Tumbuhan paku sejati juga disebut dengan tumbuhan paku benar atau Pterophyta adalah diviso dari anggota Pteridophyta (tumbuhan paku).Tumbuhan paku ini disebut juga Filiciinae, filiciinae berasal dari kata filix yang berarti tumbuhan paku sejati. Tumbuhan paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita jumpai karena sering dijadikan tanaman hias yang sangat menarik.[1] Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar duduk, bentuk daunnya menyirip. Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan ada yang hidup di darat. Tumbuhan paku yang hidup di darat sporangiumnya terbentuk dalam sorus, sedangkan yang hidup di air sporangiumnya terbentuk dalam sporokarpium.[2][1] Dalam bahasa sehari-hari,
paku sejati dikenal sebagai tumbuhan paku/pakis yang sebenarnya atau paku sejati, mempunyai daun-daun besar (makrofil), bertangkai, mempunyai banyak tulang, pada waktu masih muda daun itu tergulung pada ujungnya, dan pada sisi bawah mempunyai
banyak sporangium. Paku ini banyak tumbuh di tempat-tempat yang teduh/lembap, sehingga di
tempat yang terbuka dapat mengalami kerusakan akibat penyinaran matahari.[3]
Tanaman di bumi kita sangat beragam. Tanaman paku salah satu spesies yang cukup banyak. Di Indonesia, tanaman pakis haji atau suplir sangat populer. Tanaman tersebut merupakan jenis paku-pakuan. Tanaman jenis paku ini bukan hanya sekadar untuk meramaikan ekosistem, juga memiliki manfaat tersendiri. Ada banyak hal yang penting untuk diketahui tentang jenis tanaman ini. Tumbuhan paku yang nama latinnya Pteridophyta merupakan anggota dari kingdom Plantae. Tanaman ini memiliki struktur sama dengan tumbuhan lain seperti akar, batang, daun, hingga pembuluh untuk mengangkut nutrisi demi keperluan metabolisme. Pembuluh ini juga yang membuatnya disebut sebgaia tumbuhan berpembuluh. Struktur Tumbuhan PakuTumbuhan ini memiliki struktur tersendiri yang unik dan menjadi ciri dari tanaman ini. Melansir dari edubio.info, struktur paku pada fase saprofit dan fase gametofit memiliki perbedaan. Struktur tubuh tersebut antara lain; 1. AkarIni salah satu bagian penting bagi kehidupan tumbuhan ini. Paku memiliki dua jenis akar sesuai dengan fasenya. Pada fase sporofit akar paku berbentuk serabut yang ujungnya terlindungi oleh kaliptra. Sedangkan pada masa gametofitnya paku memiliki akar semu yang dikenal dengan nama rhizoid. Akar ini juga ditemui pada lumut. Rhizoid berfungsi untuk menyerap air dan mineral. Baca JugaBatang tumbuhan paku saat masih gametofit dikenal dengan nama protalium. Bentuknya menyerupai lembaran kecil dan fungsinya untuk fotosintesis. Protalium juga dikenal sebagai daun semu karena kemampuannya yang sama seperti daun yakni untuk membuat makanan. Batang tanaman paku kemudian berubah ketika masuk fase sporofit. Pada fase ini batang paku sudah bisa disebut sebagai batang sejati karena memiliki jaringan pembuluh angkut yang lengkap seperti tanaman lain. Jaringan pembuluh xylem dan floem inilah yang berperan untuk mengangkut air dan mineral dari tanah kemudian menyebarkan ke seluruh tubuh tanaman paku. 3. DaunDaun pada tanaman paku terbagi atas beragam bentuk dan fungsi. Berdasarkan pada bentuk daun, tanaman paku memiliki dua jenis yaitu mikrofil dan makrofil. Mikrofil merupakan daun yang belum mengalami diferensiasi atau daun yang jaringannya masih sama. Sedangkan makrofil merupakan daun sejadi yang bisa berfungsi untuk fotosintesis. Daun ini terbagi atas epidermis dan mesofil daun. Di dalam mesofil juga ada jaringan parenkim dan jaringan pengangkut. Berdasarkan fungsi daun, paku memiliki dua jenis yakni tropofil dan sporotil. Tropofil merupakan daun khusus untuk fotosintetis. Sedangkan sporofil merupakan daun yang fungsinya tidak hanya untuk fotosintesis namun juga bisa menghasilkan spora untuk perkembangbiakan paku. Ciri-Ciri Tumbuhan PakuUntuk membedakan tumbuhan paku dengan tanaman lain, sebenarnya ada ciri-ciri tumbuhan paku yang bisa kita pelajari dan amati. Mengutip dari gramedia.com, ciri paku-pakuan sebagai berikut:
