Mengapa lukman di sebut dalam al quran

ANDA pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Luqman Al-Hakim. Ya, nama Luqman Allah abadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Quran. Sebenarnya siapakah Luqman Al-Hakim? Dan mengapa namanya Allah abadikan dalam Al-Quran?

Luqman Al-Hakim disebutkan Al-Qur’an dalam surah Luqman ayat 12-19. Ia terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa’ bin Sadun.

Sedangkan asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat.

Dipetik dari Ibnu ‘Abbas katanya: “Luqman bukanlah seorang nabi maupun raja. Beliau hanyalah seorang pengembala yang berkulit hitam. Lalu Allah memerdekakannya. Allah ridha dengan segala kata-kata, wasiat dan hikmah yang disampaikan Luqman. Karena itulah, kisah Luqman diceritakan dalam Al-Quran agar kita semua dapat mengambil hikmah dan berpegang dengan wasiat-wasiatnya.”

Ibnu Kathir berkata, ‘Ulama’ salaf berselisih pendapat tentang siapakah Luqman. Apakah dia seorang nabi atau seorang hamba yang soleh tanpa taraf kenabian? Di antara dua pendapat ini, kebanyakan mereka berpegang dengan pendapat yang kedua.’ Ada pula yang meriwayatkan bahawa Luqman itu seorang hamba bangsa Habsyi, kerjanya sebagai tukang kayu, tukang jahit dan seorang penggembala kambing. Apabila bertemu dengan seorang lelaki dia berbicara dengan penuh Hikmah. Sehingga orang lelaki itu takjub lalu berkata, “Bukankah engkau seorang penggembala kambing?”

Dijawabnya,“Benar!”

Lalu orang itu bertanya lagi, “Bagaimana engkau bisa mengungkapkan kata-kata yang bijak?”

Luqman menjawab, “Saya mendapatnya dengan berbicara yang benar, memelihara amanah dan tidak ingin tahu urusan orang lain.”

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA., dia telah berkata, ‘Rasullullah SAW pernah bersabda, “Adakah engkau semua tahu siapakah dia Luqman? “Mereka pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya saja yang lebih tahu.” Baginda bersabda, “Dia adalah seorang Habsyi.”

Pendapat yang mengatakan dia adalah seorang Habsyi, adalah dari lbnu Abbas.

As-Suhaili berkata,“Luqman adalah Naubah dari penduduk Ielah ( Sebuah bandar di tepi laut merah )” Demikian juga dipetik oleh Qatadah, dari Abdullah bin Az-Zubair: Aku telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah, “Apakah cerita terakhir yang sampai kepadamu tentang perihal diri Luqman? “Jabir menjawab, “Dia adalah seorang yang pendek, pesek hidungnya dari keturunan Naubah.” lanya juga sebagaimana yang disebutkan dari Sa’id bin AI­ Musayyab, katanya, “Luqman adalah dari Sudan, Mesir.”

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Mujahid: “Beliau adalah seorang Qadhi di kalangan kaum bani Israil di zaman Nabi Daud AS.”

Wallahu’alam. []

Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos lewat imel ke: , paling banyak dua (2) halaman MS Word, ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap menyertakan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.


loading...

loading...

Luqman (Arab: لقمان الحكيم, Luqman al-Hakim, Luqman Ahli Hikmah) adalah orang yang disebut dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin Sadun.[1] Sedangkan asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. Ibnu Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Etiopia. Riwayat lain menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubia, dan ada yang berpendapat ia berasal dari Sudan. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman nabi Daud.[2]

Mengapa lukman di sebut dalam al quran

Luqmān al-Hakīm dalam kaligrafi Islam

Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah memasuki pasar dengan menaiki seekor himar (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas himar itu. Melihat keduanya, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."

Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya. Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh menyiksakan himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, dan himar itu tidak dikendarai." Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."

Kemudian Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang lain dan menganggap ringan urusan orang lain."

Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut.

