Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?

Klaster Teknologi Lingkungan Kebumian UNIT PENGOLAHAN AIR SIAP MINUM (ARSINUM)

1.       Deskripsi Produk

Inovasi Teknologi Unit Pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) mempunyai proses pengolahan Air dari sumur atau Air yang berasal dari PAM dipompa dengan menggunakan pompa jet sambil diinjeksi dengan larutan kaporit atau kalium permanganat dan kemudian dialirkan ke tangki reaktor. Dari tangki reaktor, air dialirkan ke saringan pasir cepat untuk menyaring oksida besi atau oksida mangan yang terbentuk di dalam tangki reaktor. Setelah disaring dengan saringan pasir, air dialirkan ke filter mangan zeolit. Filter mangan zeolit berfungsi untuk menghilangkan zat besi atau mangan yang belum sempat teroksidasi oleh chlorine atau kaporit. Dari filter mangan zeolit, air selanjutnya dialirkan ke filter karbon aktif untuk menghilangkan polutan mikro misalnya zat organic, deterjen, bau, senyawa phenol, logam berat, dan lain - lain. Setelah melalui filter karbon aktif, air dialirkan ke filter cartridge ukuran 0,5 mikron untuk menghilangkan sisa partikel padatan yang ada di dalam air sehingga air menjadi benar - benar jernih. Selanjutnya air dialirkan ke sterilisator ultra violet agar seluruh bakteri atau mikroorganisme yang ada di dalam air dapat dibunuh secara sempurna. Untuk lebih aman lagi bisa dilengkapi dengan ozon generator yang diinjeksikan setelah filter cartridge Air yang keluar dari sterilisator ozon dan ultra violet merupakan air hasil olahan yang dapat langsung diminum.

2.       Keunggulan Produk

Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas dapat dilihat bahwa untuk mengolah air tanah atau air sumber menjadi air yang siap minum dapat dilakukan dengan proses yang sederhana dengan kombinasi proses oksidasi dengan kalium permanganat atau chlorine, penyaringan dengan filter pasir, filter mangan zeolit, dan karbon aktif dan dilengkapi dengan sistem disinfeksi dengan menggunakan UV sterilisator dan injeksi dengan ozon. Unit alat pengolahan air siap minum tersebut sangat berpotensi sebagai usaha industri kecil pengisian kembali air kemasan galon dan untuk daerah yang sulit air, hal tersebut sangat berpotensi ekonomis tinggi. Inovasi Teknologi ini juga berguna untuk beberapa macam hal di bawah ini.

Inovasi Teknologi Unit Pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) ini sangat bermanfaat bagi orang - orang yang tinggal di asrama karena dapat menekan biaya hidup juga lebih praktis.

  • Untuk Permukiman Padat Penduduk

Inovasi Teknologi Unit Pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) ini sangat bermanfaat bagi masyarakat di daerah padat pendudukan karena air tanah yang dikonsumsi mempunyai kualitas air yang kurang baik.

  • Untuk Daerah yang Kualitas Air Tanahnya Kurang Baik

Inovasi Teknologi Unit Pengolahan Air Siap Minum (Arsinum) ini sangat bermanfaat bagi daerah - daerah yang kualitas air kurang baik.

  • Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
  • Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
  • Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
  • Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
  • Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?

Kaporit atau Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia Ca(ClO)2. Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Senyawa ini relatif stabil dan memiliki klorin bebas yang lebih banyak daripada natrium hipoklorit (cairan pemutih).[1]

Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
Kaporit atau Kalsium hipoklorit Nama Nama lain

Garam kalsium dari asam hipoklorit
Serbuk pemutih, Kalsium oksiklorida

Penanda

Nomor CAS

  • 7778-54-3 
    Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
    Y

Model 3D (JSmol)

  • Gambar interaktif

3DMet {{{3DMet}}} ChemSpider

  • 22912 
    Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
    Y

Nomor EC

PubChem CID

  • 24504

Nomor RTECS {{{value}}} Nomor UN 1748

CompTox Dashboard (EPA)

  • DTXSID1029700
    Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?

