Mengapa teknik lingkungan dipelajari di teknik elektro

> Teknik Kontrol

Teknik Kontrol mempelajari teori kontrol (control theory) serta pemodelan (modeling) berbagai sistem dinamis (dynamic systems) dan desain controllers yang berdampak pada sistem sehingga berperilaku seperti yang kita inginkan.

Untuk mengimplementasikan controllers seperti itu, biasanya digunakan berbagai rangkaian elektronik (electronic circuits), prosesor sinyal digital (digital signal processors), mikrokontroler dan programmable logic controller (PLC).

Aplikasi sub bidang Kontrol antara lain bisa dijumpai pada bidang penerbangan, yakni mulai dari sistem propulsi dari maskapai komersial (commercial airliners) hingga kontrol pengemudian (cruise control) di banyak penerapan mobil tanpa supir (automobiles). Juga berperan besar dalam otomasi industri (industrial automation).

Sub bidang ini juga terkait erat dan seringkali juga mempelajari instrumentasi (instrumentation), yakni desain perangkat untuk mengukur tekanan (pressure), aliran (flow), temperature, kelembaban dan besaran lainnya. Terlebih saat ini dengan berkembangnya sistem / aplikasi IoT (Internet of Thing) maka instrumentasi lebih berperan sebagai sensor-sensor bagi sistem tersebut.

> Teknik Elektronika

Sebelum Perang Dunia II, sub bidang ini disebut sebagai Teknik Radio. Aspek yang dipelajari saat itu adalah terbatas pada komunikasi radar, commercial radio dan televisi masa awal-awal.

Seiring dengan perkembangan perangkat konsumen, setelah PD II mulailah tumbuh studi di bidang televisi modern, komputer dan microprocessors. Lalu pada pertengahan tahun 50-an nama sub bidang ini mulai berubah menjadi Teknik Elektronika (Electronic Engineering).

Elektronika mempelajari desain dan pengetesan rangkaian elektronik yang menggunakan komponen-komponen seperti kapasitor, induktor, resistor, dioda dan transistor. Contoh dari rangkaian tersebut adalah tuned circuit atau pneumatic signal conditioner.

Setelah ditemukannya IC (integrated circuit) pada tahun 1959, maka kecepatan rangkaian meningkat drastis, daya yang dikonsumsi semakin mengecil dan ruang yang diapakai juga semakin kecil. Sehingga hal tersebut memungkinkan kemunculan komputer dan perangkat lainnya yang canggih saat ini.

Setelah kemunculan IC, maka berkembanglah sub bidang Microelectronics Engineering yang mempelajari desain dan fabrikasi mikro (micro fabrication) komponen-komponen rangkaian elektronik yang sangat kecil (level microscopic). Selanjutnya tumbuh sub bidang Nanoelectronics di mana komponen-komponen elektronik dibuat pada skala yang jauh lebih kecil lagi (level nanometer). Perangkat elektronik saat ini sudah banyak yang berada di level nano ini.

Mengapa teknik lingkungan dipelajari di teknik elektro

3. Profesi Bidang Teknik Elektro / Keinsinyuran

Di Indonesia, gelar Sarjana Teknik (ST) untuk Jurusan Teknik Elektro dapat diraih dalam waktu 8 semester atau bahkan kurang bila kamu memiliki nilai-nilai hasil kuliah yang bagus sekali. Jika setelah lulus kamu bekerja sesuai bidang, yakni di bidang keteknikan / keinsinyuran elektro maka setelah bekerja selama 2 tahun, kamu harus menempuh Pendidikan Profesi Insinyur untuk membentuk kompetensi keinsinyuranmu hingga mendapatkan gelar Insinyur.

Program Profesi Insinyur itu dapat ditempuh selama 2 semester. Pendidikan Profesi Insinyur diselenggarakan oleh sejumlah perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta yang ditunjuk oleh Kemendikbud. Kamu bebas memilih tempat pendidikanmu sesuai dengan, misalkan lokasi terdekat dengan rumah kamu atau tempat kerjamu atau pertimbangan-pertimbangan lainnya.

(Baca juga: 15 Tips Sukses dalam Karir Bagi Fresh Graduate)

Sebagai perbandingan saja mengenai praktek keinsinyuran di negara lain, setelah seseorang menyelesaikan level bachelor’s degree (setara level S1) selanjutnya ia bisa mengambil sertifikasi profesional (professional certification) yang diselenggarakan oleh sejumlah organisasi profesional (professional body).

