Mengapa di Indonesia cocok untuk menanam jagung

  • oleh pertapa
  • 07 September 2021 13:45:33
  • 224 views
Mengapa di Indonesia cocok untuk menanam jagung

(Temon, September 2021). Musim tanam padi-padi dan Polowijo merupakan anjuran yang diberikan kepada petani Di Kulon Progo dalam rangka pengaturan kebutuhan air dan sebagai upaya pemutus rantai perkembangan OPT khususnya tanaman padi yang tertuang dalam Keputusan Bupati No 155 Tahun 1984 Tentang Pelaksanaan pola tanam Padi-Padi Polowijo secara serentak. Di wilayah Kapanewon Temon musim tanam padi-padi mampu berjalan secara normal, permasalahan muncul di musim tanam III yaitu belum banyak tanaman yang diusahakan untuk ditanam dan lahan tidak dimanfaatkan atau di bera kan oleh petani. Dari segi nilai ekonomi ini merupakan suatu kerugian karena peluang pendapatan dari pertanian akan berkurang, keengganan petani untuk mengolah tanah dan menanam polowijo perlu digenjot dan diberikan pencerahan secara rutin dan berkesinambungan.

Pada tahun 2021 ini salah satu upaya yang dilakukan agar musim tanam III ini lahan sawah petani bisa menghasilkan adalah dengan cara menanam tanaman polowijo dari sektor tanaman pangan yaitu jagung. Selama ini jagung areal lahan yang ditanam di Temon khususnya pada musim tanam III masih sedikit jika dibandingkan tanaman hortikultura cabai merah dan melon. Pro kontra di tingkat petani juga masih sering muncul karena keengganan dalam mengelola sisa tanaman tebon yang memunculkan persoalan dalam mengolah tanah untuk musim berikutnya juga kendala pengairan yang ada di lahan sawah petani. Tantangan dan hambatan yang menjadi persoalan ini perlu diatasi dengan solusi yang tepat agar lahan dapat bermanfaat dan pendapatan petani meningkat. Mengapa petani enggan menanam jagung, mampukah jagung tumbuh optimal di Temon, pertanyaan itu perlu dikupas dan di jawab agar ada perubahan di sawah Temon. Secara teknis tanaman jagung memerlukan persyaratan tumbuh agar tumbuh optimal yaitu: Curah hujan antara 85 200 mm/bulan, Cukup sinar matahari, Suhu optimum 23°C - 30°C, Ph tanah antara 5.6 7.5, Areal yang datar lebih baik dari daerah yang miring, Ketinggian antara 50 450 dpl. Secara teknis wilayah Temon merupakan daerah yang memenuhi kriteria untuk pertumbuhan tanaman jagung.

Mengapa di Indonesia cocok untuk menanam jagung

Untuk budidaya jagung petani memerlukan langkah-langkah tahapan kegiatan yang harus dilakukan yaitu: Menyiapkan benih, Pengolahan lahan, Penanaman, Pemupukan, Pemeliharaan tanaman, Pemanenan. Kegiatan pemeliharaan mencakup penyulaman, penyiangan, pembumbuman, pengendalian OPT, dan Pengairan. Jagung memang masih menjadi nomor dua untuk tanaman pangan setelah padi, dan belum menjadi bahan makanan pokok. Pemanfaatan jagung sebagai baku industri makanan, jagung sebagai bahan pakan ternak diharapkan mampu meningkatkan minat petani temon untuk membudidayakan lahan nya melihat arti penting jagung di masa yang akan dataang. Peluang pendapatan dari jagung masih bisa digali karena peluang bisnis jagung masih tinggi di karenakan Potensi pasar yang sangat terbuka, Pola pemanfaatan yang terus berkembang, Persyaratan tumbuh yang relatif ringan, Keadaan lingkungan yang mendukung, Teknis budidaya yang relatif mudah dan Resiko kegagalan relatif kecil. Jadi mungkinkah jagung bisa berkembang di Temon hanya kita yang bisa menjawabnya setelah berupaya untuk mencoba menanamnya. (BPP Kapanewon Temon)

edt.@ziz