InChI

  • InChI=1S/Ca.2ClO/c;2*1-2/q+2;2*-1 

    Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
    Y

    Key: ZKQDCIXGCQPQNV-UHFFFAOYSA-N 

    Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
    Y

  • InChI=1/Ca.2ClO/c;2*1-2/q+2;2*-1

    Key: ZKQDCIXGCQPQNV-UHFFFAOYAV

SMILES

  • [Ca+2].[O-]Cl.[O-]Cl

Sifat

Rumus kimia

Ca(ClO)2 Massa molar 142,98 g/mol Penampilan serbuk putih/abu-abu powder Densitas 2,35 g/cm3 (20 °C) Titik lebur 100 °C Titik didih 175 °C terdekomposisi

Kelarutan dalam air

21 g/100 mL, bereaksi Kelarutan bereaksi dalam alkohol Bahaya Lembar data keselamatan ICSC 0638

Klasifikasi UE (DSD) (usang)

Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
O (O)
Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
C (C)
Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
Xn (Xn)
Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
N (N) Frasa-R R8, R22, R31, R34, R50 Frasa-S (S1/2), S26, S36/37/39, S45, S61 Titik nyala Tidak terbakar Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):

LD50 (dosis median)

850 mg/kg (oral, mencit) Senyawa terkait

Anion lain

Kalsium klorida

Kation lainnya

Natrium hipoklorit

Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).

Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
Y verifikasi (apa ini 
Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
Y
Mengapa pada pengolahan air bersih sering ditambahkan kaporit brainly?
N ?) Referensi

Kalsium hipoklorit berbentuk padatan putih, meskipun sediaan komersial tampak kuning. Berbau klorin kuat, karena mengalami dekomposisi lambat dalam udara lembap. Sangat sukar larut dalam air dan lebih banyak digunakan dalam air dengan kesadahan rendah hingga sedang. Senyawa ini tersedia dalam dua bentuk, anhidrat dan hidrat.

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan untuk sanitasi kolam renang umum dan disinfektan air minum. Umumnya, senyawa komersial dijual dengan kemurnian 68% (dengan zat aditif dan kontaminan bervariasi bergantung pada kebutuan penggunaannya). Sebagai contoh, sebagai bahan kimia kolam renang sering kali dicampur dengan stabilisator asam sianurat (En: cyanuric acid) dan zat anti kerak (untuk mengulangi kehilangan klorin akibat radiasi ultraungu dan mencegah pengerasan kalsium). Kalsium hipoklorit juga digunakan di dapur sebagai disinfektan permukaan dan peralatan dapur.[2] Penggunaan umum lainnya antara lain pembersih kamar mandi, semprotan disinfektan rumah tangga, algasida, herbisida, dan deterjen binatu.

Kimia organik

Kalsium hipoklorit adalah oksidator umum dan oleh karenanya banyak digunakan dalam kimia organik.[3] Misalnya, digunakan untuk membelah glikol, asam α-hidroksi karboksilat dan asam keto untuk menghasilkan fragmen aldehida atau asam karboksilat.[4] Kalsium hipoklorit dapat juga digunakan dalam reaksi haloform dalam produksi kloroform.[5]

  • Di Udara: ketika berada di udara, kalsium hipoklorit akan terdegradasi oleh sinar matahari dan senyawa-senyawa lain yang terdapat di udara
  • Di air dan Tanah: kalsium hipoklorit berpisah menjadi ion kalsium (Ca2+) dan hipoklorit (ClO-). Ion ini dapat bereaksi dengan substansi-substansi lain yang terdapat di air
  • Kalsium hipoklorit tidak terakumulasi di dalam rantai makanan

pada ClO- ada oksigen sebagai pengoksidasi, pada kuman tersusun oleh protein, jadi oksigen pada ClO- akan mengoksidasi protein sehingga kuman-kuman mati.

Jalur pajanan kalsium hipoklorit kepada manusia

Pertama, manusia dapat terpajan kalsium hipoklorit dalam level kecil ketika menggunakan disinfektan seperti pemutih rumah tangga. Kedua, Manusia bisa terpajan ketika ia berenang di kolam yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh bakteri. Ketiga, meminum air dari suplai air minum publik yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh bakteri juga bisa menjadi jalur pajanan. Selain itu, para pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan di mana senyawa ini digunakan sebagai pemutih kertas dan tekstil dapat menjadi subjek pajanan kalsium hipoklorit dalam level sedikit lebih tinggi.

Efek toksik dari kalsium hipoklorit utamanya bergantung pada sifat korosif hipoklorit. Jika sejumlah kecil dari pemutih (3-6% hipoklorit) tertelan (ingesti), efeknya adalah iritasi pada sistem gastrointestinal. Jika konsentrasi pemutih yang tertelan lebih besar, misalnya hipoklorit 10% atau lebih, efek yang akan dirasakan adalah iritasi korosif hebat pada mulut, tenggorokan, esofagus, dan lambung dengan pendarahan, perforasi (perlubangan), dan pada akhirnya kematian. Jaringan parut permanen dan penyempitan esofagus dapat muncul pada orang-orang yang dapat bertahan hidup setelah mengalami intoksikasi (mabuk hipoklorit) hebat.

