Memasak bahan makanan dalam sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidih dinamakan

Setelah memilih bahan yang baik dan benar , makanan yang lezat dan sehat juga harus diolah dengan metode memasak yang tepat. Memilih metode yang salah dapat mengurangi manfaat yang terkandung dari bahan makanan yang sudah kita pilih dengan cermat, juga tentu dapat mengurangi kelezatan rasa masakannya. Masing-masing menghasilkan cita rasa masakan yang khas dan berbeda dengan metode memasak yang lain. Yuk kita mengenal berbagai metode memasak!

·        Merebus (Boiling)

Merebus adalah metode memasak yang sehat karena tidak mengunakan minyak. Merebus berarti  memasak bahan makanan di dalam cairan (air, susu, kaldu, atau santan) mendidih (100 derajat celsius) hingga terbentuk gelembung udara yang pecah di permukaan cairan. Alat yang digunakan biasanya panci bertutup.

Merebus masakan sebaiknya tidak menggunakan air yang berlebihan, terutama saat merebus sayuran. 

Cukup bahan masakan terendam oleh air. Merebus sayuran terlalu lama dan cairan yang banyak akan membuat nutrisi terkandung rusak dan larut dalam air rebusan terutama golongan vitamin B dan C yang larut di dalam air.

·        Menyetup (Stewing)

Menyetup adalah memasak dengan cairan (kaldu, susu, air, atau santan) menggunakan api kecil. Cairan dan bahan yang digunakan biasanya jumlahnya sama. Tujuannya untuk mematangkan makanan secara perlahan agar tekstur makanan menjadi lunak. Contohnya saat memasak setup buah, opor ayam, gulai kambing, dan fish stew.

·        Memblansir (Blanching)

Memblansir adalah merebus bahan makanan sebentar di dalam air mendidih dengan tujuan untuk mengurangi aroma, melunakkan tekstur, atau memperbaiki warna makanan agar tetap cerah. Contohnya adalah memblanch daun sawi, daun caisim, tauge, atau tomat.

·        Mengukus (Steaming)

Mengukus juga merupakan metode memasak yang sehat karena tidak menggunakan minyak. Mengukus adalah memasak bahan makanan menggunakan uap air mendidih, biasanya menggunakan alat seperti langseng, dandang, dan kukusan atau klakat. Banyak makanan yang dimatangkan dengan cara dikukus seperti membuat pepes, gadon daging, bolu kukus, hakau, atau nasi putih.

·        Mengetim (Au Bain Marie)

Adalah metode memasak bahan makanan menggunakan dua buah panci. Ukuran panci pertama lebih besar dibandingkan panci kedua. Panci yang lebih kecil diletakkan di atas panci yang lebih besar yang telah diisi dengan air. Panci kedua berisi bahan makanan yang akan dimasak. Mengetim akan menghasilkan tekstur makanan yang lembut. Biasanya digunakan untuk mengetim nasi atau ikan.

·        Menggoreng (Frying)

Menggoreng merupakan metode memasak yang kurang sehat karena menggunakan banyak minyak. Menggoreng adalah metode memasak bahan makanan di dalam minyak panas. Menggoreng bisa dilakukan dalam minyak banyak (deep frying) dan sedikit (pan frying/shallow frying). Contoh deep frying adalah saat menggoreng tempe, membuat kue cucur, atau membuat bakwan. Sedangkan shallow frying seperti saat menggoreng kerupuk, kue kembang goyang, atau membuat rempeyek.

·        Menumis (Sauteing)

Memasak menumis lebih disarankan dibandingkan menggoreng karena menggunakan sedikit minyak. Menumis adalah memasak bahan makanan menggunakan sedikit minyak atau lemak, seperti saat menumis bumbu, menumis tempe, tahu atau tumis sayuran.

