Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

BincangSyariah.Com – Salah satu kebiasaan buruk manusia yang tak ada habisnya adalah mencari kesalahan orang lain. Tak ada yang membayarnya, namun masih banyak yang rela  memata-matai tiap kesalahan orang lain. Bukankah yang begitu hanya mengahbiskan energi dan waktu yang kita miliki?

Dan bahkan Allah memisalkan orang yang bersikap seperti itu laksana manusia yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Jangankan memakan, membayangkan saja sudah menjijikkan. Kalaupum demikian, masih sudiakh kita mencrai-cari kesalahan orang lain? Dalam QS Al Hujurat ayat 11 disebutkan:

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan kejelakan tersebut, Rasulullah memberikan tips jitu agar keluar dari kebiasaannya. Asalkan disertai kemauan yang kuat, insy Allah kebiasan buruk tersebut bisa diganti dengan amal shaleh yang menguntungkan. Rasululah bersabda:

من نظر في عيب نفسه اشتغل عن عيب غيره

Barang siapa yang melihat aib sendiri maka ia akan terpalingkan dari aib orang lain

Hadis tersebut mengajarkan kita salah satu jurus jitu untuk tidak senang mencari kesalahan orang lain adalah dengan sibuk mengevaluasi diri sendiri. Efek yang disebabkan oleh kesenangan mencari kesalahan orang lain adalah bermusuhan dan mencari pasukan pembelanya.

Keadaan menjadi tidak aman sebab seseorang diantaranta sering membuka aib orang lain, sehingga orang lainpun percaya dan menjauhibnya. Padahal belum tentu juga si penyebar aib tersebut lebih baik dari pada orang lainnya.

Alangkah lebih indahnya jika hidup bersosial dengan baik tanpa unsur mencari kesalahan orang lain demi panjat sosial. Sibuk dengan megoreksi kesalahan sendiri dan memperbaikinya  jauh lebih bijak daripada mencari kesalahan orang laindan menyebarkanya.

Bukannkah Allah akan membantu menutupi kesalahan dan ain seseorang ketika seseoramh tersebut mampu men utupi kesalahan dan aib saudaranya? Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi menyebutkan:

منْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.”

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. (Bola.com/Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Kata-kata bijak introspeksi diri bisa menjadi bahan perenungan sebelum menilai orang lain. Kita sering kali mengurusi hidup orang lain seperti mengomentari bahkan hingga menghakimi dengan ukuran diri sendiri.

Kondisi tersebut membuat kita terlihat sombong dan memandang orang lain lebih rendah. Padahal, diri sendiri masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki.

Maka dari itu, kita perlu berkaca atau introspeksi sebelum menilai orang lain. Introspeksi atau refleksi diri berarti proses pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran dalam yang disadari, keinginan, dan sensasi.

Ada beberapa cara melakukan introspeksi, satu di antaranya dengan memaknai kata-kata bijak introspeksi. Kata-kata ini telah beredar luas di laman internet dan media sosial.

Berikut ini koleksi kata-kata bijak introspeksi, dikutip dari Sepositif dan Juproni, Selasa (5/1/2021).

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. | unsplash.com/Jared Rice

1. "Terkadang kita butuh waktu untuk menyendiri supaya bisa berpikir jernih dan introspeksi diri."

2. "Lebih baik introspeksi diri daripada merendahkan orang lain."

3. "Hati yang menuduh tidak bisa melihat dosanya sendiri."

4. "Merenung bisa menjadi kesempatan untuk introspeksi diri atas segala hal yang kita alami."

5. "Introspeksi diri memang perlu, tapi jangan sampai terlalu menyalahkan diri sendiri."

6. "Jika seseorang tidak menyukaimu, mungkin ia perlu dikoreksi. Jika hampir semua orang tidak menyukaimu, mungkin kamu perlu introspeksi diri."

7. "Selalu ada pelajaran baik dari setiap kejadian yang menyakitkan, selama kau mau introspeksi diri."

8. "Introspeksi diri itu penting, bukan berarti aku salah dan kau benar."

9. "Jangan habiskan waktu untuk menyalahkan diri atau orang lain. Introspeksi adalah pelarian yang baik untuk menjadi lebih baik."

10. "Jangan egois, tapi saling memahami. Jangan mau menang sendiri, tapi mulailah introspeksi diri."

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. Sumber foto: unsplash.com/Ben White.

11. "Menghujat lebih mudah daripada introspeksi diri."

12. "Merasakan diri ini terbatas adalah suatu hal yang baik supaya hidup tidak terlalu percaya diri."

