Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah

Ilustrasi provinsi Aceh. Sumbe: Times Indonesia

Seuramoe Mekkah atau Serambi Mekkah merupakan julukan yang disematkan pada kota Aceh yang kita kenal selama ini. Namun sebenarnya apa yang membuat Aceh mendapatkan julukan tersebut?

Berdasarkan beberapa kutipan informasi, Aceh disebut sebagai pusat berkembangnya kebudayaan Islam pada masa Kerajaan Islam Samudera Pasai. Hal inilah yang membuat salah satu provinsi di nusantara tersebut dianggap sebagai kiblat ilmu pengetahuan oleh para ulama.

Adapula sumber lainnya yakni menurut Mawardi Umar selaku Direktur Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, julukan Seuramoe Mekkah ini merupakan bentuk apresisasi atau penghargaan dari pemeluk agama Islam yang ada di Asia Tenggara terhadap Aceh. Pasalnya Aceh diketahui sebagai tempat pertama kali munculnya kerajaan Islam di Asia Tenggara yakni Samudera Pasai.

Asal-Usul Pemberian Julukan Seuramoe Mekkah pada Aceh

Dalam aspek historisnya sendiri, Aceh diketahui pernah menjadi tempat persinggahan sementara para jemaah haji di Indonesia. Saat masa pemerintahan Kerajaan Aceh Darussalam, wilayah ini dijadikan tempat karantina untuk memberi penataran atau pembekalan pada calon jamaah haji sebelum diberangkatkan ke Mekkah lewat jalur laut. Tepatnya ialah di pulau Rubiah, Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Beberapa hal tersebutlah yang konon merupakan alasan mengapa Aceh diberi sebutan sebagai Seuramoe Mekkah atau serambi Mekkah. Bahkan hingga saat ini sendiri, Aceh tidak pernah melepaskan identitasnya sebagai wilayah yang menganut nilai-nilai keislaman.

Misalnya saja dari segi otonomi daerah, Aceh dikenal sebagai wilayah nusantara yang paling kental mengadopsi sistem pemerintahan islam. Mulai dari mengurus tatanan politik, ekonomi bahkan kebudayaan. Ditambah lagi, Aceh juga kerap dikenal sebagai daerah nusantara yang melahirkan ulama-ulama intelektual islam yang memiliki pengaruh besar dalam menyebarkan ajaran agama Islam ke penjuru nusantara. Kemudian hal ini menjadikan Aceh sebagai salah satu kiblat para pelajar untuk mendalami agama Islam di nusantara.

Berdasakan ulasan tadi, semoga kamu bisa semakin tahu alasan dibalik pemberian julukan Seuramoe Mekkah untuk provinsi Acehya! Semoga informasi ini bermanfaat! (HAI)

Negeri Aceh pada abad ke 15 M pernah mendapat gelar yang sangat terhormat dari umat Islam nusantara. Negeri ini dijuluki “Serambi Makkah” sebuah gelar yang penuh bernuansa keagamaan, keimanan, dan ketaqwaan. Menurut analisis pakar sejarawan, ada 5 sebab mengapa Aceh menyandang gelar mulia itu.

Pertama, Aceh merupakan daerah perdana masuk Islam di Nusantara, tepatnya di kawasan pantai Timur, Peureulak, dan Pasai. Dari Aceh Islam berkembang sangat cepat ke seluruh nusantara sampai ke Philipina. Mubaligh-mubaligh Aceh meninggalkan kampung halaman untuk menyebarkan agama Allah kepada manusia. Empat orang diantara Wali Songo yang membawa Islam ke Jawa berasal dari Aceh, yakni Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ngampel, Syarif Hidayatullah, dan Syeikh Siti Jenar.