·        Memanggang

Memanggang merupakan metode memasak yang baik asalkan tidak berlebihan sehingga masakan menjadi terlalu gosong. Masakan yang gosong akibat dipanggang akan berisiko menyebabkan kanker karena sifatnya yang karsinogenik. Memanggang adalah memasak bahan makanan menggunakan bara api terbuka. Memanggang bisa dilakukan dengan metode griddling di atas griddle (lempengan besi rata di atas perapian) seperti saat membuat grilled chicken, sate daging, sate ayam, atau chicken BBQ. Metode memanggang kedua adalah roasting, yaitu metode memasak bahan makanan di dalam oven. Biasanya bahan makanan diletakkan di atas roasting pan dan dipanggang di dalam oven hingga matang. Contohnya saat membuat ayam panggang madu, bebek panggang, atau  roast chicken with gravy.

·        Mengoven/Mengepan (Baking)

Metode memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala arah. Mengoven lebih sering digunakan sebagai istilah dalam pastry dan bakery, misalnya mengoven kue, cookies, cake, atau roti.

Tunggu apa lagi? Yuk hidangkan masakan dengan bahan dan metode yang bervariasi, sehingga keluarga tersayang selalu mendapatkan kelezatan dan berbagai manfaat dari masakan Ibu.

Memasak ada banyak secara mengolah makanan, mulai dari menggunakan media minyak, air, dan uap. Teknik memasakpun sangat banyak yaitu :

Memasak bahan makanan dalam sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidih dinamakan

1. Teknik Boiling

Teknik ini dapat disebut dengan teknik merebus, yaitu teknik memasak dengan media air penuh hingga dapat merendam makanan yang didihkan hingga 100°C. Di aplikasikan untuk air rebus, kaldu, susu, santan dll.

2. Teknik Poaching

Teknik ini hampir sama dengan teknik boiling namun yang berbeda media air dengan jumlah yang sebatas menutupi makanan yang menggunakan api kecil sehingga suhu air kisaran 92ºC hingga 96ºC. Di aplikasin untuk poaching telur

3. Teknik Simmering

Pada teknik ini masih menggunakan air, dimana makanan akan direbus terlebih di dalam air yang didihkan hingga 100ºC kemudian api dikecilkan dibawah titik didih dan biarkan hingga dipermukaan makanan keluar gelembung-gelembung. Di aplikasikan pada kaldu, soto, rawon, kare, dll

4. Teknik Stewing

Teknik ini lebih dikenal dengan penyetupan, dimana makanan yang sudah dipotong kecil-kecil terlebih dahulu akan dimasak menggunakan cairan yang sedikit. Diaplikasikan pada opor, rendang, dll

5. Teknik Braising

Teknik ini hampir sama dengan teknik stewing hanya saja pada teknik ini makanan akan direndam terlebih dahulu didalam bumbu baru dimasak. Di aplikasikan pada iga sapi

6. Teknik Steaming

Teknik steaming atau pengukusan dimana makanan akan dimasak menggunakan uap air yang mendidih. Diaplikasikan pada roti, puding, ikan, dll.

7. Teknik Bain Marie

Teknik Pengetiman ini menggunakan 2 panci dengan ukuran yang berbeda, pada panci pertama yang lebih besar di isi dengan air dan di biarkan mendidih. Sedangkan panci kedua yang lebih kecil di isi dengan bahan makanan yang di aka diolah kemudian di masukkan kedalam panci besar. Dapat diaplikasin pada coklat, mentega, dll

8. Deep Frying

Memasak bahan makanan dalam sebuah tempat yang dipanaskan dalam air mendidih dinamakan

Teknik memesak menggunakan minyak yang banyak, sehingga semua bahan makanan yang akan diolah akan terendam di semua di dalam minyak. Alat atau wajan penggorengannya disebut dengan Deep Fryer. Di aplikasikan untuk kentang goreng, ayam goreng, nugget, dll.

