Menurut pengertian umum, pasar adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran barang/jasa. Pada dasarnya, pasar dapat digolongkan menurut unsur-unsur yang terdapat dalam pasar, barang yang diperjualbelikan, waktu terjadinya, luas wilayah, dan strukturnya. Pada pembelanjaan kali ini akan dibahas pasar menurut strukturnya. Dipandang dari dari organisasi pasar atau strukturnya, bentuk pasar dibedakan menjadi dua macam.
1. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition Market)
Sebagai implikasi dari ciri-ciri tersebut, maka seorang produsen tidak dapat mengubah harga pasar yang berlaku. Seorang produsen hanya sebagai pengambil harga (price taker). Dan dalam jangka pendek hal penting yang harus diperhatikan oleh produsen yang berada pada pasar persaingan sempurna adalah menentukan jumlah produksi yang dapat mendatangkan keuntungan maksimum. Hal tersebut dapat tercapai jika pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) dan juga sama dengan harga outputnya.
Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan akan menambah skala produksinya dan tidak menutup kemungkinan adanya perusahaan-perusahaan baru yang masuk dalam industri jika ada keuntungan lebih (harga jual atau P di atas biaya ratarata atau AC). Akibatnya penawaran output di pasar akan bertambah dan mendorong harga turun sampai pada posisi di mana harga jual sama dengan biaya produksi. Akhirnya keuntungan menjadi normal, dan hal ini akan merangsang adanya perluasan kapasitas produksi maupun pendirian pabrik baru. Keadaan tersebut dinamakan ekuilibrium jangka panjang (harga jual atau P sama dengan biaya rata-rata atau AC minimum).
c. Grafik Keseimbangan Perusahaan
1) Kurva AR = MR dan sejajar dengan sumbu OQ. 2) Kurva AC (Average Cost) selalu berada di bawah kurva AR dan MR. 3) Kurva MC (Marginal Cost) selalu memotong kurva AC minimum yang menunjukkan bahwa produksi pada saat itu terjadi efisiensi produksi.
Dari grafik pada Gambar diatas dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut. - Harga terbentuk pada saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1 - Besarnya penerimaan total (TR) = O P1 AQ1 - Besarnya biaya total (TC) = P2 BQ1 - Keuntungan maksimum sebesar = P1P2AB - Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum (pada titik yang terendah). Adapun grafik keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan sempurna yang menggambarkan kerugian minimum harus memenuhi syarat-syarat berikut ini. 1) Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ. 2) Kurva AC berada di atas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada di bawah titik terendah kurva AC. 3) Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum.
Dari grafik pada Gambar dapat diuraikan penjelasan sebagai berikut. - Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi OP1 - Besarnya penerimaan total (TR) = OP1AB - Besarnya biaya total = OP2CB - Kerugian minimum sebesar = P1P2CA d. Kebaikan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna Kebaikannya antara lain sebagai berikut. 1) Pembeli sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadi kerugian atau kekecewaan. 2) Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar. 3) Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjualbelikan homogen. 4) Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya. 5) Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjualbelikan. 6) Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya. Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut. 1) Hanya terdapat satu atau dua industri/pasar yang mendekati persaingan sempurna, sedang sektor yang lain banyak ketidaksempurnaan. 2) Terdapat faktor eksternal yang tidak diperhitungkan dalam posisi kesejahteraan optimum konsumen. 3) Tidak ada barang subtitusi karena bersifat homogen.
2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market) a. Pasar Monopoli Pasar monopoli adalah suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang dapat menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas alam. Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain: 1) penguasaan bahan mentah, 2) penguasaan teknik produksi tertentu, 3) pemberian hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk), 5) adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah, 6) memiliki modal yang besar (karena penggabungan perusahaan), 7) memiliki prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain, 8) adanya keterbatasan pasar. Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya sebagai berikut. 1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual. 2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip. 3) Adanya hambatan atau rintangan (barriers) bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar monopoli. 4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian. Pada pasar monopoli keuntungan maksimum dapat digambarkan sebagai berikut.
Dari grafik keuntungan maksimum dapat dijabarkan sebagai berikut. - Harga pembentuk saat kurva MC memotong kurva MR. - Harga pasar setinggi OPl - Kurva MC selalu memotong kurva AC pada titik yang terendah. - Besarnya penerimaan total (TR) = OP1C Q1 - Besarnya biaya total (TC) = OP2BQ1 - Keuntungan maksimum sebesar = P1P2BC. Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut. 1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli. 2) Mendorong untuk adanya inovasi baru agar tetap terjaga monopolinya. 3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar. Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut. 1) Timbul ketidakadilan karena keuntungan banyak dinikmati oleh produsen. 2) Tidak efisiensinya biaya produksi, karena perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan. 3) Konsumen merasa berat karena harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli. 4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi. Untuk mencegah timbulnya dampak negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, misalnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang-Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.
b. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerja sama.
Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di antaranya: 1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk, 2) jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi penurunan harga tersebut, 3) jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya. Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut. 1) Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang paling pesat, 2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos produksi, 3) Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian. Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut. 1) Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen. 2) Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum. 3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh. 4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro. c. Pasar Monopolistik Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.
Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut. 1) Konsumen memiliki banyak pilihan barang. 2) Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada persaingan. 3) Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki pasar (konsumen) sendirisendiri. Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut. 1) Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum. 2) Terlalu banyak perusahaan kecil. 3) Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC. Untuk menambah wawasanmu tentang struktur pasar, dalam pembahasan kali ini juga akan dikemukakan pembagian struktur pasar menurut H. Von Stackelberg.
|