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah

Peta Kuno Samudra

Kedua, daerah Aceh pernah menjadi kiblat ilmu pengetahuan di Nusantara dengan hadirnya Jami’ah Baiturrahman (Universitas Baiturrahman) lengkap dengan berbagai fakultas. Para mahasiswa yang menuntut ilmu di Aceh datang dari berbagai penjuru dunia, dari Turki, Palestina, India, Bangladesh, Pattani, Mindanau, Malaya, Brunei Darussalam, dan Makassar.

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah

Jami’ah Baiturrahman (Universitas Baiturrahman)

Ketiga, Kerajaan Aceh Darussalam pernah mendapat pengakuan dari Syarif Makkah atas nama Khalifah Islam di Turki bahwa Kerajaan Aceh adalah “pelindung” kerajaan-kerajaan Islam lainnya di Nusantara. Karena itu seluruh sultan-sultan nusantara mengakui Sulatan Aceh sebagai “payung” mereka dalam menjalankan tugas kerajaan.

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah
Kerajaan Aceh Darussalam

Keempat, daerah Aceh pernah menjadi pangkalan/pelabuhan Haji untuk seluruh nusantara. Orang-orang muslim nusantara yang naik haji ke Makkah dengan kapal laut, sebelum mengarungi Samudra Hindia menghabiskan waktu sampai enam bulan di Bandar Aceh Darussalam. Kampung-kampung sekitar Pelanggahan sekarang menjadi tempat persinggahan jamaah haji dulunya.

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah
Pelabuhan Haji

Kelima, banyak persamaan antara Aceh (saat itu) dengan Makkah, sama-sama Islam, bermazhab Syafi’i, berbudaya Islam, berpakaian Islam, berhiburan Islam, dan berhukum dengan hukum Islam. Seluruh penduduk Makkah beragama Islam dan seluruh penduduk Aceh juga Islam. Orang Aceh masuk dalam agama Islam secara kaffah (totalitas), tidak ada campur aduk antara adat kebiasaan dengan ajaran Islam, tetapi kalau sekarang sudah mulai memudar.

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah

Ka’bah

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah

Mengapa samudera pasai disebut serambi mekah
Lihat Foto

KOMPAS.com/MASRIADI

Suasana Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, di Jalan Imam Bonjol No.100, Drien Rampak, Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Senin (18/11/2019)

KOMPAS.com - Provinsi Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara Pulau Sumatera.

Aceh mendapat julukan sebagai kota Serambi Makkah (Sueramo Mekkah). Tahu kan kamu mengapa Aceh memiliki julukan Serambi Mekkah?

Sejarah

Aceh merupakan daerah pertama masuknya agama Islam di wilayah Indonesia. Selain itu juga tempat berdirinya Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai.

Baca juga: Aturan Jam Kerja Wanita di Aceh Maksimal Pukul 21.00 WIB Berlaku Pekan Depan, Pelanggar Akan Dirazia

Lokasi Aceh sangat strategis di Selat Malaka, sehingga memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam. Baik di wilayah Aceh maupun di Asia Tenggara.

Dilansir situs resmi Provinsi Aceh, pada abad ke-7 para pedagang India memperkenalkan agama Hindu dan Budha. Namun, peran Aceh menonjol sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di Aceh.

Itu yang diperkenalkan oleh pedagang Gujarat dari jajaran Arab pada abad ke-9. Kerajaan Islam pertama di Aceh dibangun oleh Sultan Ali Mughayatsyah dengan ibu kota di Bandar Aceh Darussalam.

Lambat laut luas kerajaan bertambah luas yang meliputi sebagian besar pantai barat dan timur Sumatera hingga Semenanjung Malaka.

Kehadiran daerah itu semakin kokoh dengan dibentuknya Kesultanan Aceh. Di mana mempersatukan seluruh kota kecil yang berada di daerah tersebut.

Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh mengalami puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda. Pada masa itu pengaruh agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga: Sempat Mendarat Darurat di Aceh Utara, Pesawat Hercules TNI Dinyatakan Laik Terbang

Sehingga pada masa itu Aceh mendapat julukan "Seuramo Mekkah" (Serambi Mekkah).