Bagaimana bukti pengamalan bahwa kita beriman kepada Rasul Rasul Allah?

Bagaimana bukti pengamalan bahwa kita beriman kepada Rasul Rasul Allah?

Setelah mempelajari tanda-tanda beriman kepada malaikat, selanjutnya kita akan mempelajari tanda-tanda beriman kepada Rasul. Iman kepada Rasul adalah salah satu bagian penting dalam keimanan seorang Muslim.

Maka dari itu, kita harus benar-benar mengimani setiap Rasul yang dikirimkan Allah sebagai penyampai agamaNya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda beriman kepada Rasul yang perlu diketahui:

1. Mempercayai keberadaan Rasul

Allah berfirman:

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah:285]

Sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran, maka sebagai seorang muslim yang baik kita harus percaya bahwa Allah mengirimkan Rasul untuk membawa ajaran agamanya. Allah berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًا

Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa’:136].

2. Mempercayai Rasul adalah manusia pilihan

Rasul adalah duta yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Rasul dipilih bukan karena ilmu atau usahanya seperti bertapa, melainkan karena dipilih langsung oleh Allah SWT. Allah berfirman,

وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Dan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya (untuk diberi) rahmatNya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Baqarah:105].

قَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَ

Allah berfirman: “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf:144].

3. Percaya mukjizat Rasul

Rasul tak hanya diberikan wahyu untuk disampaikan kepada manusia saja, tapi juga mukjizat sehingga para pengikutnya akan percaya kebesaran Allah SWT. Allah berfirman,

تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ

Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada ‘Isa putera Maryam beberapa mu’jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. [Al Baqarah:253].

Rasul bersabda,

مَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ

“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi bukti-bukti (mukjizat) yang dengan semisal itu manusia beriman.” ( HR. Muslim)

4. Mengikuti ajaran Rasul

Tindakan nyata sebagai bukti beriman kepada Rasul adalah dengan mengikuti ajaran Rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman jika ia justru bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulnya. Allah berfirman,

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali Imran:31, 32]

Mengikuti ajaran Rasul juga tidak bisa sembarangan hanya mengambil yang disukai lalu membuang yang tidak disukai. Seluruh ajaran yang dibawa para Rasul hendaknya diterima dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Misalnya seperti dalam penghakiman suatu masalah yang diberitahukan oleh Allah lewat Al Quran,

فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisaa:65].

5. Meneladani sifat dan sunnah Rasul

Rasul bersabda,

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي – أي من يطول به العمر- فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Sesungguhnya, barangsiapa yang hidup di antara kalian (panjang umurnya), maka dia akan mendapatkan perbedaan yang sangat banyak.

فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah (peganglah) sunnah tersebut dengan gerahammu. [HR Abu Daud]

6. Teguh memegang agama

Seorang yang beriman pada Rasul adalah orang yang selalu teguh dalam memegang agama. Ia akan selalu melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diajarkan oleh para Rasul. Allah berfirman,

أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ

Tegakkanlah agama dan jangan kalian berpecah belah tentangnya. [Asy Syura : 13].

7. Selalu bershalawat untuk Rasul

Seseorang yang mencintai dan mengimani Rasul tentu akan rajin bershalawat untuk Rasul. Sebagaimana perintah Allah SWT,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab: 56]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”

Itulah tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang perlu diketahui. Sungguh mengimani Rasul menjadi bagian penting dari keimanan kita semua. Semoga artikel ini semakin menambah keimanan kita pada Allah dan rasul-rasulNya. Aamiin.

Pendidikan Agama Islam Kelas XI 47

2. Rajin Beribadah

Jika seseorang merasa telah beriman kepada rasul, ia akan gemar menjalankan ibadah. Ibadah pada dasarnya dibagi mejadi dua, yaitu ibadah mah.d.ah dan ibadah gairu mah.d.ah. Ibadah mahdah merupakan bentuk ibadah yang ketentuannya telah diatur secara lengkap dalam syariat. Dalam menjalankan ibadah jenis ini, kita harus berpedoman kepada syariat yang dibawa oleh Rasulullah. Di antara contoh ibadah mahdah adalah menjalankan rukun Islam yang lima, yaitu mengucapkan syahadat, mengerjakan salat, mengeluarkan zakat, berpuasa, dan menjalankan haji. Untuk ibadah gairu mah.d.ah dapat ditunjukkan dengan menjalankan setiap amalan kebajikan yang tidak melanggar syariat untuk mendapatkan rida dari Allah. Orang yang beriman kepada rasul selalu menyikapi hidup sebagai sarana beribadah kepada Allah.