  1. Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).
  2. Berbuat baik kepada kedua orang tua (Luqman 31:14).
  3. Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).
  4. Dirikan salat (Luqman 31:17).
  5. Berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17).
  6. Jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17).
  7. Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).
  8. Jangan sombong (Luqman 31:18).

  1. ^ Katsir, Ibnu. al-Bidayah wan Nihayah
  2. ^ Fariadi, Ruslan. "Menyelami Nasihat Lukman Al-Hakim", Hidayah, volume 8, edisi 87, November 2008, hlm. 162-165.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Luqman_al-Hakim&oldid=18478975"

Nama Luqman adalah di antara nama yang Allah Ta’ala sebutkan di dalam Al Qur’an. Bahkan namanya diabadikan menjadi salah satu surat dalam Al Qur’an. Sebenarnya siapakah Luqman itu? Apa saja nasihat Luqman yang ada dalam Al Qur’an? InsyaAllah secara berseri kita akan membahas beberapa wasiat dan nasihat Luqman yang terdapat dalam Al Qur’an. Pembahasan diawali dengan mengenal siapa itu Luqman Al Hakiim.

Siapakah Luqman ?

Allah Ta’ala sebutkan nama Luqman dalam Al Qur’an :

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, dan Kami perintahkan kepadanya, “Bersyukurlah kepada Allah”. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Luqman : 12)

Luqman adalah nama seorang lelaki. Mayoritas ulama menyebutkan bahwa Luqman bukan Nabi, tetapi seorang lelaki shalih yang Allah Ta’ala karuniakan hikmah kepadanya. Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa para ulama beselisih pendapat apakah Luqman adalah nabi atau orang shalih yang bukan nabi. Mayoritas mengatakan bahwa Luqman bukanlah nabi. Diriwayatkan dari ‘Ikrimah -jika memang benar shahih dari beliau- bahwasanya Luqman adalah Nabi. Namun yang lebih tepat bahwa Luqman bukanlah Nabi, akan tetapi beliau seorang lelaki yang bijaksana yang memiliki petunjuk yang lurus. Allah Ta’ala karuniakan kepadanya banyak hikmah, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً

Allah menganugerahkan Al-hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al-Qur’an dan As-Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.(QS. Al Baqarah : 269)

Imam Qatadah rahimahullah berkata, “Dia bukanlah nabi dan dia tidak diberi wahyu.” Imam Mujahid rahimahullah berkata, “Luqman adalah seorang lelaki yang shalih namun bukanlah seorang nabi.”

Terdapat banyak perbedaan mengenai profesi Luqman. Ada yang menyebutkan bahwa Luqman adalah seorang penjahit. Ada pula yang mengatakan dia adalah tukang kayu. Sebagian lagi menyebutkan bahwa beliau adalah penggembala. Dan adapula yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang qadhi (hakim).

Mengenai asalnya, ada yang menyebutkan bahwa beliau berasal dari Habasyah. Ada pula yang menyebutkan bahwa asalnya dari Sudan.

Apa pekerjaaan dan dari mana asalnya tidaklah berpengaruh dan tidak penting. Yang jelas beliau adalah seorang lelaki yang Allah Ta’ala beri hikmah. Allah Ta’ala menyebutkan kepada kita di antara wasiat dan nasihat Luqman kepada anaknya di dalam Al Qur’an agar kita mendapat manfaat dan mengambil faidah darinya. (Lihat at Tashiil li Ta’wiil at Tanziil Tafsir Surat Luqman karya Syaikh Musthofa al ‘Adawiy )

Baca Juga: Mengambil Faidah Dari Luqmanul Hakim Tentang Pendidikan Anak

Luqman Mendapat Anugerah Berupa Hikmah

Allah Ta’ala Ta’ala berfirman :

وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman,” (QS. Luqman : 12)

Hikmah pada asalnya memiliki arti bersesuaian dengan kebenaran. Maknanya adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Pemiliknya memiliki akal yang terbimbing dan pemikiran yang lurus sehingga disebut seorang yang hakiim. Oleh karena itu Luqman sering diberi julukan Luqman Al Hakiim.

