Tata letak pabrik merupakan suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan efektivitas kegiatan produksi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan hidup atau keberhasila suatu perusahaan. Peralatan produksi yang canggih dan mahal harganya akan tidak berarti apa-apa akibat perencanaan tata letak yang sembarangan saja. Karena aktivitas produksi suatu industri secara normal harus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dengan tata letak yang tidak berubah-rubah, maka kekeliruan yang dibuat dalam perencanaan tata letak ini akan menyebabkan kerugian yang tidak kecil. Pengertian Tata Letak (Layout) Fasilitas/Pabrik Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan efesien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya. Peranan Perancangan Tata Letak Fasilitas Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas Menurut Sritomo (1992, p53), secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat digunakan untuk menaikkan moral kerja dan performansi kerja dari operator. Lebih spesifik lagi suatu tata letak yang baik akan memberikan beberapa keuntungan-keuntungan dalam sistem produksi, yaitu antara lain sebagai berikut: 1. 1. Menaikkan Output Produksi.
Biasanya tata letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hour yang lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin. 2. 2. Mengurangi Waktu Tunggu (Delay). Mengatur keseimbangan antara waktu untuk operasi produksi dan beban dari masing-masing departemen atau mesin sehingga akan mengurangi delay yang berlebihan. 3. 3. Mengurangi Proses Pemindahan Bahan (Material Handling). Tata letak yang baik akan lebih menekankan untuk meminimalkan aktivitas-aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung. Hal ini akan mendapatkan penghematan akan biaya perpindahan bahan, pendayagunaan yang lebih baik akan pemakaian mesin, tenaga kerja atau fasilitas produksi, mengurangi work in process, menyingkatkan proses manufaktur, mengurangi kemacetan dan lainnya. Prinsip-Prinsip Dasar dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik Dalam perencanaan tata letak pabrik ada enam prinsip dasar yang bisa dipakai, yaitu : 1. 1. Integrasi secara menyeluruh semua faktor yang mempebgaruhi factor produksi. 2. 2. Jarak perpindahan bahan diusahakan seminimal mungkin. 3. 3. Aliran kerja berlangsung secara normal. 4. 4. Semua area yang ada dimanfaatkan secara efektif dan efisien. 5. 5. Kepuasan kerja dan rasa aman bagi pekerja dijaga sebaik-baiknya. 6. 6. Pengaturan tata letak harus fleksibel. Secara singkat langkah-langkah untuk merencanakan tata letak pabrik adalah sebagai berikut : 1. 1. Analisa produk, yaitu aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat. 2. 2.Analisa proses, adalah langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produk.komponen. 3. 3. Analisa macam dan jumlah mesin / peralatan serta luas area yang dibutuhkan. 4. 4. Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik. Langkah berikutnya adalah menetapkan prosedur atau metode pengaturan tata letak /peralatan. Disini ada 4 macam tata letak, yaitu : Dengan layout dengan tipe ini, suatu produk akan dikerjakan sampai selesai didalam departement tanpa perlu dipindah-pindah ke departement lain. Disini bahan baku akan dipindahkan dari satu operasi ke operasi berikutnya secara langsung sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan utama dari layout ini adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan dalam aktifitas produksi. Merupakan metode pengaturan suatu fasilitas produksi seperti mesin, manusia, dan komponen lainnya yang bergerak menuju komponen produk utama yang berada pada posisi tetap. Biasanya tata letak ini digunakan untuk kegiatan produksi yang menghasilkan produk - produk dengan skala ukuran yang besar seperti pesawat terbang, kapal laut, dan lainnya. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut
Gambar 2 Tata Letak Fix Position Layout 3. Tata letak fasilitas berdasarkan kelompok produk. Merupakan tata letak yang didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat. Dalam hal ini pengelompokan tidak didasarkan pada kesamaan jenis produk akhir, tetapi dikelompokkan berdasarkan langkah pemprosesan, bentuk, mesin, atau peralatan yang dipakai. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut:
Gambar 3 Tata Letak Group Technology Layout 4. Tata letak fasilitas berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout). Merupakan metode pengaturan dan penempatan segala mesin dan peralatan produksi yang memiliki tipe / jenis sama kedalam satu departemen. Jadi mesin dikelompokkan sesuai dengan kesamaan proses atau fungsi kerjanya. Tata letak ini cocok untuk produksi produk dengan variasi produknya tinggi dan volume produksinya rendah. Tata letak tipe ini dapat ditunjukkan dalam contoh berikut :
Gambar 4 Tata Letak Process Layout Sumber: 1. http://blogriyani.blogspot.com/2010/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html 2. Rangkuman Kuliah Umum. Implementasi Teknik Industri Dengan Perencanaan Tata Letak Fasilitas Untuk Mengefisiensikan Konsumsi Energi. Page 2 |