3. Bermuamalah Secara tepat

Dalam menjalani hubungan dengan sesama ada tata cara tertentu yang harus kita perhatikan. Rasulullah memberi arahan kepada kita cara bermuamalah yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain. Misalnya dengan selalu menempati janji, gemar bersedekah, melestarikan alam, tidak mencari kesalahan orang lain, tidak berbuat merusak, menghormati orang tua, memudahkan urusan orang lain, tidak merugikan hak orang lain, dan tidak suka berselisih. Dengan bermuamalah yang baik kepada sesama manusia, akan tercipta kehidupan yang bahagia. Hal ini dapat kita terapkan dalam berbagai lingkungan, mulai dari keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga bangsa dan negara.

4. Berakhak Mulia

Rasulullah telah membimbing kita cara beraklak yang baik. Dalam Al-Qur’an kita dapat menemukan berbagai ayat yang berisi perintah agar selalu menampilkan akhlak yang baik dalam menjalani hidup. Akhlak-akhlak tersebut misalnya menghargai waktu, menjaga per- satuan, bersabar, tidak marah, tidak menfitnah, menjadi saksi yang baik, memelihara amanat, dan gemar bersyukur. Tidak hanya itu, kita juga diajarkan untuk tidak berlebih- lebihan, tidak pengecut, tidak berbuat riya, bersikap sederhana, tidak mudah putus asa, suka mawas diri, dan akhlak-akhlak terpuji lainnya. Sumber: http:fpks.dpr.or.id ▼ Gambar 3.6 Meneladani kehidupan Rasulullah dapat ditunjukkan dengan selalu berbuat baik di sepanjang waktu. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 48

5. Berani Menjadi Pemimpin dalam Membela Kebenaran

Para rasul merupakan contoh terbaik dalam kepemimpinan leadership. Mereka menjalankan amanah kepemimpinan tersebut dengan baik, misalnya dengan membimbing umatnya agar selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sebagai umat yang baik, kita juga harus meneladani para rasul. Misalnya dengan memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat ditunjukkan dengan bersikap tanggung jawab, rendah hati, disiplin, dan peduli kepada sesama. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memiliki sifat-sifat terpuji seperti siddiq, amanah, tablig, dan fatanah. Dalam Al-Qur’an dan hadis banyak disebutkan tentang akhlak yang baik. Sebagai seorang muslim yang mengimani rasul, kita harus menerapkan akhlak-akhlak tersebut. Coba Anda temukan ayat-ayat yang menjelaskan tentang akhlak dengan cara menulis ayatnya, artinya, dan kandungannya. Setiap siswa sebaiknya menuliskan ayat-ayat yang berbeda sehingga lebih beragam. Untuk memudahkan, Anda dapat merujuk pada kitab buku yang memuat tentang klasifikasi isi Al-Qur’an dalam sub akhlak. Agar Anda memiliki keimanan kepada para rasul dengan benar, perhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Memahami penjelasan tentang para rasul berdasarkan Al-Qur’an dan hadis. 2. Mengetahui kisah hidup para rasul. 3. Meneladani kehidupan para rasul dalam sehari-hari. 4. Rajin menjalankan ibadah, baik ibadah wajib maupun sunah. 5. Berakhlak mulia dalam hidup sehari-hari. 6. Bersikap peduli kepada orang lain. 1. Rasul berasal dari kata arsala yang berarti mengutus. Rasul Allah Swt. berarti seorang laki-laki yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah syariat kepada umatnya. 2. Kata nabi berasal dari kata naba yang artinya ditinggikan atau kata nabaa yang berarti berita. Nabi berarti orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt. Pengertian nabi menurut istilah adalah seorang manusia biasa dan berjenis kelamin laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menerima wahyu. 3. Di antara 25 nabi dan rasul Allah tersebut ada lima rasul yang memiliki gelar ulul azmi. Kelima rasul yang dimaksud adalah Nabi Nuh a.s., Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw. Pendidikan Agama Islam Kelas XI 49 4. Iman kepada rasul Allah harus diwujudkan dalam perbuatan. Tanda beriman kepada rasul Allah Swt. sebagai berikut. a. Mengukuhkan keimanan kepada Allah Swt. b. Meyakini bahwa rasul adalah utusan Allah. c. Bersikap takwa. d. Meneladani kehidupan para rasul. 5. Perilaku beriman kepada para rasul dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap sebagai berikut. a. Meyakini para rasul sebagai utusan Allah. b. Menjaga ketakwaan kepada Allah. c. Menganggap rasul sebagai manusia biasa. d. Tidak membedakan para rasul Allah. e. Tidak menganggapnya sebagai Tuhan. Para rasul adalah manusia teladan karena telah dipilih oleh Allah untuk mengarahkan hidup umat manusia ke jalan yang benar. Jika kita ingin selamat dalam menjalani hidup, syaratnya harus mengikuti para rasul. Dengan demikian, apa pun yang menjadi perintahnya harus kita turuti. Demikian halnya yang menjadi larangannya, harus kita jauhi. Iman kepada para rasul juga menunjukkan iman kepada Allah Swt.