9. Teknik Shallow Frying

Teknik ini menggunakan media minyak yang dilumuri diatas wajan yang datar. Diaplikasikan pada roti bakar, telur goreng, dll

10. Teknik Baking

Makanan akan dipanaskan atau dimasak didalam oven tanpa media air ataupun minyak. Diaplikasikan pada pizza, cake, dll.

11. Teknik Roasting

Roasting adalah teknik memasak menggunakan minyak atau lemak di dalam oven teknik ini disebut dengan pemanggangan yang menghasilkan makanan kering dan matang. Diaplikasikan untuk kalkun, ayam, dll.

12. Teknik Grilling

Teknik ini akan memasak makanan yang sudah dipotong kecil-kecil langsung diatas bara api atau disebut dengan gril. Diaplikasian untuk barberque dan steak

13. Teknik Saute

Teknik ini disebut dengan mengumis, dimana makanan akan dimasak menggunakan minyak yang sedikit dengan wajan yang datar. Diaplikasikan pada makanan tumis

tirto.id - Ada banyak teknik pengolahan makanan yang dapat diterapkan untuk mengolah bahan baku menjadi makanan jadi, salah satunya yaitu, teknik pengolahan makanan moist heat.

Dikutip dari E-Book Prakarya [Suci Paresti dkk., 2017], teknik pengolahan makanan panas basah [moist heat] adalah pengolahan bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya.

Suhu cairan pada teknik pengolahan makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih.

Dalam E-Book Prakarya [Ulfa Fauziah, 2020] disebutkan, teknik pengolahan makanan panas basah dilakukan dengan mengolah bahan makanan menggunakan bahan dasar cairan untuk mematangkannya dan teknik tersebut terdiri dari beberapa cara.

Teknik Pengolahan Makanan Moist Heat

Berikut beberapa pengolahan makanan dengan teknik moist heat:

a. Teknik Merebus [Boiling]

Teknik merebus [boiling] adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan dapat berupa air, kaldu, atau susu.

b. Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan [Poaching]

Teknik poaching ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik didih [92 derajat– 96 derajat celcius].

Bahan makanan yang di-poach ini adalah bahan makanan yang lunak atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti buah–buahan, sayuran, telur dan ikan.

c. Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan [Braising]

Teknik braising adalah teknik teknik merebus bahan makanan dengan sedikit cairan [kira–kira setengah dari bahan yang akan direbus] dalam panci tertutup dengan api dikecilkan secara perlahan–lahan.

Efek dari braising adalah untuk menghasilkan bahan makanan yang lebih lunak dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

d. Teknik Menyetup/Menggulai [Stewing]

Stewing [menggulai/ menyetup] merupakan teknik pengolahan bahan makanan dengan terlebih dahulu menumis bumbunya dan merebusnya dengan cairan berbumbu dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang.

e. Teknik Mengukus [Steaming]

Teknik mengukus [steaming] merupakan teknik memasak bahan makanan dengan uap air mendidih.

Sebelum mengukus bahan makanan, alat pengukus yang sudah berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan mengeluarkan uap, baru masukkan bahan makanan pada steamer atau pengukus.

f. Teknik Mendidih [Simmering].

Teknik simmering adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu, kemudian api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama.

g. Teknik Mengetim

Teknik mengetim adalah memasak bahan makanan dengan menggunakan dua buah panci yang berbeda ukuran, salah satu panci berukuran lebih kecil.

Cara ini memang memerlukan waktu yang lama, seperti membuat nasi tim dan cokelat.

Baca juga:

  • Amankah Menggunakan Aluminium Foil Saat Memasak?
  • Cara Atasi Cooking Burnout: Lelah Memasak Selama Pandemi COVID-19
  • Kenali 4 Teknik Memasak dan Pengaruhnya pada Nutrisi Makanan

Baca juga artikel terkait TEKNIK MOIST HEAT atau tulisan menarik lainnya Nurul Azizah
[tirto.id - azz/tha]

Penulis: Nurul Azizah Editor: Dhita Koesno Kontributor: Nurul Azizah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

[1]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapatkan cita rasa yang lebih dari makanan yang disantapnya. Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengertian pengolahan makanan.

