Sablon

Setelah obat afdruk kering, ditandai dengan tidak lengket atau terasa lembab bila kita raba, maka kita perlu memasang Film Sablon di posisi yang kita inginkan. Pasang Film sablon di bagian luar screen, gunakan selotip untuk menempelkan film sablon tersebut agar tidak bergeser posisinya saat kita ekspose nanti.

Tips: perhatikan kemana film sablon menghadap, banyak sekali pemula yang kebingungan saat hendak menempelkan film sablon ini. Untuk sablon normal, maka film sablon kita tempel dengan menghadap keatas ( terbaca dari bagian dalam screen ). Sedangkan bila hendak sablon terbalik/ mirror, maka film sablon kita tempel menghadap kebawah.

lihat ilustrasi di bawah ini ( sudut pandang : bagian dalam screen ) :

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

6. Proses Ekspose/Penyinaran Screen

Setelah Film Sablon terpasang dengan baik, maka saatnya kita memulai proses penyinaran/ ekspose screen. Ada dua sumber cahaya yang bisa kita gunakan dalam proses ekspose ini, yaitu : cahaya matahari dan cahaya lampu.

Yang perlu anda perhatikan dengan baik adalah lamanya penyinaran. Karena kondisi yang berbeda – beda, maka waktu sinar pun bisa sangat berfariasi. Obat afdruk yang tersedia di pasaran pun memiliki waktu sinar yang berbeda – beda. Sehingga adalah penting bagi anda untuk mencoba mencari waktu sinar / ekspose yang tepat sesuai dengan kondisi yang biasa anda hadapi, mis ; sumber cahaya yang anda gunakan, merek obat afdruk yang anda pakai, dsb.

ilustrasi untuk ekspose dengan meja lampu sederhana :

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

catatan : lampu tidak perlu yang mengandung UV, cukup lampu neon panjang biasa, usahakan jarak lampu sedekat mungkin dengan permukaan kaca (± 5 cm ) 

ilustrasi untuk proses ekspose dengan sinar matahari :

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

7. Siram dengan air

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

Setelah proses ekspose selesai, maka lepaskan semua peralatan afdruk ( busa, film sablon, kain hitam, dsb. ) dan siram screen dengan air bersih. Bila anda mempunyai semprotan air yang kencang, itu bisa membantu. Tujuan kita menyiram dengan air adalah untuk meluruhkan obat afdruk yang tertutup oleh film sablon, sehingga nantinya menimbulkan efek stencil ( lubang bergambar).

Gunakan bantuan semprotan air untuk membuka lubang gambar tersebut hingga sempurna. Bila waktu ekspose yang anda lakukan tepat waktu, maka biasanya proses penyiraman/ peluruhan ini tidak terlalu sulit. Namun bila waktu ekspose terlalu lama, maka anda akan mendapati kondisi sulit untuk meluruhkan lubang gambar tersebut. Sebaliknya, bila terlalu cepat, maka lubang gambar gampang hancur.

8. Keringkan Screen

Setelah lubang gambar terbuka sempurna dan anda puas dengan hasilnya, maka anda tinggal mengeringkan screen tersebut sebelum menggunakannya dalam proses sablon. Kali ini anda boleh mengeringkannya dengan menjemurnya di bawah terik matahari ( malah dianjurkan karena dapat memperkuat hasil afdrukan ), hanya saja hati-2 bila banyak debu yang bertebaran di lokasi anda karena dapat mengotori screen tersebut.

9. Tutup bagian yang bocor

Setelah kering, periksa kembali screen untuk melihat bilamana ada bagian yang masih berlubang atau bocor. Tutup tepian sekeliling bingkai screen karena biasanya tinta masih bisa merembes melalui celah diantara bingkai screen. Gunakan lakban yang kuat terhadap cairan untuk menutupnya.