A. Pilihlah jawaban yang benar

1 . Allah Swt. telah mengutus para rasul kepada manusia. Jumlah rasul utusan Allah Swt. yang wajib diketahui ada . . . a. 15 d. 30 b. 20 e. 35 c. 25 2 . Kata rasul berasal dari bahasa Arab yaitu . . . . a. arsala d. naba‘a b. karama e. naba c. karaha 3 . Para rasul diutus oleh Allah Swt. dengan tugas-tugas tertentu. Tugas rasul berdasarkan Surah al-Anbiya-’ [21] ayat 107 adalah . . . . a. menegakkan kalimat tauhid b. menyampaikan kabar gembira c. menyampaikan kabar sedih d. memberi peringatan e. rahmat bagi seluruh alam Pendidikan Agama Islam Kelas XI 50 4 . Di antara para rasul Allah ada lima rasul yang memiliki gelar tertentu. Gelar bagi rasul tersebut adalah . . . . a. as-Sabiqunal Awwalun b. Ruhul Qudus c. Ulil Albab d. Ulul Azmi e. Khalifah fil Ard 5 . Kita sering mendengar bahwa rasul Allah Swt. adalah uswatun hasanah. Yang dimaksud uswatun hasanah adalah . . . . a. pribadi yang menyenangkan b. teladan yang baik c. orang yang cerdas d. dapat dipercaya e. orang yang jujur 6 . Manusia harus mengimani para rasul utusan Allah Swt. Dalam mengimani rasul Allah Swt. manusia berpedoman pada . . . . a. bukti nyata yang dapat disaksikan b. kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur’an c. keyakinan yang diajarkan Allah Swt. dalam Al-Qur’an d. penjelasan-penjelasan yang ada dalam suhuf e. bukti nyata yang ada di alam semesta 7 . Ajaran yang disampaikan oleh para rasul berasal dari . . . . a. Allah Swt. b. para rasul sendiri c. bukti di alam semesta d. pemikiran bertahun-tahun e. pemikiran nenek moyang 8 . Imam selalu menjalankan perintah rasul dan menjauhi segala larangannya. Imam yakin bahwa perintah rasul adalah perintah Allah dan larangan rasul adalah larangan-Nya. Sikap yang ditunjukkan oleh Imam merupakan salah satu contoh perilaku . . . . a. beriman kepada Allah Swt. b. beriman pada hal-hal yang gaib c. tercela yang dibenci oleh rasul-Nya d. beriman kepada rasul Allah Swt. e. yang dibenci Allah dan rasul-Nya 9. Berikut ini yang merupakan mukjizat yang dikaruniakan Allah Swt. kepada Nabi Isa adalah . . . . a. menyembuhkan orang yang lumpuh b. tongkat yang berubah menjadi ular c. membuat kapal yang sangat besar d. mengeluarkan bau harum dari tubuhnya e. tidak terbakar oleh kobaran api