Greis M Rantung Show
SURAT-menyurat merupakan salah satu aktivitas bahasa tulis. Surat dinas sebagai sarana komunikasi resmi di kalangan instansi pemerintah memiliki peranan yang sangat penting dalam urusan kedinasan. Sekalipun teknologi komunikasi saat ini mengalami perkembangan yang luar biasa, kenyataannya belum mampu menggantikan dua fungsi surat, yaitu sebagai alat bukti tertulis dan pedoman kerja. Oleh karena itu, bahasa baku dalam menulis surat dinas haruslah menjadi prioritas. Penggunaan bahasa baku dalam surat dinas harus diperhatikan sebab pengirimnya adalah pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk membina pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masalah yang sering muncul dalam penulisan surat adalah pemakaian huruf dan tanda baca yang menyalahi kaidah penulisan (ejaan), bentuk dan pilihan kata yang kurang cermat, pemakaian kata, ungkapan, dan istilah yang tidak baku, pemakaian kalimat yang kurang lengkap atau terpenggal- penggal, bentuk pemerincian yang tidak bernalar, dan pemakaian laras bahasa yang kurang tepat. Kepala surat merupakan identitas sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta. Permasalahan yang sering muncul dalam kepala surat adalah penulisan alamat surat yang kurang lengkap. Contohnya penulisan kata jalan yang sering disingkat dengan jl atau jln, nomor disingkat menjadi no, telepon disingkat menjadi telp, dan faksimile disingkat menjadi faks. Hal ini bertentangan dengan Peraturan Mendikbud RI Nomor 6 Tahun 2013 pasal 2 ayat (2) tentang bentuk kepala naskah dinas. Selain penulisan kepala surat yang belum tepat, dalam surat dinas sering pula dijumpai penulisan tanggal, nomor, lampiran, dan hal surat yang belum sesuai dengan Peraturan Menteri dan kaidah kebahasaan yang berlaku. Contoh penulisan nomor yang kurang tepat di antaranya (1) 123/I4.5.14/KP/13, (2) 123/I4.5.14/KP/13,-, dan (3) 123/I4.5.14/KP/2013,-. Penulisan yang benar sesuai Peraturan Menteri adalah 123/I4.5.14/KP/2013 (tanpa titik). Selanjutnya, penulisan lampiran yang belum sesuai dengan Peraturan Mendikbud, Nomor 6 Tahun 2013 pasal 46 tentang Tata Naskah Dinas, yaitu (1) Lampiran: 1 (satu) berkas, (2) Lampiran: Satu Berkas, (3) Lampiran: 0, dan (4) Lampiran: - (tanpa titik). Jumlah lampiran yang dapat ditulis dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf dan diawali dengan huruf kapital, tidak didahului atau diikuti angka, sedangkan yang tiga kata atau lebih ditulis dengan menggunakan angka Arab. Kata lampiran tidak ditulis apabila tidak ada yang dilampirkan. Jadi, penulisan yang benar adalah Lampiran: Satu berkas (tanpa titik). Kesalahan lain yang sering dijumpai dalam surat dinas adalah penulisan kata hal. Kata hal sering ditulis seperti berikut. (1) Hal: Permintaan Soal Ujian, (2) Hal: PERMINTAAN SOAL UJIAN, (3) Hal: PERMINTAAN SOAL UJIAN, dan (4) Hal: PERMINTAAN SOAL UJIAN. Penulisan yang tepat adalah huruf awal pada kata permintaan ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf awal pada kata soal dan ujian tidak perlu ditulis dengan huruf kapital. Dengan demikian, penulisan yang benar adalah Hal: Permintaan soal ujian (tanpa titik). Penulisan tanggal pun masih terdapat kekeliruan. Contoh penulisan tanggal yang belum sesuai dengan kaidah yang berlaku, yakni (1) 24-09-2013, (2) 24-09-13, (3) 24 September ’13, (4) 24/09/2013, dan sebagainya. Penulisan yang tepat adalah 24 September 2013 tanpa didahului tempat dan tidak diakhiri dengan tanda baca titik.(*) Sumber: Tribun Manado
Surat Dinas merupakan sebuah surat yang dikeluarkan oleh sebuah instansi atau lembaga dengan isi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kedinasan. Umumnya sebuah Surat Dinas ditulis menggunakan Bahasa Indonesia baku atau mengikuti Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Kali ini kita akan membahas beberapa alasan yang menyebabkan sebuah Surat Dinas harus ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baku. Alasan Kenapa Surat Dinas Harus Ditulis Menggunakan Bahasa Indonesia Baku1. Agar Bisa Dipahami Oleh Semua PihakAlasan yang paling pertama karena dengan menggunakan Bahasa Indonesia baku bisa dipahami oleh semua masyarakat Indonesia. Ini dikarenakan Indonesia adalah sebuah bangsa yang memiliki banyak sekali bahasa, bahkan dalam 1 pulau saja bisa memiliki lebih dari 1 bahasa. Dari sekian banyak bahasa tersebut Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu dimana Bahasa Indonesia kemudian disempurnakan dan dikenal dengan sebutan EYD atau Bahasa Baku. 2. Berhubungan Dengan Sebuah Instansi yang Bersifat ResmiAlasan yang kedua adalah dengan adanya Surat Dinas yang ini jelas akan menghubungkan 1 atau lebih instansi sekaligus bersifat resmi. Ketika sebuah surat masuk ke sebuah instansi dan bersifat resmi lebih baik menggunakan bahasa baku agar mempermudah proses kedinasan. Jika anda menggunakan bahasa sehari-hari bisa saja hal tersebut membuat proses kedinasan anda menjadi terhambat. 