13. "Hidup adalah tentang saling mengingatkan, bukan saling menyalahkan."

14. "Kata 'introspeksi' itu untuk diri sendiri, bukan ditujukan untuk orang lain."

15. "Harusnya saling introspeksi, bukan saling mengoreksi."

16. "Terlalu sering mengoreksi biasanya jadi lupa introspeksi diri."

17. "Introspeksi diri adalah awal dari peningkatan diri."

18. "Introspeksi yang sebenarnya adalah mengetahui kekuatan dan kelemahan, bukan hanya kelemahan."

19. "Jangan suka menempatkan seseorang pada posisinya, tapi tempatkanlah diri Anda terlebih dahulu pada posisi yang benar."

20. "Seringkali introspeksi diri itu lebih sulit daripada mengoreksi kesalahan orang lain."

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

21. "Terkadang manusia lebih suka menghakimi orang lain, tetapi lupa untuk introspeksi diri."

22. "Jiwa yang paling introspektif seringkali adalah mereka yang paling tersakiti."

23. "Jangan mencela musibah, perbanyak istigfar dan introspeksi diri."

24. "Masalah dari introspeksi diri adalah bahwa itu tidak ada akhirnya."

25. "Hati yang menghakimi kurang introspeksi."

26. "Introspeksi adalah evaluasi diri sendiri. Ekstrospeksi adalah membandingkan tingkah laku sendiri dengan tingkah laku orang lain."

27. "Lebih baik introspeksi diri walaupun benar daripada merasa benar tapi tidak introspeksi."

28. "Sering-seringlah bercermin, itu langkah awal introspeksi diri."

29. "Jangan menduga apa yang dipikirkan orang lain seperti dugaanmu, lebih baik introspeksi diri."

30. "Kesulitan selalu menghadirkan peluang untuk introspeksi diri."

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. | unsplash.com

31. "Ada garis tipis antara introspeksi dan membuang-buang waktu."

32. "Sebelum menghakimi orang lain, lebih baik kita sama-sama melihat ke dalam diri sambil introspeksi."

33. "Introspeksi adalah salah satu langkah untuk membangun pribadi yang lebih bermakna."

34. "Memang setiap orang pasti punya salah, tapi coba introspeksi dulu aja, barangkali kamu yang salah."

35. "Manusia lebih mengingat kesalahan orang lain daripada introspeksi dengan kesalahannya sendiri."

36. "Intro yang terpanjang adalah introspeksi diri."

37. "Yang perlu dikhawatirkan bukanlah keburukan orang lain tentang kita. Namun, keburukan sendiri yang sulit kita kendalikan."

38. "Sebelum menyalahkan keadaan, coba beri sedikit waktu untuk berkaca dan introspeksi. Bisa jadi kita yang keliru."

39. "Terkadang kesuksesan hanya dapat dicapai melalui kegagalan dan introspeksi yang berulang."

40. "Istirahat dari penolakan diri, cobalah introspeksi diri."

Mengoreksi diri sendiri dan berusaha untuk tidak mencari cari kesalahan orang lain disebut dengan

Ilustrasi introspeksi. /unsplash

41. "Traveling dapat menjadi salah satu bentuk introspeksi yang paling bermanfaat."

42. "Tantangan terbesar seseorang adalah introspeksi diri dan mengendalikan diri sendiri."

43. "Apa pun perbuatan yang kita lakukakan, perbuatan baik ataupun buruk akan kembali kepada diri kita sendiri."

44. "Karena bosan sebenarnya bukan alasan untuk meninggalkan, tapi untuk saling introspeksi diri."

45. "Introspeksi adalah hal yang paling penting karena Anda tidak dapat melihat masa depan tanpa mengetahui tentang diri Anda sebelumnya."

46. "Setiap orang bisa menjadi juri. Tapi, tak semua orang sadar diri."

47. "Terkadang bercermin membuat kita sadar bahwa hidup pun tidak selalu benar."

48. "Tetaplah bersabar dalam setiap kekalahanmu. Tetaplah introspeksi dalam setiap kesalahanmu. Tetaplah rendah hati dalam setiap kemenanganmu."

49. "Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tak perlu menghakimi, lebih baik introspeksi diri."

50. "Ketika masalah menghampiri, tak perlu ribut mencari siapa yang salah. Tapi, introspeksi, perbaiki agar tak terulang lagi."

Sumber: Sepositif, Juproni

Yuk, baca artikel kata-kata bijak lainnya dengan mengikuti tautan ini.