10. Siap untuk menyablon

Screen anda sudah terafdruk dengan baik, sekarang anda sudah siap untuk menyablon …

Video proses afdruk 

PEDOMAN MENGAFDRUK  (Pemindahan gambar ke dalam screen sablon):

Pemindahan gambar pada permukaan screen adalah sama, meskipun sumber cahaya yang dipergunakan berbeda. Demikian pula penggunaan obat afdruk untuk berbagai macam kebutuhan adalah sama walaupun rumusan pembuatannya berbeda. Berikut adalah proses pengafdrukan di kamar gelap:

1. Pengolahan obat afdruk (kamar gelap)

Gelatine bichromat 1 sendok + air panas 4 sendok dilarutkan. Jika obat tersebut belum larut (masih terdapat butir–butir) maka sebaiknya dipanaskan hingga butir–butir hilang, yang disebut kamar gelap ialah ruangan yang tidak langsung mendapat sinar. Terangnya ruangan
karena sinar lampu tidak mempunyai pengaruh terhadap larutan chrom. Ruang gelap dalam proses tidak sama pekat dengan ruang gelap

2. Penyemiran/Pemolesan Obat Afdruk (dalam kamar gelap).

Pemolesan/penyemiran bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Pemolesan dengan penggaris siku dapat menghasilkan lapisan chrom merata serta tebal lapisan cukup baik. Cara ini tidak menimbulkan busa pada lapisan chrom. b. Pemolesan dengan menggunakan kwas menghasilkan lapisan yang tebal–tipis tidak merata dan tidak halus, serta agak berbusa karena diakibatkan oleh serabut kwas, tetapi cukup baik pada hasil pengafdrukan. c. Pemolesan dengan menggunakan Rakel. Seperti halnya penggaris siku, rakel juga dapat berfungsi sebagai alat pemoles bahan peka cahaya (obat afdruk) dengan hasil yang cukup merata dan baik.

d. Pemolesan dengan menggunakan Central Coater. Alat ini memang dibuat khusus untuk dipergunakan sebagai alat pemoles bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen. Terbuat dari bahan stainless steel yang dilapisi bahan monyl sehingga tidak mudah berkarat dan tidak merusak anyaman kain screen. Berbentuk menyerupai tempat pensil yang salah sisi panjang dibuat agak miring, guna memudahkan proses pelapisan.

Model yang harus disiapkan pada waktu proses pengafdrukan

3. Pengeringan (dalam kamar gelap)

Pengeringan screen yang telah selesai dilapisi oleh bahan peka cahaya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. Pengeringan dengan cara menggunakan kompor. Pengeringan dengan cara ini, yaitu dengan jalan dipanaskan atau digarangkan di atas permukaan kompor yang terlebih dahulu ditutupi dengan selembar/sepotong seng sebagai pengaman agar api tidak mengenai langsung permukaan screen. Jarak antara kompor

dengan screen sekitar ± 50 cm, serta dilakukan gerakan secara teratur. Pengeringan dengan kompor sangat berbahaya.

b. Pengeringan dengan menggunakan Hair Dryer/Kipas angin
Pengeringan dengan cara ini pada prinsipnya sama dengan kompor, hanya saja pelaksanaannya lebih mudah.

c. Pengeringan dengan open
Pengeringan dengan cara ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan mesin kontak screen, yang dibuat khusus. Hasilnya lebih cepat dan hasil pengeringannya dapat merata luar dan dalam.

4. Penempatan Film/Model

Penempatan film atau model adalah menempatkan film di atas permukaan screen sesuai dengan posisi cetak yang diinginkan. Penempatan film pada screen sebaiknya direkatkan dengan isolatip bening pada sisi yang berlawanan untuk menghindari terjadinya pergeseran possisi film selama pengontakan. Pemasangan film pada permukaan screen disesuaikan dengan bagian mana bahan akan dicetak (bisa terbaca atau tidak terbaca) dari posisi kita. Di atas film ditempatkan kaca bening setebal lebih kurang 5 mm, dan di bawah screen ditempatkan pula bantalan pengalas.