3. Untuk Saling Menghargai Satu Sama LainAlasan berikutnya adalah untuk bisa saling menghargai satu sama lainnya. Hal ini sedikit berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Surat Dinas adalah sebuah surat dengan sifat resmi yang akan menghubungkan 1 atau lebih instansi jadi dengan untuk bahasa yang digunakan juga harus baku agar lawan bicara yang membaca surat tidak tersinggung. Sebagai contoh jika anda menulis sebuah Surat Dinas kepada sekolah untuk membahas tentang kebijakan guru dan murid namun anda menggunakan bahasa sehari-hari atau tidak baku jelas hal tersebut bisa membuat pihak sekolah merasa tidak dihargai dan akan tersinggung. Hal tersebut bahkan bisa membuat pembahasan anda tidak bisa berjalan lancar atau bisa saja muncul sebuah masalah dari Surat Dinas yang anda kirim. 4. Menunjukan KeseriusanSelain sebagai tanda menghargai satu sama lain Surat Dinas juga bisa menjadi sebuah tanda yang menjelaskan keseriusan sang penulis akan apa yang dibahas didalamnya. Biasanya Surat Dinas dikeluarkan oleh sebuah instansi yang ditujukan kepada seseorang atau sebuah instansi juga, dimana di dalam surat tersebut membahas mengenai beberapa hal penting terkait kedinasan yang salah satunya bisa berupa permintaan kerjasama. Dengan menggunakan bahasa baku pihak pengirim sudah secara tidak langsung menunjukan keseriusan mereka. Alhasil jika isi surat ternyata bagus dan berpotensi menguntungkan kedua belah pihak maka pihak menerima surat pasti mempertimbangkan kerjasama tersebut. 5. Lebih SopanDengan Surat Dinas yang menggunakan bahasa baku jelas akan lebih sopan dibandingkan menggunakan bahasa sehari-hari. Jika menggunakan bahasa sehari-hari pihak penerima pasti merasa pihak pengirim sengaja menggunakan bahasa sehari-hari karena merasa pihak penerima tidak bisa berbahasa Indonesia secara baik dan benar. 6. Menghormati AtasanSelain digunakan untuk menghubungkan beberapa instansi, Surat Dinas juga digunakan dalam sebuah instansi antara bawahan dan atasan. Ketika seorang bawahan mengirim Surat Dinas kepada sang atasan alangkah baiknya menggunakan bahasa baku agar terlihat lebih menghormati dan menghargai sang atasan. 7. Mengikuti AturanAlasan yang paling terakhir dikarenakan mengikuti aturan. Dalam sebuah Surat Dinas jelas memiliki aturan penulisan mulai dari bahasa yang digunakan, lembaga, bahkan beberapa aspek lainnya sehingga jadilah yang namanya Surat Dinas. Temukan lebih banyak konten terkait dengan Pendidikan atau konten menarik lain di PPPA Belanda mengakui wilayah indonesia terdiri p jawa, p sumatra dan p madura (jasuma) adalah hasil keputusan perjanjian ........ yang isinya merugikan in … Bentuk drama yang pemainnya berbicara sendiri tanpa ada lawan bermain disebut drama... * Bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusun lirik dan bait, serta penuh makna … Bentuk interaksi social yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama diantara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan adalah pengertian … Bentuk karya seni dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusun lirik dan bait, serta penuh makna. … Berdasarkan keempat analisis dasar swot, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perkembangan usaha yaitu … Berikut adalah kata kerja tindakan, kecuali .... * 2 poin a. membaca b. melempar c. berjalan d. memahami e. belajar Berikan contoh bentuk agresi yang terjadi di indonesia pada saat tahun 1947 – 1948 Berikut adalah cara-cara menulis puisi yang baik, kecuali .... * 2 poin a. tentukan tema dan judul puisi b. rangkai puisi dengan diksi dan rima yang t … Berikut adalah unsur-unsur pembangun puisi, kecuali .... * 2 poin a. imaji b. kata konkret c. diksi d. intonasi e. rima/ritme |