Mengapa kita harus menaati norma kesopanan

Manfaat mentaati norma bagi diri sendiri diantaranya adalah hidup rukun, baik di masyarakat dan sekolah, membuat hidup lebih selaras bermasyarakat serta tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama.

Norma dapat diartikan sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Selain norma, nilai termasuk di dalam unsurunsur moral.

Norma-norma sosial yang tumbuh sebagai patokan dalam bertingkah laku manusia dalam kelompok,norma-norma yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan untuk umat-Nya 2. Norma kesusilaan atau moral, yaitu yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajakan kebaikan dan menjahui keburukan 3. Norma Kesopanan atau adat, yaitu yang bersumber dari masyarakat atau dari lingkungan masyarakat yang bersangkutan

4. Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi yang pemerlakuannya dapat dipaksa

Baca Juga: Norma dan Toleransi dalam Keberagaman Masyarakat

Norma dibangun di atas nilai sosial, dan norma sosial diciptakan untuk menjaga dan mempertahankan nilai sosial. Pelanggaran terhadap norma akan mendapatkan sanksi dari masyarakat.

Karena adanya sanksi inilah maka anggota masyarakat merasa jera, atau paling tidak enggan melakukan pelanggaran. Jika keadaannya demikian maka dalam masyarakat akan terbentuk keteraturan sosial.

Manfaat Mentaati Norma

Mewujudkan dan menjaga tatanan kehidupan bersama yang harmonis

Keberadaan norma melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Tanpa adanya norma maka akan terjadi ketidakteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.

Hidup rukun adalah situasi dimana antar individu saling menghormati dan menyayangi antara sesama manusia. Manfaat yang didapat dari hidup rukun antara sesama adalah situasi yang dipenuhi kedamaian dan ketentraman.

Kondisi kehidupan yang rukun akan menimbulkan rasa saling tolong menolong, bahu membahu menyelesaikan pekerjaan dan menjauhi perselisihan dan pertikaian antara sesama.

Membuat hidup lebih selaras bermasyarakat serta tolong menolong untuk mencapai tujuan bersama

Mengapa kita harus menaati norma kesopanan

Manfaat tolong menolong antar sesama adalah mempererat persaudaraan, mempercepat selesainya pekerjaan, dan saling membantu biaya yang dikeluarkan relatif sedikit.

Ikhlas dan sukarela saat tolong-menolong juga merupakan pengamalan nilai pengamalan nilai sila kedua Pancasila berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

Kerjasama merupakan aktivitas sosial yang melibatkan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama. Kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang utama dan banyak dilakukan orang, mengingat atas dasar bahwa segala macam bentuk interaksi tersebut dapat dikembalikan.

Secara ringkas, manfaat tolong menolong bagi siswa di keluarga, sekolah dan masyarakat adalah : 1. Mempercepat selesainya pekerjaan 2. Mempererat persaudaraan 3. Pekerjaan yang berat menjadi ringan 4. Menumbuhkan kerukunan antara sesama manusia 5. menghemat tenaga karena dikerjakan bersama-sama 6. Saling membantu biaya yang dikeluarkan relatif sedikit

7. Saling bertukar pikiran dan saling memahami

Baca Juga: Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Menumbuhkan sikap toleransi dalam masyarakat

Cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan menjadi penting diajarkan oleh orang tua dan guru kepada anak sedari dini. Dengan mengajarkan sikap toleransi, maka anak akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Toleransi adalah keniscayaan bagi bangsa majemuk dengan berbagai latar belakang suku, agama dan ras seperti Indonesia. Toleransi dibutuhkan pada sesama masyarakat Indonesia agar bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat. Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka berbeda. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan.

Di negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Toleransi merupakan sikap untuk mengerti, memahami dan menerima perbedaan antar individu. Sikap ini tanpa paksaan dan tidak ingin memaksakan orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Sikap toleransi berarti menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi sejati didasarkan sikap hormat terhadap martabat manusia, hati nurani, dan keyakinan, serta keikhlasan sesama apapun agama, suku, golongan, ideologi atau pandangannya.

Contoh berinteraksi dengan teman atau orang lain dalam bidang agama misalnya: menghargai teman yang sedang berpuasa dengan tidak makan dan minum di depan teman.

Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan

Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sudah merupakan kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua anggota masyarakat.

Penanaman kebiasaan bersikap dan berbuat baik atau sebaliknya bersikap dan berbuat buruk, pada tahap awal pertumbuhannya, anak dapat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah tempat ia belajar.

Nilai merupakan ukuran atau pedoman perbuatan manusia. Karena itu maka nilai diungkapkan dalam bentuk norma dan norma ini mengatur tingkah laku manusia.

Nilai adalah suatu penghargaan atau kualitas terhadap sesuatu atau hal, yang dapat dasar penentu tingkah laku seseorang, karena sesuatu atau hal itu menyenangkan (pleasant), memuaskan (satifying), menarik (interest), berguna (usefull), menguntungkan (profitable), atau merupakan suatu sistem keyakinan (belief).

Penilaian moral dari perbuatan manusia ini meliputi semua penghidupan, dalam hal ini hubungan manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat maupun terhadap alam. Perbuatan manusia dinilai secara moral bilamana perbuatan itu didasarkan pada kesadaran moral agar manfaat mentaati norma berlaku di masyarkat.

