Acuan membuat sebuah desain perancangan tentunya sudah ditetapkan secara internasional maupun nasional. Dengan standar tersebut, insinyur teknik memiliki kriteria menguji kelayakan desain yang sudah buat.
Secara umum, menggambar teknik dilakukan dalam satu departemen yang disebut engineering drafting department. Dalam departemen tersebut, para insinyur bertugas membuat perencanaan desain yang nantinya akan dibangun.
Gambar teknik punya tiga fungsi utama, yaitu penyampaian informasi, bahan dokumentasi, dan penuangan gagasan. Tiga fungsi tersebut sangatlah penting dalam industri teknik jangka panjang.
Dengan mencatat jejak awal konstruksi dengan gambar teknik maka kedepannya dapat memperbaiki, atau mengembangkan unit yang telah dibangun.
Mengapa sebuah desain perancangan sangat perlu mengikuti standar?
Desain yang telah dibuat oleh insinyur teknik perlu mengikuti acuan standar yang telah ditetapkan. Hal ini berlaku di belahan bumi manapun, alasan utamanya adalah:
- Fungsi standarisasi gambar teknik untuk memberi kepastian untuk pembaca dan pembuat dalam mematuhi aturan-aturan gambar.
- Membuat simbol-simbol yang digunakan oleh para perancang dan pembaca menjadi seragam.
- Menjadikan gambar teknik sebagai media komunikasi yang baku antara perancang dan pembaca.
- Memudahkan kerjasama antar industri dalam memproduksi benda teknik dalam jumlah besar.
- Melancarkan produksi/distribusi suku cadang benda teknik.
Institusi yang menjadi acuan dan mengeluarkan standarisasi secara internasional adalah International for Standardization (ISO). ISO merupakan badan yang didirikan pada 14 Oktober 1946 dan bersifat non pemerintah. Institusi ini menggantikan International of National Standardizing Association (ISA) yang bubar tahun 1942.
Tujuan dari ISO adalah untuk menyamakan pengertian teknik di seluruh dunia, sehingga diterbitkanlah sebuah standar yang diakui insinyur di seluruh dunia. Untuk gambar teknik sendiri, ISO mengeluarkan standarnya dalam ISO/TC 10. Indonesia bergabung dalam ISO yang diwakili Dewan Standarisasi Nasional.
Jika ISO menjadi acuan internasional, maka tiap negara memiliki standar desain perancangan teknik masing-masing. Diantaranya adalah:
- Standar Nasional Indonesia (SNI) = Indonesia
- ANSI (American National Standard Institute) = Amerika
- NNI (Nederland Normalisatie Instituut) = Belanda
- JIS (Japanese Industrial Standard) = Jepang
- DIN (Deutsche Industrie Normen) = Jerman
Apa tahap selanjutnya setelah desain perancangan teknik telah memenuhi standar?
Tahap selanjutnya dari sebuah desain yang telah selesai adalah membuat prototype. Meskipun hanya prototype, tetapi komponen-komponen yang melekat padanya sama seperti asli. Hal ini untuk memproyeksikan poin-poin yang diinginkan nantinya pada dimensi asli. Adapun poin-poin yang diuji pada prototype adalah:
- Pemenuhan kebutuhan
- Tingkat efisiensi
- Biaya produksi
- Keselamatan operasi
- Dan lain sebagainya
Jika prototype sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka masuklah ke realisasi dengan ke ukuran sebenarnya.
Gambar adalah sebuah alat untuk menyatakan maksud dan penerus informasi, sering juga disebut sebagai "bahasa teknik", oleh karena itu gambar harus meneruskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif dan dapat dikelompokkan dalam 4 [empat] golongan :
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada perencana proses, pembuatan, pemeriksaan, peakitan dan sebagainya. Orang-orang bersangkutan bukan saja orang dalam pabrik sendiri, tetapi juga orang-orang dalam pabrik sub kontrak ataupun orang-orang asing dengan bahasa lain.
Gambar merupakan data teknis yang sangat penting pada suatu perusahaan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar diperlukan untuk disimpan, diarsipkan dan dipergunakan sebagai bahan informasi untuk rencana baru di kemudian hari. Untuk itu diperlukan cara-cara penyimpanan, kodefikasi, nomor urut dan sebagainya.
Dalam perencanaan, konsep abstrak yang melintas dalam pikiran diwujudkan dalam bentuk gambar melalui proses-proses. Pertama-tama dianalisis, disintesis dengan gambar, kemudian gambarnya diteliti dan dievaluasi. Proses ini diulang-ulang, sehingga dapat dihasilkan gambar-gambar yang sempurna. Dengan demikian gambar tidak hanya dilukiskan, tetapi berfungsi sebagai peningkatan daya berfikir untuk perencanaan.
Pengawasan gambar, yang mengawasi tata cara gambar seperti misalnya gambar asli, reproduksi, pencatatan, perubahan teknik, penemuan kembali dan kerusakan mempunyai pengaruh dalam kegiatan teknik dan produksi.
