Mengapa golongan darah O tidak dapat ditransfusi oleh golongan darah A?

Halodoc, Jakarta – Dari semua golongan darah yang ada, golongan darah O adalah yang paling umum ditemukan. Apakah kamu bergolongan darah O? Yuk, simak fakta-fakta tentang golongan darah O di bawah ini.

Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui tentang Golongan Darah

Golongan darah seseorang tergantung pada gen yang diwarisi oleh orangtuanya. Seperti yang sudah kita ketahui, golongan darah dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu A, B, O, dan AB. Namun, kali ini kita akan membahas secara spesifik tentang golongan darah O. 

Bagi kamu yang bergolongan darah O, mengetahui lebih jauh tentang golongan darah tersebut dapat memudahkan kamu dalam proses transfusi darah ketika diperlukan nanti. Berikut ini fakta-fakta tentang golongan darah O:

1. Golongan Darah O Tidak Memiliki Antigen

Darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam cairan yang disebut plasma. Nah, golongan darah kamu diidentifikasi oleh antibodi dan antigen dalam darah.

Antibodi adalah protein yang ditemukan dalam plasma. Protein ini adalah bagian dari pertahanan alami tubuh kamu yang dapat mengenali zat asing seperti kuman dan mengingatkan sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan mereka. Sedangkan antigen adalah molekul protein yang ditemukan di permukaan sel darah merah.

Nah, golongan darah O adalah golongan darah yang tidak memiliki antigen A atau B, tetapi memiliki antibodi A dan B dalam plasma. 

Baca juga: 3 Cara Diet Golongan Darah O

2. Dibagi Menjadi O Negatif dan Positif

Selain antigen A dan B, ada juga jenis antigen ketiga yang disebut faktor Rh atau yang lebih dikenal juga dengan sistem “Rhesus”. Bila kamu memiliki antigen ini, artinya golongan darah kamu adalah Rh+ (positif). Bila kamu tidak memiliki antigen ini, artinya golongan darahmu adalah Rh– (negatif). Jadi, empat golongan darah utama bisa dibagi lagi menjadi 8 golongan darah, termasuk di dalamnya adalah O Rh+ (O+) dan O Rh– (O-). 

3. Golongan Darah AB adalah Golongan Darah yang Paling Umum

Hampir setengah populasi orang di Inggris (48 persen) bergolongan darah O. Palang Merah Amerika juga memberikan rincian jumlah pemilik golongan darah O berdasarkan etnisnya, sebagai berikut:

O positif

  • Afrika-Amerika: 47 persen.

  • Asia: 39 persen.

  • Kaukasian: 37 persen

  • Amerika Latin: 53 persen.

O negatif

  • Afrika-Amerika: 4 persen.

  • Asia: 1 persen.

  • Kaukasian: 8 persen

  • Amerika Latin: 4 persen.

4. Pemilik Golongan Darah O Positif Bisa Mendonorkan Darah ke Semua Golongan Rhesus Positif

Jadi, pemilik golongan darah O positif dapat mendonorkan darahnya ke siapa pun dengan golongan darah rhesus positif, seperti A+, B+, AB+, dan O+. Hal ini berarti 3 dari 4 orang, atau sekitar 76 persen dari populasi dapat memanfaatkan donor darah dari kamu. Namun, pemilik golongan darah O positif hanya bisa menerima transfusi darah dari golongan darah O positif juga atau O negatif.

5. Pemilik Golongan Darah O Negatif Bisa Mendonorkan Darah ke Semua Orang

Golongan darah O negatif sering disebut juga “donor universal” karena siapa pun dapat menerima sumbangan sel darah merah dari pemilik golongan darah ini. Meskipun pemilik golongan O negatif hanya sekitar 8 persen dari populasi, tetapi mereka dapat menyumbang sekitar 13 persen dari permintaan rumah sakit untuk sel darah merah. Namun, pemilik golongan darah O negative hanya dapat menerima darah dari golongan darah O negatif juga.