Klasifikasi Tumbuhan PakuJenis tanaman paku sangatlah banyak. Mengutip dari zenius.net, ada beberapa klasifikasi tumbuhan paku seperti paku sejati, paku purba, paku ekor kuda, dan paku kawat. Baca JugaPaku ini dikenal dengan nama ilmiah Pteropsida, jenis yang memiliki akar, batang, hingga daun sejati. Banyak orang mengenal tanaman ini sebagai tumbuhan pakis. Jenis paku inilah yang memiliki spesies paling banyak dan biasanya tumbuh tegal diatas tanah walaupun ada juga yang terbenam di bawah tanah. Nama tumbuhan paku jenis ini antara lain Suplir dan Paku Sarang Kuda. 2. Paku PurbaPaku purba atau Psiplosida ternyata jenis paku yang cukup langka. Tumbuhan ini diketahui sudah ada sejak zaman purbakala karena ditemukan dalam bentuk fosil. Paku ini memiliki daun yang kecil bahkan ada juga yang tidak memiliki daun. Sporangium dari tanaman paku ini terbuka sehingga sering juga yang menyebutnya sebagai paku telanjang. Paku purba tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati namun memiliki jaringan angkut xylem dan floem. Nama tumbuhan paku purba diantaranya Psilotum nudum dan Rhynia major. 3. Paku Ekor KudaDinamakan paku ekor kuda karena tanaman ini memiliki panjang seperti ekor kuda. Paku ini bisa hidup hingga ratusan tahun. Ciri utamanya pada warnanya yang hijau, memiliki ruang, ada lubang di bagian tengah, dan ada juga yang memiliki cabang. Lubang di tengah berfungsi untuk fotosintesis pengganti daun. Contoh tanaman paku ini yaitu Equisetum arvense. 4. Paku KawatTanaman paku kawat ini masuk ke dalam kelompok heterospora dengan dua jenis spora yang dimiliki yakni mikrospora dan makrospora. Ciri dari tanaman ini yaitu bentuk daunnya kecil dan memiliki susunan spiral serta batang yang berbentuk seperti kawat. Sporangium berada di ketiak daun dan berkumpul sehingga membentuk strobilus. Contoh dari jenis paku ini yaitu Lycopodium clavatum. Metagenesis Tumbuhan PakuSalah satu ciri makhluk hidup yakni bisa melakukan perkembangbiakan. Mengutip dari laman gramedia.com, tumbuhan paku berkembang biak secara seksual atau vegetatif dengan menggunakan stolon yang dihasilkan oleh tunas. Tunas merupakan anakan yang ada di tulang daun atau kaki daun. Di dalam tunas inilah spora berada. Baca JugaPergiliran keturunan atau metagenesis tumbuhan paku terbagi atas homospora, heterospora, dan paku peralihan. Meskipun terbagi atas tiga jenis, namun ketiganya memiliki konsep yang smaa yakni ketika spora jatuh di tempat yang sesuai maka spora akan berkembang menjadi protalium atau generasi yang bisa menghasilkan gamet. Dari generasi ini akan berubah bentuk menjadi anterdium yang kemudian bisa menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang nantinya akan menghasilkan ovum. Jika spematozoid dan ovum bertemu, maka zigot bisa terbentuk. Zigot yang terus berkembang kemudian berubah menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang sering ditemui dikenal sebagai generasi sporofit. Disebut saprofit karena tanaman tersebut akan membentuk sporangium pembentuk spora untuk perkembangbiakan selanjutnya. Manfaat Tumbuhan PakuSama halnya dengan tanaman lainnya, paku juga memiliki beberapa manfaat bagi manusia. Pada laman e-jurnal.com, ada beberapa manfaat dari tanaman ini antara lain:
Manfaat Tumbuhan Paku Untuk KesehatanLebih khusus tanaman paku dari jenis pakis ternyata memiliki manfaat bagi kesehatan. Melansir dari laman sehatq.com, pakis ini biasa diolah sebagai sup atau ditumis. Ada banyak kandungan nutrisi di dalamnya seperti kalori, karbohidrat, potasium, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi, dan serat. Berikut ini beberapa manfaatnya bagi kesehatan tubuh. 1. Menjaga kesehatan mataKandungan vitamina A didalam pakis membuat tanaman ini bermanfaat untuk kesehatan mata terutama bagi lansia. Vitamin A inilah yang berperan untuk menjaga agar mata tetap lembab. 2. Meningkatkan daya tahan tubuhKandungan vitamin C di dalam pakis membuatnya bisa digunakan untuk meningkatkan imun tubuh. Selain itu, vitamin C juga berperan untuk melindungi tubuh dari beragam infeksi. Baca JugaPakis memiliki zat besi yang bisa meningkatkan produksi sel darah merah di dalam tubuh. Jika kandungan sel darah merah tinggi, maka risiko anemia bisa dihindari. |