Mengapa banyak pengangguran di dunia ketiga

Istilah "Dunia Ketiga" muncul pada masa Perang Dingin untuk menyebut negara-negara yang tidak memihak dengan NATO atau Blok Komunis. Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Eropa Barat dan sekutunya mewakili Dunia Pertama, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Kuba, dan sekutunya mewakili Dunia Kedua. Istilah ini memungkinkan negara-negara di dunia dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan politik dan ekonominya. Sejak jatuhnya Uni Soviet dan akhir Perang Dingin, istilah Dunia Ketiga semakin jarang digunakan. Dunia Ketiga digantikan oleh negara berkembang, negara terbelakang, atau Selatan Global. Konsepnya sendiri kedaluwarsa karena sudah tidak mencerminkan situasi politik atau ekonomi dunia saat ini.

Mengapa banyak pengangguran di dunia ketiga
Negara terbelakang berwarna biru (menurut PBB). Negara yang sebelumnya dianggap terbelakang berwarna hijau.

Pada masa Perang Dingin, negara-negara nonblok Dunia Ketiga[1] dipandang sebagai sekutu potensial oleh Dunia Pertama dan Kedua. Amerika Serikat dan Uni Soviet pun berlomba-lomba membina hubungan dengan menawarkan bantuan ekonomi dan militer demi mendapat sekutu strategis (misalnya Amerika Serikat di Vietnam atau Uni Soviet di Kuba).[1] Pada penghujung Perang Dingin, banyak negara Dunia Ketiga yang mengadopsi model ekonomi kapitalis atau komunis dan terus dibantu oleh pihak yang mereka pilih. Sepanjang Perang Dingin dan sesudahnya, negara-negara Dunia Ketiga menjadi prioritas penerima bantuan luar negeri Barat dan pembangunan ekonomi melalui teori-teori arus utama seperti teori modernisasi dan teori ketergantungan.[1]

Pada akhir 1960-an, gagasan Dunia Ketiga mewakili negara-negara Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang dianggap berkembang oleh Barat berdasarkan sejumlah faktor (pembangunan ekonomi rendah, harapan hidup rendah, tingkat kemiskinan dan penyebaran penyakit tinggi, dan lain-lain).[2] Negara-negara ini menjadi target bantuan dari negara-negara yang lebih kaya (pemerintahan, LSM, dan individu). Model tahap pertumbuhan Rostow berpendapat bahwa pembangunan terjadi dalam lima tahap (masyarakat tradisional; menjelang lepas landas; lepas landas; kedewasaan ekonomi; tingginya konsumsi massal).[6] W. W. Rostow berpendapat bahwa "lepas landas" adalah tahap penting yang belum dicapai oleh dunia ketiga. Lantas, bantuan luar negeri dibutuhkan untuk memancing industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut.[6]

Divergensi Besar dan Konvergensi BesarSunting

Fungsi kepadatan distribusi pendapatan dunia pada tahun 1970 berdasarkan benua, skala logaritma: Perbedaan antara negara "kaya" dan "miskin" cukup mencolok. Kemiskinan dunia terpusat di Asia.

Fungsi kepadatan distribusi pendapatan dunia pada tahun 2015 berdasarkan benua, skala logaritma: Perbedaan antara negara "kaya" dan "miskin" telah lenyap. Kemiskinan dunia terpusat di Afrika.

Asia dan Oseania
Afrika
Amerika
Eropa

Ada perbedaan yang kentara antara Dunia Pertama dan Ketiga. Demikian halnya dengan Utara Global dan Selatan Global. Orang-orang menggunakan istilah "Dunia Ketiga/Selatan" dan "Dunia Pertama/Utara" karena Utara Global lebih kaya dan maju, sedangkan Selatan Global belum maju dan cenderung miskin.[7]

Untuk melawan pola pikir seperti ini, beberapa peneliti mengusulkan ide perubahan dinamika dunia yang dimulai pada akhir 1980-an bernama Konvergensi Besar.[8] Menurut Jack A. Goldstone dan rekan-rekannya, "pada abad ke-20, Divergensi Besar memuncak sebelum Perang Dunia Pertama dan berlangsung sampai awal 1970-an. Kemudian, setelah fluktuasi tak tentu selama dua dasawarsa, pada akhir 1980-an, Divergensi Besar digantikan oleh Konvergensi Besar karena mayoritas negara Dunia Ketiga mencetak angka pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada mayoritas negara Dunia Pertama".[9]

Peneliti lainnya mengamati berulangnya keberpihakan era Perang Dingin (MacKinnon, 2007; Lucas, 2008) yang dibarengi perubahan geografi, ekonomi dunia, dan dinamika hubungan antara negara-negara besar dan menengah pada tahun 19902015. Pengamatan ini tidak mendefinisikan ulang makna asli "Dunia Pertama, Kedua, dan Ketiga", tetapi mengelompokkan ulang negara-negaranya berdasarkan hubungan dengan negara besar atau koalisi negara, contohnya G7, Uni Eropa, OECD; G20, OPEC, BRICS, ASEAN; Uni Afrika, dan Uni Eurasia.

Lihat pulaSunting

  • Dunia Keempat
  • Negara gagal

CatatanSunting

  1. ^ a b c d e Tomlinson, B.R. (2003). "What was the Third World", Journal of Contemporary History, 38(2): 307321.
  2. ^ a b Gregory, Derek et al. (Eds.) (2009). Dictionary of Human Geography (5th Ed.), Wiley-Blackwell.
  3. ^ Literal translation from French
  4. ^ Wolf-Phillips, Leslie (1987). "Why 'Third World'?: Origin, Definition and Usage", Third World Quarterly, 9(4): 1311-1327.
  5. ^ Pithouse, Richard (2005). Report Back from the Third World Network Meeting Accra, 2005. Centre for Civil Society: 1-6.
  6. ^ a b Westernizing the Third World (Ch 2), Routledge
  7. ^ Mimiko, Oluwafemi (2012). "Globalization: The Politics of Global Economic Relations and International Business". Carolina Academic Press: 49.
  8. ^ Korotayev A., Zinkina J. On the structure of the present-day convergence. Campus-Wide Information Systems. Vol. 31 No. 2/3, 2014, pp. 139-152
  9. ^ Phases of global demographic transition correlate with phases of the Great Divergence and Great Convergence. Technological Forecasting and Social Change. Volume 95, June 2015, Page 163.

Bacaan lanjutanSunting

  • Aijaz, Ahmad (1992). In theory: Classes, nations, literatures. London: Verso.
  • Bauer, Peter T. (1981). Equality, the Third World, and economic delusion. Cambridge, MA: Harvard University Press.
  • Buchanan, Pat J. (2006). State of emergency: The Third World invasion and conquest of America. New York: Thomas Dunne Books/St. Martin's Press.
  • Escobar, Arturo (2011). Encountering development: The making and unmaking of the Third World (edisi ke-revised). Princeton, NJ: Princeton University Press.
  • Furtado, Celso (1964). Development and underdevelopment. Berkeley: University of California Press.
  • Huffington, Arianna S. (2010). Third World America: How our politicians are abandoning the middle class and betraying the American dream. New York: Crown Publishers.
  • Melkote, Srinivas R. & Steeves, H. Leslie. (1991). Communication for development in the Third World: Theory and practice for Empowerment. New Delhi: SAGE Publications.
  • Sheppard, Eric & Porter, Wayland P. (1998). A world of difference: Society, nature, development. New York: Guilford Press.
  • Rangel, Carlos (1986). Third World Ideology and Western Reality. New Brunswick: Transaction Books.
  • Smith, Brian C. (2013). Understanding Third World Politics: Theories of Political Change and Development (edisi ke-4th). London: Palgrave Macmillan.
  • Aijaz, Charles K. (1973). The political economy of development and underdevelopment. New York: Random House.
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Dunia Ketiga. Wikimedia Commons memiliki media mengenai Third World.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dunia_Ketiga&oldid=18653656"