Mengapa virus HIV tidak menular melalui udara atau yang lain

Penularan HIV AIDS perlu Anda pahami faktor-faktornya. HIV AIDS berpotensi menular melalui kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma, lewat perilaku seksual, dan penggunaan jarum suntik bergantian. 

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Pada bayi, penularan HIV dapat terjadi pada saat kehamilan, melahirkan, dan menyusu ASI

HIV AIDS adalah penyakit yang cukup ditakuti oleh masyarakat karena belum ada obat untuk menyembuhkannya. Selain itu, HIV juga ditakuti karena gejalanya yang sulit dideteksi. HIV yang tidak dideteksi secara dini dapat berkembang menjadi AIDS.AIDS merupakan kondisi saat sistem imun sudah terlalu rusak untuk dapat melawan infeksi dan penyakit yang normalnya dapat diatasi dengan mudah pada orang-orang yang sehat. Oleh karena itu, penderita AIDS rentan terhadap infeksi dan penyakit.Kekhawatiran akan HIV AIDS terkadang membuat informasi mengenai penyakit ini semakin simpang siur. Salah satu hal yang paling sering disalahpahami dalam masyarakat adalah cara penularan HIV. HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Perlu dipahami, HIV tidak menular melalui air liur, sentuhan, keringat, ciuman, gigitan nyamuk atau pun bekas toilet. HIV berpotensi menular melalui kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma, lewat perilaku seksual, dan penggunaan jarum suntik bergantian. 

Bagaimana cara penularan HIV?

Penularan HIV hanya dapat terjadi jika darah, air mani, cairan dari anus, air susu ibu, atau cairan dari vagina penderita HIV masuk ke dalam tubuh orang lain. Masyarakat umumnya mengetahui penularan HIV melalui jarum suntik dan melakukan hubungan seksual, padahal faktor penyebabnya bisa beragamBerikut adalah berbagai penyebab penularan HIV yang bisa Anda alami:Penularan HIVAIDS dapat terjadi melalui transfusi atau donor darah dari penderita HIV. Namun, risiko penularan HIV melalui transfusi darah sangat kecil karena rumah sakit akan selalu memeriksa darah yang didonorkan terlebih dahulu.Wanita yang menderita HIV dapat menularkan virus HIV ke bayinya saat janin masih di kandungan maupun saat bayi dilahirkan. Penularan HIV ke bayi juga dapat ditularkan melalui ASI.Selain itu, seseorang juga dapat terinfeksi virus HIV saat berhubungan seksual dengan penderita HIV, terutama jika tidak menggunakan kondom. Bila air mani, cairan dari vagina, atau cairan dari anus penderitanya masuk ke dalam tubuh saat berhubungan seksual, hal tersebut berpotensi untuk menularkan HIV.Penularan HIV melalui jarum suntik biasanya terjadi di lingkungan pemakai narkotika. Alat-alat yang digunakan untuk menindik ataupun membuat tato yang tidak disterilkan juga dapat menjadi cara penularan HIV.Penularan HIV juga dapat terjadi jika seseorang saling berbagi alat-alat yang digunakan saat berhubungan seksual (sex toys). Saat melakukan seks oral, seseorang juga dapat terinfeksi HIV bila terdapat luka di mulutnya.Penularan HIV dapat terjadi melalui kontak luka terbuka dengan penderita HIV. Jika seseorang memiliki luka di kulitnya dan tersentuh dengan luka penderita HIV, maka orang tersebut dapat terinfeksi virus HIV.

Hal-hal yang tidak dapat menularkan HIV

Perlu diketahui bahwa HIV tidak menular melalui sentuhan fisik dengan penderita (seperti berjabat tangan, berpelukan, dan sebagainya), berbagi makanan dan minuman, kamar mandi, handuk, ataupun tempat tidur dengan penderita.Virus HIV tidak dapat menular melalui udara, air, ataupun gigitan serangga (seperti nyamuk, dan sebagainya).HIV tidak menular melalui saliva, keringat, maupun air mata penderita, kecuali jika saliva, keringat, dan air mata penderita bercampur dengan darah penderita.Penularan HIV dapat dicegah dengan mengetahui informasi yang benar mengenai virus HIV. Oleh karena itu, berikan edukasi pada orang-orang di sekitar Anda mengenai penularan HIV agar orang-orang yang Anda sayangi dapat terhindar dari infeksi HIV.

hivaidskekebalan tubuhimunitas turun

CDC. https://www.cdc.gov/hiv/risk/condoms.html
Diakses pada 05 April 2019

Healthline. https://www.healthline.com/health/hiv-aids#hiv-transmissionDiakses pada 05 April 2019Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiv-aids/symptoms-causes/syc-20373524

Diakses pada 05 April 2019

NHS. https://www.nhs.uk/conditions/hiv-and-aids/causes/
Diakses pada 05 April 2019

T-cell adalah bagian dari sistem kekebalan (imun) tubuh yang berfokus pada zat asing tertentu. Ada tiga jenis sel T di dalam tubuh kita, yaitu sel T sitotoksik, sel T pembantu, dan sel T regulator.

