Menggunjing dapat merusak pahala dalam berpuasa menggunjing artinya membicarakan

Menggunjing dapat merusak pahala dalam berpuasa menggunjing artinya membicarakan

Ilustrasi seseorang yang berbohong /pixabay

Literasi News - Puasa Ramadhan bukan hanya menahan diri dari makan dan minum melainkan harus menjaga juga segala perbuatan yang bisa menghilangkan pahala Puasa Ramadhan atau membatalkan Puasa Ramadhan .

Setidaknya ada beberapa perilaku yang harus dihindari dalam menjalankan ibadah Puasa Ramadhan agar nilai pahala puasa kita tidak berkurang atau malah hilang, berikut diantaranya:

Baca Juga: Siapkan SDM Literasi Digital, Kemendikbudristek Gandeng Kominfo, Ini Tujuannya

1. Berdusta
Berdusta atau berbohong yaitu mengatakan yang tidak benar atau menyesatkan merupakan perilaku yang sangat tidak disukai Allah SWT.

Meskipun berbohong tidak membatalkan puasa, akan tetapi sifat tercela ini tetap harus dihindari karena akan merusak atau menghilangkan pahala Puasa Ramadhan.
Rosulullah bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

>

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan zuur (Dusta) malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari)

Allah SWT tidak menilai puasa orang yang berbohong. meskipun telah berusaha menahan haus dan lapar seharian penuh, puasanya seolah sia-sia di mata Allah SWT.

Baca Juga: Persija Jakarta Resmi Rekrut Firza Andika dan Hanif Sjahbandi, Ini Harapan Mereka

2. Ghibah
Ghibah merupakan perbuatan menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain. Dalam Al-Qur'an ghibah diibaratkan seperti orang yang memakan bangkai saudaranya.

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Ilustrasi bergunjing. Foto: Shutterstock

Saat berpuasa di bulan Ramadhan, kita tentu melakukannya dengan berharap mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Tidak hanya mengharapkan pengampunan, kita juga berharap untuk mendapatkan pahala, sekaligus meraih bekal keimanan untuk menghadapi hari-hari selanjutnya.

Namun, disadari atau tidak, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang mungkin menghapuskan pahala puasa kita. Dalam situs resmi Kemenag Jatim, khatib H. Imam Masyhadi menyampaikan bahwa menurut sahabat Nabi, Anas RA, ada lima dosa yang disebut Rasulullah SAW dapat menghapus pahala puasa.

"Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu: Berbohong, menggunjing, mengadu orang, bersumpah palsu, dan memandang (lain jenis) dengan syahwat."

Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati, jangan sampai tindakan-tindakan tersebut menggugurkan pahala puasa Ramadhan kita. Selengkapnya, berikut ulasan mengenai tindakan yang dapat menghapus pahala puasa, seperti dilansir dari berbagai sumber.

Ilustrasi pembohong Foto: Thinkstock

Berbohong adalah hal yang dilarang, meski tidak membatalkan puasa tersebut. Namun, tindakannya memiliki ganjaran tersendiri. Seperti disampaikan dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh rasa lapar dan haus yang ditahannya."

Sebagian berpendapat, ada berbagai jenis kebohongan, mulai dari yang dilakukan untuk mempertahankan diri di hadapan bahaya, untuk menjunjung kesopanan, hingga berbohong yang dilakukan sengaja untuk merugikan orang lain. Bila dilakukan dengan maksud yang terakhir, maka kebohongan ini mengakibatkan dosa dan menghilangkan pahala puasa.

2. Ghibah atau bergunjing

Ilustrasi bergunjing di tempat kerja. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Selanjutnya, perbuatan yang lain yang bisa menghilangkan pahala puasa adalah ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Dalam keadaan tidak berpuasa sekalipun, ghibah dianggap sebagai hal yang tercela, sebagaimana disebutkan dalam Al-Hujurat ayat 12. Ayat ini menyamakan bergunjing dengan perbuatan memakan daging mayat saudara sendiri, seperti tergambar dalam terjemahan berikut.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat Ayat 12)

Selain itu, dalam situs NU Online, dijelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, orang yang suka berghibah adalah orang yang bangkrut. Tindakan ini bisa membuat kebaikan lain yang pernah dilakukan tidak berbekas, termasuk pahala salat, zakat, dan puasa yang ditunaikannya.

"Orang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa amal salat, zakat, puasa, namun dia pernah mencaci si ini, menuduh si ini, makan harta si ini, menumpahkan darah si ini, memukul si ini, sehingga yang ini dibayar dengan kebaikannya dan yang ini dibayar dengan kebaikannya. Setelah kebaikan-kebaikannya habis sebelum semua kezaliman terbayar, makan diambillah keburukan-keburukan mereka yang pernah dizaliminya, lalu ditimpakan kepada dirinya. Akibatnya, dia dilemparkan ke dalam neraka."

Apalagi, bila pergunjingan atau perghibahan tersebut sampai pada tahap fitnah. Hal ini haram dilakukan dan dapat menghapuskan pahala di bulan Ramadhan.

3. Mengadu domba orang lain

Ilustrasi gosip dan mengadu domba orang lain. Foto: Shutter Stock

Hal ketiga yang bisa menghapus pahala berpuasa adalah mengadu domba orang yang tadinya rukun. Masih dalam khutbah yang dipublikasikan oleh Kemenag Jatim, H. Imam Masyhadi menyebut, tindakan adu domba ini biasanya merupakan lanjutan dari gunjingan atau fitnah. Apa pun alasannya, hal ini dilarang dalam Islam. Sebab, orang-orang yang terlibat pasti akan mengalami kerugian, baik dari segi materi maupun moral.

Ilustrasi sumpah palsu. Foto: Thinkstock

Kemudian, tindakan lain yang dapat menghapus pahala puasa adalah sumpah palsu. Dalam artian, ketika seseorang dengan sengaja menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain dengan kesaksiannya. Hal seperti ini dapat menghilangkah kebenaran dan merupakan perbuatan yang dilaknat oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

5. Memandang lawan jenis hingga menimbulkan syahwat

Ilustrasi melihat foto lawan jenis. Foto: Shutterstock

Terakhir, tindakan yang juga menggugurkan pahala puasa adalah memandang lawan jenis hingga menimbulkan syahwat. Menurut Quraish Shihab dalam buku 'M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui', seseorang pernah bertanya mengenai apakah berpandangan dengan bukan muhrim atau membayangkan sesuatu yang menimbulkan berahi dapat membatalkan puasa. Sang ulama menjawab, meski tidak membatalkan puasa, bila dilakukan dengan tujuan membangkitkan birahi atau hal yang tidak direstui agama, maka seseorang akan berdosa dan bisa terhapus pahala puasanya.

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.

Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.


Page 2