[2]

BAB II

Teknik Dasar Pengolahan Makanan

2.1 Pengertian Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi matang melalui proses pemanasan. Secara definisi pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah proses panas pada makanan sehingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah dan mengubah bentuk dan penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang merugikan kesehatan.

Pengolahan makanan merupakan salah satu proses penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara yang sesuai untuk setiap bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu, proses memasak hanya berlangsung selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolah sebuah mengolah makanan sesuai dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan.

2.2 Penerapan Teknik Dasar

[3]

2.3 Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah [ Moist Heat Cooking ]

Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu [stock], air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di

antaranya : A. Teknik Boilling

Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih pada temperatur 212˚F [100˚C]. Peralatan yang di gunakan adalah boiling pan. Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut : 1] Cairan harus mendidih.

2] Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang diolah. 3] Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi.

4] Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kembali dalam cairan supaya tidak memengaruhi mutu makanan.

Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti, daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang. Perlu diingat sifat-sifat zat makanan yang terdapat di dalam bahan makanan agar vitamin tidak banyak terbuang.

B. Teknik Poaching

Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Temperatur yang digunakan sekitar 160-180˚F atau 71-82˚C. Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :

1] Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 85˚C – 95˚C.

2] Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan.

3] Makanan harus tertutup dari cairan.

4] Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur.

Teknik dasar pengolahan poaching , dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur.

C. Teknik Braising

[4]

perlahan- lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

1] Teknik merebus dalam cairan yang sedikit.

2] Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya.

3] Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu

siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya.

4] Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik. 5] Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven.

Apabila diolah diatas kompor [perapian], posisi braising pan tertutup. Syarat - syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut :

 Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.

 Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan.

 Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.

 Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah berkurang.Stewing Stewing [menggulai] adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam daging dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

1] Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang.

2] Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.

3] Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena.

4] Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan

[5]

D. Steaming

Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir ke sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :

1] Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap.

2] Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus. 3] Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung.

4] Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus.

5] Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.

E. Simmering

Simmering [merebus dengan api kecil] Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan sauce atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah titik didih dan direbus lama, dimana dipermukaannya muncul gelembung – gelembung kecil. Temperatur panas sekitar 185 - 205˚F atau 85 - 96˚C.

F. Blanching

Blanhcing adalah memasak makanan dengan cepat. Blanching biasanya dilakukan dengan air panas tetapi bisa juga dengan menggunakan minyak panas. Makanan yang telah di-blanching harus disiram dengan air dingin, untuk menghentikan proses pemasakan lebih lanjut. Tujuan blanching adalah membuang kulit atau bagian luar yang tidak perlukan, memudahkan membuang kotoran yang melekat pada bahan, membuat tekstur bahan makanan menjadi lebih kental, membunuh atau menghentikan reaksi enzim makanan.

2.4 Teknik Pengolahan Panas Kering [Dry Heat Cooking]

[6]

A. Deep Frying

Deep Frying adalah metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas. Deep frying diklasifikasikan ke dalam metode memasak kering sebab tidak ada air yang digunakan dalam proses memasak tersebut. tehnik ini biasa di lakuin kalau kalian mau mendapatkan makanan dengan matang yang optimal dan sebaiknya dilakukan seketika makanan akan dihidangkan.

Terdapat 4 [empat] style deep fat frying yang popular, yaitu cara Perancis, Inggris, Orly, dan menggoreng polos.

1] Cara Perancis [A’la Fraincaise, French Style]

Teknik ini meliputi sebagai berikut :

a] Pertama-tama bahan makanan dimarinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena.

b] Kemudian, goreng di dalam minyak yang banyak dan panas.

Contoh masakannya seperti : fried chicken dan udang tepung goreng.