5. Pengafdrukan (Penyinaran)

Proses pengafdrukan untuk menghasilkan acuan cetak sablon pada permukaan screen adalah sama meskipun bahan dan alat yangdipergunakan berbeda. Adapun proses pengafdrukan itu sendiri dapat dilakukan dalam cara, yaitu:

a. Penyinaran Dengan Sinar Matahari Penyinaran dengan menggunakan sinar matahari adalah penyinaran yang paling ekonomis dan lebih cepat, karena sinar yang dibutuhkan yaitu, sinar ultra violet spenuhnya terdapat pada sinar matahari. Kelemahan dari penyinaran ini, apabila terjadi kelebihan sinar hasil afdrukan agak sulit dikembangkan (dibuka), sebaliknya apabila

kekurangan sinar mudah rontok.

b. Penyinaran Dengan Lampu Meja Kontak atau Mesin Kontak
Penyinaran dengan lampu memerlukan biaya tambahan atau kurang ekonomis. Kelebihan dari penyinaran sistem ini waktu lebih mudah diatur, sehingga terjadinya kelebihan sinar dapat dihindari dan tidak memerlukan perpindahan tempat yang jauh untuk melakukan pengontakan seperti halnya pengontakan dengan sinar matahari.

6. Mencuci (membangkitkan gambar)

Pelaksanaan mencuci untuk menimbulkan gambar dilakukan dalam kamar gelap (situasi tidak langsung menerima sinar). Gambar yang membekas dalam screen dicuci untuk ditimbulkan gambarnya (gunakan air dingin). Jika dibalik screen sudah tampak tanda–tanda menembus air melalui bagian bergambar, berartii hasil penyinaran (afdruk) baik.

Sampai pada tahap ini pengaruh kepekaan obat pembangkit sudah tidak berpengaruh lagi, screen dapat dicuci dengan bebas tanpa perlu membatasi sentuhan sinar. Lapisan chrom pada bagian bergambar yang telah bereaksi dengan air, tidak mempunyai pengaruh kepekaan terhadap sinar.

a Setelah penyinaran, screen dicuci dengan air dingin. Jika terdapat bagian gambar yang tidak tertembus air, maka perlu dengan air panas. Pemanfaatan air panas dalam hal ini ialah untuk melemahkan lapisan yang tidak larut oleh sentuhan air dingin.

b. Tabir screen dikeringkan dengan kain (kertas serap). Penyerapan tabir tidak boleh digerak–gerakkan. Cukup hanya ditekan–tekan sampai bekas–bekas air terserap seluruhnya. Gerakan–gerakan kain diatas tebir (screen) dapat merusak lapisan chrom. Screen dikeringkan (disinarkan pada matahari). Usahakan penyinaran tidak berlebihan.

7. Tursir (penyempurnaan)

Mentursir dilaksanakan dalam kamar gelap. Hasil pengolahan dalam langkah menimbulkan gambar mungkin saja dapat terjadi kerusakan-kerusakan kecil. Seperti terdapatnya lubang–lubang kecil sebagai akibat gesekan–gesekan pada tabir. Untuk mengatasi hal ini maka diadakan perbaikan–perbaikan seperlunya. Screen yang telah dikeringkan belum dapat langsung digunakan mencetak. Keadaan lapisan chrom masih harus diteliti untuk selanjutnya disempurnakan. Jika pada bagian gambar terdapat lubang–lubang maka pada bagian tersebut dilakukan perbaikan dengan membubuhi obat pembangkit. Kuwas kecil digunakan sebagai alat melapisi chrom pada daerah berlubang. Lakukan pemolesan pada daerah bergambar dengan hati–hati, jangan menyentuh bagian gambar. Selanjutnya pada bagian diluar gambar, dipoleskan keseluruhan dengan obat pembangkit (obat afdruk). Pada bagian tepi bingkai diberi lapisan kertas semen atau kertas minyak (masih menggunakan obat afdruk).