Mixed dalam permainan bulutangkis adalah

Kode Dokumen : 0076/FIO-PENKEP/2020
Penulis Utama : Ulil Elbab
NIM Penulis Utama: 15060474014
Tahun : 2020
Judul ID : MODEL BERMAIN GANDA CAMPURAN PADA CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS
Judul EN : MIXED DOUBLE PLAYING MODEL ON BADMINTON
Sumber : UNESA - Fakultas Ilmu Olahraga - Jurusan S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga - 15060474014 - 2020
Jenis Dokumen : Skripsi
Abstrak ID :


MODEL BERMAIN GANDA CAMPURAN PADA CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS


(Studi pada pemain ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad)



ULIL ELBAB


ABSTRAK


Bulutangkis adalah olahraga tepok bulu cock melintasi jaring atau net yang dimainkan menggunakan raket oleh dua orang (tunggal) atau dua pasangan (ganda). Sedangkan ganda campuran adalah permainan bulu tangkis antar dua pasangan dimana satu pasangan terdiri dari pemain putra dan putri. Saat ini gengsi ganda campuran Indonesia mengalami kemajuan, sehingga menarik untuk diteliti karena ganda campuran berbeda dengan ganda putra atau ganda putri. Pada ganda campuran, pemain putri secara fisik, power, kecepatan dan reflek berbeda atau di bawah pemain putra, dengan demikian pemain putri merupakan titik lemah yang akan menjadi lumbung poin bagi lawan, namun demikian kenyataannya kemenangan pada pasangan ganda campuran banyak ditentukan oleh peran pemain putri walaupun penguasaan di lapangan lebih banyak dikuasai oleh pemain putra. Inilah yang menjadi hipotesa dari penelitian ini.


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase penguasaan pemain putra dan pemain putri dalam sebuah permainan, untuk mengetahui bahwa apakah pemain putri yang banyak berhasil menurunkan bola akan memaksa lawan mengangkat bola, sehingga akan memberi umpan kepada pemain pria untuk melakukan serangan smash. Untuk mengetahui keberhasilan pemain putra dan putri melakukan eksekusi setelah pemain putri berhasil menurunkan bola dan menghasilkan bola smash dari lawan. Untuk mengetahui seberapa bagus defend pemain putra dan putri jika harus terpaksa mengangkat bola. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, pendekatan deskriptif yaitu membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki ( Nazir, 1988: 63). Sedangkan teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa statistik deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi pertandingan Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad di turnamen Asian Games 2018 pada babak 16 besar, 8 besar dan semi final.


Berdasarkan data yang telah terkumpul, diolah dan dianalisa sebagaimana telah dijelaskan secara umum, penelitian ini telah menjawab permasalahan yang diajukan. Dapat disimpulkan bahwa pemain putra mempunyai cover lapangan yang lebih dibanding pemain putri, setiap pasangan berusaha menerapkan strategi menurunkan bola melalui pukulan netting, bola setengah, dan drive untuk memaksa lawan mengangkat bola untuk memperoleh bola serang smash. Strategi menyerang menurunkan bola akan efektif jika pemain putra mempunyai pukulan yang keras dan mematikan. Jika lawan mempunyai kemampuan dan strategi yang sama dalam menurunkan bola maka diperlukan defend yang kuat khususnya pemain putri. Strategi menurunkan bola akan efektif jika mempunyai kematangan pukulan agar tidak banyak melakukan unforce error.



Kata kunci : Ganda campuran, model, strategi


Abstrak EN :


MIXED DOUBLE PLAYING MODEL ON BADMINTON


(Study on mixed double player - Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad)



ULIL ELBAB


ABSTRACT


Badminton is a sport, played using racquet to hit a shuttlecock across a net by two players (single) or two team players (double). Mixed double is a game between two team consist of man and woman player. Nowadays, because of Indonesians mixed double prestige is rising, it is interested to be studied. Mixed double is unique compare to mens double or womens double. On mixed double, woman players ability on phisical, power, speed and reflex are lower than the man. Based on this fact, womans player is the weakest point in the game and bocome main target to get a point. However, the reality is, many mixed double games was determined by the role of woman players eventhough the game was controlled by mans player. This interesting part become hypothesis of this study.


The purpose of this study is to find out the percentage of mastery of male players and female players in a game, to find out that whether a female player who has managed to drop the ball will force the opponent to lift the ball, so that it will feed the male player to do a smash. To find out the success of male and female players execute after the female player managed to drop the ball and produce a smash from the opponent. To find out how well defend male and female players if they were forced to lift the ball. This study is using quantitative methods, descriptive approach is to make a systematic description, factual and accurate about the facts, as well as the relationship between the phenomena investigated (Nazir, 1988: 63). While the data analysis techniques in this study used descriptive statistical analysis techniques , with data collection techniques through observing matches of Lilyana Natsir / Tontowi Ahmad in the 2018 Asian Games tournament in the big 16, big 8 and semi final.


Based on the collected data, processed and analyzed as explained in general, this research has answered the problems raised. It can be concluded that the mans player have more field cover than female players, each team tries to apply the strategy of lowering the ball through netting, half ball, and drive to force the opponent to lift the ball to get a smash. The attacking strategy of lowering the ball will be effective if the male player has a hard and deadly smash. If the opponent has the same ability and strategy in lowering the ball, strong defend is needed, especially the female players. The strategy of lowering the ball will be effective if they has a good strike so it does not create a lot of unforce errors .



Keywords : Ganda campuran, model, strategy


File Artikel
File Abstrak
File Full Manuscript
File Lampiran