Gas klorin yang terlepas dari larutan hipoklorit terhirup (inhalasi), efek yang akan muncul adalah iritasi pada rongga hidung, sakit pada tenggorokan, dan batuk. Kontak dengan larutan hipoklorit kuat dengan kulit akan menyebabkan kulit melepuh, nyeri bakar, dan inflamasi. Kontak mata dengan larutan pemutih konsentrasi rendah menyebabkan iritasi ringan, tetapi tidak permanen. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan luka mata parah. Pajanan hipoklorit dalam level rendah pada jangka waktu lama dapat menyebabkan iritasi kulit. Belum diketahui apakah pajanan klorin memiliki efek pada kemampuan reproduksi. International Agency for research on Cancer (IARC) telah menetapkan bahwa garam hipoklorit tidak diklasifikasikan bersifat karsinogenik terhadap manusia.

Anak-anak mungkin terpajan kalsium hipoklorit dengan jalur yang sama dengan orang dewasa. Tidak diketahui apakah anak-anak berbeda dengan orang dewasa terkait dengan suseptibilitasnya terhadap kalsium hipoklorit. Secara umum, anak-anak dapat lebih berisiko terhadap bahan korosif daripada orang dewasa. Belum diketahui juga apakah kalsium hipoklorit dapat menyebabkan cacat lahir atau efek pada perkembangan tubuh lainnya.

Mengukur pajanan kalsium hipoklorit pada tubuh

Uji spesifik untuk mengukur kehadiran kalsium ataupun klorin pada tubuh dengan menggunakan sampel darah dan urin secara umum dapat dikatakan tidak berguna. Jika terdapat pajanan parah, analisis darah dan urin serta uji lainnya dapat menunjukkan apakah kerusakan telah terjadi pada paru-paru dan traktus gastrointestinal. Beberapa tes dapat dilakukan di klinik. Akan tetapi, ada beberapa uji yang membutuhkan fasilitas rumah sakit.

Pada Makanan, Food and Drug Administration (FDA) menetapkan ambang batas klorin, yang tergambarkan oleh natrium hipoklorit atau kalsium hipoklorit, yaitu tidak boleh melebihi berturut-turut 0,0082 pounds (sama dengan 3,72 gram) dan 0,0036 pounds (sama dengan 1,633 gram) klorin per pounds makanan kering (1 pounds sama dengan 453,59 gram). Dengan kata lain, dalam 100 gram makanan, kadar klorin (yang digambarkan dengan natrium hipoklorit atau kalsium hipoklorit) tidak boleh melebihi berturut-turut 0,82 gram dan 0,36 gram. Seperti diketahui, hal-hal yang memengaruhi efek pajanan suatu bahan kimia terhadap metabolisme tubuh manusia dipengaruhi oleh dosis, lama pajanan, jalur pajanan, ciri khas dan perilaku manusia, serta keberadaan senyawa kimia lainnya . Disini FDA melakukan perhitungan dengan menggunakan statistik manusia secara umum.

Jika menggunakan standar ini untuk manusia di Indonesia, mungkin standar ini masih belum aman. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antropometri manusia Indonesia dengan manusia Eropa,Amerika, Afrika, atau manusia dari belahan dunia lainnya. Untuk mendapatkan angka yang lebih dapat melindungi kesehatan manusia di Indonesia, maka diperlukan penelitian lebih lanjut.[6]

  1. ^ Gerald F. Connell. "KEY OPERATING STRATEGIES FOR CHLORINE DISINFECTION OPERATING SYSTEMS" (PDF). Diakses tanggal 19 October 2014. 
  2. ^ Chemical Products Synopsis: Calcium Hypochlorite (Laporan teknis). Asbuiy Park, NJ: Mannsvile Chemical Products. 1987. 
  3. ^ Nwaukwa, Stephen; Keehn, Philip (1982). "The oxidation of aldehydes to acids with calcium hypochlorite [Ca(OCl)2]". Tetrahedron Letters. 23 (31): 3131–3134. doi:10.1016/S0040-4039(00)88577-9. 
  4. ^ Nwaukwa, Stephen; Keehn, Philip (1982). "Oxidative cleavage of α-diols, α-diones, α-hydroxy-ketones and α-hydroxy- and α-keto acids with calcium hypochlorite [Ca(OCl)2]". Tetrahedron Letters. 23 (31): 3135–3138. doi:10.1016/S0040-4039(00)88578-0. 
  5. ^ Cohen, Julius (1900). Practical Organic Chemistry for Advanced Students. Newyork: Macmillan & Co. hlm. 63. 
  6. ^ ATSDR,2002, ‘Calcium Hypochlorite&Sodium Hypochlorite,’ Division of Toxicology ToxFAQs, ATSDR, Atlanta, dirilis April 2002, diunduh 18 Januari 2011 dari http://www.atsdr.cdc.gov/toxfaq.html

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaporit&oldid=19632755"