6. Golongan Darah O Paling Dibutuhkan 

Golongan darah tipe O positif paling sering diberikan pada pasien dibandingkan golongan darah lainnya. Itulah mengapa golongan darah ini dianggap sebagai golongan darah yang paling dibutuhkan. Selain itu, lebih dari 80 persen populasi memiliki golongan darah positif dan dapat menerima donor dari golongan darah O positif. Inilah alasan lain mengapa permintaan darah O positif juga tinggi di rumah sakit.

Pada orang yang mengalami trauma besar dan kehilangan banyak darah, banyak rumah sakit mentransfusikan darah O positif, bahkan ketika golongan darah pasien tidak diketahui. Hal ini karena risiko terjadinya reaksi jauh lebih rendah dalam situasi kehilangan darah yang sedang berlangsung dan persediaan darah O+ biasanya lebih banyak dari O-. Karena itu, darah O+ sangat penting dalam perawatan trauma.

Begitu juga dengan golongan darah tipe O negatif. Golongan darah O negatif juga paling umum digunakan untuk transfusi ketika golongan darah tidak diketahui. Inilah sebabnya darah O- paling sering digunakan dalam kasus trauma, darurat, pembedahan, dan situasi di mana golongan darah tidak diketahui. O- adalah golongan darah yang universal, sehingga suplai golongan darah ini seringkali yang pertama kali habis.

Baca juga: 5 Alasan Donor Darah Harus Dilakukan Rutin

Itulah 6 fakta tentang golongan darah O yang perlu kamu tahu. Bila kamu ingin memeriksa golongan darah kamu, langsung saja buat janji dengan dokter ahli di rumah sakit pilihan kamu lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mengapa golongan darah O tidak dapat ditransfusi oleh golongan darah A?

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Blood Types: What to Know.
Blood. Diakses pada 2020. O positive blood type.
Blood. Diakses pada 2020. O negative blood type.
American Red Cross. Diakses pada 2020. Why is Type O Blood so Important.

Penentuan jenis golongan darah penting dilakukan, terutama saat transfusi darah, agar darah yang ditransfusikan tidak menimbulkan reaksi perlawanan dari tubuh. Hal ini karena setiap golongan darah memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya tidak bisa dicampur dengan golongan darah lain.

Pemeriksaan golongan darah bisa dilakukan melalui tes darah. Secara umum, golongan darah dibedakan menjadi empat tipe utama, yaitu A, B, AB, dan O.

Mengapa golongan darah O tidak dapat ditransfusi oleh golongan darah A?

Penentuan golongan darah ini dilakukan berdasarkan jenis antigen yang terdapat di dalam darah, yaitu antigen A dan antigen B, serta antibodi yang dihasilkan untuk menghancurkan antigen tersebut.

Berbagai Jenis dan Klasifikasi Golongan Darah

Secara umum, ada dua teknik yang digunakan untuk mengelompokkan darah, yaitu menggunakan sistem ABO dan rhesus. Berikut ini adalah pengelompokan golongan darah menggunakan sistem ABO:

Golongan darah A

Orang dengan golongan darah A memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Selain itu, orang dengan golongan darah A menghasilkan antibodi untuk melawan sel darah merah dengan antigen B.

Golongan darah B

Pemilik golongan darah B memiliki antigen A pada sel darah merahnya. Orang dengan golongan darah ini menghasilkan antibodi A untuk melawan sel darah merah dengan antigen A.

Golongan darah AB

Jika memiliki golongan darah AB, ini berarti pemiliknya memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Hal ini juga menandakan Anda tidak memiliki antibodi A dan B pada darah.

Golongan darah O

Orang yang memiliki golongan darah O tidak memiliki antigen A dan B pada sel darah merah. Namun, orang yang memiliki golongan darah O memproduksi antibodi A dan B di dalam darahnya.

Selain klasifikasi golongan darah ABO, darah juga dapat diklasifikasikan kembali berdasarkan faktor rhesus yang dimiliki. Faktor rhesus adalah antigen atau protein yang ada di permukaan sel darah merah. Dalam sistem ini, golongan darah terbagi menjadi rhesus positif danrhesus negatif.

Jika sel darah merah memiliki faktor Rh, golongan darah Anda adalah Rh positif. Sebaliknya, golongan darah Anda dinyatakan Rh negatif bila tidak memiliki faktor Rh.