Hikmah memiliki banyak makna yang disebutkan oleh para ulama, di antaranya :

  • Benar dan lurus dalam perkataan dan perbuatan
  • Meletakkan sesuatu sesuai dengan tempat yang selayaknya, berbicara sesuai dengan kondisinya. Jika melihat kondisi yang membutuhkan keras, maka akan bersikap dan berkata keras. Jika melihat kondisi yang membutuhkan sikap lembut maka dia akan lembut dalam berucap.
  • Memiliki pemahaman yang baik dan benar, ilmu yang bermanfaat, dan ta’wil serta tafsir yang benar dan bagus. Imam Qatadah rahimahullah ketika menafsirkan hikmah dalam ayat ini berkata. “Maksudnya adalah pemahaman tentang Islam”.
  • Benar dalam keyakinan dan paham permasalahan agama serta memiliki kecerdasan.
  • Akal yang sehat yang menghalangi pemiliknya dari jeleknya pemahaman.

(Lihat at Tashiil li Ta’wiil at Tanziil Tafsir Surat Luqman karya Syaikh Musthofa al ‘Adawiy)

Inilah di antara beberapa makna hikmah yang dijelaskan oleh para ulama. Berbagai penjelasan mengenai makna hikmah di atas tidak saling bertentangan, bahkan saling melengkapi sehingga lebih menjelaskan tentang makna hikmah itu sendiri.

Baca Juga: Adab-Adab Dalam Memberikan Nasehat

Mereka yang Mendapatkan Hikmah

Luqman adalah salah satu di antara makhluk Allah Ta’ala yang mendapatkan hikmah dari-Nya. Selain Luqman, ada beberapa makhluk yang Allah Ta’ala karuniakan hikmah kepadanya. Allah Ta’ala telah mejelaskan keutamaan hikmah dan siapa saja yang mendapatkannya. Allah Ta’ala memberikannya kepada hamba-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala berfirman :

يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ

Allah menganugerahkan hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).(QS. Al Baqarah: 269)

Allah Ta’ala menjelaskan tentang nikmat hikmah kepada Nabi Dawud ‘alaihissalam:

وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ

“Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan(QS. Shaad : 20)

Begitu pula Allah Ta’ala memberi hikmah kepada Nabi ‘Isa ‘alaihis salam :

وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ

dan (ingatlah) di waktu Aku mengajari kamu kitab dan hikmah. “ (QS. Al Ma’idah : 110)

Demikian juga Allah Ta’ala menganugerahkannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

وَأَنزَلَ اللّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكَ عَظِيماً

Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.(QS. An Nisaa;: 113)

Baca Juga: Nasehat Syaikh Ibnu Baz Kepada Supporter Klub Olahraga

Wasiat Luqman dalam Al Qur’an

Allah Ta’ala menyebutkan dalam beberapa ayat surat Luqman mengenai wasiat dan nasihat Luqman yang hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua. Di antara pelajaran dan wasiat Luqman tersebut adalah :

  1. Senantiasi bersyukur kepada Allah Ta’ala
  2. Menjauhi kesyirikan
  3. Jangan bersikap sombong
  4. Ingatlah bahwa setiap amalan akan mendapat balasan
  5. Dirikanlah shalat, beramar ma’ruf nahi mungkar, dan bersabar terhadap setiap cobaan
  6. Bersikap tawadhu’ di hadapan manusia

InsyaAllah pada pembahasan selanjutnya kita akan bahas lebih rinci beberapa wasiat Luqman dalam Al Qur’an.

Semoga kita senatiasa bisa mengambil faidah dari setiap kisah yang Allah Ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an.

Baca Juga:

Penulis : Adika Mianoki

Artikel: Muslim.or.id

Sumber bacaan utama : Tafsiir Al Qur’an Al Kariim Surat Luqman, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah