Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi apa yang terdapat pada ragi tape

MAKALAH BIOTEKNOLOGI TENTANG PROSES PEMBUATAN TAPE SINGKONG

Nama Anggota Kelompok 1 : Desy Fitri (5) Dira Tri Puspita (6) M. Fachry Arrifqi (12) M. Husein Ibrahim (14) M. Syifa (15) Naufal Fariediansyah (19)

BioteknologiMembuat Tape1. Tujuan Membuat tape dari beberapa bahan yang berbeda

2. Waktu dan LokasiSenin , 22 Februari 2016Di rumah Dira

3. Alat Dan Bahan1.) 1 kg bahan yang mengandung karbohidrat (singkong, sukun,ketan, atau bahan lain yang ada di daerahmu),2. ) ragi tape yang biasa digunakan di daerahmu, dan3. ) daun pembungkus yang biasa digunakan di daerahmu.

4. Cara Kerja

1. Lakukan bersama kelompokmu di rumah sebelum pembelajaranmengenai bioteknologi dimulai.2. Bersihkan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat yangkamu pilih.3. Masaklah bahan-bahan yang dipilih dengan cara mengukusbahan sampai matang4. Biarkan bahan-bahan tersebut sampai dingin.5. Taburi bahan-bahan yang dipilih dengan ragi tape denganmerata6. Bungkus rapat dengan pembungkus daun yang kamu pilih7. Biarkan selama 3 hari, setelah 3 hari bawa tape ke sekolah untukdilakukan pengamatan bersama dengan kelompokmu.8. Catatlah hasil pengamatan ini pada Tabel 8.1.9. Tanyakanlah kepada kelompok yang lain hasil pengamatan terhadap tape yang mereka buat

5.Hasil pengamatan

BAHANSebelum Diberi RagiSetelah menjadi tape

TeksturRasaTeksturRasa

SingkongKerasHambarLembek dan berairManis dan agak asam

6. Pembahasan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain Saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).

Menurut Gandjar, (2003) Proses pembuatan Tapesetelah melakukan penelitian selama tiga hari, tentang pemanfaatan bioteknologi khususnya yaitu pembuatan tapei mengunakan ragi,. Proses pembuatan tape singkong sebagai berikut:

1 Penyiapan Bahan BakuSeleksi singkong yang kualitasnya bagus, untuk singkong umur optimumnya adalah 10 bulan jika lebih dari 12 bulan akan banyak seratnya. Singkong yang digunakan untuk pembuatan tape harus singkong yang baru dipanen karena singkong yang telah disimpan memberikan kualitas yang tidak diharapkan.

2 Pemasakan dan PendinginanPemasakan menentukan tekstur dan penampakan produk olahan tape yang akan dihasilkan. Pengukusan singkong hingga matang akan menghasilkan tekstur tapai yang lebih lembut dibandingkan dengan pengukusan singkong yang setengah matang akan menghasilkan tekstur tapei yang lebih keras.

Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses. Pemasakan yang kurang akan merusak kehidupan organisme dari inokulum yang diberikan. Sementara, pendinginan yang terlalu lama akan menyebabkan kontaminasi. Pengukusan singkong dilakukan dalam waktu 0,5 jam untuk melunakkan singkong dan agar enzim mikroba dapat bekerja dengan baik.

3 PeragianProses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi. Apabila pencampuran tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau 10 gram perkilogram singkong yang digunakan.

4 Fermentasi dan PenyimpananFermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30C dan membutuhkan waktu 45 jam. Fermentasi dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang bersih, dikerudungi dan ditutupi dengan daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akan mencegah tejadinya kontaminasi.

Suhu berpengaruh kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih rendah dari 25C akan menghasilkan produk dengan kadar alcohol yang tinggi pada fermentasi 144 jam. Tapai dapat bertahan 2 3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar. Apabila fermentasi dalam suhu kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak. Bila dikemas dengan cangkir plastic dan disimpan dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras.

7. Analisis dan Kesimpulan1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas.2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.

8. Pertanyaan1. Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi? Apa yang terdapat pada ragi tape?2. Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaandingin ?3. Mengapa pembuatan tape disebut memanfaatkan produk bioteknologi?

JAWABAN1. Di dalam ragi tapai terdapat mikroba SACCHAROMYCES C. yang berperan dalam proses fermentasi, yaitu proses penguraian senyawa organik oleh mikroba2. Karena Sebenernya Ragi Itu Termasuk Bakteri Baik yang Jika Terpapar Panas Terlalu Tinggi Akan Mati Dan TIdak akan Bekerja Pada Tapai , Harus Rata Karena Jika Tidak Rata , Maka singkong yg akan menjadi tapai Berbeda hasilnya ,Ada yg terlalu asam , dan ada yg terlalu Hambar .3. Karena pada saat membuat tape diperlukan bantuan mikroorganisme,yaitu jamur ragi ( Saccharomyces cereviseae ) melalui proses fermentasi.

Foto

TUGAS IPA Makalah tentang Tape Singkong + Indikator Bab.7 ( Bioteknologi ) Kelompok 3 Ketua : Andini Diana ( 3 ) Anggota : Dela Aulia ( 6 ) Khansa Lutfiah ( 16 ) Nabil Sabri ( 22 ) Natasha Octa ( 26 ) Bahan dan alat yang diperlukan:

SEPUTARLAMPUNG.COM – Artikel ini mengulas pembahasan soal IPA Kelas 9 SMP/MTS yang bersumber dari buku IPA Kemendikbud revisi 2017, tentang Bioteknologi.

Ulasan jawaban dan materi soal di bawah ini diharapkan dapat membantu orangtua dalam mendampingi putra-putrinya belajar di rumah.

Pada soal IPA Kelas 9 SMP ini akan belajar mengenai Memahami konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia. Materi yang dijabarkan yaitu bioteknologi dan perkembangannya (Membuat tapai dari berbagai jenis bahan).

Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 196 Soal Essay tentang Perdagangan Internasional

Pembahasan materi dalam artikel ini diulas oleh Dian Aulya, S.Pd. Alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

>

Berikut pembahasan soal IPA Kelas 9 SMP Halaman 56:

Ayo, Kita Lakukan (Halaman 56)

Apa yang kamu perlukan?

1. Air bersih 2 liter

1. Alasan mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi adalah karena yang berperan sebagai pencetus terjadinya fermentasi pada bahan-bahan tape adalah ragi. ... Sebab pada ragi tape terdapat berbagai macam mikroorganisme di mana yang utama adalah fungi atau jamur dan kapang jenis tertentu. mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp., tetapi tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. 2. Karena bila ditaburkan pada saat bahan panas,sel-sel ragi akan mati atau rusak,sehingga tidak dapat melakukan fermentasi pada singkong 3. Dalam pembuatan tape harus ditutup rapat agar ragi yang digunakan untuk pembuatan tae seperti jamur Saccharomyces cereviceae dapat bekerja dengan baik dalam proses pembuatan tape. Proses apa yang terjadi dalam pembuatan tapai dikenal dengan istilah fermentasi. 4. Jamur Saccaromyces cereviceae berperan dalam melakukan proses fermentasi alkohol pada bahan makanan adalah sebagai berikut: Misalnya dalam pembuatan tape dibutuhkan bahan-bahan seperti singkong dan ragi tape. Setelah singkong direbus kemudian di beri ragi secara merata. Singkong kemudian di bungkus agar terjadi proses fermentasi, karena tidak membutuhkan oksigen. Setelah beberapa lama kurang lebih 3 hari, maka singkong akan berubah secara fisik seperti lebih lembek, berair dan beraroma. Hal ini karena terjadi proses fermentasi yang mengubah karbohidrat menjadi gula selanjutnya gula diubah menjadi alkohol, karbondioksida dan energi (panas). Sehingga dengan terbentuknya zat baru tersebut dapat menyebabkan perubahan tekstur, aroma dan rasa pada tapai singkong.  Fermentasi alkohol tersebut dapat ditulis dengan reaksi sebagai berikut:   Glukosa ---> 2 asam piruvat ---> 2 asetaldehid  ---> 2 etanol + 2 NAD + 2 CO₂ + 2 ATP