Ilustrasi 3 Manfaat Mentaati Norma Bagi Diri Sendiri Foto: unsplash

Keberadaan norma tidak bisa dipisahkan dari kelangsungan hidup masyarakat. Norma sangat dibutuhkan untuk menciptakan kesejahteraan di lingkungan masyarakat. Apabila norma tidak diterapkan, pelanggaran mungkin akan terjadi.

Mengutip buku Sosiologi Hukum yang ditulis oleh Dr. Budi Pramono, DRS., SH., MH (2020), norma merupakan bentuk mekanisme pengendalian sosial yang bertujuan mengatur segala sesuatu agar bisa berjalan dengan tertib dan teratur.

Mekanisme pengendalian sosial adalah proses yang direncanakan untuk mendidik, mengajar, dan memaksa warga negara dan warga masyarakat agar menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Norma tidak hanya bermanfaat untuk lingkungan masyarakat, namun juga diri sendiri. Lalu, apa saja manfaat mentaati norma bagi diri sendiri? Simak pembahasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Ilustrasi 3 Manfaat Mentaati Norma Bagi Diri Sendiri Foto: unsplash

3 Manfaat Mentaati Norma Bagi Diri Sendiri

Menurut Dr. Budi Pramono, DRS., SH., MH (2020) dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Hukum, terdapat tiga manfaat mentaati norma bagi diri sendiri, antara lain adalah:

  • Menciptakan suasana kehidupan yang rukun, tertib, dan tenteram.

  • Mengatur tingkah laku agar sesuai dengan nilai yang berlaku.

  • Membuat hidup menjadi lebih tenang.

Sementara itu ada banyak manfaat mentaati norma bagi kehidupan masyarakat, di antaranya:

  • Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.

  • Melindungi pihak yang lemah.

  • Menjaga kebudayaan masyarakat.

  • Mencapai integrasi sosial.

  • Petunjuk arah dan pedoman dalam bersikap dan bertindak.

  • Mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam masyarakat.

  • Menciptakan ketertiban dan keadilan dan kepastian hukum di dalam masyarakat.

  • Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma.

Ilustrasi 3 Manfaat Mentaati Norma Bagi Diri Sendiri Foto: unsplash

Norma berasal dari bahasa Latin yang berarti penyiku, dalam hal ini mengacu pada aturan, ukuran, dan pedoman. Dengan kata lain, norma merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur suatu tindakan atau perbuatan manusia.

Menurut Prof. Soedikno Mertokusumo dalam buku Bedah Kisi-kisi SPCP IPDN tulisan Tim Litbang Psikologi Salemba (2018), norma adalah aturan hidup manusia tentang hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan oleh manusia terhadap manusia lain.

Sementara itu menurut James W. Van Der Zanden, norma merupakan petunjuk tingkah laku yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan berdasarkan motivasi tertentu dengan disertai sanksi.

Dapat disimpulkan bahwa norma ada karena masyarakat sebagai pembentuk sekaligus pendukung. Norma dibentuk agar memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mewujudkan ketertiban.

Ilustrasi 3 Manfaat Mentaati Norma Bagi Diri Sendiri Foto: unsplash

Mengutip buku Bedah Kisi-kisi karangan Tim Litbang Psikologi Salemba (2018), norma berdasarkan sumbernya terbagi menjadi beberapa macam, antara lain adalah:

Norma kesopanan mengacu pada cara seseorang bertingkah laku secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Apabila melanggar, akan mendapat sanksi berupa celaan, cemoohan, hingga dikucilkan dalam pergaulan.

  • Menerima sesuatu dengan tangan kanan.

Norma kesusilaan merupakan peraturan sosial yang asalnya dari hati nurani manusia. Norma satu ini berlaku secara umum untuk seluruh masyarakat. Sanksi norma kesusilaan, yakni perasaan malu, gelisah, tertekan, dan penyesalan.

  • Larangan untuk menyakiti hati orang lain.

  • Tidak merasa iri kepada orang lain.

  • Berkata jujur dalam kehidupan sehari-hari.

Norma agama bersifat mutlak, aturannya tidak bisa ditawar ataupun diubah. Norma ini memuat Aturan dari Tuhan Yang Maha Esa dan berlaku bagi orang-orang yang meyakini agama.

Mereka yang melanggar norma agama akan mendapatkan sanksi berupa dosa. Sebaliknya, orang yang mentaatinya akan meraih pahala.

  • Rajin beribadah sesuai agama yang diyakini.

  • Memberi pertolongan pada sesama yang mengalami kesulitan.

  • Menjaga hubungan baik antar umat beragama

Norma hukum mengandung aturan tentang perintah dan larangan yang dibuat oleh pihak berwenang. Norma ini berlaku bagi seluruh warga negara tanpa membeda-bedakan.

Pelaksanaan norma hukum bersifat memaksa, sehingga masyarakat yang melanggar akan dijatuhi sanksi tegas. Misalnya, denda, hukuman penjara, atau hukuman mati.

  • Wajib menyalakan lampu utama kendaraan pada malam dan siang hari.

  • Wajib membuat KTP untuk warga negara berusia 17 tahun ke atas.

Adat istiadat hanya berlaku untuk kelompok masyarakat tertentu. Adat istiadat merupakan kumpulan tata kelakuan tidak tertulis yang berkembang dan dipertahankan masyarakat secara turun-temurun.

Jika melanggar adat istiadat, masyarakat akan diberikan sanksi, seperti dikucilkan hingga dikeluarkan dari kasta.

  • Larangan mengusik sesajen di Bali.


Page 2