Mengapa Allah SWT al- Alim Al khabir As Sami al bashir

Mengapa Allah SWT al- Alim Al khabir As Sami al bashir
Mengapa Allah SWT al- Alim Al khabir As Sami al bashir

Raja Strife Akmal

  • al-'Alim artinya Maha Mengetahui,
  • al-Khabir artinya Maha Memberitahu,
  • al-Sami' artinya Maha Mendengar,
  • al-Basir artinya Maha Melihat.

...Berikutnya

Al-Alim artinya Maha Mengetahui

Allah Maha Mengetahui, mengetahui yang nampak maupun yang tidak nampak. Cara menteladani sifat Allah (Al-Alim) adalah dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya, tanpa kenal waktu, tanpa kenal usia.

Al-Khabir artinya Maha Mengetahui kadang juga diartikan Maha Waspada

Jika al-khabir diartikan maha mengetahui, apa bedanya dengan al-alim? Al-khabir berarti maha mengetahui secara detail. Jadi tingkatan Al-Alim dengan Al-Khabir lebih tinggi Al-Khabir, karena ada tingkatan secara detainya, sebagaimana yang terdapat dalam surat al-mulk ayat 14

As-Sami' artinya Maha Mendengar

Allah Maha Mendengar, pendengaran allah berbeda dengan pendengaran makhluqNya. Cara menteladani sifat allah As-Sami' adalah dengan cara mau mendengarkan apabila dinasehati orang tua, belajar menjadi orang yang peka terhadap informasi

Al-Bashir artinya Maha Melihat

Secara harfiyah al-bashir artinya melihat, namun dalam al-qur'an al-bashir ada juga yg diartikan bukti yang sangat jelas dan nyata, sebagaimana surat yusuf ayat 108

...Berikutnya

https://drive.google.com/file/d/1TySodgsztR4hlRt-rGELxcTbak0nImMd/view?usp=sharing

MATERI PEMBELAJARAN PAI

Pertemuan Ke 2

3.1. Memahami  makna Al-Alim, al-Khabir, as-Sami, dan al-Bashir

         Asmaull H¦usna  artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt.

mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik, sesuai dengan

firman-Nya:

“Dan Allah memiliki al-Asma’ul Husna (nama-nama yang terbaik), maka

bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asma’ul al-husna itu dan

tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan

mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. al-A’raf/7: 180)

Fadhilah atau keutamaan membaca dan mengamalkan asmaul husna adalah :

  1. Doa dengan Asmaul Husna Akan dikabulkan Allah SWT

Berdoa dengan menyebut dan mengagungkan nama Allah, baik secara keseluruhan atau disesuaikan dengan konteks doanya akan membawa keutamaan dikabulkan doanya. Allah SWT juga telah memerintahkan kita berdoa dengan menyebut namaNya.

“Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasaan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)

  1. Rasulullah menganjurkkan mempelajarinya

Ketika menjelaskan Surat Al- A’raf ayat 180 dalam tafsirnya. Ibnu Katsir mencantumkan hadist tentang doa asmaul husna. Mendengar sabda Rasulullah, seorang sahabat bertanya:

“Wahai Rasulullah, apakah kami boleh mempelajarinya?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Benar, dianjurkan bagi setiap orang yang mendengarnya (asmaul husna) mempelajarinya.” (HR. Ahmad).

Keutamaan asmaul husna yang luar biasa adalah siapa yang hafal 99 asmaul husna dan meruninginya, ia akan masuk surge. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alihi wasallam,

“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghafalnya ia akan masuk surge.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menerangkan, pengertian dari ahshoohaa adalah menghitung, menghafal, dan merenungi maknanya.

Dari yang diterangkan oleh Syaikh Abdul Aziz Bin Baz ada 3 poin penting tersebut yang perlu dipahami, diantaranya :

  1. Merenungkan akan makna dari Asmaul Husna tersebut

Kita dianjurkan untuk merenungkan makna dari Asmaul Husna, seperti contoh Ar-Rahman yakni maha pengasih, kita renungkan bahwasannya Allah Ta’ala itu adalah zat yang maha mengasihi semua makhluknya tanpa terkecuali dan kita mengimani akan hal tersebut.

      2. Menghafalkan Asmaul Husna

Keutamaan dari menghafal Asmaul Husna adalah kita akan menjadi manusia yang lebih rendah diri dan rendah hati, karena setelah kita merenungkan dan menghafal setiap nama-nama Allah yang mulia (Asmaul Husna) kita akan tersadar bahwasanya kita adalah makhluk yang amat lemah dan tak punya daya upaya kecuali atas pertolongan Allah.

      3. Mengamalkan isi kandungan dari Asmaul Husna

Kita dianjurkan untuk mengamalkan isi kandungan atau makna dari setiap Asmaul Husna, seperti contoh Allah adalan zat yang maha pengampun maka sudah sepantasnya kita sebagai makhluk-Nya harus memiliki sifat yang mudah memaafkan.

Allah Ta’ala yang maha besar adalah zat yang maha pengampun kenapa kita sebagai makhluk yang sejatinya lemah tidak memiliki sifat pemaaf terhadap sesama. Jadi, bukan hanya menghafalkannya terus kita akan masuk surga, namun kita butuh pengamalan akan asma Allah tersebut.

          Pada bab ini hanya empat al-Asmau-al-Husna  yang akan kalian pelajari, yaitu:

al- Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kalian

diharapkan dapat menjelaskan makna keempat al-Asmau-al-usna tersebut dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Al- Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang

gaib. Pe ngetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

firman-Nya berikut ini Q.S. Al – An ‘am : 59 :

Dan pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. Dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Q.S. al-An’am/6: 59)

Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. Menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya.Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail,penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Allah

dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknya. Dalam Q.S.

at-Taubah/9:16 Allah Swt. berfirman:

“… dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 16)

As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas tidak ada satu pun suara yang lepas daribpendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nya Q.S. Albaqarah : 256

“… dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”  Q.S. Al-Baqarah/2: 256)

 Al-Basir artinya Maha Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan

kecil. Allah Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta

ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah

Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Hujurat/49: 18)

  • Hikmah Beriman kepada Allah Swt.

Orang yang beriman tentu merasa dekat dengan Allah Swt. Oleh karena merasa dirinya dekat, dia berusaha taat dan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya.

 orang yang beriman akan medapatkan berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut :

  1. Selalu mendapat pertolongan dari Allah Swt.

Hal ini sesuai dengan firman-Nya:

Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hariorang-orang yang kiamat).”

(Q.S. al-Mμ’min/40: 51).

  1. Hati menjadi tenang dan tidak gelisah.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt.:

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tenteram.”

(Q.S. ar-Ra’d/13: 28).

 3. Sepanjang masa hidupnya tidak akan pernah merasa rugi.

    Sebaliknya, tanpa dibekali iman sepanjang usianya diliputi kerugian, sebagaimana    

     firman Allah Swt. berikut ini :

     “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang          

      beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan   

     saling menasihati untuk kesabaran.”(Q.S. al-A¡r/103: 1-3).