2] Cara Inggris [A’la Englaise, English Style] Teknik ini meliputi sebagai berikut :

a] Bahan makanan dimarinade dalam bumbu lalu tiriskan. Jika untuk membuat kulit lumpia, kulit lumpia diisi ragout.

b] Mencelupkan dalam putih telur, kemudian dalam tepung panir [bread crum]. c] Kemudian, goreng didalam minyak yang banyak dan panas.

d] Contoh masakannya seperti : lumpia, risoles, fish of menire.

3] Cara Orly [Orly Style]

Teknik ini meliputi sebagai berikut :

a] Makanan yang akan digoreng, dicelupkan kedalam adonan frying better [cairang berbentuk liquid].

b] Kemudian, langsung digoreng dalam minyak panas.

[7]

4] Cara menggoreng polos

Teknik ini meliputi sebagai berikut :

a] Bahan makanan dibersihka, lalu dimarinade bisa dengan bumbu ataupun tidak. b] Kemudian, langsung digoreng didalam minyak yang banyak dan panas.

c] Contoh masakannya seperti : ayam goreng, ikan goreng, udang goreng, kerupuk, dan keripik.

B. Shallow Frying

Shallow Frying teknik memasak bahan makanan dalam jumlah kecil dengan menggunakan sedikit lemak dalam wajan datar dengan temperatur antara 150-170 derajat Celcius. Bahan makanan yang dimasak dengan shallow frying harus dalam ukuran kecil, lunak dan memiliki kualitas yang baik. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :

1] Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cair : minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak zaitun.

2] Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit. 3] Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai dengan suhu. 4] Proses menggoreng dilakukan dengan cepat.

5] Terdapat 2 [dua] cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu pan frying dan saute. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging, omelete, scrambled eggs. Saute adalah mengolah bahan makanan dengan minyak sedikit sambil diaduk dan dilakukan secara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan Cina, dan dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia disebut dengan oseng-oseng [tumisan].

C. Roasting

Roasting Adalah teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak atau minyak. Bahan makanan yang biasa di roasting adalah daging, unggas dan beberapa jenis sayuran. Prinsip dari roasting ini adalah membuat makanan menjadi kering dan matang. Namun Karena panasnya oven, banyak lemak yang ada pada bahan makanan menjadi hilang sehingga diperlukan tambahan lemak dalam proses pemasakannya. Bahan makanan di panggang dalam oven bersuhu 227 – 235 derajat celcius untuk menghasilakan makanan yang matang dipermukaannya dan keluar aroma serta warnanya.

[8]

Baking adalah cara memasak bahan makanan dengan menggunakan oven tanpa menggunakan minyak atau air. Efek dari pemasakan dengan teknik ini adalah sama dengan teknik kering lainnya tetapi tidak ada penambahan minyak dalam makanan sehingga permukaannya menjadi crispy dan warna yang lebih terkendali. Teknik ini biasanya digunakan untuk produk pastry dan roti.

Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut :

1. Sebelum bahan makanan dimasukan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan.

2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.

3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.

4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking.

5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.

E. Grilling

Grilling adalah proses memasak bahan makanan dengan menggunakan panas api yang tinggi dan langsung. Sumber panas biasanya berada di bawah bahan makanan yang sedang dimasak/panggang, bila sumber panas berasal di atas bahan makanan yang sedang dimasak proses tersebut disebut “gratinating”. Istilah grilling banyak dikenal di Eropa, sedangkan di Amerika istilah ini lebih dikenal dengan istilah “broilling”. Alat yang digunakan memasak disebut grill dan dilengkapi dengan jeruji kawat. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang, selain itu fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Memasak adalah aplikasi panas pada bahan makanan agar terjadi perubahan. Tujuan memasak makanan adalah untuk membuat makanan menjadi lunak supaya mudah dicerna dan membuat kreasi aroma dengan berbagai cara juga membuat makanan aman untuk dimakan. Cara pemindahan panas yang terjadi dalam memasak ada tiga macam yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

[9]

Video yang berhubungan