Untuk mendapatkan sertifikasi itu, seseorang harus memenuhi sejumlah persyaratan (termasuk pengalaman kerja). Begitu sertifikasi berhasil diperoleh, maka ia berhak menyandang titel Professional Engineer (di AS, Kanada dan Afrika Selatan), Chartered Engineer atau Incorporated Engineer (di India, Pakistan, Inggris, Irlandia dan Zimbabwe), Chartered Professional Engineer (di Australia dan New Zealand) atau European Engineer (di negara-negara Uni Eropa).

Sejumlah organisasi profesional keteknikan internasional yang mengeluarkan sertifikasi itu antara lain: International Electrotechnical Commission (IEC), the Institute of Electrical and Electronics Engineer (IEEE) dan Institution of Engineering and Technology (IET, dahulu bernama IEE).

Demikianlah sedikit pengenalan mengenai Jurusan Teknik Elektro. Semoga bisa memberikan gambaran mengenai calon jurusan yang akan kamu pilih sebagai tujuan kuliah kamu.

Sebagai informasi saja, di Institut Teknologi Indonesia ini terdapat Jurusan Teknik Elektro yang memiliki 2 peminatan, yakni Teknik Tenaga Listrik (Energi) serta Teknik Elektronika Industri.

Referensi:
https://en.wikipedia.org/wiki/Electrical_engineering

Jurusan Teknik Lingkungan memang tak sepopuler Teknik Mesin atau Teknik Elektro. Namun saat ini, lulusan jurusan Teknik Lingkungan cukup banyak dibutuhkan di dunia kerja seiring dengan makin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan.

Jurusan Teknik Lingkungan sendiri mempelajari tentang usaha-usaha untuk menciptakan lingkungan yang sehat melalui berbagai teknik serta teknologi maju. Masalah yang banyak dibahas misalnya saja pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik atau sistem drainase di wilayah perkotaan. Mahasiswa di jurusan ini juga akan mempelajari berbagai bidang ilmu berbeda terkait teknik lingkungan, misalnya saja pariwisata.

Peminatan/Konsentrasi Jurusan Teknik Lingkungan

Ada beberapa peminatan jurusan Teknik Lingkungan yang bisa dipilih, antara lain:

Rekayasa Air Bersih dan Air Minum

Seperti namanya, peminatan ini berfokus pada proses penyediaan air bersih dan air minum melalui instalasi pengolahan air minum atau sering disebut dengan IPAM. Tujuan akhir dari peminatan ini adalah untuk memastikan tersedianya air bersih di seluruh wilayah tanah air dengan merata.

Mahasiswa juga akan mempelajari cara mengatur dan mendistribusikan air sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga sumber daya alam ini tidak mubazir. Salah satu mata kuliah yang sangat penting dalam peminatan ini adalah Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum.

Sanitasi Masyarakat

Bidang keilmuan ini juga sangat penting dipelajari dalam jurusan Teknik Lingkungan. Dalam peminatan ini, mahasiswa akan belajar untuk menciptakan infrastruktur sanitasi sesuai dengan kondisi masing-masing daerah dan masyarakatnya. Diharapkan, bidang keilmuan ini mampu menciptakan lingkungan yang  bersih dan nyaman ditinggali.

Biasanya, Sanitasi Masyarakat erat kaitannya dengan ilmu Air Buangan Domestik atau limbah skala kecil alias rumah tangga. Mahasiswa dituntut bisa menciptakan penyaluran limbah rumah tangga yang aman bagi lingkungan sehingga tercipta sanitasi masyarakat.

Pengelolaan Lingkungan

Dalam peminatan ini, mahasiswa akan mempelajari berbagai kasus pencemaran lingkungan seperti pembuangan limbah beracun sampai dengan pencemaran udara. Selanjutnya, mahasiswa akan diajarkan untuk peka dalam mencari solusi dan menemukan teknik yang tepat dalam mengatasi masalah lingkungan tersebut.

Mahasiswa juga dituntut mampu untuk melakukan analisa dampak lingkungan serta menerapkan berbagai sistem manajemen lingkungan baik dalam skala luas, maupun skala sempit seperti di dalam sebuah perusahaan.

