Mengapa setiap daerah di indonesia memiliki hasil kerajinan serat alam yang berbeda

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber alam yang melimpah.

Kekayaan alam tersebut menghasilkan banyak bahan alam yang bisa dimanfaatkann berbagai macam produk kerajinan.

Kerajinan Indonesia sudah dikenal luas di mancanegara dengan bentuk yang beragam, kreatif, dan inovatif yang mengikuti kebutuhan serta perkembangan teknologi.

Salah satu kerajinan yang ada di Indonesia adalah kerajinan serat alam yang bahanya diperoleh baik dari tumbuhan ataupun hewan.

Di mana serat alam tersebut kemudian diolah menjadi produk-produk yang menarik dan berguna bagi masyarakat.

Baca juga: Fungsi dan Bentuk Seni Rupa

Tahukah kamu apa itu kerajinan serat alam?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), serat adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang, berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya) digunakan untuk membuat kertas, tekstil dan sikat.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil.

Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil (pembuat pakaian).

Serat dalam kajian seni berbeda dengan istilah serat dalam kajian biologi. Meski sama-sama berasal dari alam, namun serat alam dalam kajian seni lebih menekankan pada bahan baku.

Melansir jurnal FEMA berjudul Studi Sifat Mekanik Komposit Serat Sansevieria Cylindrica Dengan Variasi Fraksi Volume Bermatrik Polyester(2013) karya Rahmat Iskandar Fajri bahwa serat alam adalah serat yang berasal dari tumbuhan dan hewan berbentuk seperti benang.

Untuk mendapatkan bentuk serat, diperlukan beberapa tahap pemprosesan bergantung dengan karakter bahan dasarnya.

Baca juga: Tari Nusantara: Pengertian dan Sejarahnya

Sejarah serat

Keberadaan material serat alam sudah lebih dahulu dikenal oleh masyarakat China sejak sebelum Masehi. Mereka memproduksi serat sutera yang diambil dari ulat sutera.

Serat sutera ini menjadi komoditas niaga masyarakat Tiongkok hingga dunia. China sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera.

Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil.

Dalam perkembangannya serat alam mulai beragam dengan munculnya serat kapas di India, serat flax di Swiss dan serat wol.

Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan seratbuatan. Hingga saat ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi.

Keuntungan penggunaan serat alam

Sebagai bahan baku, serat alam nyatanya memiliki keuntungan yang cukup banyak.

Baca juga: Cara Membedakan Karya Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan

Dalam jurnal Pertumbuhan dan Kualitas Kayu (2007) karya Prayitno mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan serat alam, antara lain:

  • Dapat diperbaharui (renewable)
  • Berlimpah
  • Murah
  • Dapat terbiodegradasi (biodegradable) atau terurai
  • Tidak mencemari lingkungan dan
  • Tidak beracun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.