Kenali berbagai fakta penting tentang HIV agar Anda dapat lebih waspada mengenai penyakit mematikan ini dan terhindar dari penularan HIV.

02 Mei 2019|Nina Hertiwi Putri

Gejala infeksi saluran reproduksi perlu disadari sedini mungkin. Pada wanita, kondisi ini umumnya ditandai dengan, keputihan abnormal, gatal pada kelamin, nyeri perut bagian bawah, nyeri menstruasi, ruam di selangkangan.

06 Jun 2019|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Supiah Sandra Dewi Sangadji

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Mengapa virus HIV tidak menular melalui udara atau yang lain
Mengapa virus HIV tidak menular melalui udara atau yang lain

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. Infeksi virus ini ditularkan melalui paparan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi terhadap orang yang sehat. Tubuh Anda pun memiliki beragam jenis cairan tubuh, dan air liur adalah salah satunya. Lantas, bagaimana jika Anda berbagi makanan dengan orang yang terinfeksi HIV? Bisakah HIV menular lewat makanan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami terlebih dulu bagaimana penularan HIV dapat terjadi.

HIV memang banyak terdapat pada cairan tubuh, tetapi tidak semua jenis cairan tubuh dapat menjadi perantara penularan virus ini.

Penularan hanya dapat terjadi jika Anda terpapar darah, cairan semen, cairan vagina, atau cairan rektum penderita.

Mengutip laman CDC, penularan HIV paling sering terjadi melalui hubungan seksual tanpa menggunakan kondom.

Orang yang melakukan seks anal bahkan lebih berisiko tertular HIV karena membran mukosa pada anus rentan mengalami luka.

Melalui luka tersebut, virus dapat berpindah dari cairan organ intim dan memasuki tubuh orang yang sehat.

Selain melalui luka, HIV pun dapat menular melalui suntikan secara langsung ke dalam aliran darah atau dari jarum dan benda tajam yang terkontaminasi.

Ibu yang positif HIV juga dapat menularkan virus ini kepada anaknya saat hamil, persalinan, atau menyusui.

Namun, tidak semua bayi dari ibu yang positif HIV akan mengalami kondisi serupa. Risiko penularan dapat menurun bila ibu menjalani pengobatan HIV secara rutin.

Mengapa HIV tidak bisa menular lewat makanan?

HIV dapat menular dengan mudah melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik terkontaminasi yang memungkinkan virus berpindah dari cairan tubuh penderita menuju tubuh orang yang sehat.

Namun, virus ini tidak dapat menular lewat makanan karena beberapa alasan.

Kendati banyak terdapat dalam cairan tubuh, HIV tidak dapat hidup di dalam air liur, keringat, dan air mata.

Pasalnya, air liur mengandung sejumlah enzim dan protein yang berfungsi dalam proses pencernaan sekaligus mampu membunuh bakteri dan virus. Inilah sebabnya HIV juga tidak dapat menular melalui berciuman.

Salah satu enzim yang terdapat dalam air liur adalah secretory leukocyte protease inhibitor (SLPI). Enzim ini berguna untuk mencegah infeksi HIV terhadap sel T dan monosit.

Dibandingkan cairan tubuh lainnya, air liur mengandung lebih banyak SLPI sehingga HIV tidak dapat bertahan di dalamnya.

Selain itu, HIV juga tidak mampu bertahan lama di luar tubuh manusia ataupun memperbanyak diri tanpa adanya inang berupa sel darah putih.

Virus ini bahkan dapat mati dengan mudah bila terpapar udara, panas dari proses pemasakan, serta asam lambung.

CDC pernah melaporkan kasus penularan HIV dari makanan yang telah dikunyah penderita terhadap anak balita yang sehat.

Akan tetapi, kasus ini terjadi karena makanan telah bercampur dengan darah yang berasal dari mulut penderita. Risikonya pun begitu kecil sehingga tidak bisa dipertimbangkan sebagai cara penularan HIV.

HIV tidak menular lewat makanan, berciuman, berpelukan, atau bahkan penggunaan toilet bersama dengan penderita.

Untuk mencegah penularan virus ini, cara terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan menghindari perilaku berisiko seperti berganti pasangan dan menggunakan narkoba suntik.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.