Peran Golongan Darah dalam Transfusi Darah

Bila sebelumnya pemilik golongan darah O dapat mendonorkan darah kepada seseorang dengan golongan darah A, B, AB, dan O, tetapi kini tidak dianjurkan. Hal ini karenagolongan darah O tetap memiliki kemungkinan untuk menghasilkan reaksi transfusi darah, meski risiko tersebut tergolong kecil.

Namun, tipe darah golongan O masih bisa digunakan sebagai transfusi darah untuk situasi darurat atau saat persediaan golongan darah dengan tipe yang sesuai tidak mencukupi.

Berbeda dengan pemilik golongan darah O yang merupakan pendonor universal, orang dengan golongan darah AB merupakan penerima darah universal. Ini artinya seseorang dengan golongan darah AB bisa mendapatkan donor darah dari golongan darah A, B, AB, atau O.

Hal ini dikarenakan pemilik golongan darah AB tidak memiliki antibodi A maupun B, sehingga tubuhnya tidak akan menghasilkan reaksi kekebalan tubuh ketika mendapatkan darah.

Di sisi lain, seseorang yang memiliki Rh negatif bisa mendonorkan darah kepada orang yang memiliki status Rh negatif dan Rh positif. Namun, pendonor dengan Rh positif hanya bisa mendonorkan darah kepada seseorang dengan status Rh positif.

Untuk penjelasan lebih lanjut, Anda bisa memerhatikan tabel berisi kecocokan antara sel darah merah pendonor dan penerima donor darah di bawah ini:

Tabel Kecocokan Sel Darah Merah Pendonor dan Penerima

Penerima

Pendonor

O−

O+

A−

A+

B−

B+

AB−

AB+

O−

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

O+

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

A−

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

A+

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

B−

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

B+

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

AB−

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

AB+

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

Donor dan Transfusi Plasma Darah

Transfusi darah bisa dilakukan untuk memberikan sel darah merah, sel darah putih, trombosit, atau plasma darah. Transfusi plasma darah bisa dilakukan sebagai pengobatan penyakit tertentu, misalnya terapi plasma konvalesen untukCOVID-19.

Berikut ini adalah tabel kecocokan plasma darah antara penerima dan pendonor:

Tabel Kecocokan Plasma Darah Pendonor dan Penerima

Penerima

Pendonor

O

A

B

AB

O

Cocok

Cocok

Cocok

Cocok

A

Tidak cocok

Cocok

Tidak cocok

Cocok

B

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Cocok

AB

Tidak cocok

Tidak cocok

Tidak cocok

Cocok

Mengetahui jenis darah, baik dari pendonor maupun penerima donor darah, sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk mengetahui rhesus darah bayi dalam kandungannya guna mencegah terjadinya inkompabilitas rhesus.

Inkompabilitas rhesus adalah kondisi ketika rhesus ibu dan janin berbeda, sehingga tubuh ibu menghasilkan antibodi untuk menghancurkan darah janinnya. Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan bayi ketika lahir.

Pengaruh Golongan Darah Orang Tuaterhadap Anak

Sebelumnya telah disebutkan bahwa golongan darah anak diwarisi dari gen kedua orang tua. Namun, perlu diingat bahwa golongan darah anak tidak selalu sama dengan ayah atau ibunya. Ada beberapa perpaduan golongan darah yang bisa menghasilkan jenis golongan darah berbeda.

Berikut ini adalah golongan darah yang kemungkinan dimiliki oleh anak sesuai perpaduan jenis golongan darah:

  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan O, anak bisa memiliki golongan darah O.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah O dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah A dan A, anak bisa memiliki golongan darah O atau A.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah A dan B, anak bisa memiliki golongan darah O, A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah B dan B, anak bisa memiliki golongan darah O atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan O, anak bisa memiliki golongan darah A atau B.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan A, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan B, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.
  • Bila orang tua memiliki golongan darah AB dan AB, anak bisa memiliki golongan darah A, B, atau AB.

Mengetahui jenis golongan darah dapat bermanfaat bagi Anda maupun orang lain yang membutuhkan transfusi darah, serta bagi ibu hamil untuk mengantisipasi gangguan pada janin. Jika Anda ingin mengetahui jenis golongan darah Anda, berkonsultasilah dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan golongan darah.