Masalah pengawasan meliputi antara lain :
- Pengawetan gambar asli
- Reproduksi gambar, sistem pengawasan untuk reproduksi dengan compact disc atau gambar transparan
- Distribusi
- Perubahan Teknik
Standarisasi dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan atau industri dalam suatu negara, bahkan standarisasi dapat diberlakukan pada industri antar negara yang kita kenal dengan Standard Internasional, disingkat SI.
Negara-negara yang sudah membuat standard, antara lain :
a. Jepang [JIS] Japanese Industrial Standards
b. Jerman [DIS] Deutscher Normenausschuss [German Standard Organization]
c. Indonesia [SNI] Standard Nasional Indonesia
d. Standard Internasional [ISO] International Standardization For Organization
ISO bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standard, Dari standard-standard yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan :
a. Memudahkan perdagaangan nasional maupun internasional
b. Memudahkan komunikasi teknik
c. Untuk negara-negara berkembang, menjadi petunjuk pada persoalan khusus dalam bidang teknik
Karena gambar merupakan bahasa teknik dan alat komunikasi teknik secara internasional, serata SII mengacu kepada standard ISO.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Fungsi dan Standarisasi Gambar Teknik
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik yang bisa juga disebut dengan bahasa teknik. Sebagai suatu bahasa, gambar teknik harus dapat menjelaskan keterangan-keterangan secara tepat dan objektif.
Gambar teknik terbagi menjadi tiga fungsi yaitu; sebagai alat informasi teknik, sebagai bahasa teknik, dan menuangkan gagasan untuk pengembangan. Berikut ini macamfungsi gambar teknik:
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada orang-orang yang bersangkutan, kepada perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan. Setelah industri mulai berkembang, perencanaan dan pembuatan gambar teknik yang dilakukan. Maka dalam hal ini gambar berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dari pihak perancang [design drafter] kepada pihak pembuat [operator].
Gambar merupakan alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Maka dari itu gambar sering disebut sebagai "bahasa teknik" atau bahasa untuk sarjana teknik. Karena dalam bahasa teknik perlu yang namanya fungsi dan penjelasan untuk melakukan aktivitas teknik.
Ø Menuangkan Gagasan untuk Pengembangan
Konsep abstrak dalam fikiran seorang perancang untuk membuat
sebuah bahan teknik dituangkan ke dalam bentuk gambar [biasanya berupa sketsa].
Kemudian gambar itu dievaluasi dan dianalisa secara terus menerus sehingga
diperoleh yang sempurna.
Ø Pengertian Standarisasi Gambar
Standarisasi gambar merupakan pembakuan cara membuat dan membaca gambar. Apabila dalam suatu lingkungan kerja teknik, antara yang membuat dan yang membaca gambar menggunakan standar gambar teknik yang sama, berarti lingkungan tersebut sudah melakukan standarisasi gambar teknik.
Ø Standarisasi Ukuran Kertas Gambar
Berikut ini tabel standarisasi ukuran gambar dengan satuan Milimeter[mm];
Ø Fungsi Standarisasi Gambar
Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
- Meberikan kepastian sesuai atau tidak sesuai kepada pembuat dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar.
- Menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penggunaan simbol yang dinyatakan dalam gambar.
- Memudahkan komunikasi antara pembuat gambar dan pengguna gambar.
- Memudahkan kerjasama antara perusahaan dalam memproduksi benda teknik dalam jumlah banyak [produksi masal]
Ø Macam-macam Standarisasi
Beberapa standarisasi yang telah banyak dikenal antara lain:
- JIS [Japanese Industrial Standard], standar industri di negara Jepang.
- NNI [Nederland Normalisatie Instituut], standarisasi industri di negara Belanda.
- DIN [Deutsche Industrie Normen], standarisasi industri di negara Jerman.
- ANSI [American National Standart Institute], standarisasi industri di negara Amerika.
Negara kita juga pun punya standar nasional. Dahulu namanya Standar Industri Indonesia [SII]. Namun telah berganti menjadi Standar Nasional Indonesia [SNI] setelah terbitnya peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia. SNI dikelola oleh Dewan Standarisasi Nasional [DSN].
Ø Standar Internasional ISO
Untuk memenuhi kebutuhan internasional maka dibentuk suatu badan standar yang bersifat internasional yaitu International for Standardization [ISO]. Badan non pemerintahan ini didirikan pada tanggal 14 Oktober 1946, sebagai pengganti badan serupa yaitu International of National Standardizing Association [ISA] yang dibubarkan pada tahun 1942.
Tujuan dari ISO adalah untuk menyatukan pengertian teknik antarbangsa dengan cara membuat standar.
Bidang ISO yang menangani standar gambar teknik disebut ISO/TC 10 [gambar teknik].
Indonesia merupakan anggota ISO yang diwakili oleh Dewan Standarisasi Nasional.