Mengapa iklan dan poster termasuk kedalam teks persuasif?

Mengapa iklan dan poster termasuk kedalam teks persuasif?

Kamu pasti sering banget kan melihat iklan di koran, majalah, atau bahkan di media sosial? Nah, di artikel kali ini, kita akan belajar tentang iklan nih, guys! Mulai dari pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, hingga contohnya, dibahas lengkap! Yuk, baca penjelasannya sampai selesai!

-- 

Pernah nggak, kamu dapat tugas untuk membuat iklan dari guru di sekolah?

"Wah, pas banget! Ini aku lagi ada tugas itu nih, sekarang!"

Wihh, udah kaya cenayang nggak tuh, bisa pas gitu timing-nya! Hehehe..

Nah, buat yang lagi dapet tugas membuat iklan, biasanya nyari referensinya dari mana, nih? Dari televisi, koran, majalah, atau dari internet dan media sosial?

"Dari semuanya dong, biar makin banyak inspirasi."

Mantaapp! Eits, tapi, selain banyak melakukan riset, sebelum membuat iklan, kamu juga harus tahu terlebih dahulu seperti apa sih, struktur dan kaidah kebahasaan dari iklan itu. Supaya nanti, iklan yang kamu buat bisa dipahami oleh orang yang melihat.

Nah, sekarang coba kita bahas bersama yuk, tentang iklan! Mulai dari pengertian dulu, ya!

Pengertian Iklan

Iklan merupakan sebuah informasi yang mendorong dan membujuk khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang atau jasa. Biasanya, iklan disampaikan melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet.

Baca juga: Mengenal Teks Eksposisi Ciri-ciri, Pola Pengembangan, Struktur, dan Contohnya

Nah, sebelum iklan ditayangkan atau dipublikasikan, kita harus membuat teks tertulisnya terlebih dahulu nih, yang berguna sebagai naskah panduan. Naskah panduan ini harus dibuat sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan iklan supaya iklan yang dihasilkan bisa dipahami oleh khalayak.

Struktur Iklan

Apa saja sih struktur iklan itu? Coba perhatikan infografik berikut, ya!

Mengapa iklan dan poster termasuk kedalam teks persuasif?

Jadi, dalam iklan, kita harus menyantumkan judul, nama produk, dan penjelasan atau deskripsi tentang produk yang diiklankan. Jangan sampai ada yang terlewat, ya! Kalau nggak, nanti iklan yang kamu buat kurang lengkap dan nggak bisa dipahami dengan baik oleh khalayak.

Kaidah Kebahasaan Iklan

Kaidah kebahasaan iklan antara lain sebagai berikut:

Persuasif

Kata-kata yang terdapat dalam teks iklan harus persuasif (bersifat mengajak) agar konsumen yakin dan percaya terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Imperatif

Iklan biasanya menggunakan kalimat imperatif. Imperatif adalah bersifat memerintah atau memberi komando. Dalam hal ini, maksudnya seperti kalimat permintaan, ajakan, dorongan atau larangan. Biasanya ditandai dengan kata-kata seperti ikutilah, hadirilah, wujudkan, nyatakan, nikmati, sebaiknya, marilah, ayo dan janganlah.

Berima

Biasanya kata-kata yang terdapat dalam sebuah iklan memiliki rima atau pengulangan nada yang sama, agar iklan tersebut menarik dan berkesan bagi konsumen.

Berkesan Positif

Produk atau jasa yang ditawarkan tentunya akan memiliki pesaing. Untuk itu, dalam sebuah iklan, sebaiknya tidak menggunakan kata-kata yang menghina atau menjelek-jelekkan produk atau jasa lain. Lebih baik, bersaing secara sehat dengan membuktikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan tersebut memang lebih baik daripada yang lain.

Ringkas

Iklan yang menarik adalah iklan yang tidak bertele-tele, tetapi langsung menyampaikan maksud dan tujuannya. Iklan yang ringkas juga berfungsi untuk memberikan kesan yang kuat kepada konsumen, sehingga iklan tersebut bisa lebih mudah diingat.

Fakta

Iklan harus mengandung fakta. Misalnya seperti alamat perusahaan yang benar-benar ada, atau produk yang benar-benar ada. Biasanya, fakta ini berupa pernyataan yang bisa dibuktikan kebenarannya dan bukan berupa opini atau pendapat seseorang.

Sekarang, kita bahas contoh iklan, yuk!

Contoh Iklan

Coba kamu perhatikan contoh iklan ruangguru pada gambar berikut!

Mengapa iklan dan poster termasuk kedalam teks persuasif?

Contoh Iklan (Sumber: ruangguru via Instagram)

Sekarang, kita coba bedah contoh iklan ini berdasarkan strukturnya, ya!

Judul

Judul biasanya mempunyai tulisan yang lebih besar sehingga dapat langsung terlihat. Judul pada iklan di atas adalah “Belajar Seru Bareng Ruangguru”. Nah, dari judulnya kita bisa tahu nih, bahwa iklan tersebut sedang membahas tentang aplikasi Ruangguru yang bisa bikin belajar kita makin seru.

Nama Produk

Pada iklan tersebut, produk yang diiklankan adalah aplikasi Ruangguru. Nama produk ini bisa kita lihat pada judul dan bisa kita lihat juga dari layar smartphone yang sedang membuka tampilan aplikasi Ruangguru.

Deskripsi Produk

Terdapat beberapa deskripsi produk yang dicantumkan pada iklan tersebut, yaitu "Diskon ruangbelajar 60%", "+Gratis Koin ruanglesonline", "+Gratis Tes Minat Bakat", dan "Kode Diskon: JADIJUARA". Selain itu, terdapat juga informasi tambahan bahwa aplikasi Ruangguru bisa di-download melalui Google Play Store atau App Store.

Nah, sudah paham kan, tentang iklan? Sekarang saatnya kamu mengerjakan tugas membuat iklan dari gurumu, nih! Jangan lupa gunakan struktur dan kaidah kebahasaan yang sesuai agar iklan yang kamu buat bisa dipahami dengan mudah oleh khalayak. Semangaaattt!

Kalau kamu mau belajar materi lainnya, langsung aja meluncur ke ruangbelajar! Kamu bisa menonton ribuan video belajar beranimasi tanpa kuota dan mengerjakan latihan soal yang bisa membuat belajarmu jadi lebih seru!

Mengapa iklan dan poster termasuk kedalam teks persuasif?

Referensi:

Kosasih, E. (2017). Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sumber Gambar:

Gambar ‘Contoh Iklan Ruangguru’ [Daring]. Tautan: https://www.instagram.com/p/CR54kpRtPEp/?utm_source=ig_web_copy_link (Diakses: 24 Agustus 2021)

Artikel ini pertama kali dibuat oleh Shabrina Alfari dan diperbarui oleh Kenya Swawikanti pada 25 Agustus 2021.