Mata Kuliah dan Gelar Sarjana Jurusan Teknik Lingkungan

Tergantung pada kampus dan juga peminatannya, mata kuliah jurusan Teknik Lingkungan akan berbeda-beda. Namun secara umum, berikut ini mata kuliah yang akan dipelajari:

Mengapa teknik lingkungan dipelajari di teknik elektro

  • Mekanika Fluida
  • Statistika Lingkungan
  • Matematika Rekayasa
  • Pengantar Teknik Lingkungan
  • Kesehatan Lingkungan
  • Pengantar Sistem Informasi Geografis
  • Kimia Lingkungan
  • Mikrobiologi Lingkungan
  • Hidrologi dan Hidrogeologi
  • Epidemiologi Lingkungan
  • Pengelolaan Kualitas Air
  • Pengolahan Fisik dan Kimia
  • Rekayasa dan Proses Biologi
  • Laboratorium Lingkungan
  • Manajemen Teknik Lingkungan
  • Desain Teknik Lingkungan
  • Kesehatan Lingkungan Kerja
  • Analisa Dampak Lingkungan
  • Perencanaan dan Pengelolaan Proyek
  • Rekayasa Lingkungan
  • Kapita Selekta Teknik Lingkungan
  • Plambing dan Pompa
  • Aspek Teknis Daur Ulang Limbah
  • Pemantauan Pencemaran Udara
  • Infrastruktur dan Sanitasi
  • Analisis Sistem Pengelolaan Lingkungan
  • Teknologi Konservasi Lingkungan
  • Pengendalian Pencemaran Udara
  • Pengelolaan Limbah Industri
  • Bangunan Air
  • Pengolahan Lumpur
  • Fisika Lingkungan
  • Ekoteknologi Lingkungan
  • Teknologi BERSIH
  • Transformasi Kebijakan dan Numerik
  • Teknik Remediasi
  • Mekanika Tanah Dasar
  • Mekanika Benda Padat
  • Termodinamika
  • Laboratorium Lingkungan
  • Tata Kota dan Sanitasi

Lulusan S1 Teknik Lingkungan akan mendapatkan gelar S.T (Sarjana Teknik).

Prospek Kerja Jurusan Teknik Lingkungan

Berikut ini adalah prospek kerja lulusan jurusan Teknik Lingkungan:

Staf Bidang Konservasi Lingkungan

Sesuai dengan kompetensinya di bidang pengelolaan lingkungan, mahasiswa lulusan jurusan Teknik Lingkungan sangat cocok bekerja sebagai staf di bidang konservasi lingkungan. Tugas utamanya adalah untuk mengelola dan melindungi lingkungan dari berbagai bahaya yang ditimbulkan alam ataupun manusia. Profesi ini mengharuskan seseorang banyak bekerja di luar ruangan.

Pengolah Limbah

Kebutuhan akan tenaga pengolah limbah sangatlah tinggi terutama di kawasan industri. Dikarenakan banyak mempelajari tentang teknik pengolahan limbah, maka lulusan jurusan Teknik Lingkungan sangat cocok dengan profesi ini. Tidak hanya mengolah limbah industri, namun mengolah limbah rumah tangga seperti bekas makanan dan pasta gigi juga menjadi tugas seorang pengolah limbah.

Energy Manager

Tugas utama dari seorang Energy Manager adalah untuk mengawasi dan mengatur penggunaan energi di sebuah perusahaan atau industri. Tujuannya agar terwujud efisiensi energi sehingga meningkatkan profit perusahaan. Namun untuk bisa menduduki jabatan ini, lulusan jurusan Teknik Lingkungan diharuskan mengambil sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Ahli Ekologi

Lulusan jurusan Teknik Lingkungan juga bisa menjadi seorang ahli ekologi yang tugas utamanya adalah untuk melakukan berbagai penelitian terkait kondisi lingkungan. Hasil penelitian akan digunakan untuk menciptakan program tertentu yang bisa membantu memperbaiki kerusakan lingkungan. Seorang ahli ekologi biasanya bekerja di bawah perusahaan swasta maupun lembaga milik negara.

Keketatan Jurusan Teknik Lingkungan di UTBK/SBMPTN

Universitas Peminat 2021 Daya Tampung 2022
Universitas Indonesia 346 21
Universitas Brawijaya 819 63
Universitas Airlangga 384 30
Institut Teknologi Sepuluh Nopember 477 48
Universitas Lampung 0 45
Universitas Andalas 699 48
Universitas Hasanuddin 378 36
Universitas Diponegoro 724 54
Universitas Sumatera Utara 700 36
Universitas Sam Ratulangi 33 28